Selasa, 12 Januari 2016
Akhir-akhir ini tentu aja kita bisa ngerasain kan gan lagi booming-booming nya yang namanya Trend Jersey. Kita juga bahkan mungkin sering nemuin trend ini di
lingkungan kita sendiri, dimana hampir setiap orang setidaknya pasti pada punya yang namanya jersey ini. Mereka yang kena wabah jersey (udah kaya
penyakit aja) ini terdiri dari berbagai macam tipe orang, dari yang memang kolektor jersey, fans setia suatu tim sepak bola, dan bahkan ada juga yang cuma sekedar ikut-ikutan trend saja.
Miss World Visited Indonesia
The winners of international beauty pageants have visited Indonesia as their official visit to run the main platform of respective pageants; although nowadays, they are also invited to crown the new Indonesian representatives to international pageants. We have some documentation of early Miss World visiting Indonesia. Lets take a look..
1985 – Miss World ‘84, Carolina Herrera Irrazabal from Venezuela
They very quickly gave me a traditional Bali musical
concert. One of the children asked me if I minded her touching my face,
all the children were smiling as if they could see quietly clearly. It
was yet another lesson taught to me. The blind girl touched my face, but
we both knew she had also touched my heart. As I said, it was a dream
of mine to visit the Far East, and it was truly a dream come true.”
1992 – Miss World ‘91, Ninibeth Leal from Venezuela
It was an interesting story for the 1991 queens. When Lupita Jones came to Indonesia, she was welcomed by Mrs. Martha Tilaar (founder of Sari Ayu cosmetics); while when Ninibeth Leal visited Indonesia, she was welcomed by Mrs. Mooryati Soedibyo
(founder of Mustika Ratu cosmetics).
However, nowadays both of them
become the sponsors of two biggest national beauty pageant in the
country: Mrs. Mooryati Soedibyo as the founder of Mustika Ratu
cosmetics, founded “Puteri Indonesia” pageant in 1992. The pageant sends
the winner to Miss Universe pageant, while the runners-up to Miss
International and Miss Supranational pageants. While Mrs. Martha Tilaar
as the founder of Sari Ayu cosmetics, has been the main sponsor of “Miss
Indonesia” pageant that sends the winner to Miss World.
2005 – Miss World ‘04, Maria Julia Mantilla Garcia from Peru
Miss World 2004, Maria Julia
Mantilla Garcia from Peru visited Indonesia on 2005 along with actor Jackie Chan
to help the victims of tsunami in Aceh, Indonesia. Accompanied her is first-ever crown Miss Indonesia 2005, Imelda Fransisca and Miss World CEO, Julia Morley, which they met President of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Although on this event, Miss Indonesia accompanied Miss World, but this visit wasn't organized by Miss Indonesia Organization but initiative from Miss World themselves cooperated with Phoenix Satellite Television, which also brought Hong Kong Actor Eric Tsang and Miss Chinese Cosmos 2004.
2009 – Miss World ‘08, Ksenia Sukhinova from Russia
This is the first time that Miss Indonesia Organization officially invites Miss World winner to attend the coronation night of Miss Indonesia. Ksenia Sukhinova, Miss World 2008 from Russia attend this event alone, not accompanied by the CEO of Miss World, Julia Morley.
Ksenia attended the coronation night of Miss Indonesia 2009 in Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan complex. She crowned Miss Indonesia 2009, Karenina Sunny Halim from Jakarta SCR.
2010 – Miss World ‘09, Kaiane Aldorino from Gibraltar
2011 – Miss World ‘10, Alexandria Mills from USA
Selasa, 05 Januari 2016
Beda Miss World dan Miss Universe
Pada bulan Desember 2015 lalu, dua kontes kecantikan terbesar dan tertua di dunia, Miss World (MW) dan Miss Universe (MU) menggelar perhelatannya di waktu berdekatan, hanya selang satu hari saja. Miss World menggelar kontes pada hari Sabtu, 19 Desember 2015 sementara Miss Universe di hari Minggunya. Kedua kontes ini saling menarik perhatian publik fi Indonesia, terutama terkait kontroversi kesalahan kemenangan Miss Filipina di MU 2015 dan raihan Miss Indonesia sebagai Runner-up 2 di MW 2015.
Miss World 2015, Mireia Lalaguna Royo dari Spanyol (Kiri) dan Miss Universe 2015, Pia Alonso dari Filipina |
Pada postingan ini, akan dipaparkan perbedaan dua kontes kecantikan ini dari berbagai sudut. Termasuk pula menilik bagaimana awal hingga perjalanan kontes ini.
1. Penyelenggara
Sudah banyak yang mengetahui jika Miss Universe selalu dikaitkan dengan Taipan Amerika, Donald Trump. Kepemilikan Miss Universe oleh Trump, bersama dua kontes saudaranya, Miss USA dan Miss Teen USA membuat kontes terlihat elite dan glamour. Trump bersama NBC Universal memegang saham atas kontes ini (joint venture) hingga pada 2015 lalu, saat Trump mengeluarkan pernyataan rasisnya tentang imigran, membuat NBC melepas sahamnya di kontes ini sehingga Trump menjadi pemegang tunggal saham, sebelum ia menjualnya kepada WME/IMG.
Sudah banyak yang mengetahui jika Miss Universe selalu dikaitkan dengan Taipan Amerika, Donald Trump. Kepemilikan Miss Universe oleh Trump, bersama dua kontes saudaranya, Miss USA dan Miss Teen USA membuat kontes terlihat elite dan glamour. Trump bersama NBC Universal memegang saham atas kontes ini (joint venture) hingga pada 2015 lalu, saat Trump mengeluarkan pernyataan rasisnya tentang imigran, membuat NBC melepas sahamnya di kontes ini sehingga Trump menjadi pemegang tunggal saham, sebelum ia menjualnya kepada WME/IMG.
Pemilik Miss Universe Inc., Donald Trump (kiri) sebelum sahamnya dijual pada WME/IMG pada 2015 lalu, dan President Miss World Organization, Julia Morley |
Sementara Miss World dimiliki oleh sepasang suami istri Eric dan Julia Morley dari Britania Raya. Walau terlihat sederhana, kekeluargaan jauh lebih terasa di kontes ini. Sepeninggal Eric memasuki tahun 2000, Julia mengambil kendali kontes ini hingga sekarang. Julia juga tercatat pernah menjabat sebagai President of Variety International Children's Charity, sebuah yayasan amal bagi anak anak yang kurang beruntung di seluruh dunia.
2. Peserta Kontes dan Hak Siar
Di Indonesia sudah sangat jelas bahwa pada kontes Miss Universe, delegasi Indonesia diwakili oleh pemenang kontes Puteri Indonesia. Lisensi dan Hak siar Miss Universe juga dipegang oleh Yayasan Puteri Indonesia serta Indosiar (tahun 2007 oleh SCTV). Sementara lisensi Miss World di Indonesia dipegang oleh Miss Indonesia Organization dan MNC Group, grup media terbesar di Asia Tenggara. Untuk hak siar dipegang oleh RCTI dengan distribusi siaran untuk beberapa channel dibawah naungan MNC Media.
Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira |
Di negara lain, terkadang ada peserta yang bisa mengikuti kedua kontes ini, namun di tahun yang berbeda karena terkadang penyelenggaraan kedua kontes ini yang selalu berdekatan, seperti Miss South Africa, Miss France dan lainnya.
Dari segi jumlah peserta, Miss World jauh lebih unggul dibanding Miss Universe. Pada Miss World 2013 di Indonesia mencatatkan 128 peserta ikut serta, menjadikannya kontes MW dengan jumlah peserta terbanyak. Hal ini berbeda dengan Miss Universe di tahun yang sama hanya mencatatkan 77 peserta yang ikut serta.
3. Format Kontes
Di Miss World, penilaian awal bagi para kontestan dibuat dalam sistem scoreboard sejak tahun 2011, dimana tiap kontestan dapat mengetahui komponen penilaian juri semasa karantina. Komponen penilaian ini diantaranya Interview dan fast track/ challenge events seperti Sports, Talent, Beach Beauty, Top Model, Multimedia Presentation dan Beauty With a Purpose. Dari nilai ini akan dirangking 10 terbaik yang akan masuk ke tahapan selanjutnya. Penilaian selanjutnya hingga pemilihan pemenang ditentukan oleh juri telecast melalui sesi catwalk dan tanya jawab 5 besar.
Miss Indonesia 2014, Maria Rahajeng |
Sementara di Miss Universe, penilaian awal kontestan tidak begitu transparan, pemirsa hanya diberi tahu bahwa panel juri (disebut preliminary judge) bersama anggota Miss Universe Organization yang memberi penilaian semasa Malam Preliminasi, biasanya diadakan seminggu sebelum malam final. Kemudian dibacakanlah 15 besar. Setelah 15 besar penilaian dilakukan oleh juri telecast melalui sesi swimsuit competition, baru dipilih 10 besar kemudian sesi evening gown dan kemudian dipilih 5 besar sebelum memasuki final question.
Pada tahun 90-an hingga tahun 2001, penilaian masing2 juri di Miss Universe untuk sesi swimsuit dan evening gown biasanya ditampilkan di layar kaca, dimana tiap juri memberi nilai dan nilai tersebut dirata2kan. Namun pada tahun 2002 penilaian juri tersebut tidak ditampilkan di TV dan sempat menimbulkan protes sebelum akhirnya tahun 2003 hingga 2010 penilaian ini dikembalikan walau hanya menampilkan nilai rata2 juri saja yang ditampilkan di pojok kanan pada layar TV. Sejak tahun 2011, kembali transparansi nilai ini dihilangkan hingga sekarang.
Sistem Scoreboard pada Miss World 2012 |
Skor masing-masing juri telecast pada sesi Evening Gown Miss Universe 1994 ditampilkan di TV |
Skor rata-rata juri telecast ditampilkan di pojok kanan atas layar TV pada sesi Swimsuit Miss Universe 2007 |
4. Lokasi Kontes
Miss Universe yang berasal dari USA sangat terlihat "amerika sentris", hal ini terbukti dengan tiga tahun berturut turut kontes ini diadakan di Las Vegas, Nevada. Hal ini berbeda dengan Miss World yang walau berasal dari Britania Raya namun kontes diadakan diluar negaranya, kebanyakan di wilayah Asia seperti Tiongkok (2010, 2012, 2015) dan Afrika seperti Afrika Selatan (1992, 2008, 2009).
Miss Universe yang berasal dari USA sangat terlihat "amerika sentris", hal ini terbukti dengan tiga tahun berturut turut kontes ini diadakan di Las Vegas, Nevada. Hal ini berbeda dengan Miss World yang walau berasal dari Britania Raya namun kontes diadakan diluar negaranya, kebanyakan di wilayah Asia seperti Tiongkok (2010, 2012, 2015) dan Afrika seperti Afrika Selatan (1992, 2008, 2009).
Lokasi Kontes Miss World 1992 di Sun City, Afrika Selatan |
Lokasi Kontes Miss Universe 2014 di Doral, Florida, Amerika Serikat |
5. Semifinalis, Finalis dan Pemenang Kontes
Tentu sudah bukan rahasia umum lagi bila kontes Miss Universe selalu didominasi oleh negara2 Amerika Latin utamanya Meksiko, Venezuela dan Colombia yang selalu rajin masuk 15, 10 dan 5 besar, bahkan tak jarang pulang membawa mahkota dan gelar ini alias jadi pemenang. Negara USA selaku tuan rumahpun tak ketinggalan selalu dapat tiket freepass untuk bisa jadi finalis. Di wilayah Asia Pasifik, negara unggulan seperti Filipina, Australia, Thailand atau Jepang selalu bergilir dibelakang kontestan latina tersebut.
Top 5 Miss Universe 2015 (dari kiri ke kanan: USA, Australia, Filipina, Colombia & Perancis) |
Top 5 Miss World 2015 (dari kiri ke kanan: Spanyol, Rusia, Indonesia, Lebanon & Jamaika) |
Sementara di Miss World, negara negara Afrika yang kurang populer di Miss Universe seperti Sudan Selatan dan Ghana bisa masuk hingga menjadi finalis. Dari Asia, Indonesia bahkan sudah mencatatkan beberapa kali menjadi semifinalis 15 besar sejak 2011, dan tahun 2015 berhasil menjadi juara 3. Negara Asia kurang populer lainnya seperti Lebanon, Nepal, Tiongkok dan Kazakhstan pun bisa masuk dalam jajaran semifinalis bahkan bisa hingga 5 besar. Negara2 bagian Britania Raya yang menjadi negara penyelenggara kontes tampaknya tidak banyak kecipratan freepass, hanya negara bagian yang memang unggul seperti England dan Irlandia Utara yang terkadang masuk di jajaran finalis.
Demikian pemaparan mengenai perbedaan kontes Miss World dan Miss Universe. Pada intinya walau terdapat perbedaan, tetapi kedua kontes sama-sama membawa misi baik bagi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia, yang menjadi agenda utama dalam kegiatan Miss World dan Miss Universe terpilih.
Referensi:
1. http://www.beritasatu.com/hiburan/334531-apa-beda-miss-world-dan-miss-universe.html
2.http://www.kaskus.co.id/thread/5236910d05346af576000009/perbedaan-miss-world-dengan-miss-universedan-perbedaan-miss-indonesia-dengan-puteri/
Popular Posts
Blog Archive
About
Translate
Copyright ©
Emille Ilmansyah | Powered by Blogger
Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Segala isi dan elemen dari blog ini dilindungi oleh undang-undang.