tag:blogger.com,1999:blog-70561774370982392872024-03-13T15:32:46.297+07:00Emille Ilmansyah - New PerspectiveA Blog that brings you the inspiring and Informative articlesEmillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.comBlogger168125tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-88440625151804188752023-10-29T23:18:00.004+07:002023-10-29T23:18:38.647+07:00Bloke Core Jersey: Tren Fesyen Sepak Bola yang Mendunia<p>Fesyen adalah cerminan dari kebudayaan dan perkembangan zaman. Selalu ada tren-tren yang muncul dan perlahan memengaruhi cara kita berpakaian. Salah satu tren yang mencuri perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah Bloke core jersey, yang menggabungkan cinta akan sepak bola dengan estetika kasual dan santai. Artikel ini akan membahas tren ini, mengapa jersey sepak bola menjadi pusat perhatian, dan bagaimana tren ini memengaruhi budaya mode saat ini.</p><span><a name='more'></a></span><h3 style="text-align: left;">Apa Itu Bloke Core Jersey?</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/564x/ce/68/ef/ce68efca88f652d7464b75e5a8e6f3f3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="688" data-original-width="564" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/ce/68/ef/ce68efca88f652d7464b75e5a8e6f3f3.jpg" width="328" /></a></div><br /><p>Istilah "Bloke core" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren fesyen yang muncul di kalangan pria muda, terutama di Inggris dan sekitarnya. Tren ini seringkali mencakup penggunaan jersey sepak bola klub favorit, celana pendek atau jogger, kaus, sepatu olahraga, dan aksesori seperti topi baseball. Bloke core menonjolkan tampilan yang simpel, warna netral, dan kesan santai yang tidak berlebihan.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kenapa Jersey Sepak Bola?</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/564x/9b/da/ec/9bdaec8a8ab35f2677e34581cc0e9773.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="485" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/9b/da/ec/9bdaec8a8ab35f2677e34581cc0e9773.jpg" width="242" /></a><a href="https://i.pinimg.com/564x/97/c5/02/97c502a8bbabd700d37fc8cb0c8bf701.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="564" data-original-width="564" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/97/c5/02/97c502a8bbabd700d37fc8cb0c8bf701.jpg" width="400" /></a></div> <br /></div><p>Jersey sepak bola adalah elemen utama dalam gaya Bloke core, dan ada beberapa alasan mengapa jersey ini menjadi pusat perhatian. Pertama, jersey sepak bola sering mencerminkan afiliasi klub dan cinta akan olahraga. Mengenakannya adalah cara yang kuat untuk mengekspresikan identitas dan dukungan terhadap tim favorit. Selain itu, jersey juga menciptakan ikatan sosial di antara para penggemar yang mengenakan jersey klub yang sama.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Aestetika Sederhana dan Kasual</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/564x/cf/ce/52/cfce52d4bae1b819ab7fd0625a5d65b9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="692" data-original-width="564" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/cf/ce/52/cfce52d4bae1b819ab7fd0625a5d65b9.jpg" width="326" /></a></div><br /><p>Salah satu ciri khas Bloke core adalah estetika sederhana dan kasual. Penggunaan jersey klub di sini tidak terlalu bersifat formal atau mengesampingkan kenyamanan. Desain yang simpel dengan warna-warna netral, seperti hitam, putih, atau abu-abu, menjadi favorit dalam tren ini. Dengan demikian, jersey sepak bola yang biasanya dikenakan dalam konteks olahraga mendapatkan popularitas baru sebagai bagian dari mode sehari-hari.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Aksesori dan Kombinasi Pakaian</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/564x/55/be/38/55be38c9191335740ffae111202ef449.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="564" data-original-width="564" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/55/be/38/55be38c9191335740ffae111202ef449.jpg" width="400" /></a></div><br /><p>Untuk menciptakan tampilan Bloke core yang lengkap, pengguna jersey seringkali memadukannya dengan aksesori tambahan seperti topi baseball, tas selempang, atau kacamata hitam. Celana pendek, jogger, atau jeans yang santai juga merupakan pilihan umum. Tampilan ini adalah perpaduan antara kenyamanan dan kesederhanaan, menciptakan estetika yang sangat diinginkan.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Dampak Bloke Core di Masyarakat</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/564x/f9/13/e1/f913e1337baa4672c1ae8ca9ad4d9c48.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="694" data-original-width="564" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/f9/13/e1/f913e1337baa4672c1ae8ca9ad4d9c48.jpg" width="325" /></a></div><br /><p>Tren Bloke core jersey memiliki beberapa dampak dalam masyarakat:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Ekspresi Identitas: Tren ini memungkinkan individu untuk mengekspresikan afiliasi dan identitas mereka dengan klub sepak bola favorit. Ini juga dapat memperkuat rasa komunitas di antara para penggemar.</li><li>Pengaruh Mode: Bloke core mempengaruhi tren mode dan mengubah cara orang berpakaian sehari-hari. Penggunaan jersey dalam mode sehari-hari menciptakan popularitas baru bagi pakaian yang sebelumnya terutama dikenakan dalam konteks olahraga.</li><li>Industri Pakaian: Permintaan yang meningkat akan jersey sepak bola dapat menguntungkan perusahaan pakaian yang memproduksi jersey, serta toko dan pengecer yang menjualnya.</li><li>Pelestarian Tradisi Sepak Bola: Penggunaan jersey dalam mode sehari-hari dapat membantu memelihara dan mempromosikan tradisi dan sejarah klub sepak bola.</li></ul><p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/564x/50/c7/11/50c711e9df3cd16d5e860f0361958825.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="450" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/50/c7/11/50c711e9df3cd16d5e860f0361958825.jpg" width="225" /></a><a href="https://i.pinimg.com/564x/53/b0/53/53b053e28e03cc30015f2bedef075158.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="696" data-original-width="564" height="400" src="https://i.pinimg.com/564x/53/b0/53/53b053e28e03cc30015f2bedef075158.jpg" width="324" /></a></div></div><p>Tren Bloke core jersey adalah contoh bagaimana olahraga dan mode dapat berpadu dalam sebuah tren fesyen yang unik. Penggunaan jersey sepak bola klub favorit sebagai bagian dari pakaian sehari-hari menciptakan tampilan yang santai dan kasual sambil tetap mengekspresikan identitas dan dukungan klub. Seiring berjalannya waktu, tren ini mungkin terus berkembang dan mengalami perubahan, tetapi ia tetap menjadi fenomena menarik yang mempengaruhi budaya mode saat ini. Jadi, jika Anda adalah seorang penggemar sepak bola, kenakan jersey Anda dengan bangga dan gayakan tampilan Bloke core Anda!</p>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-7282414509097007092023-10-25T13:05:00.005+07:002023-10-25T13:05:52.777+07:00Fetish : Definisi, Penyebab dan Ciri-Cirinya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://asset-2.tstatic.net/pekanbaru/foto/bank/images/viral-fetis-mukena-malang-korbannya-model-cantik-arti-kata-fetis-fetish-dan-fetisisme-arti-kata.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="320" src="https://asset-2.tstatic.net/pekanbaru/foto/bank/images/viral-fetis-mukena-malang-korbannya-model-cantik-arti-kata-fetis-fetish-dan-fetisisme-arti-kata.jpg" width="570" /></a></div><br /><p>Fetish adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada ketertarikan seksual yang kuat terhadap objek, materi, atau bagian tubuh tertentu. Ini mungkin berbeda dari preferensi seksual biasa dan dapat mencakup benda-benda seperti sepatu, pakaian dalam, kaki, atau berbagai jenis materi tertentu. Orang yang memiliki fetish seringkali merasakan gairah atau kepuasan seksual yang lebih besar ketika mereka terlibat dengan objek atau materi tertentu ini.</p><p><span></span></p><p><br /></p><a name='more'></a><p></p><h3 style="text-align: left;">DEFINISI DAN PANDANGAN AHLI</h3><p>Fetish dalam konteks psikologi adalah subjek yang telah banyak dibahas oleh para ahli psikologi dan seksologi. Beberapa definisi dan pandangan dari berbagai psikolog adalah sebagai berikut:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Sigmund Freud</b>: Bapak psikoanalisis, Sigmund Freud, menganggap fetishisme sebagai bentuk distorsi perkembangan seksual. Baginya, fetishisme mungkin muncul karena perkembangan seksual yang terganggu, terutama ketika anak mengalami konflik antara hasrat dan larangan seksual selama tahap perkembangan yang dia sebut "fase oedipal."</li><li><b>Alfred Kinsey</b>: Alfred Kinsey, seorang peneliti seksologi terkenal, melihat fetishisme sebagai variasi seksual yang cukup umum dalam masyarakat. Dia mendokumentasikan berbagai preferensi seksual, termasuk fetishisme, dalam karyanya.</li><li><b>John Money</b>: Psikolog John Money menggambarkan fetishisme sebagai bentuk disfungsi seksual, yang muncul ketika individu mengalami perkembangan identitas gender yang tidak sehat atau mengalami gangguan perkembangan.</li><li><b>Richard von Krafft-Ebing</b>: Richard von Krafft-Ebing, seorang psikiater asal Austria, dikenal karena menggambarkan berbagai variasi perilaku seksual dalam karyanya yang terkenal, "Psychopathia Sexualis." Dia menggambarkan fetishisme sebagai ketertarikan seksual yang kuat terhadap objek atau materi yang tidak lazim.</li></ol><div><br /></div><p></p><h3 style="text-align: left;">PENYEBAB</h3><p>Penyebab munculnya fetishisme belum sepenuhnya dipahami, dan ini masih menjadi subjek penelitian dan diskusi dalam bidang psikologi dan seksologi. Beberapa teori dan faktor yang mungkin berperan dalam munculnya fetishisme meliputi:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Faktor perkembangan:</b> Beberapa teori psikologis, terutama yang berdasarkan pemikiran Sigmund Freud, mengaitkan fetishisme dengan perkembangan seksual yang terganggu pada masa kanak-kanak. Konflik dalam tahap perkembangan seksual, seperti fase oedipal, mungkin dapat berkontribusi pada pembentukan fetishisme.</li><li><b>Pembelajaran sosial:</b> Beberapa individu mengembangkan fetishisme melalui pembelajaran sosial. Ini dapat terjadi ketika seseorang terpapar secara berulang pada objek atau situasi tertentu selama periode perkembangan seksual mereka dan mengasosiasikannya dengan gairah atau kepuasan seksual.</li><li><b>Faktor genetik dan neurobiologis:</b> Beberapa penelitian telah mencoba untuk menentukan apakah ada faktor genetik atau neurobiologis yang mungkin berperan dalam perkembangan fetishisme. Namun, penelitian dalam bidang ini masih berlangsung.</li><li><b>Stimulus awal kuat:</b> Terkadang, pengalaman awal yang sangat kuat atau berkesan, baik positif maupun negatif, terkait dengan objek atau situasi tertentu dapat memengaruhi perkembangan fetishisme. Sebagai contoh, pengalaman traumatis yang terkait dengan objek tertentu dapat menjadi pemicu fetishisme.</li><li><b>Konteks budaya:</b> Beberapa bentuk fetishisme mungkin dipengaruhi oleh norma sosial dan budaya. Beberapa benda atau materi yang dianggap fetis di satu budaya mungkin tidak memiliki konotasi yang sama di budaya lain.</li><li><b>Proses kognitif: </b>Beberapa teori mengusulkan bahwa fetishisme mungkin terkait dengan asosiasi kognitif yang kuat antara objek atau situasi tertentu dan gairah seksual.</li></ol><div><br /></div><p></p><h3 style="text-align: left;">CIRI-CIRI</h3><p>Beberapa ciri-ciri fetishisme meliputi:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Keterlibatan Objek atau Materi Tertentu:</b> Pada dasarnya, fetishisme melibatkan objek atau materi tertentu yang menjadi fokus utama gairah seksual seseorang. Ini bisa berupa pakaian tertentu, sepatu, kaus kaki, perhiasan, atau bahkan bahan seperti kulit atau karet.</li><li><b>Keterlibatan Bagian Tubuh:</b> Selain objek atau materi, fetishisme juga dapat berfokus pada bagian-bagian tubuh tertentu. Misalnya, ketertarikan seksual yang kuat terhadap kaki (disebut podophilia) atau rambut (disebut trichophilia).</li><li><b>Ketergantungan pada Objek atau Materi Tertentu: </b>Orang dengan fetishisme mungkin mengandalkan objek atau materi tertentu sebagai rangsangan utama atau bahkan satu-satunya yang memicu gairah seksual mereka.</li><li><b>Keterlibatan dalam Fantasi Seksual: </b>Fetishisme sering kali terkait dengan fantasi seksual yang kuat yang melibatkan objek atau materi tertentu. Fantasi ini dapat memainkan peran penting dalam kehidupan seksual individu.</li><li><b>Stimulasi Seksual: </b>Orang dengan fetishisme mungkin merasa gairah seksual yang lebih besar saat terlibat dengan objek atau materi fetish mereka. Ini dapat mencakup sentuhan, pandangan, atau pemakaian objek tersebut.</li><li><b>Kepuasan Seksual: </b>Fetishisme sering kali memberikan kepuasan seksual yang lebih besar atau lebih intens bagi individu yang mengalaminya dibandingkan dengan aktivitas seksual biasa.</li><li><b>Pentingnya dalam Kehidupan Seksual: </b>Bagi seseorang dengan fetishisme, objek atau materi tersebut dapat menjadi bagian penting dari kehidupan seksual mereka dan mungkin diperlukan untuk mencapai kepuasan seksual.</li></ol><p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">SEJARAH</h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://latexvalentina.files.wordpress.com/2016/04/skjermbilde-2016-04-20-kl-14-20-31.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="309" data-original-width="800" height="234" src="https://latexvalentina.files.wordpress.com/2016/04/skjermbilde-2016-04-20-kl-14-20-31.png" width="606" /></a></div><br /><p>Meskipun penelitian ilmiah tentang fetishisme relatif baru, ada bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan fetishisme dalam berbagai konteks budaya. Berikut adalah beberapa catatan sejarah dan perkembangan terkait dengan fetishisme:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Praktik Spiritual dan Agama: </b>Dalam beberapa budaya kuno, objek atau patung-patung yang dianggap memiliki kekuatan magis atau spiritual dapat dianggap sebagai fetish. Fetish ini sering digunakan dalam praktik keagamaan dan upacara sakral. Contoh termasuk "fetish bone" dalam agama Vodou di Haiti atau penggunaan patung atau simbol dalam praktik kepercayaan asli di berbagai budaya.</li><li><b>Sejarah Eropa Abad Pertengahan: </b>Pada abad pertengahan di Eropa, terdapat catatan tentang penggunaan benda-benda suci atau relik sebagai benda fetish. Orang percaya bahwa benda-benda ini memiliki kekuatan suci dan dapat melindungi mereka dari bahaya.</li><li><b>Sejarah Budaya Seksualitas: </b>Penggambaran fetishisme dalam seni dan sastra telah ada selama berabad-abad. Misalnya, dalam karya-karya sastra seperti novel "Justine" karya Marquis de Sade, ada rujukan terhadap fetishisme.</li><li><b>Psikoanalisis dan Freud: </b>Sigmund Freud, bapak psikoanalisis, menyebutkan fetishisme dalam karyanya "Three Essays on the Theory of Sexuality" pada awal abad ke-20. Dia mengusulkan bahwa fetishisme mungkin muncul sebagai akibat dari konflik dalam perkembangan seksual individu.</li><li><b>Pemahaman Modern: </b>Dalam abad ke-20, pemahaman tentang fetishisme berkembang melalui penelitian ilmiah dan pengembangan psikologi dan seksologi modern. Fetishisme tidak lagi hanya dilihat sebagai fenomena keagamaan atau spiritual, tetapi juga sebagai salah satu variasi preferensi seksual.</li></ol><p></p><p>Penting untuk diingat bahwa sejarah dan pemahaman fetishisme berkembang seiring waktu, dan pandangan tentang hal ini dapat bervariasi secara signifikan antara budaya dan masyarakat. Selama beberapa dekade terakhir, telah ada upaya untuk lebih memahami dan merangkul keragaman preferensi seksual, termasuk fetishisme, sebagai bagian alami dari variasi seksual manusia.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">BEBERAPA JENIS FETISH</h3><p>Fetishisme mencakup berbagai jenis preferensi seksual yang kuat terhadap objek, materi, atau situasi tertentu. Berikut adalah beberapa jenis fetish yang umum:</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Fetish Pakaian: </b>Ini melibatkan ketertarikan seksual yang kuat terhadap pakaian tertentu, seperti pakaian dalam, kostum, sepatu, kaus kaki, pakaian kulit, atau pakaian berbahan karet.</li><li><b>Fetish Bagian Tubuh: </b>Beberapa orang memiliki fetish terhadap bagian-bagian tubuh tertentu, seperti kaki, tangan, rambut, mata, atau bibir.</li><li><b>Fetish Bahan: </b>Ini melibatkan ketertarikan seksual pada jenis bahan tertentu, seperti sutra, kulit, karet, lateks, atau kain satin.</li><li><b>Fetish Aksesoris: </b>Aksesoris seperti gelang, kalung, anting-anting, atau perhiasan lainnya dapat menjadi objek fetish bagi seseorang.</li><li><b>Fetish Alat Peraga Seksual: </b>Beberapa orang memiliki fetish terhadap alat peraga seksual, seperti dildo, vibrator, atau mainan seks lainnya.</li><li><b>Fetish Peran dan Permainan Peran: </b>Ini melibatkan peran-peran tertentu dalam permainan peran, seperti peran dominan dan submisif, peran guru dan murid, atau peran hewan peliharaan.</li><li><b>Fetish Kendaraan: </b>Beberapa orang merasa terangsang oleh kendaraan tertentu, seperti mobil, sepeda motor, atau bahkan pesawat.</li><li><b>Fetish Kostum: </b>Fetishisme kostum mencakup ketertarikan seksual terhadap orang yang mengenakan kostum tertentu, seperti pramugari, perawat, tentara, atau karakter fiksi.</li><li><b>Fetish Medis: </b>Ini melibatkan ketertarikan seksual terhadap peralatan medis, seperti jarum suntik, perban, atau peralatan medis lainnya.</li><li><b>Fetish Berbau atau Rasa: </b>Beberapa orang memiliki fetish terhadap bau atau rasa tertentu, seperti bau kaki atau bau tubuh.</li><li><b>Fetish Berat Badan: </b>Beberapa orang memiliki ketertarikan seksual pada perbedaan berat badan, baik yang berhubungan dengan obesitas (fat fetish) atau kurus (thin fetish).</li><li><b>Fetish Kehamilan: </b>Ini melibatkan ketertarikan seksual terhadap wanita yang sedang hamil atau perut yang membesar selama kehamilan.</li></ol><p></p><p>Penting untuk diingat bahwa fetishisme adalah spektrum yang luas, dan setiap individu mungkin memiliki preferensi yang berbeda. Fetishisme dalam diri seseorang bisa berkisar dari yang ringan hingga yang sangat kuat.</p><p>Penanggulangan fetishisme biasanya berkaitan dengan pengelolaan dampak negatifnya pada kehidupan sehari-hari individu atau hubungan. Perlu dicatat bahwa memiliki fetish itu sendiri bukan masalah atau gangguan kejiwaan, tetapi jika fetishisme menyebabkan masalah atau kesulitan dalam fungsi sosial, emosional, atau hubungan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu menanggulangi masalah tersebut:<br /></p><ol style="text-align: left;"><li><b>Konseling Seksual atau Terapi Psikologi</b>: Konseling seksual atau terapi psikologi adalah cara yang umum digunakan untuk membantu individu memahami dan mengatasi fetishisme jika diperlukan. Seorang terapis seks atau konselor dapat membantu individu merespons secara lebih sehat terhadap fetish mereka dan mengatasi konflik atau masalah yang mungkin timbul.</li><li><b>Komunikasi Terbuka:</b> Jika seseorang memiliki fetish dan berada dalam hubungan yang sehat, komunikasi terbuka dengan pasangan adalah kunci. Berbicaralah tentang preferensi seksual, kebutuhan, dan batasan masing-masing. Ini akan membantu memastikan bahwa aktivitas seksual dilakukan dengan persetujuan bersama dan kenyamanan.</li><li><b>Pengalihan Fokus:</b> Mengalihkan perhatian dari fetishisme ke aktivitas dan minat lain dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu mengurangi intensitas fetishisme. Mengembangkan minat baru atau hobi dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi fokus pada fetish.</li><li><b>Menggunakan Teknik Relaksasi:</b> Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu mengurangi gairah seksual yang kuat terkait dengan fetish.</li><li><b>Pengendalian Impuls: </b>Belajar mengendalikan impuls dan dorongan yang kuat terkait dengan fetish adalah langkah penting. Teknik-teknik seperti pemantauan diri, pengendalian pernapasan, atau mengalihkan pikiran dapat membantu mengelola dorongan.</li><li><b>Menghindari Stimuli Fetish: </b>Menghindari stimulus yang memicu fetishisme dapat membantu dalam mengurangi gairah seksual terkait dengan fetish. Ini bisa mencakup menghindari situs web atau materi tertentu yang terkait dengan fetish.</li><li><b>Pentingnya Dukungan Sosial: </b>Mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok pendukung yang memahami atau toleran terhadap preferensi seksual individu dapat membantu mengurangi stigma dan merasa lebih diterima.</li><li><b>Pentingnya Kesadaran Diri: </b>Mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, preferensi seksual, dan sebab-sebab fetishisme dapat membantu seseorang mengatasi masalah ini.</li></ol><p></p><p>Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan fetishisme perlu atau ingin mengatasi atau mengubah preferensi seksual mereka. Yang terpenting adalah mencapai keseimbangan dan kebahagiaan dalam kehidupan pribadi dan hubungan mereka. Jika seseorang merasa terganggu oleh fetishisme mereka, konsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental atau terapis seksual dapat membantu menentukan langkah terbaik yang harus diambil.</p><p><br /></p>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-2065587456016596872022-01-10T17:27:00.006+07:002023-10-25T11:55:11.741+07:005 Kesalahpahaman Tentang Kalimantan<b>Kesalahpahaman #1: Banyak Negara di Kalimantan. </b><div><br /></div><div>Kalimantan sebenarnya adalah pulau Borneo bagian Indonesia, sedangkan pulau Borneo adalah keseluruhan pulau yang dimiliki oleh 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei. </div><div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://cdn.britannica.com/47/104647-050-8F3D87CA/Borneo.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="728" height="400" src="https://cdn.britannica.com/47/104647-050-8F3D87CA/Borneo.jpg" width="364" /></a></div><br /></div><div><br /></div><div><b>Kesalahpahaman #2: </b><b> Suku di Kalimantan Cuma Dayak </b></div><div><br /></div><div>Ketika mendengar kata “Kalimantan”, pasti pertama kali yang terlintas dalam benak kebanyakan orang luar Kalimantan adalah suku Dayak. Memang tidak salah, karena suku yang paling terkenal di Kalimantan adalah Dayak, tapi juga tidak tepat, karena terdapat banyak suku di Kalimantan selain Dayak, antara lain: Banjar, Melayu, Bugis, dll.
Jadi, “orang Kalimantan” hanya bermakna geografis, tapi tidak bermakna secara etnis. </div><div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i0.wp.com/rimbakita.com/wp-content/uploads/2020/07/pakaian-tradisional-kalimantan-barat.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="640" height="400" src="https://i0.wp.com/rimbakita.com/wp-content/uploads/2020/07/pakaian-tradisional-kalimantan-barat.jpg" width="320" /></a></div><br /></div><div><br /></div><div><b>Kesalahpahaman #3: </b><b> Terdapat 4 Provinsi di Kalimantan </b></div><div><br /></div><div>Sekarang ini ada 5 provinsi di Kalimantan, yaitu: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan yang paling muda, Kalimantan Utara. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://independensi.com/wp-content/uploads/2019/10/Peta-Provinsi-Kalimantan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="718" height="400" src="https://independensi.com/wp-content/uploads/2019/10/Peta-Provinsi-Kalimantan.jpg" width="359" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div><b>Kesalahpahaman #4: </b><b> Kalimantan Hanya Terdiri dari Hutan Belantara </b></div><div><br /></div><div>Banyak terdapat kota-kota yang cukup modern di Kalimantan. Mungkin tidak se modern Jakarta, tapi fasilitas sarana dan prasarana-nya cukup untuk melancarkan aktivitas perkotaan, seperti sekolah, gedung-gedung pemerintahan, hotel, restoran, perkantoran, bank, pasar, jalan raya, jalan tol, dan bahkan pusat perbelanjaan modern semisal mall dan supermall.</div><div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn-2.tstatic.net/pontianak/foto/bank/images/arus-lalu-lintas_20180226_164844.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="225" src="https://cdn-2.tstatic.net/pontianak/foto/bank/images/arus-lalu-lintas_20180226_164844.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat</td></tr></tbody></table><br /></div><div><br /></div><div><b>Kesalahpahaman #5: </b><b> Zona Waktu di Seluruh Kalimantan adalah WITA </b></div><div><br /></div><div>WITA hanya berlaku di sebagian provinsi yang ada di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Zona WITA sama dengan zona waktu Malaysia dan Brunei yang wilayah negaranya sama-sama ada di Borneo. Sedangkan untuk Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah mengikuti zona WIB.</div><div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://ilmupengetahuanumum.com/wp-content/uploads/2014/05/Pembagian-Waktu-di-Indonesia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="278" data-original-width="640" height="278" src="https://ilmupengetahuanumum.com/wp-content/uploads/2014/05/Pembagian-Waktu-di-Indonesia.jpg" width="640" /></a></div><br /></div>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-21904781842521422722022-01-09T14:29:00.003+07:002022-01-09T14:29:54.370+07:00Hobi-Hobi Gue<div style="text-align: justify;">
Dari dulu semenjak gw duduk di bangku (ya iyalah duduk di bangku, masa di meja?) TK, SD, SMP, SMA dan kuliah, gw punya banyak hobi yang sudah mendarah daging hingga saat ini. Ada yang sudah ditinggalkan dan ada yang masih berjaya hingga kini (ce elahh..). Berikut adalah hobi-hobi gue:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
1. Ngemil</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ini harusnya masuk kategori Habit (kebiasaan), namun karena gw berpikir hobi dalah bagian dari kebiasaan maka ngemil masuk dalam hobi gue. tak sedikit makanan kecil yang menjadi korban kenistaan mulut gue yang tidak keprimulutan ini. Semua makanan habis dilahap oleh mulut gw ini dalam waktu yang tak lama. Mulai dari kerupuk udang bikinan nyokap, kue-kue yang rasanya aduhai, sampe kripik kentang layaknya chitato dan pringles (upps.. nyebut produk nih, gpp ah..). Inilah yang kemudian ngebikin bentuk badan gue tak seperti Ade Rai, malah jadi Ade Namnung begini. Kebiasaan ini sedikit dihilangkan setelah gue menemukan habit baru yaitu minum teh tawar anget, yeee.... tapi tetep aja ngemil mah ada weh walau cuma sedikit, hihi..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ngemil-coy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="359" src="https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ngemil-coy.jpg" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2. Koleksi Kartu Yu-Gi-Oh </h3>
<div style="text-align: justify;">
Sejak jaman SD, gw terkenal paling suka menghabiskan duit jajan gw buat ngebeli satu demi satu kartu Yu-Gi-Oh ini. Berawal dari tontonan Yu-Gi-Oh di Indosiar, gw jadi suka apalagi kartu ini layaknya kita berduel dengan lawan dengan kartu yang ada attack dan defense point yang berbeda tiap kartunya. Masih teringat dulu gw selalu beli di salah satu penjual mainan di depan gerbang sekolah tiap istirahat/pulang sekolah. Dengan harga Rp. 1000,- gw bisa milih satu kartu yg gue suka. Tapi muncul masalah, karena gw gk tau cara mainnya dan saat itu kemampuan bahasa inggris gw berada pada level tercetek yang pernah ada. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://64.media.tumblr.com/8018ff571c72f760efe86ad4ddf122ec/tumblr_phgxe9z3zI1qgdzcq_1280.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="410" src="https://64.media.tumblr.com/8018ff571c72f760efe86ad4ddf122ec/tumblr_phgxe9z3zI1qgdzcq_1280.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">
Namun hal ini berubah saat gw beli satu set dek kartu Yu-Gi-Oh plus duel fieldnya (yang cuma selembar kertas gede yang bisa dilipet2) dengan harga 10.000,- (saat itu). Beberapa kartu yang gw masih inget gw punya seperti Curse of Dragon, Blue Eyes White Dragon, Megamorph dan beberapa kartu kuat seperti Exodia, Slifer the Sky Dragon dan Obelisk the Tormentor. Namun sampai saat ini gw gak tau kartu-kartu yg udah gw kumpulin dulu saat ini ada dimana, karena waktu gw pengen cari kartu ini saat di SMA, saat gw tanyakan ini ke nyokap gw katanya beliau tidak merasa membuangnya.. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2020/08/b232602b43b6e8615238e1383e65c3df-copy-518x252-ad0bedf7c96476bc82f8b3cdab0ad722.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2020/08/b232602b43b6e8615238e1383e65c3df-copy-518x252-ad0bedf7c96476bc82f8b3cdab0ad722.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk bagian ini gw pengen ngasih kredit (penghargaan) mention gw kepada temen SD gue di SD Tunas Jakasampurna, Rawa Lumbu (skrng jadi Tunas Global) seperti Lovegi, Arkhei, Reza Mahandika, dll yang sudah memperkenalkan gw dengan permainan ini.. Love U Guys..</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<br /></h3>
<h3 style="text-align: justify;">
3. Koleksi Jersey (Baju Bola)</h3>
<div style="text-align: justify;">
Nah, mungkin kalo gue menjabarkan koleksi gw, mungkin yang satu ini bisa jadi yang paling mahal, gimana nggak.. gw harus merelakan uang jajan gw antara 150-200 rb buat beli satu jersey ini. Perkenalan awal gw dengan jersey (baju bola) memang sudah terjadi sangat lamaaaa.. sekali. Berawal dari keinginan gw buat punya baju bola ditengah temen2 gw yang punya sejak SD, SMP, dan SMA (dan rata-rata cowok yang punya, ya iyalah buuu..) jadinya gw bertekad pengen punya walau cuma satu aja. Padahal gw bisa dikatakan "alergi" terhadap olahraga berbau bola, karena kekurangbisaan gw dalam memainkan si kulit bundar ini di lapangan, makanya gw kalo disuruh main futsal, cuma bisa jadi kiper doang. itupun juga masih takut-takut kegebok bola.. salah-salah muka eike kan bisa lebam-lebam cyiiin.. hehe..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gw pun mulai dengan jersey murahan (baca: KW Lokal) yang gw beli pada range harga 20-30ribuan. Awalnya sih gw biasa aja dengan jersey ini, dipake saat keluar rumah dan terkadang saat sekolah. Namun masalah timbul karena bahan jersey ini yang cepet panas dan bisa bikin badan gw bau keringat stadium tinggi.. Akhirnya bermodalkan duit jajan gw, gw pun meningkatkan pembelian gw dari KW Lokal ke KW Thailand, dan ini baru terjadi saat gw duduk di SMA kelas 3. Dengan bermodalkan kepandaian gw berselancar di dunia mbah Google, gw pun tertarik pada satu web yang menjual jersey jenis ini. Saat itu, gw lagi seneng-senengnya sama klub bola asal Inggris, CHELSEA FC.. nah, saat itu gw gak sia-siain kesempatan gw untuk beli jersey ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu gw masih terbilang awam dengan teknik jual beli dengan sistem <a href="http://emilleilmansyah.blogspot.com/2012/05/belanja-online.html" target="_blank">"online shopping"</a>. Makanya gw ngebaca cara belinya, cara transfer uangnya dan lainnya dengan hati-hati. Akhirnya, dengan semangat 45, gw pun memutuskan untuk membeli jersey Chelsea tahun 2011/12 warna hitam-gradasi kotak biru. Penantian selama beberapa hari pun terbayar saat jersey ini tiba dengan selamat sentosa di rumah gw. Gw pun merasa bangga dengan jersey ini. Jersey inilah yang membuka mata gw tentang online shopping yang mudah dan terpercaya. Saat ini jerseynya masih tersimpan baik tanpa cacat dilemari gw, biasanya gw pake saat gw pergi-pergi atau saat kuliah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpAaKa9lRmN-nSYSsdnmQ1AyxMRB75TEcpF_2BhnXwSmrEgnGKbuufC6nScCC2dbru82YPDpWYY3ADl1ZQMml7vjaApwig7zbU1BvzHVsLnEEquzjlkszRtws8UZq6nHrxN71Gz9hXT6Y/s400/Untitled-1+copy.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpAaKa9lRmN-nSYSsdnmQ1AyxMRB75TEcpF_2BhnXwSmrEgnGKbuufC6nScCC2dbru82YPDpWYY3ADl1ZQMml7vjaApwig7zbU1BvzHVsLnEEquzjlkszRtws8UZq6nHrxN71Gz9hXT6Y/w640-h320/Untitled-1+copy.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih banyak koleksi-koleksi gw, kebanyakan sih jersey Chelsea dari musim 2010/11 (biru), 2011/12 (biru-putih dan hitam) serta jersey Chelsea musim 2012/13 (biru emas). Ada juga jersey Barcelona musim 2012/13 (kuning gradasi orange), jersey Arsenal 2011/12 (biru teal-hitam) dan jersey timnas Spanyol saat Euro 2012. Satu yang unik dari jersey timnas Spanyol Euro ini adalah merupakan jersey pertama gw yang dibeli dengan satu stel lengkap dengan celananya dan full patch serta pertama kalinya gw pakein player name (Torres #9). Namun jersey ini yang pertama kali berakhir mengenaskan karena player namenya udah pada berudul semua (tapi masih belum copot dari jerseynya), huuuu ;-(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa jersey gw pun dikombinasikan satu sama lain, ada yang gw pakein patch (EPL dan UCL), ada juga yang gw lengkapin pake patch dan player name. Dan satu yang istimewa adalah Jersey Chelsea 2012/13 home (biru-emas) yang gw lengkapin dengan patch EPL dan custom name pake nama gw (Emille #17). Knapa harus no. 17? pertama gw tertarik dengan Eden Hazard yg jadi kekuatan baru Chelsea saat ini, trus yg kedua karena gw suka dengan nomor 7 (my lucky number, hehe..).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.ytimg.com/vi/4DxEsckGp78/maxresdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://i.ytimg.com/vi/4DxEsckGp78/maxresdefault.jpg" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">Jersey inilah yang kemudian menghantarkan gw untuk daftar menjadi member Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) regional Bekasi. Bermodalkan niat dan motor serta jersey ini, gw berangkat ke Futsal Station sendiri dan ngedaftarin diri gue di keanggotaan ini. Gw pun dalam beberapa kesempatan juga sering make jersey ini untuk nonton bareng, satu yang berkesan adalah ketika gw dengan jersey Chelsea home 2011/12 (biru-putih) nonton bareng final UCL antara Chelsea vs Barcelona di Epicentrum Walk, Kuningan. Itu pertama kalinya gw nonton bareng dengan bawa motor sendiri dari Bekasi ke Jakarta..</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://img.beritasatu.com/cache/beritasatu/910x580-2/1398619820.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="800" height="408" src="https://img.beritasatu.com/cache/beritasatu/910x580-2/1398619820.jpg" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak kenangan lainnya gw dengan jersey ini, dan walau gw gk bisa main bola, tapi setidaknya dengan jersey ini orang-orang ngiranya gw bisa main bola, hehe..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-74619173206569509132018-12-17T11:29:00.000+07:002019-01-02T12:51:47.069+07:00Pengalaman Volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (Part III)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKA1G4Gib7DM4Cla61Ecfw4liwuNj3K5-rbkkwFtBYg3Qo3QvEO1oGj3UGqjHmz0naHjNQ64R75Ua7AG5ItgYBONqB21tSABtWpWyyWtf6ZVySC9FxWX-YHxVLPi3L9Ib9Gj7qm8-SKJI/s1600/45023271_10161074676550451_7134401717625421824_n.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="698" data-original-width="698" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKA1G4Gib7DM4Cla61Ecfw4liwuNj3K5-rbkkwFtBYg3Qo3QvEO1oGj3UGqjHmz0naHjNQ64R75Ua7AG5ItgYBONqB21tSABtWpWyyWtf6ZVySC9FxWX-YHxVLPi3L9Ib9Gj7qm8-SKJI/s640/45023271_10161074676550451_7134401717625421824_n.png" width="640" /></a></div>
<br />
Kembali lagi bersama gue yang nampaknya mulai mager buat nulis blog, tapi buat pembaca blog yang budiman sekalian, apa sih yang nggak buat kalian... Gue akan menceritakan perjalanan hari kedua event Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Setelah di dua postingan sebelumnya, gue menceritakan masa-masa awal bertugas, sekarang mulai memasuki bagian yang cukup seru (nampaknya). <i>Here we go</i>...<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Kamis, 6 Desember 2018 kembali gue terbangun pagi-pagi sekali, terbangun diantara perjaka-perjaka yang masih pada terlelap dalam mimpinya. Tapi ada keanehan pagi itu, gue terbangun di kamar tanpa ada <b>Rizky</b> di samping gue. <i>FYI, </i>selama gue menetap di Aryaduta, gue mendapat kamar dengan <i>double bed</i>, <i>which is</i>, gue saat itu mau tidak mau berbagi kamar dengan <b>Rizky</b>, pak koor yang saat hari pembagian kamar doi sibuk dengan urusannya hingga dini hari bolong. Dua temen gue lainnya, <b>Ubeh </b>dan <b>Yehesky</b> sudah lebih dulu memilih tidur di kamar <i>single bed, </i>meski kamar Hesky lebih beruntung dibanding kamarnya Ubeh karena punya lemari gede buat nyimpen baju, dan kamar <i>double bed</i> tentu saja dimanjakan dengan segala isinya, mulai dari lemari baju, tv sendiri, sampe kamar mandi sendiri dengan <i>bathtub</i>, wkwkwkwk.. (sampe-sampe Hesky numpang mandi di sini) Tapi, ya itu tadi, mau tak mau gue harus berbagi kamar.<br />
<br />
Gue pun beranjak dari kamar dan alangkah terkejutnya gue saat tahu kalo si Rizky tidur di sofa ruang tamu. Gue sempet heran, dan berpikir, <i>ahh.. mungkin si Rizky udah bangun duluan trus ketiduran abis sholat atau abis nonton tivi kali..</i> Gue pun kemudian memilih untuk mandi duluan, dari pada nanti berebutan kamar mandi, bisa berabe urusannye..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48051439_10214607185425771_9139871481709199360_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=b23692b6a004bd840eb76282287ec51b&oe=5CD5BE5B" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="440" height="640" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48051439_10214607185425771_9139871481709199360_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=b23692b6a004bd840eb76282287ec51b&oe=5CD5BE5B" width="352" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bro Rizky, sudah sepenuhnya sadar dan mewartakan alasannya tidur di sofa malam itu..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selang berapa lama kemudian, Rizky pun bangun dan mewartakan alasan doi tidur di sofa malam itu.. ternyata eh ternyata, GUE NGOROK DENGAN SANGAT KERAS DAN MENGGANGGU... (maafkan <i>capslock </i>yang jebol ini...) Rizky pun cerita kalo dia malem-malem gak bisa tidur karena ngoroknya gue yang menurut analisis badan geologi, mampu meretakkan jembatan Semanggi. Dan, bukan kali ini aja ngorok gue menjadi problem. Di rumah, emak gue komplain kalo gue suka ngigau sendiri setiap malam, trus ketika gue KKN (Kerja Kuliah Nyata) tahun 2015 di Tasikmalaya, gue menghadapi masalah serupa, mendapat komplain dari rekan-rekan serumah. Tapi pas gue jadi volunteer Asian Games, alhamdulillah, gak ada komplain, yang ternyata disebabkan penghuni sekamar gue saat itu adalah pengorok semua (jadilah satu ruangan kayak paduan suara, wkwkwk..)<br />
<br />
Setelah semua rapi, kita pun beranjak ke restoran, kali ini gak <i>early breakfast</i> karena kita diminta dateng jam 07.30, lebih baik dari kemarin di mana kita mesti dateng jam 06.10 pagi. Setelah makan pagi, kita pun langsung berangkat naik GrabCar ke Kemendikbud.<br />
<br />
Hari itu, gue mendapat <i>jobdesk</i> di Dome (Kubah Bambu), yang, pertunjukannya baru dimulai jam 19.00 malem. Artinya, gue di pagi dan siang hari gak ada gawe. Gue pun memutuskan untuk melipir ke Aula Graha Utama Lt. 3, tempat yang paling awal mulai acara. Kuliah umum pertama pagi itu diisi oleh sosok yang sangat gue kenal, <b>Prof. Wardiman Djoyonegoro</b>, mantan mendikbud era Soeharto yang juga merupakan anggota dewan pembina Yayasan Puteri Indonesia. Gue pernah liat pak Wardiman sampe bela-belain dateng ke Las Vegas untuk dukung Anindya Putri, Puteri Indonesia 2015 yang saat itu tengah berlaga di Miss Universe. Meski fisik nggak bisa dibohongin, tapi semangatnya itu lhoo... Dan gue pun bisa bertemu langsung dengan beliau sesaat sebelum tampil, walau cuma salaman dan bincang-bincang singkat (gak sempet minta foto, huhu..) tapi itu aja udah bikin gue seneng.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48056274_10214607186505798_5335683858035638272_n.jpg?_nc_cat=109&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=4d740c88d50594d21fabcaf4374fdbc6&oe=5CD8802B" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="440" height="640" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48056274_10214607186505798_5335683858035638272_n.jpg?_nc_cat=109&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=4d740c88d50594d21fabcaf4374fdbc6&oe=5CD8802B" width="352" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pencitraan pagi itu, untung Pak Wardiman belum dateng...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah melipir di Graha, gue pun beranjak ke Bazaar, nemenin Hesky yang udah mantek di tempat ini sejak Hari ke-1. Gue pun pertama kali kenalan sama <b>Ruben</b>, anak <i>backup</i> dan mantan vo Asian Para Games yang juga mantek di tempat ini bareng Hesky. Kerjaan vo di Bazaar untuk mastiin kebersihan tempat, berhubung bazaar ini diisi oleh stand-stand kuliner laut, yang bakal berpotensi mengundang lalat, keluarganya dan sahabat-sahabatnya untuk berkerumun.<br />
<br />
Gue pun banyak dapet cerita dari Ruben pas bazaar hari pertama, lebih nyantai karena gak terlalu <i>crowded</i>, mungkin karena hari pertama dan orang belum banyak dateng ke acara ini. Tapi tetep kebiasaan masyarakat kita sangat terpancar di tempat ini, MALAS MEMBERSIHKAN BEKAS MAKANNYA SENDIRI... Biarpun trash bag udah ditaro di sekeliling tempat bazaar (dan sejauh mata gue memandang keliatan bener itu trashbag) tapi orang kita malas betul rasanya ketika mau meninggalkan meja makan lalu membawa bekas makanannya sendiri dan ngebuangnya di tempat sampah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48369030_10214607194586000_3742093855546146816_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=45592dda5dd7affa40ae949f7924d757&oe=5CCE63F0" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48369030_10214607194586000_3742093855546146816_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=45592dda5dd7affa40ae949f7924d757&oe=5CCE63F0" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Membereskan meja makan, <i>photo taken by</i> Ruben..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dan fenomena itu pun terjadi, pada saat jam makan siang. Piring plastik kotor, botol-botol plastik, cup minum bekas ngopi terhampar manja di atas meja, ditinggalkan begitu saja. Kita pun kemudian membereskan kekacauan ini, untuk orang lain makan di meja ini. Satu pembelajaran berharga bagi gue hari itu, untuk selalu menjaga kebersihan. <u>Kebudayaan yang harus ditanamkan bangsa ini harus dimulai dari hal sesederhana membuang sampah pada tempatnya, tidak malas-malasan dan menghargai orang lain yang akan menggunakan meja bekas kita makan dengan membereskannya.</u> (mungkin karena yang pada makan menganggap bazaar ini seperti makan di restoran kali ya...)<br />
<br />
Pukul 12:30 kembali gue dan Azhar, rekan gue yang menemani tugas <i>clear area </i>Pawai Keliling kembali melakukan tugas ini lagi, dikawal 3 anak LO, <b>Fais, Chitta dan Gina</b>. Kalo kemarin pawainya diisi Tarian Kabasaran dari Manado, hari ini ada tarian Barongsai dan Liong. Dan terang saja, hari itu kita semua jadi bulan-bulanan peserta kongres yang pada nanya "<i>Kok Barongsai? Emang itu Budaya kita ya?</i>" (bukan bermaksud rasis, tapi ini kenyataan). Kita pun kembali mengawal pawai ini sampai selesai, alhamdulillah gak ada kendala berarti berkat bantuan dari satpam kemendikbud.. Nuhun pak..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48091162_10214607188425846_8141531046995820544_n.jpg?_nc_cat=104&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=3bc2c67a7913f5ab358ed6906b10d37b&oe=5CD2A633" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48091162_10214607188425846_8141531046995820544_n.jpg?_nc_cat=104&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=3bc2c67a7913f5ab358ed6906b10d37b&oe=5CD2A633" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto bersama penampil Barong dan Liong sehabis tampil, penampilnya kebanyakan anak-anak muda..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tapi ada satu pemandangan yang menginspirasi gue saat itu, ketika sebelum tampil siang itu sempat turun rintik hujan, gak terlalu besar tapi berpotensi untuk menjadi hujan lebat, sempat ada perdebatan apakah pawai tetep dilanjutkan. Akhirnya pawai pun dilanjutkan ketika rintik itu berhenti. Tapi ketika penampil barong sudah setengah jalan memulai penampilannya, rintik pun kembali turun, tapi mereka tetep dengan semangatnya tampil, lebih-lebih penampilnya saat itu didominasi anak-anak muda seusia SMP-SMA mungkin. Atraksinya pun boleh dibilang cukup menguras energi dan tenaga, bayangkan, anak-anak ini harus berputar-putar mengelilingkan naga dari kepala sampe ekor, dan atraksi ini gak dilakuin di satu spot aja, tapi di 4 spot (pembukaan di depan Gedung A, di Gedung E, gedung C dan penutupan kembali di Gedung A). Saat tampil di depan Gedung E, gue ngeliat tampang anak-anak yang ngebawa barongsai keliatan kelelahan, tapi mereka tetep <i>all out</i> buat nampilin pertunjukan mereka. Setelah setelah pawai keliling pertama (dan masih ada yang kedua di jam 15:30) gue pun kembali ke area Bazaar.<br />
<br />
Pukul 16:00 setelah sholat Ashar (sempet ngaret karena hujan), penampilan pawai keliling kembali dilakukan. Setelah selesai pawai ini, gue pun sempet ngerasa kalo gue udah nyaman di bagian ini, apalagi setelah Fais, LO yang ikut ngawal pawai ini, minta gue dan Azhar untuk terus jadi orang Area yang nge-<i>handle clear area </i>pawai. Gue pun jg ngasih kontak Azhar yang mesti ninggalin tempat abis <i>clear area</i> untuk jaga area Futsal di Lantai 3 Gedung A.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/47578303_10214607196866057_8991344589126238208_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=784fb1575e1f79e824da7dd2bf13775f&oe=5CD24517" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/47578303_10214607196866057_8991344589126238208_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=784fb1575e1f79e824da7dd2bf13775f&oe=5CD24517" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pas <i>clear area</i> pawai keliling.. Anggap saja ini pencitraan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah maghrib, gue pun merapat ke Panggung Kubah Bambu (Dome). Hari itu penampil di panggung ini sangat istimewa, karena diisi oleh orkestra dari <b>Jakarta City Philharmonic</b>.. WOOOOOWW.. belum lagi salah satu penampil yang menyanyi bareng JCP adalah <b>Melly Goeslaw</b>, WOOOOOOOWWW.. Gue pun standby di red carpet bersama <b>Shaffa</b> saat itu.<br />
<br />
Entah durian jatuh di sebelah mana, saat gue dan Shaffa berdiri jaga di red carpet, sesosok maestro lewat di depan kita, <b>ANTO HOED</b>, sosok penting yang mengawal penampilan JCP (dan tentunya sang istri, Melly, hohoho...). Sempet malu-malu untuk minta foto, akhirnya Shaffa memberanikan diri minta foto dengan beliau, dan ternyata eh ternyata, langsung disambut baik (gak seperti artis-artis lain yang pada SHHOMBBONG kalo ada yg minta foto). Shaffa pun foto bareng dan gue pun nimbrung foto dengan mas Anto. Gak lama kemudian, <b>Nian, </b>rekan gue yang abis jaga di tempat futsal dateng ke red carpet mewartakan kabar bahagia kalo dia abis foto sama <b>IVAN LANIN</b>.. WHAAATTT??? <i>FYI</i>, Ivan Lanin ini bukan orang asing bagi gue, dia adalah senior gue di Wikipedia Bahasa Indonesia, serta aktivis penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan memang, pada hari itu, Mas Ivan mengisi debat publik di Lap. Futsal Lt. 3 dengan tema "Serapan: Eksplorasi Pengayaan Bahasa Indonesia".<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48366371_10214614479688123_6156948284398108672_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=23a32c2e68816e5851cacc25f807f282&oe=5CC76DEA" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="440" height="640" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48366371_10214614479688123_6156948284398108672_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=23a32c2e68816e5851cacc25f807f282&oe=5CC76DEA" width="352" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersama Mas Anto Hoed, orangnya ramah dan wangi...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Gak kalah dengan Nian, gue dan Shaffa yang dibuatnya kecewa karena gak bisa ketemu sama Ivan Lanin mewartakan kabar kalo kita foto bareng Mas Anto Hoed. <i>And, guess what..</i> Nian langsung kejang-kejang, wkwkwk.. (becanda deng.. lebay ahh..). Nian pun akhirnya mendapat foto bareng Mas Anto di <i>backstage</i>... <i>so lucky..</i><br />
<br />
Setelah itu penampilan pun di mulai, seperti biasa ada penyampaian pendapat dari PM Toh, penyampaian inspirasi dan baru yang sangat gue tunggu-tunggu, penampilan JCP...<br />
<br />
Saat penyampaian inspirasi ada satu penampil yang cukup membuat gue tertegun dengan penyampaiannya, yaitu Hokky Situngkir, seorang peneliti yang memanfaatkan sains dan teknologi untuk mengungkap sisi lain dari khazanah budaya Nusantara. Salah satu capaiannya adalah berhasil memecahkan rahasia motif batik Nusantara, sampai menggagas Perpustakaan Digital Budaya Indonesia. Selama penyampaian materinya, gue sempet dibuat kagum dengan penemuan-penemuan yang beliau paparkan, mulai dari kesamaan pola dari motif-motif batik se-Nusantara, seperti membentuk DNA, lalu dari sambal-sambal se-Nusantara yang punya keunikannya masing-masing, hingga cendol se-Nusantara.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48381732_10214614480648147_2088202074134151168_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=aea79d802107a0cdac9a7d40e576df41&oe=5CC77F68" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48381732_10214614480648147_2088202074134151168_n.jpg?_nc_cat=100&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=aea79d802107a0cdac9a7d40e576df41&oe=5CC77F68" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pematerian dari Pak Hokky Situngkir, <i>prove that science and technology can go together with arts and culture.. so inspiring</i>..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pak Hokky sendiri ternyata merupakan bukan sosok yang asing di telinga gue saat itu, karena sebelumnya gue sudah mengetahuinya dari Rizky, yang ternyata sedang melakukan riset dengan beliau ketika doi gak ada saat pembagian kamar di Aryaduta, yang mengharuskan gue bangun jam 3 pagi cuma untuk bukain dia pintu. Rizky pun sempet cerita saat pembekalan hari ke-2 di Galnas kalo dia bakal diskusi dengan Pak Hokky setelah pembekalan selesai, sembari ngenalin beliau dan riset-riset yang udah dilakuin bareng Sobat Budaya, sebuah komunitas yang peduli akan budaya Nusantara.<br />
<br />
Ada satu momen ketika gue dan sejumlah anak area yang sedang jaga di red carpet dome lagi merhatiin materi dari Pak Hokky. <b>Yumna</b> saat itu pengen nanya siapa itu Pak Hokky, dan dia nanya ke Rizky (yang ada tepat disamping dia) yang saat itu lagi keliatan seriuuuusss bener merhatiin materi Pak Hokky. Pas Yumna nyolek badan Rizky, spontan Rizky pun risih dan sampe refleks ngangkat tangannya, <i>which makes</i> Yumna <i>a little bit</i> <i>feel disrespected at that time</i>. Gue yang ngeliat peristiwa itu, hanya cuma bisa ngasih rasionalisasi atas apa yang terjadi tadi, "<i>mungkin karena lagi serius kali si Rizky"</i>. Sempet ada rasa-rasa gak enak gimana gitu antara Yumna sama Rizky, tapi cuma sesaat aja kok.. dan <i>everything</i> <i>back to normal after that</i>..<br />
<br />
Dan, penampilan yang gue tunggu-tunggu pun akhirnya datang juga.. Jakarta City Philharmonic WHOOOOHOOOO... Sepanjang penampilan, gue seperti terbawa dalam suasana di auditorium atau opera house, mendengarkan musik orkestra yang lembut.. Belum lagi pas Melly Goeslaw tampil, semakin dibuatnya mulut gue bernyanyi..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48253994_10214614482528194_4234639412266270720_n.jpg?_nc_cat=107&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=beafb100e9bd98b325dba052ac8dfc24&oe=5C9386BF" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="440" height="640" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48253994_10214614482528194_4234639412266270720_n.jpg?_nc_cat=107&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=beafb100e9bd98b325dba052ac8dfc24&oe=5C9386BF" width="352" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bersama Teh Melly, <i>such a honor..</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dan, malam itu berakhir dengan kebahagiaan, terlebih di akhir acara gue dan rekan-rekan vo yang bergerombol di red carpet saat itu berbaris di sepanjang karpet, mengucap terima kasih pada para peserta yang selesai menyaksikan pertunjukan tadi dan beranjak pulang. Sebelum beranjak dari dome kembali ke basecamp, <b>Ubeh </b>datang dengan mewartakan kabar kalo dia bakal bikin kejutan buat ulang tahun rekan kita, <b>Rada</b> si cantik tinggi semampai dari tanah Batak bermarga Naibaho, yang setiap hari standby di area registrasi. Gue sempet ngira kejutannya bakal dilakuin di basecamp, tapi ternyata kejutannya dilakuin di hotel. Sekira pukul 23:00 kita pun balik dari Kemendikbud ke Hotel.<br />
<br />
Sesampai di kamar hotel, gue, Ubeh, Rizky dan Hesky pun hanya bersih-bersih sebentar sebelum memulai rencana untuk ngasih kejutan buat Rada. Kita pun menunggu di lobby, menunggu ciwi-ciwi yang bakal nganter kita ke kamar Rada. Ada fenomena unik saat itu, pas Ubeh kelupaan lilin buat ditaro di kue (baca: roti). Si Ubeh pun sampe naik ke kamar buat nyari tuh lilin dan gak ketemu, sampe akhirnya dia baru sadar kalo itu lilin ada di Siti, si krucil yang pas dihubungin saat itu ternyata dia... *<i>(bagian ini dihilangkan atas kebijakan editorial karena ada kaitannya dengan barang pribadinya)*</i>. Akhirnya kita pun berame-rame menginvasi kamar Rada dan SURPRISE.... meski diduga Rada sudah tahu kalo dia bakal dikasih kejutan sama kita-kita, tapi akting kagetnya boleh lah, wkwkwk.. Dan malam itu menjadi malam yang spesial tidak hanya buat Rada, tapi juga buat kita-kita..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48275085_10214614483448217_2499981140220182528_n.jpg?_nc_cat=108&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=ae29814343fca7a30365c277cfb823b1&oe=5C97A7F6" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48275085_10214614483448217_2499981140220182528_n.jpg?_nc_cat=108&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=ae29814343fca7a30365c277cfb823b1&oe=5C97A7F6" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Happy Birthday Rada, semoga semakin sukses dan jaya selalu..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Well</i>, itulah cerita di hari kedua bertugas di Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Hari ketiga hingga kelima serta <i>farewell day</i> akan hadir di postingan selanjutnya. <i>Don't forget to comment, like, and share this post</i>.. <i>see you on the next post..</i>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-66008472517146515492018-12-16T11:40:00.002+07:002019-01-03T13:09:45.182+07:00Pengalaman Volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (Part II)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQjONJJ9YDsz3AGU37vWMsrZRSoYyIrQbw7mIfZFOJ69smlR4NRRXsr0P13GgPE16J3xNPZt3WAFVYJ5jM97wL7do74TUnamcLqpSxSTwAZ8Z0yxzLqCFrqdTwGuEvbiPioDP-Unjf-ck/s1600/Logo-KKI-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="574" data-original-width="1222" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQjONJJ9YDsz3AGU37vWMsrZRSoYyIrQbw7mIfZFOJ69smlR4NRRXsr0P13GgPE16J3xNPZt3WAFVYJ5jM97wL7do74TUnamcLqpSxSTwAZ8Z0yxzLqCFrqdTwGuEvbiPioDP-Unjf-ck/s640/Logo-KKI-1.png" width="640" /></a></div>
<br />
Setelah pada <i>postingan</i> sebelumnya, gue menceritakan perjalanan awal gue menjadi volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, dimulai dari registrasi, 2 hari pelatihan di Galeri Nasional Indonesia hingga <i>check-in </i>pertama di Aryaduta Suite Semanggi, akomodasi bagi volunteer KKI 2018, kali ini gue akan menceritakan pengalaman saat bertugas di KKI 2018 sebagai bagian dari Divisi Area.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Malam hari, 4 Desember 2018, gue dan rekan sekamar gue, Ubeh dan Yehesky mampir alias melipir sejenak ke kamar ciwi-ciwi, berhubung saat itu Ubeh udah mesen nasi goreng yang ia titip sama Mila. Semalam berkongkow-kongkow ria.. Gue pun gak bisa tidur nyenyak, <i>whyy???</i> karena gue saat itu mesti mengunggu satu penghuni kamar lagi, Rizky yang masih sibuk dengan urusannya di luar dan baru sampai di hotel sekira pukul 03:00 pagi.<br />
<br />
Rabu, 5 Desember 2018 pukul 05:30 pagi setelah menikmati tidur di Aryaduta Suite gue terbangun pagi-pagi sekali. Bukan tanpa alasan, bangunnya gue pagi-pagi (yang tidak biasa bagi gue yang sangat "badak" ini) tidak lain karena instruksi dari Ibu Wiwik yang mengharuskan volunteer tiba di Gedung Kemendikbud pukul 06:10. Menurut rencana sebagaimana disampaikan Kak Rangga dalam pelatihan kemarin, Volunteer akan diajak untuk Tour Kemendikbud, mensurvei lokasi acara dari depan gedung, lantai dasar sampai lantai atas, serta <i>briefing</i> bersama Kak Rangga, Bu Wiwik, Head Division dan Pak Alex Sihar selaku Show Director.<br />
<br />
Tiga menit sebelum pukul 06:00 gue dan rombongan sekamar gue bergegas menuju restoran di Lantai 2. <i>Early Breakfast</i> harus dijalankan, termasuk pada gue yang sangat tidak biasa makan pagi-pagi sekali karena bakal berurusan dengan sakit perut. Tapi, mau gak mau dari pada gak makan dan ujung-ujungnya pingsan dan ngerepotin orang se-Kemendikbud, mending gue makan. Satu restoran pagi itu sudah sangat dipenuhi oleh kerumunan volunteer berpakaian hitam-hitam bak SPG yang sebentar lagi siap jalan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzmLUu3Mk4cH8xSegAjRwdlILuxIdl-vuE4xaRqE2k0kPmKP1AqoU6NNT2c5LLPO_Y5wOQ2oCdQSQPqBtT98gjpH4lXAMfhpnkZPYPzH-EViq2TpQy0Cx5msVv1xvfVq7ljTDKgLWS-1k/s1600/20181205_054803.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzmLUu3Mk4cH8xSegAjRwdlILuxIdl-vuE4xaRqE2k0kPmKP1AqoU6NNT2c5LLPO_Y5wOQ2oCdQSQPqBtT98gjpH4lXAMfhpnkZPYPzH-EViq2TpQy0Cx5msVv1xvfVq7ljTDKgLWS-1k/s640/20181205_054803.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana <i>early breakfast</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah menikmati makan yang terlalu pagi ini, kita pun beramai-ramai berangkat menuju Kemendikbud. Gue dan cowok-cowok Area bareng-bareng naik GrabCar, berhubung jalan masih pagi dan belum macet. Tapi sebelum berangkat, <i>selfie </i>dulu lah...<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXHctQvjA0aJqNFzjBQ_oIUF58P75AZ6pVv8ooz_6LvaQBLOWR7kRUQ9J89ZBGIrgXN1GN8MdfjPKjLXCJfJjHKneOtcMPoGPLdlMigiPQcYoyUDSTJKPV-V9kksn7pBU5_u9cxcth7RM/s1600/20181205_061831.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXHctQvjA0aJqNFzjBQ_oIUF58P75AZ6pVv8ooz_6LvaQBLOWR7kRUQ9J89ZBGIrgXN1GN8MdfjPKjLXCJfJjHKneOtcMPoGPLdlMigiPQcYoyUDSTJKPV-V9kksn7pBU5_u9cxcth7RM/s640/20181205_061831.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berasa SPG kan...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Berangkat dari GrabCar, hanya butuh kurang dari 15 menit kita sudah tiba di Kemendikbud. Kita pun diminta berbaris dan menunggu di depan Gedung A, tepat berhadapan dengan Panggung Kubah Bambu (Dome) yang saat itu masih progress pembangunan dan persiapan untuk dipakai malam nanti.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48241583_10214603120044139_1365985262974271488_n.jpg?_nc_cat=104&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=91fb70e029554d431b3c4657a326eb74&oe=5CD9C5DF" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48241583_10214603120044139_1365985262974271488_n.jpg?_nc_cat=104&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=91fb70e029554d431b3c4657a326eb74&oe=5CD9C5DF" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto lagi sambil menunggu dimulainya Tour Kemendikbud</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Beberapa saat kemudian, Ibu Wiwik mengajak kita semua untuk Tour Kemendikbud, dimulai dengan mengelilingi kawasan Gedung A. Kalo gue gambarkan secara sekilas, kira-kira peta lokasinya seperti ini:<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifLktCraHY_puCwWMki01JscHQ7zt-BnokljzqOV3MEumTlu5Pp_loj8KklVDOGCzdmLJkCswhbFO7uWKjIpBpnR_7EHjCvF84WG5P93Z5xqRrB85j8OQ9aSagMs3TrDeK6Z9iO7cdbR8/s1600/Peta+KKI+2018.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifLktCraHY_puCwWMki01JscHQ7zt-BnokljzqOV3MEumTlu5Pp_loj8KklVDOGCzdmLJkCswhbFO7uWKjIpBpnR_7EHjCvF84WG5P93Z5xqRrB85j8OQ9aSagMs3TrDeK6Z9iO7cdbR8/s640/Peta+KKI+2018.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta Kawasan Kemendikbud untuk KKI 2018, <i>inset</i> menampilkan lokasi panggung musik jalanan di depan fX Senayan.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah berkeliling di sekitaran Kemendikbud, giliran masuk ke dalam gedungnya. Di depan Gedung A terdapat dua pintu, satu pintu otomatis bagi VIP/VVIP dan satu pintu dorong biasa untuk peserta, dengan meja registrasi siap menyambut di samping pintu tadi. Masuk lebih dalam langsung berhadapan dengan Plaza Bina Insan Berprestasi (gue menyebutnya Plaza BIP), tempat berlangsungnya Pidato Kebudayaan setiap sore. Sebelah kiri Plaza terdapat pameran seni bahasa yang seluruh barang-barang yang dipamerkan berasal dari koleksi Museum Nasional Indonesia. Sebelah kanan Plaza terdapat Perpustakaan yang bisa diakses/ masuk melalui pintu depan.<br />
<br />
Selanjutnya mulai bergerak ke lantai 2 dan 3. Untuk mengaksesnya bisa menggunakan tangga atau menggunakan lift. Lift yang terdapat di gedung ini ada 2 namun satu lift adalah khusus milik Menteri yang dilengkapi dengan panel kode sandi di depan pintu liftnya. Satu lift lagi bisa digunakan untuk umum. Untuk menghindari kepadatan, lift hanya boleh digunakan untuk peserta yang akan menuju Aula Graha Utama Lt. 3, tempat Kuliah Umum. Sementara tangga lebih disarankan untuk seluruh peserta terutama untuk menuju Lt. 3 Graha atau Lapangan Futsal, tempat berlangsungnya Debat Publik dan Musik Petang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9WxfUkkOZjTeQKJ5ImLgC1gvoiFSnXDbZtE3uIyYZr4caa9j0o5yPnp3BUlKBUtg0WT85lkve94hKH0Yv6-hKZ1lXfpkl3-PtGteKXehcPQMELRe6Jk95Er-uRX2VzddTJc2rgxNEeQ/s1600/20181205_074205%25280%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9WxfUkkOZjTeQKJ5ImLgC1gvoiFSnXDbZtE3uIyYZr4caa9j0o5yPnp3BUlKBUtg0WT85lkve94hKH0Yv6-hKZ1lXfpkl3-PtGteKXehcPQMELRe6Jk95Er-uRX2VzddTJc2rgxNEeQ/s640/20181205_074205%25280%2529.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lapangan Futsal <i>rooftop</i>, lokasi Debat Publik dan Musik Petang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kita pun memilih naik menggunakan tangga. Naik ke Lantai 2 adalah ruang kantor yang merupakan akses menuju Gedung E melalui <i>skybridge.</i> Akses ini penting untuk volunteer menuju Ruang Sekretariat KKI yang berlokasi di Gedung E Lantai 4, sehingga tidak ribet untuk keluar Gedung A kemudian berjalan jauh ke belakang, ke Gedung E. Naik lagi ke Lantai 3, apabila mengakses via tangga maka akan cepat langsung menuju ke Lapangan Futsal <i>Rooftop</i>, tempat berlangsungnya Debat Publik (dimulai pukul 11:00) dan Musik Petang (dimulai pukul 18:30). Berjalan lebih jauh ke depan, masih di lantai 3, ada Aula Graha Utama, tepat langsung di samping lift umum. Aula ini menjadi lokasi pembukaan KKI 2018 serta kuliah umum (setiap pagi pukul 10:30).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNqLLNjr5J9jgXEGZfAIPdNJfJZUuqlDDfKId1Cj3nH2jmdPzVSkOO8E-8FuGC7G3QIUoXM_eJlcG1IGsOMCf1U5xjo7r6v59m2N85gP_dhFE3G3r8hqGJ-JS7YQsVnGZYNCSr3Yba0cc/s1600/20181205_074617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNqLLNjr5J9jgXEGZfAIPdNJfJZUuqlDDfKId1Cj3nH2jmdPzVSkOO8E-8FuGC7G3QIUoXM_eJlcG1IGsOMCf1U5xjo7r6v59m2N85gP_dhFE3G3r8hqGJ-JS7YQsVnGZYNCSr3Yba0cc/s640/20181205_074617.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aula Graha Utama, lokasi pembukaan KKI 2018 dan Kuliah Umum.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah menyisir semua lokasi, volunteer pun langsung menyebar di spotnya masing-masing. Gue, saat itu, menempati posisi depan pintu otomatis bersama Azhar, Yumna dan Siti. Tugas kami simpel aja, mengarahkan peserta untuk masuk lewat pintu peserta dan mengarahkan ke meja registrasi. Di lokasi itu, gue bertemu dengan sejumlah tokoh-tokoh kenamaan, sebut saja pengamat musik Bens Leo, mantan ketua MK Prof. Mahfud MD, hingga sang Mendikbud, Bapak Muhadjir Effendi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXl_7q1psO93N90ImCSWfqWKvF327_Xj778cNh7NVkkuBDmNksQmlwp_0GwBedx8wJdnKKAwbOfPNZZyYdDLdQWtGSYyBXBbKaV5I8EfPy9v-6e1eudggsiZjHu19UdxPGLvtniSu2qFQ/s1600/20181205_115840.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXl_7q1psO93N90ImCSWfqWKvF327_Xj778cNh7NVkkuBDmNksQmlwp_0GwBedx8wJdnKKAwbOfPNZZyYdDLdQWtGSYyBXBbKaV5I8EfPy9v-6e1eudggsiZjHu19UdxPGLvtniSu2qFQ/s640/20181205_115840.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Azhar, menyambut Pak Muhadjir Effendi (kopiah hitam) dan dosennya dari UNJ (berbaju pramuka).</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Menjelang pukul 12:00 gue bersama Azhar beranjak dari pintu untuk menjalankan tugas berikutnya, mengamankan Pawai Keliling. Pawai ini sebenarnya di-<i>handle </i>oleh Divisi LO, dan kita cuma diminta untuk <i>clear area </i>dan sterilisasi jalur pawai dari kendaraan umum. Kita pun kemudian keliling berkoordinasi dengan satpam di 4 titik, pintu masuk utama, Gedung A, Gedung C dan Gedung E. Saat itu, kita belum tahu rute kendaraan lewat seperti apa, sampai saat gue koordinasi dengan satpam di Gedung E, kita baru sadar kalo rute pawai ini bakal melawan arus kendaraan, <i>which is</i>, <i>gonna be a real bad situation</i>. Kerjaan gue dan Azhar bakalan berat karena harus menyetop kendaraan lewat untuk masuknya pawai dari arah berlawanan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCawCdqwALtgdlaqy_uE0HJwHOIipibSN1wuXOZfRYq1rw3Oeu_71uiMKQrTTTEaPlFDcJMDLR6fLnVF8637Rw3HEtHKgySMBP5wCuMK1N0e45GJmbCxzv3vQGl7q4n30oLkWf7ZD4mPM/s1600/Rute+Pawai+Keliling+KKI+2018.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="712" data-original-width="712" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCawCdqwALtgdlaqy_uE0HJwHOIipibSN1wuXOZfRYq1rw3Oeu_71uiMKQrTTTEaPlFDcJMDLR6fLnVF8637Rw3HEtHKgySMBP5wCuMK1N0e45GJmbCxzv3vQGl7q4n30oLkWf7ZD4mPM/s640/Rute+Pawai+Keliling+KKI+2018.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rute Pawai Keliling KKI 2018, <b>warna hijau</b> merupakan rute awal saat Kabasaran tampil (melawan arus), sementara <b>warna marun</b> menandakan rute pawai yang digunakan setelah evaluasi, mengikuti arus kendaraan keluar-masuk Kemendikbud.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dan, pawai pun dimulai. Hari pertama penampilan pukul 12:00 diisi oleh tarian Kabasaran asal Manado. Gue dan Azhar, dibantu vo lain dari divisi Stage dan LO ikut membantu pengamanan jalan pawai. Dan, walau sempet tersendat di beberapa titik, peserta pawai keliling bisa kembali ke posisi awal dengan selamat sentosa. Setelah selesai pawai, evaluasi dilakukan pada rute tadi, yang dianggap bakal mengacaukan arus kendaraan. Setelah diskusi dengan LO penanggung jawab pawai, <b>Chita</b> dan <b>Fais</b>, diputuskan untuk pawai keliling berikutnya pukul 16:00 akan menggunakan rute kebalikannya, yang mengikuti arus kendaraan.<br />
<br />
Setelah selesai pawai, gue dan Azhar kembali ke spot awal, sembari menunggu pawai berikutnya. Pukul 15:30 kita mulai kembali sterilisasi area, dan 16:00 pawai pun kembali dimulai. Ada satu momen unik pas ngawal pawai ini. Koor gue, <b>Rizky</b> yang ikut <i>clear area</i> di depan gedung A nyetopin satu mobil berplat RFS (yang artinya, ITU MOBIL PEJABAT, tapi doi gak tau itu).. setelah diselidiki didalam itu mobil ada <b>Prof. Mahfud MD</b> yang tadi abis dateng di pembukaan (jeng..jeng..jeng.. bumi gonjang ganjing..). Rizky pun jadi bulan-bulanan ketawaan volunteer hari itu, karena berani nyetopin mobilnya Prof. Mahfud.. <i>a good story, though..</i><br />
<br />
Menjelang malam hari, gue menempati spot berikutnya, panggung kubah bambu (dome). Di malam hari, panggung ini menampilkan penyampaian pendapat oleh Bpk. Agus Nur Amal atau yang biasa dikenal sebagai PM Toh dari Aceh. Kemudian ada penyampaian Inspirasi, dan penampilan musik skala besar. Hari itu, grup musik asal Maluku, Molucca Bamboo tampil di dome ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDOxq6usO6AFtcdLsmCwWFBP9z7a3fCRLef_XMLxd_t56VUyHcPGd0Sc8zlkQXpBGqk2jVy-Nr8tjX1OI0HOqSMU_csUPIBgK54uGjAFl09sfjUhYHSTMkjxtSuLuZev2TgkMtR78Lf8M/s1600/20181205_220329.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDOxq6usO6AFtcdLsmCwWFBP9z7a3fCRLef_XMLxd_t56VUyHcPGd0Sc8zlkQXpBGqk2jVy-Nr8tjX1OI0HOqSMU_csUPIBgK54uGjAFl09sfjUhYHSTMkjxtSuLuZev2TgkMtR78Lf8M/s640/20181205_220329.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Panggung Kubah Bambu</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Setelah selesai dengan seluruh rangkaian acara, saatnya evaluasi bersama. Dan, sekira pukul 23:30 kita kembali ke basecamp, Aryaduta, kembali menggunakan GrabCar.<br />
<br />
Ok, itulah perjalanan hari pertama sebagai volunteer KKI 2018. Menarik bukan? masih ada 4 hari lagi plus satu hari <i>farewell</i> yang pastinya sulit untuk dilupakan. <i>Don't forget to like and share postingan</i> ini ya. <i>See you on the next episode...</i><br />
<i><br /></i>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-83972752440295954462018-12-14T14:37:00.002+07:002018-12-14T14:37:27.031+07:00Pengalaman Volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (Part I)<i>Bonjour...</i> kembali lagi bersama gue yang pada kesempatan kali ini akan menceritakan pengalaman gue menjadi volunteer di Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Buat kalian yang mungkin belum tahu, Kongres Kebudayaan Indonesia merupakan acara yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia setiap 5 tahun sekali. Tahun 2018 menjadi tahun yang spesial bagi KKI 2018 karena pada tahun ini, KKI memasuki usianya yang ke-100 TAHUN alias SATU ABAD... WOOOOOWWW... EMEJING RIGHT.. Acara KKI 2018 tahun ini diselenggarakan selama 5 hari dari tanggal 5-9 Desember 2018.<br />
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNVqvCf715otc_NG0nWZHdQY5Tb5MJtB-JbzMM8KceeDqoJW17fHK_He_mtaabjyhHtcEHttg5CENePS9KxlAxy0YuKA0_EHRVUIYzQj1-ZiUFpj6fMeLIU9Ofk5Z8_Z_-K37H3h-sZWc/s1600/Logo-KKI-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="574" data-original-width="1222" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNVqvCf715otc_NG0nWZHdQY5Tb5MJtB-JbzMM8KceeDqoJW17fHK_He_mtaabjyhHtcEHttg5CENePS9KxlAxy0YuKA0_EHRVUIYzQj1-ZiUFpj6fMeLIU9Ofk5Z8_Z_-K37H3h-sZWc/s640/Logo-KKI-1.png" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div>
<br />
<a name='more'></a>Selain usianya yang pas memasuki SATU ABAD, semangat KKI 2018 tahun ini juga berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Kalau biasanya kita mendengar kata "KONGRES" pasti yang ada di benak kita adalah forum yang sangat serius dan biasanya diikuti oleh para ahli, tokoh-tokoh penting di bidang ini, namun pada KKI 2018, masyarakat umum juga dilibatkan dalam menentukan arah kebudayaan Indonesia ini... Output yang dihasilkan dari KKI 2018 adalah apa yang disebut sebagai STRATEGI KEBUDAYAAN INDONESIA.. yang berisi arah dan pedoman bagi upaya memajukan kebudayaan Indonesia dalam jangka menengah dan panjang. Dengan alasan-alasan tersebut, maka Kemendikbud sebagai penyelenggara merasa perlu melibatkan Volunteer untuk membantu kesuksesan acara tersebut.</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/46470478_759318851083707_5026459316668858368_n.jpg?_nc_cat=103&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=20b6a105830e4a7d2ddc1df621b322d9&oe=5CACAAF7" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="640" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/46470478_759318851083707_5026459316668858368_n.jpg?_nc_cat=103&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=20b6a105830e4a7d2ddc1df621b322d9&oe=5CACAAF7" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div>
Gue awalnya mengetahui informasi rekrutmen volunteer KKI 2018 ini dari sebuah akun IG yang memang mengkhususkan diri memberi info-info seputar volunteering. Gue saat itu dengan niat "iseng-iseng berhadiah" kemudian mencoba mendaftarkan diri. Pendaftaran dilakukan dengan mudah secara daring di situs web <a href="http://reg.kongres.kebudayaan.id/">http://reg.kongres.kebudayaan.id/</a>. Pendaftaran gue lakukan pada 17 November 2018 berdasar data di surel gue.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selang satu minggu pasca pendaftaran, tanggal 30 November 2018 pukul 18:47 malam gue mendapat surat cinta dari Sekretariat KKI 2018. Isi surel tersebut menyatakan bahwa gue lolos seleksi volunteer dan gue diminta hadir pada pembekalan yang dijadwalkan diadakan selama 3 HARI dari Minggu, 2 Desember sampai Selasa, 4 Desember 2018 (<i>which is</i> selang sehari sebelum acara KKI yang dimulai tanggal 5) di Museum Nasional (Museum Gajah) pukul 15:00 siang. Senang mendapat kabar tersebut, gue pun mewartakan kabar bahagia ini ke keluarga gue.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi, kegembiraan itu cuma sesaat, pasalnya gue diminta konfirmasi kehadiran malam itu juga. Di saat yang sama, gue saat itu tengah menunggu hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Perpustakaan Nasional 2018. Walau gue sempet pesimis dengan hasil SKD tersebut (karena gue tahu gue gak lolos <i>passing grade</i> :(...) tapi mana tahu ada secercah harapan disana, dan kalau misalnya gue lolos SKD, maka mau gak mau gue harus meninggalkan satu hari selama bertugas di KKI 2018 untuk ikut tes CPNS.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Gue pun sempat bergejolak dengan pikiran dan ketakutan gue sendiri. Tapi dengan keteguhan hati, gue pun memutuskan untuk mengkonfirmasi kehadiran gue di pembekalan KKI 2018 (<i>which is also</i> keikutsertaan gue sebagai volunteer ini). Beberapa lama setelah konfirmasi itu, gue pun di-<i>invite </i>untuk bergabung di grup <i>WhatsApp</i> Volunter KKI 2018.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sabtu, 1 Desember 2018 atau selang satu hari sebelum pelatihan, muncul perbincangan di grup terkait dengan apakah pelatihan tetap akan dilaksanakan pada tanggal 2 Desember, mengingat di tanggal tersebut juga akan berlangsung acara Reuni 212 di sekitaran Monas, <i>which is </i>dekat dengan Museum Gajah tempat pelatihan ini diadakan. Kepastian kemudian didapat pada sore harinya bahwa pelatihan tidak dilaksanakan tanggal 2, melainkan dimulai dari 3-4 Desember 2018 di Galeri Nasional Indonesia (depan stasiun gambir) mulai pukul 09:00 pagi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bisniswisata.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Galeri-Nasional-Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bisniswisata.co.id/wp-content/uploads/2014/10/Galeri-Nasional-Indonesia.jpg" data-original-height="436" data-original-width="800" height="348" width="640" /></a></div>
<br />
Senin, 3 Desember gue pun berangkat dari rumah nenek gue di Kemanggisan menuju Galnas, awalnya gue merencanakan untuk naik bus TransJakarta dari Slipi ke Galnas (yang pastinya nyambung2). Tapi berhubung jalan yang kelewat macet (saat itu pukul 08:00) gue pun memutuskan untuk naik Grabbike. Sesampainya di Galnas tepat tiga menit sebelum jam 09:00, gue pun langsung menuju ruang seminar.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di ruang seminar, gue pun melihat banyaknya volunter lain yang sudah berkumpul di sana. Uniknya hampir 80% diantaranya adalah mantan volunteer Asian Games dan Asian Para Games. Hal ini mudah dikenali dari atribut yang dipake seperti tas, sepatu, celana, jaket dan topi. Gue pun pertama kali berkenalan dengan Dimas, anak akreditasi Asian Games 2018 yang bertugas di Balap Sepeda Subang (<i>road race</i>). Perbincangan selama 30 menit menunggu pemateri dari Kemendikbud diisi dengan hal-hal seputar AG seperti lokasi kerja, pengalaman selama tugas sampai nasib seragam (yang mungkin sudah pada dijual-jualin)<br />
<br />
Selang beberapa saat, pemateri pun memasuki ruangan, adalah Kak Rangga (beliau sendiri yang meminta kami untuk memanggilnya dengan "Kak" dan bukan "Pak") yang memberi pengarahan terkait KKI 2018 sembari menunggu perwakilan dari Kemendikbud datang (infonya mereka tengah OTW dari Senayan). Kita pun dijelaskan apa itu KKI 2018, apa yang spesial dari KKI tahun ini hingga hal-hal terkait kerja kita sebagai volunteer. Kita pun nantinya akan dibagi dalam 6 Divisi: Area, LO, Stage, Event, Hospitality dan Backup, serta 4 volunteer secara khusus akan bertugas di tim teknis langsung dibawah supervisi Kak Rangga. Beberapa hal yang Kak Rangga tekankan diantaranya <b>"<i>Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan</i>"</b> dan <b>"<i>Jangan berbohong</i>"</b>, sebagai kunci bagi kami sebagai volunteer dalam bertugas nantinya. Kemudian kami pun dikelompokkan berdasarkan umur. Gue, yang saat itu berumur 24 tahun, harus mengakui ke-senior-an gue, memisahkan diri bersama volunteer yang seusia dengan gue. Saat duduk bareng itu gue kemudian kenalan dengan Yehesky, volunteer Asian Para Games yang bertugas di Dining Hall (Catering), yang kemudian akan menjadi rekan satu divisi gue.<br />
<br />
Siang harinya, perwakilan Kemendikbud akhirnya tiba di lokasi. Adalah Ibu Wiwik sebagai penanggung jawab dan koordinator utama volunteer selama bertugas nantinya, kemudian menyambung Kak Rangga dengan memberi teknis detail volunteer, seperti informasi pemberian honor, absensi harian, fasilitas yang diperoleh, hingga akomodasi tempat menginap selama bertugas. Kemudian pembagian divisi pun dimulai. Berbekal CV yang dikirim malam sebelum pelatihan, Kak Rangga dan Ibu Wiwik kemudian membagi kami. Gue saat itu (di dalam hati) mengingkan untuk terpilih di divisi Hospitality, yang lebih berurusan dengan pelayanan peserta, berhubung pengalaman gue saat AG sebagai medik yang notabene berurusan dengan pelayanan.<br />
<br />
Tapi, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Gue pun dipilih untuk masuk divisi Area. Sebanyak 14 orang (termasuk gue) dipilih untuk masuk dalam divisi ini. Setelah semua dibagi per divisi, Kak Rangga kemudian meminta masing-masing divisi untuk maju dan di-<i>briefing</i> terkait teknis yang akan dilakukan selama bertugas. Selama maju itu, ditunjuklah 2 orang untuk menjadi koordinator. Adalah gue (iya gue...) dan <b>Rizky</b> yang ditunjuk sebagai koordinator. Gue saat itu sempet lemes karena gue jujur sangat gak bisa untuk mengkoordinir orang. <i>Last time </i>gue menjadi ketua, yakni Menteri Media saat bertugas di BEM MIPA, supervisi gue memakan korban anak gue (staff) yang di kemudian hari ilang-ilangan. Gue pun cuma bisa berharap lebih sama Rizky (yang udah <i>disclaimer </i>duluan kalo dia anak yang tempramen) untuk bisa lebih tampil daripada gue.<br />
<br />
Dan harapan gue itu menjadi kenyataan, di saat gue belum tau mau bergerak kayak apa, Rizky sudah memulainya dengan meminta kontak Head Division kita (yang memang pada saat itu dia kagak bisa dateng). Kita pun bergerak cepat dengan langsung berkenalan satu sama lain dan membuat grup WA. Setelah Rizky mengontak head kita, <b>Mas Ugenk</b>, dia pun langsung di-<i>invite</i> ke dalam grup tadi.<br />
<br />
Divisi Area boleh gue gambarkan sebagai divisi paling ancur-ancuran, serampangan, abstrak gak jelas seperti mahakarya Picasso atau Salvador Dali yang justru menarik perhatian satu ruangan seminar termasuk Kak Rangga dan Bu Wiwik. Divisi Area harus memakan pil pahit terhampar manja di karpet pojokan ruang seminar, tapi semangat kekacauannya terbawa seruangan sampai khawatir bisa menular ke divisi-divisi lain (virus kali ahhh...)<br />
<br />
Divisi Area berisi kumpulan-kumpulan manusia paling kocak sedunia, mulai dari <b>Nian</b>, cewek yang casingnya boleh perempuan tapi isinya jangan ditanya, laki sejadi-jadinya. Ada <b>Vivin</b>, jauh-jauh dari Semarang, kuliah dan ngekos di Semarang, orang tuanya tinggal di Jakarta, tapi baju-bajunya semuanya ada di Semarang. Ada <b>Siti</b>, si krucil paling lucu, ngakunya dari Pekanbaru tapi tampaknya dia Betawi Asli. Terus ada <b>Ubeh</b>, anak perminyakan ITB yang tinggal di deket rumah gue, di Narogong. Si Ubeh memiliki gejala pelupa yang akut seakut-akutnya. Gue gak pernah ketemu sama anak sepelupa ini sebelumnya, yang akan membawa kelucuan di episode-episode gue selama bertugas. Ada <b>Yehesky</b>, yang sempat kenalan di awal sebelumnya, berasal dari kota di mana Kezia Warouw, Puteri Indonesia 2016 tinggal (silahkan Google sendiri ya), yang kemudian baru diketahui satu almet (bahkan satu prodi) sama Nian, tapi dua2nya gak saling kenal, wkwkwkwk..., lalu ada <b>Azhar</b>, pak guru dari Majalengka yang kuliah di UNJ. Azhar boleh dikatakan Pangeran-nya divisi Area karena tampangnya yang lebih diatas standar cowok-cowok di divisi ini (termasuk gue.. dan gue akui itu), dan sangat tidak afdhol bagi ciwi-ciwi kalo foto bareng gak ada dia. Lalu ada <b>Violeni</b> (yang gue panggil piyo piyo), cewek yang paling gue inget nama dan tampangnya karena mengingatkan gue dengan temen gue Vio, rekan Menteri Lingkungan BEM MIPA yang saat ini lagi studi di Jepang, <i>ganbatte... </i>Kemudian ada <b>Shaffa</b>, mojang Bandung yang ramah dan di kemudian hari jadi bulan-bulanan Mas Ugenk, ada <b>Rada</b>, si cantik tinggi semampai dari tanah Batak bermarga Naibaho, ada <b>Retsha</b> yang diam-diam menghanyutkan, ada <b>Yumna</b><i style="font-weight: bold;"> </i>yang kemudian lebih mudah dipanggil dengan Yuna (seperti SNSD), dan <b>Mila</b> yang selalu nempel sama Yunma saat itu, entah kenapa... Dan terakhir tentu saja, Koor kita, <b>Rizky</b>, mantan FW Asian Games (yang mengurus komputer, printer dan tetek bengeknya itu..) yang merupakan orang paling tempramen di satu sisi dan kacau bin koplak di sisi lain. Rizky boleh dikatakan cowok paling alim dan paling dewasa di divisi ini, karena ketepatan waktunya saat sholat dan paling bisa menghandle situasi sulit (<i>i'll explain about that later</i>).<br />
<br />
Dan, hari pertama pun ditutup dengan hujan deras yang membuat gue harus berbasah-basahan jalan dari Galnas menuju Halte TransJakarta Gambir 1 untuk pulang. Malam harinya, kabar pun datang dari grup WA. Kita akan mulai diinapkan di Hotel Aryaduta Suite Semanggi mulai malam hari 4 Desember. Artinya gue cuma waktu beberapa jam saja untuk <i>prepare</i> segala alat tempur gue.<br />
<br />
Keesokan harinya, 4 Desember 2018, berbekal pengalaman gue yang nyaris telat kemarin, gue pun memutuskan untuk berangkat lebih pagi. Kali ini naik Grabbike berhubung bawaan tas gue yang berat untuk menginap di Aryaduta. Sesampainya di Galnas, vo berkumpul disana bak jamaah haji yang akan siap diberangkatkan. Cewek-cewek membawa tas koper berukuran besar, sementara yang cowok lebih memilih pendekatan sederhana dengan hanya membawa satu tas ransel dan tas selempang. Hanya Shaffa yang gue liat saat itu tidak mengikuti arus mainstream dengan hanya bawa satu tas ransel, lalu Vivin yang menyadari semua pakaiannya ada di Semarang, memilih untuk membawa pakaian seadanya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgu5N7CSWpwUQPdsvU37dohkAoeSBJgd08bZ1yfepjG2IzBE5TAhtRUy6qatlUOpRcStBQc9Bm4LX8jSi8TLk4vWvNy8WA2go7lEzIbHPCRQpaIzhB-EFgXqYNaVjNV7mvXvzu_UZQp2c/s1600/IMG-20181204-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgu5N7CSWpwUQPdsvU37dohkAoeSBJgd08bZ1yfepjG2IzBE5TAhtRUy6qatlUOpRcStBQc9Bm4LX8jSi8TLk4vWvNy8WA2go7lEzIbHPCRQpaIzhB-EFgXqYNaVjNV7mvXvzu_UZQp2c/s640/IMG-20181204-WA0009.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">100 orang volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, dari beragam daerah, suku, agama, adat dan kebiasaan.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Di hari itu, kita dipertemukan dengan Head Division kita, <b>Mas Ugenk</b> yang ternyata tinggal di deket rumah gue, di Jatimulya, keliatan masih muda tapi sudah beristri dan punya 2 anak. Ugenk sangat cocok dengan kekacauan divisi kita dan diamini oleh semua yang ada di ruangan seminar. Ugenk boleh dikatakan sebagai head paling nyantai, dia gak ngebebanin kita dengan tugas-tugas seabrek, yang ia tekanin cuma jaga kebersihan dan jangan ngegerombol. Dan kemudian kita pun menghabiskan hari di Galnas sampai malam hari, menunggu <i>technical meeting</i> yang tak tentu arah dan waktu.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-xIUsGfJWAaQ/XAvsxMM1nVI/AAAAAAAAIBE/Qd97kbnCalApyKqflbS4IrXG403LW4y3QCPcBGAYYCw/s1600/20181204_142244.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="640" src="https://3.bp.blogspot.com/-xIUsGfJWAaQ/XAvsxMM1nVI/AAAAAAAAIBE/Qd97kbnCalApyKqflbS4IrXG403LW4y3QCPcBGAYYCw/s640/20181204_142244.jpg" width="360" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemateri, Alex Sihar (berdiri) memaparkan teknis acara bersama Kak Rangga (duduk)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Jam 19:30 kita pun diarahkan untuk menuju hotel menggunakan Grabcar.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48270657_10214603111803933_4266276317462265856_n.jpg?_nc_cat=102&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=3189a98d7bf55a83d979446ab4b1764e&oe=5CA56832" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48270657_10214603111803933_4266276317462265856_n.jpg?_nc_cat=102&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=3189a98d7bf55a83d979446ab4b1764e&oe=5CA56832" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kondisi di Aryaduta Suite Semanggi saat kedatangan jamaah haji...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sesampainya di hotel, kita pun memulai dengan belanja perbekalan di kamar dan mencari makan, berhubung di sebelah hotel terdapat minimarket, kita pun melipir ke sana. Dan setelahnya pembagian kamar pun dimulai dan dibagi per divisi dengan satu kamar berisi 4 orang. Cowok Area yang berjumlah 5 orang, terpaksa merelakan Azhar dipisahkan oleh kita dan tidur di kamar divisi lain, 4 lainnya (gue, Rizky, Ubeh dan Yehesky) dapat satu kamar.<br />
<i><br /></i>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48178693_10214603112883960_6063648014042398720_n.jpg?_nc_cat=106&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=9beeebfaeb952fb20f8f1cf2d367e02c&oe=5CB04BD2" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://scontent-sin2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/48178693_10214603112883960_6063648014042398720_n.jpg?_nc_cat=106&_nc_ht=scontent-sin2-1.xx&oh=9beeebfaeb952fb20f8f1cf2d367e02c&oe=5CB04BD2" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gue bersama Azhar, harus terpisah kamar dan lantai...</td></tr>
</tbody></table>
<i><br /></i>
<i>Well, </i>itulah perjalanan bagian pertama dari volunteer KKI 2018. Perjalanan hari-hari selama bertugas akan gue <i>share</i> di <i>postingan</i> selanjutnya. <i>Don't forget to comment and share, okay... see you on the next episode..</i><br />
<br />
<br /></div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-51259755368431528122018-09-20T11:51:00.000+07:002018-12-14T14:40:45.536+07:00My Journey: Volunteer Asian Games 2018 (Part 2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4TCINbBIZqHYODBQV7wddfmMSwAvN0QnXWfb5SVqBpHbJFnSmNsyDaG-BkoO6Dm_xkdsWwtH1C0n_0EmOu-KM6GUU83mHNKYEtPzeE4UTmcmm8f54UF3PBLm6TIoG97r6T36tcE6kxjo/s1600/180525-asian+games_1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="566" data-original-width="1080" height="335" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4TCINbBIZqHYODBQV7wddfmMSwAvN0QnXWfb5SVqBpHbJFnSmNsyDaG-BkoO6Dm_xkdsWwtH1C0n_0EmOu-KM6GUU83mHNKYEtPzeE4UTmcmm8f54UF3PBLm6TIoG97r6T36tcE6kxjo/s640/180525-asian+games_1.png" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Setelah di Part 1 gue menceritakan pengalaman gue saat awal-awal terpilih menjadi volunteer, sampai dengan 2 kali training (NOR dan GT), sekarang gue akan menceritakan perjalanan gue selanjutnya. Setelah gue mengikuti GT di Universitas Muhammadiyah Jakarta, gue pun menunggu surat cinta berikutnya dari INASGOC. Dua bulan lamanya gue menunggu, sampai gue pun harus bolak-balik mencari informasi sendiri di media sosial. Saat itu, di IG official Asian Games tengah rame kabar adanya beberapa departemen yang sudah memulai Job Spesific Training (JST), training ke-3 yang harus dan wajib gue ikuti. Mendapat kabar itu, gue pun langsung kalang kabut. Gue khawatir kalo telat dapet info dan akhirnya gue kelewatan JST, otomatis gue pun melalaikan 1 training yang artinya gue bakal sulit untuk melanjutkan kerja gue sebagai volunteer.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Belum selesai kabar JST yang berseliweran di IG, muncul lagi kabar pengambilan seragam. Isunya, ada beberapa departemen yang sudah mulai mengambil seragam tugas. Makin kalang kabut lah gue. Gue pun akhirnya bertanya kepada sohib gue di GT, Meyland yang ternyata sudah tahu kalo dia masuk di departemen HRV. Menurut penuturan dia, jadwal JST dan pembagian seragam akan dikirim lewat email tergantung dari tiap-tiap departemen. Gue pun hanya diminta untuk menunggu saja sampai email itu datang dengan sendirinya.<br />
<br />
Dan benar saja, 24 Juli 2018 surat cinta itu pun akhirnya datang. Email tersebut berisikan informasi pengambilan seragam dan pembukaan rekening volunteer Medical & Doping Control (Meddop). Disana gue dikasih tau jadwal pengambilan seragam gue adalah tanggal 31 Juli 2018 di UDAC GOR Ciracas, Jakarta Timur. Selain itu, di surat itu gue diminta membuka rekening Bank Mandiri dengan melampirkan surat rekomendasi dari INASGOC sebagai volunteer. Dari email ini juga gue tahu kalo gue ternyata masuk di Departemen Meddop dan kerja di area pinggiran (Jakarta <i>Suburb</i>). Belum selesai kelegaan gue, gue pun masih bingung lantaran gue belum masuk dalam grup Meddop apakah itu grup Line/WA/Telegram dll, yang membuat gue kesulitan dalam mendapat update-an informasi soal JST dan lain-lain. Gue pun berinisiatif menanyakan ke vo meddop yang nanya-nanya di komen postingan IG Asian Games. Beberapa vo yang gue tanyain berada pada kondisi yang sama, mereka juga lagi cari grup mereka. <i>At least</i> gue udah memperkenalkan diri dan meminta tolong kalau mereka sudah masuk grup duluan untuk nge-<i>invite </i>gue. Salah satunya, Nandya, vo meddop yang gue tanya-tanya melalui DM. Dia yang kemudian nge-<i>invite </i>gue ke grup WA Meddop Suburb yang ternyata grup tersebut baru dibikin.<br />
<br />
Selang beberapa menit kemudian, surat cinta datang lagi, kali ini dari Departemen Meddop yang memberi info terkait pelaksanaan JST. Di email pertama, diinfokan untuk vo meddop di area Jakarta 1 dan 2 untuk mengikuti JST di RSAL Dr. Mintohardjo, Jakarta. Sementara di email kedua, diinfokan vo meddop <i>suburb</i> untuk mengikuti JST tanggal 30 Juli 2018 pukul 08.30 di Bandung (tempat spesifik tidak diberi tahu dalam email ini tp di WA dikasih tau kalo tempat fix di Aston Pasteur). Bukannya kebingungan gue berkurang, ini malah jadi bertambah. Pertama, gue bersyukur karena JST hanya 1 hari (karena tgl 31 pada ambil seragam), tp masalahnya KENAPA HARUS DI BANDUNG DAN PAGI HARI??? Gue pun saat itu langsung memutar otak untuk cari cara gimana gue ke Bandung pagi2 di hari Senin (yang notabene hari kerja <i>which is </i>jalan tol pasti macet..cet..cet). Gue pun langsung teringet saat gue ikut Tes CPNS di Bandung, saat itu gue naik travel X-Trans pukul 03.00 pagi dari Hotel Kartika Chandra (satu2nya yang menyediakan jadwal dini hari) untuk gue bisa sampai ke lokasi tes di Gedung Kana Kawaluyaan Bandung. Gue pun langsung berpikir, "Kayaknya gue bakal naik X-Trans jam 3 pagi lagi nih..." Gue pun langsung ngecek kursi via online di Tiketux, dan bener aja, kursi untuk keberangkatan jam 3 tanggal 30 Juli cuma tersisa 5 tempat. Gue pada saat itu masih belum memutuskan untuk cepet-cepet pesen tiket dan memilih untuk melihat situasi di grup WA. Di sana banyak vo yang mutusin naik kereta malam ke Bandung dan nginep bareng disana sampai pagi. Tak jarang ada juga yang menanyakan mereka-mereka yang tinggal di Bandung untuk bisa rumahnya ditumpangi semalam.<br />
<br />
Hari Jumat 27 Juli 2018 pukul 10.00 pagi akhirnya gue putusin untuk pesen tiket travel ke Bandung jam 03:00 pagi, untungnya masih ada kursi tersisa, <i>so.. i'm safe..</i> Tapi, celakanya (atau mungkin kurang beruntungnya gue), jam 18:00 sore koor Meddop JKT, Teh Afina ngasih kabar kalo ternyata INASGOC nyediain kamar di Aston Pasteur buat vo yang bakal ikut JST. Ada sekitar 20 orang dari total 30 meddop suburb yang ngedaftar untuk nginep disana. Gue, yang kepengen ikut, terpaksa gigit jari lantaran gue sudah keburu mesen tiket travel, dan itu gk bisa dibatalin. Kalo gue maksa ikut nginep, artinya gue ngebuang 85,000 dengan sia-sia, <i>which is</i> gue gak seneng dengan hal itu. Lumayan lho uang segitu kalo bisa di <i>reimburse</i> bisa buat ongkos balik dari Bandung. Sebenernya lumayan juga kalo gue ikut nginep, gue bisa kenal duluan sama vo meddop suburb yang gue belum tahu sebelumnya, jalin <i>chemistry </i>dulu sebelum training. <i>But the show must go on.</i> Gue pun mutusin mengabaikan tawaran itu dan cuma bisa bilang dalam hati "lo gak beruntung".<br />
<br />
Senin, 30 Juli 2018 gue pun berangkat pagi dari Kemanggisan ke Kartika Chandra, dianter pake motor sama adek gue yang biasa tidur tengah malem. Sebelum berangkat, gue pun ditelpon oleh X-trans untuk konfirmasi keberangkatan dan diminta dateng tepat waktu/sebelum jam 03:00 pagi. Sesampainya di tempat travel gue pun menunggu sebentar dan akhirnya dipanggil naik ke mobil sebelum akhirnya berangkat.. Sepanjang jalan, <i>Alhamdulillah</i> jalanan lancar jaya, mungkin sedikit macet di Cikunir-Cibitung tapi selebihnya aman, yang membuat gue tiba di bandung KEPAGIAN.. jam 06.30 pagi, dua jam sebelum training mulai.<br />
<br />
Sesampainya di Bandung, gue bisa saja minta driver buat berhenti tepat di depan hotel, karena sejalur dan hotel tepat berada dekat selepas keluar Tol Pasteur. Tapi berhubung waktu masih KEPAGIAN BANGET gue mutusin untuk ngikutin travel sampai ke pemberhentian terakhirnya di D'Batara Hotel Cihampelas. Di sana, gue memilih menunggu selama sejam sebelum akhirnya naik Grab ke Aston. Di Aston, gue seperti orang kebingungan, gue pun nanya ruangan JST ke resepsionis, dan dia pun nunjukkin ruangannya, di lantai 2 hotel. Di sana, sudah ada beberapa vo yang nunggu di depan ruangan, rata-rata orang Bandung yang memang gak nginep di hotel ini. Ngobrol-ngobrol sebentar, kemudian vo yang nginep di kamar mulai berdatangan ke ruangan, dan ada satu ibu dari INASGOC yang ngajak kita untuk sarapan di resto hotel.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuENCs9TWRxnEnKE_4_Qx4ukEpP-FwDiifDSRgjAOAQ-BixEcnd0Z_kSfQv7aXU0WyEL1VD4mz4sg3oECsUfd7KUWJ6-O9dLlTeDyG3llveyn9GgVIndOp2tt0k0SLfixL5yjoZQxiZ7Q/s1600/IMG_0303.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuENCs9TWRxnEnKE_4_Qx4ukEpP-FwDiifDSRgjAOAQ-BixEcnd0Z_kSfQv7aXU0WyEL1VD4mz4sg3oECsUfd7KUWJ6-O9dLlTeDyG3llveyn9GgVIndOp2tt0k0SLfixL5yjoZQxiZ7Q/s1600/IMG_0303.JPG" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hotel Aston Pasteur, lokasi JST Meddop Suburb</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Gue bersama vo lainnya kemudian mulai mengisi perut dengan makanan hotel yang luar biasa enaknya (jarang2 boo... makan beginian, wkwkwkwk..) dan selepas itu kembali ke ruangan JST yang sudah dipenuhi oleh puluhan (mungkin ratusan) perwakilan dokter, paramedik dan petugas kontrol doping. Gue saat itu sudah berpikir, "wah jangan-jangan kita bakalan dilatih satu-satu sama dokter-dokter ini". Dan nampaknya pikiran gue itu salah... para dokter paramedik dan petugas kontrol doping ini melakoni hal yang sama dengan kami: datang, duduk, dan mendengarkan pematerian dari atasan kami, Dept. Medical and Doping Control INASGOC. Saat itu hadir Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr. H. Dodo Suhendar, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Jabar, dr. Marion Siagian, dan Kepala Departemen Meddop INASGOC, dr. Leane Suniar Manurung.<br />
<br />
JST dimulai dari pembukaan dan sambutan dari ketiga orang penting diatas, kemudian dimulai pematerian soal teknis pelayanan kesehatan Asian Games 2018 oleh dr. Marion, dilanjutkan dengan pembagian tim kapten di tiap-tiap venue dan hotel Asian Games di Jawa Barat, lalu dilanjutkan dengan pemaparan teknis pelaporan rekap medik oleh dr. Bintang Christo Fernando (PIC Suburb), pematerian gizi seimbang oleh dr. Leane dan pemaparan mengenai volunteer oleh Kang Patra Windu Aji. JST ini berlangsung cukup lama, namun Alhamdulillah seperti tidak berasa lama, sampai dengan pukul 16.00. Setelah selesai, gue pun langsung menuju travel DayTrans yang berada tak jauh dari Hotel Aston Pasteur dan memesan tiket pulang ke Jakarta. Menunggu delay yang cukup menjengkelkan, hampir 2 jam, akhirnya jam 20:00 gue naik mobil travel dan kembali ke Jakarta.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/23/JST_Meddop_Officer_and_Volunteer_Jakarta_Suburb_AG2018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/23/JST_Meddop_Officer_and_Volunteer_Jakarta_Suburb_AG2018.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Job Specific Training </i>(JST) Meddop, Hotel Aston Pasteur 30 Juli 2018</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Besoknya, giliran hari yang gue tunggu-tunggu datang.. pembagian seragam di UDAC GOR Ciracas, Jakarta. Berbekal pengalaman gue tes CPNS Lapan di Pasar Rebo, yang notabene ngelewatin GOR ini, gue pun berangkat pagi dari Kemanggisan naik bus TJ ke UKI, melanjutkan naik TJ ke Kampung Rambutan (via tol Taman Mini) turun di RS Harapan Bunda dan lanjut naik Grab ke TKP. Sepanjang jalan Alhamdulillah lancar jaya, mungkin agak sedikit macet di HEK-Pasar Kramat Jati tapi gak terlalu lama. Sampai di TKP gue sempet kebingungan karena gue perkirakan GOR ini bakalan rame disesekin vo. Ternyata eh ternyata, GORnya sepiii... banget.. gak ada tanda-tanda kehidupan dari luar. Masuk ke dalam ternyata sudah ada partner gue, Ardy (Pak Erick Thohir) dan sejumlah vo lainnya. Kita pun diarahkan pertama kali ke booth Mandiri dimana disana dibagikan kartu TransJakarta khusus Volunteer. Dengan kartu ini, lo bisa naik TJ gratis kemana aja, WOOOWWW.. tapi ada batesnya, sampe tanggal 15 September 2018. (ya kali gretongan terus selamanya, rugi lahh...). Saat gue hendak ngambil kartu ini, ternyata kartu gue BELUM ADA :(.. menurut yang jaga boothnya, kartu gue belum ada karena masih proses pembuatan, dikarenakan gue sempet bermasalah soal foto. Gue pun diminta untuk datang tanggal 6 September di Bank Mandiri Ratu Plaza, Senayan untuk ambil kartu ini. Kemudian, kita pun diarahkan ke lantai 2 GOR tempat masuk UDAC. kita diminta menunggu sebentar karena sesuai jadwal pintu baru dibuka pukul 10:00. Di depan kita dikasih tau untuk cepat dalam proses pengepasan baju, contoh baju tidak boleh dipake (hanya dikira-kira ukurannya saja dari luar) dan tidak ada pencocokan sepatu. Selain itu, kita diingetin untuk ngecek kembali kelengkapan barang-barang yg udah kita terima sebelum keluar lokasi UDAC karena kalo udah keluar, kita gak bisa balik untuk tuker ukuran atau minta kekurangan (ada mekanismenya sendiri).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-ort2-1.cdninstagram.com/vp/3ffe374939f3272f5e6024bbbc5052c7/5C21026F/t51.2885-15/e35/39763919_636407570093926_6339810438657978389_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://scontent-ort2-1.cdninstagram.com/vp/3ffe374939f3272f5e6024bbbc5052c7/5C21026F/t51.2885-15/e35/39763919_636407570093926_6339810438657978389_n.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">UDAC GOR Ciracas, sumber gambar: Google.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dan kemudian gue pun masuk ke dalam UDAC. Disana terpampang nyata ribuan boks-boks coklat yang berisi seragam-seragam puluhan ribu vo. Kita pun pertama kali diarahkan ke meja registrasi dimana kita diminta menunjukkan KTP dan menyerahkan berkas seperti FC KTP, Surat Pernyataan Volunteer Bermaterai dan Surat Keterangan Sehat. Setelah ketiganya diserahkan, kita pun diarahkan ke meja Akreditasi dimana kita akan dikasih ID Card. ID Card ini berharga karena selain pembuatannya tidak sembarangan, kartu ini WAJIB dibawa saat akan masuk ke venue. ID Card ini menunjukkan lokasi-lokasi mana saja yang boleh dimasuki melalui kode-kode yang tertera. Setiap departemen punya areanya sendiri yang bisa dimasuki. Meddop dalam hal ini, bisa masuk ke semua venue pertandingan, Wisma Atlet Kemayoran, hotel dan <i>main media center</i> (MMC), dan semua vo bisa menggunakan fasilitas kode T4, yaitu <i>shuttle bus</i> baik di dalam area GBK, maupun bus dari GBK ke Wisma Atlet. Kehilangan ID Card ini akan membuat anda stress mendadak, hingga serangan jantung.<br />
<br />
Setelah dikasih ID Card, kemudian ID ini discan dan kita diarahkan masuk ke ruangan <i>fitting</i> seragam. Disana kita cuma dikasih waktu sebentar untuk melakukan <i>fitting</i> baju dan celana. Saat awal-awal mendaftar online, gue memberi ukuran baju dan celana gue XXL. Tapi pada saat <i>fitting</i> gue merasa ukuran yang ada ternyata tidak cukup bagi gue, sehingga gue mengambil satu ukuran lebih besar 3XL. Setelah pengepasan seragam, gue diarahkan ke meja pengambilan barang untuk mengambil seragam gue. Rincian yang gue dapet diantaranya:<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://s2.bukalapak.com/img/7966994513/s-300-300/IMG_20180812_WA0038_scaled.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" src="https://s2.bukalapak.com/img/7966994513/s-300-300/IMG_20180812_WA0038_scaled.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sampel gambar rincian yang didapat di UDAC, sumber gambar: Bukalapak.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<ul>
<li><i>Sling Bag</i> (tas selempang) 1 bh</li>
<li>Baju 3 pcs</li>
<li>Celana 2 pcs</li>
<li>Kaos kaki 2 pasang</li>
<li>Sepatu 1 bh</li>
<li>Tempat pensil (dan isinya) 1 bh</li>
<li>Topi 1 pcs</li>
</ul>
<div>
Saat gue mau pulang, gue pun langsung kebingungan untuk ngebawa ini. Gue nggak prediksi kalo gue bakal bawa banyak barang begini, dan pada saat itu gue cuma bawa tas selempang yang ukurannya gk terlalu besar. Gue pun akhirnya menyelempangkan tas baru (jadi ada 2 tas di badan gue) dan membawa sepatu yang begitu keliatan jelas. Karena gue khawatir dengan keselamatan sepatu ini, gue pun sampe harus meminta plastik gede ke mbak-mbak petugas loket TJ agar gue bisa bawa sepatu ini dengan nyaman. Akhirnya gue pun pulang dengan selamat sentosa...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Masih ada 20 hari lagi sebelum gue memulai perjalanan awal gue sebagai volunteer medik. Selepas ini cerita-cerita menarik seputar drama sebelum keberangkatan gue, partisipasi gue di Mata Najwa: Demi Asian Games bersama puluhan vo lain di Jakarta, sampe keberangkatan gue ke Puncak akan tersaji di postingan gue selanjutnya. <i>So.. stay tune</i>..</div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-74185867012619942712018-09-12T22:06:00.002+07:002022-01-07T20:28:44.899+07:00My Journey: Volunteer Asian Games 2018 (Part 1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.goodnewsfromindonesia.id/uploads/post/large-logo-asian-games-gbk-2-02949556829b0ca66755d923ec183bb9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="312" src="https://www.goodnewsfromindonesia.id/uploads/post/large-logo-asian-games-gbk-2-02949556829b0ca66755d923ec183bb9.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Setelah dua bulan purnama terlewati, tiga kali puasa, tiga kali lebaran sampai-sampai Bang Toyip yang tadinya pengen pulang gak jadi pulang, akhirnya gue kembali menulis di blog ini. Bukan gak mau nulis, tapi gue lebih banyak saat ini berfokus menjadi editor di Wikipedia Bahasa Indonesia. So, gue lebih aktif nulis-nulis artikel di sana ketimbang ngurusin blog ini. <i>For all my readers, please accept my sincere apologies for that</i>...<br />
<div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
Tulisan gue kali ini akan lebih emosional karena gue akan menceritakan perjalanan gue saat menjadi relawan (atau bahasa Jakselnya <i>Volunteer</i>) di Asian Games 2018. <i>It's a long story actually so i made this into several parts</i>. Di tulisan awal ini gue akan menceritakan perjalanan awal gue saat pertama kali mendaftar sebagai volunteer, serangkaian tes yang gue jalani sampai akhirnya <i>i'm officially part of volunteer AG2018</i> dan mengikuti sejumlah training.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Perjalanan awal gue dimulai ketika pada bulan Februari 2018 gue mendaftarkan diri sebagai volunteer Asian Games 2018. Saat itu, gue yang tengah <i>browsing</i> dan <i>surfing</i> di media sosial melihat informasi mengenai pembukaan pendaftaran volunteer <i>Games Times</i> Asian Games 2018. Gue yang melihat hal itu langsung gak pake pikir panjang untuk ngedaftar di sana. WHY??? karena Asian Games bukan acara tahunan diadakan di Indonesia, puluhan tahun... Bayangkan... 56 tahun waktu yang dibutuhkan Indonesia untuk bisa kembali jadi tuan rumah Asian Games (terakhir tahun 1962, gue belum ada saat itu, <i>even my parents weren't born yet...</i>). Gue pun teringat salah satu <i>quote</i> </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;"><b><i>“Ask not what your country can do for you – ask what you can do for your country,” </i>(John F. Kennedy)</b></span></blockquote>
<div>
<br /></div>
<div>
Intinya, kapan lagi gue bisa kasih kontribusi nyata gue buat bangsa ini. Kalo bukan sekarang, kapan lagi? Kalo bukan kita, siapa lagi? Mumpung kesempatan ada di depan mata, gue gak mau sia-siain itu. Gak ada kesempatan kedua. Ya, mungkin ada... 56 tahun lagi.. di saat gue udah beranak cucu dan gak sebugar sekarang, <i>who knows</i>.. So, gue pun langsung mendaftarkan diri. Saat itu gue memilih penempatan di Jakarta & Jakarta Suburb (pinggiran Jakarta) dan memilih penempatan di Departemen Medical & Doping Control (1) dan Broadcasting (2). Kenapa gue milih Meddop dan Broadcast? Gue pilih Meddop karena ngeliat <i>basic</i> keilmuan gue adalah S1 Kimia, yang notabene gak jauh2 amat sama Medik dan Doping, minimal gue ngerti lah macem steroid anabolik, obat-obatan farmasi dll. Kalo Broadcast gue pilih karena entah kenapa gue ngerasa <i>enjoy</i> aja kerja di Broadcast, apalagi di event sekelas Asian Games. Pengalaman saat gue ngeliat tayangan SEA Games 2011 di televisi, <i>which is</i>, <i>great set of production</i>, gue serasa ingin berada di belakang layar menjadi bagian dari kemegahan siaran Asian Games.<br />
<br />
Dua bulan lamanya menunggu kabar pasca registrasi, 26 April 2018 gue menerima surat cinta dari INASGOC yang menyatakan gue lolos seleksi administrasi dan diundang untuk menjalani psikotes dan wawancara di LPPI Kemang yang diadakan ESOK HARI tanggal 27 April jam 07:00 pagi, BAYANGKAN SODARA-SODARA SEMUA. Untungnya tidak banyak persiapan yang harus gue lakuin seperti nyiapin berkas-berkas nan ribet seperti yang biasa gue temuin saat ngelamar kerjaan di perusahaan gede. Tapi, pastinya ada dong yang disiapin buat ngejalanin tes-tes tadi, seperti banyak2 baca mengenai psikotes ala-ala rekrutmen kantoran (macam tes pauli dan sejenisnya) dan trik-trik ngejawab pertanyaan wawancara.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtTVc5_mqbdmlBJYqOPdpP2esuvYqSSSxCkEY3VEGQYDjqNG2yTiE051gOWIrcr9b916qhKaisrZVlFMOjlKJl3yuSUXmhE_4nZE9rSbWpKRlHZcGF9OHlqioZ7qIa8ISF_FNLYrrYuTY/s1600/Undangan+Psikotes+AG18.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1123" data-original-width="794" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtTVc5_mqbdmlBJYqOPdpP2esuvYqSSSxCkEY3VEGQYDjqNG2yTiE051gOWIrcr9b916qhKaisrZVlFMOjlKJl3yuSUXmhE_4nZE9rSbWpKRlHZcGF9OHlqioZ7qIa8ISF_FNLYrrYuTY/s640/Undangan+Psikotes+AG18.jpg" width="452" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Jumat, 27 April 2018</b> jam 08:00 pagi di ruang 107 LPPI Kemang, gue memulai perjalanan awal gue sebagai calon volunteer dengan ngejalanin <b>Psikotes dan Wawancara</b>. Sekitar 2 jam gue ngejalanin psikotes yang menguras pikiran dan tenaga gue. Setelah selesai psikotes, gue dan peserta lain diminta menunggu untuk sesi <i>Focus Group Discussion </i>(FGD) dan wawancara. Di situ, kabar-kabar burung (gak tau burungnya siapa itu?) beredar terkait FGD dan wawancara. Ada yang bilang kalo psikotes jadi tahap awal penyaringan, <i>which is</i>, akan ada mereka yang gugur dan gak dipanggil FGD. Di situ gue jadi deg-degan, karena <i>in my most case </i>pas ngelamar kerjaan, gue selalu gagal di psikotes. Berharap agar hal tadi gak kejadian, gue pun menunggu dengan cemas di depan pintu ruang FGD bersama dengan puluhan pelamar yang bareng seruangan sama gue. Detik demi detik berlalu dan nama gue belum dipanggil, gue pun saat itu sudah memasrahkan diri, <i>mungkin belum jodoh</i>. Tak berapa lama, nama gue pun akhirnya dipanggil. ALHAMDULILLAH... Gue pun akhirnya ngejalanin FGD dan wawancara bersama 5 orang pelamar lainnya. FGD dan wawancaranya pun akhirnya berlangsung dengan lancar dan baik, tanpa sadar gue NGELEWATIN SHOLAT JUMAT... ASTAGHFIRULLAH.. abis selesai, gue pun langsung lari ke Masjid dan Sholat Dzuhur bareng seorang pelamar yang juga barengan saat tadi FGD. Selesai semua, gue pun kembali ke rumah dengan naik TJ dari Kemang ke Blok M dan nyambung balik ke rumah.<br />
<br />
Seminggu kemudian, tepatnya 10 Mei 2018, gue kembali mendapat surat cinta dari INASGOC. Alhamdulillah gue diundang untuk mengikuti Training Nilai-Nilai Olahraga (NOR) tanggal 12 Mei 2018 di tempat yang sama, LPPI Kemang. Disitu gue belum tahu apakah gue lolos psikotes atau nggak, karena di suratnya tertulis "<i>HASIL SELEKSI PSIKOTES AKAN DIUMUMKAN SECARA BERTAHAP, BAGI YANG NAMANYA TERCANTUM DI LAMPIRAN DIBAWAH INI SILAHKAN MENGIKUTI TRAINING...</i>" yang gue interpretasikan dengan pikiran gue (yang nampaknya begitu dangkal) kalo training ini cuma undangan bagi beberapa peserta aja, dan hasil psikotes akan diumumkan menyusul di kemudian hari setelah training. Intinya, <i>I'm not safe...</i><br />
<br />
<b>Sabtu, 12 Mei 2018</b> pukul 08:00 di ruang 312 LPPI Kemang, gue pun mengikuti <b>Training Nilai-Nilai Olahraga</b>. Sebagai persiapan gue mengikuti training ini, gue menyiapkan materi ala-ala gue sendiri, bermodal <i>searching Google, </i>mulai dari sejarah Olimpiade, sejarah Asian Games, <i>all about </i>Asian Games 2018, dan yang paling utama Nilai-Nilai Olahraga dalam Olimpiade <i>as Pierre de Coubertin says:</i><br />
<i><br /></i>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;"><i><b>Respect, Excellence, Friendship</b></i></span></blockquote>
<br />
Dan bener aja, di training yang dibawakan oleh Bang Andri Paranoan (KONI) 3 nilai yang gue sebutin diatas dibahas secara rinci. Ada satu momen yang paling gue gak lupain disini, yaitu momen ketika Bang Andri ngasih tau ke kita yang datang training saat itu <b>KALO KITA SECARA RESMI SUDAH MENJADI BAGIAN DARI 12,000 VOLUNTEER ASIAN GAMES 2018....</b> Saat gue denger itu, langsung pikiran gue campur aduk, antara sedih terharu, seneng, sampe yang rasanya pengen loncat-loncat gimana gitu.. Seisi ruangan langsung berubah haru dan seneng luar biasa.. kemudian saat istirahat <i>coffee break</i> masuklah perangkat seminar kit buat kita-kita. Abis istirahat lanjut pematerian, masih sama Bang Andri, tapi kali ini ngebahas materi dari Kemenko PKM. Intinya, kita diminta promosiin (bahasa Jakselnya: <i>Endorse</i>) Asian Games 2018 di sosmed kita. Dari sini gue diperkenalin dengan tagar-tagar yang dikemudian hari gue pake di setiap postingan AG di sosmed gue seperti #AsianGames2018 #EnergyofAsia #IndonesiaMelayani #VolunteerKeren dan sebagainya. Selesai training, kita pun mendapat sertifikat dan langsung foto bareng.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtoUV0zmw1R116DhyCf3glkYwzHKTdLaQtikp7J-hH30_ml2xMRUW5SPd6aEpUoH20_pOCpm5DmBrqW6PPAwdQbY-LoAGi-RhgmlRxCbQO8rcMPizOHyEM2RKhRfH5YSeq_C5R8zdqMAo/s1600/Training+NOR.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="810" data-original-width="1080" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtoUV0zmw1R116DhyCf3glkYwzHKTdLaQtikp7J-hH30_ml2xMRUW5SPd6aEpUoH20_pOCpm5DmBrqW6PPAwdQbY-LoAGi-RhgmlRxCbQO8rcMPizOHyEM2RKhRfH5YSeq_C5R8zdqMAo/s640/Training+NOR.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto Bareng abis Training NOR. LPPI Kemang, 12 Mei 2018</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pulang dengan perasaan lega karena "<i>I'm officially a volunteer of Asian Games 2018</i>" gue pun mewartakan kabar baik ini ke keluarga gue.. Dan, <i>they're really happy</i>...<br />
<br />
Dua minggu kemudian, 24 Mei 2018 surat cinta ketiga datang dari INASGOC. Kali ini undangan untuk General Training, dimana gue dapet di hari Sabtu, 26 Mei 2018 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat. Berbeda dengan Training NOR yang satu materi, General Training terdiri dari 4 materi yaitu <i>Communication Skill, Interpersonal Skill, Etiket </i>dan Pariwisata & Budaya Jakarta. Empat materi dibawakan dalam satu hari dan di bulan Puasa pula, <i>it gonna be a loooongg time...</i><br />
<i><br /></i>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3-e6Kawimf7GNXoZgTJqvF4kHbwsEyHYPrU8MJlzKIrPlzdSwi8VIpZQw79m1laLSRo3GCj5_f26Vh0nS1PLdWomxmUDqV0hJ5GC4QrQxsDO2FdanemfObUlhLZjTDJ5gtg_mG3LgRc/s1600/Training+GT.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1528" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf3-e6Kawimf7GNXoZgTJqvF4kHbwsEyHYPrU8MJlzKIrPlzdSwi8VIpZQw79m1laLSRo3GCj5_f26Vh0nS1PLdWomxmUDqV0hJ5GC4QrQxsDO2FdanemfObUlhLZjTDJ5gtg_mG3LgRc/s640/Training+GT.jpg" width="452" /></a></div>
<i><br /></i>
<b>Sabtu, 26 Mei 2018</b>, gue memulai training kedua gue.. <b>General Training</b>. Gue berangkat dengan naik TJ dari Halte Busway Kelapa Dua Jakarta Barat ke Lebak Bulus lalu nyambung naik grab ke TKP, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saat gue tiba disana, udah banyak volunteer-volunteer lain yang memenuhi UMJ. Gue pun langsung menuju ke ruangan gue, R. FEMA-2.2. Gue pun mengambil duduk di baris tengah sebelah kanan kelas. Gue pun kenalan dengan volunteer lain seperti Audrey, Rio, Bella dan yang dikemudian hari menjadi sohib gue di SVM, Meyland si rempong. Dan GT pun dimulai. Empat materi dibahas selama hampir 8 jam (9 jam minus 1 jam istirahat) dari pagi sampai buka puasa bareng di kelas. Ada satu hal menarik yang gue temuin di GT yaitu saat pematerian <i>communication skill</i> bersama trainer (gue lupa namanya siapa) yang juga ternyata adalah penerjemah bahasa isyarat yang biasa suka muncul di pojok kanan bawah televisi saat acara berita. Dia ngajarin ke kita sejumlah bahasa isyarat yang menurut gue sangat menarik untuk dipelajari lebih dalem lagi. Beruntung, karena dia ngisi pematerian paling terakhir, jadi kita punya banyak kesempatan untuk tanya-tanya soal teman tuli, beda SIBI dan BISINDO sampe cara meragain bahasa isyarat untuk sejumlah hal seperti nama buah sampe nama kota di Indonesia.<br />
<br />
Seperti yang gue bilang sebelumnya, selesai training gue pun berbuka puasa bareng di kelas, sambil nunggu sertif selesai dicetak. Lima bulan kemudian (saat gue menulis ini) gue kembali membuka file daftar peserta GT tanggal 26 Mei di UMJ, dan gue mengenali sejumlah nama yang ternyata barengan training di UMJ, tapi di kelas yang beda, seperti Ezha (transport) dan Marshel (HRV) yang dikemudian hari menjadi partner gue saat bertugas. <i>More about how i and these two gentlements working together as a partner on my next post</i>.<br />
<br />
Perjalanan gue sebagai volunteer Asian Games masih berlanjut. Masih banyak cerita menarik seperti penempatan gue di Medical dan Doping Control, satu training yang akan gue jalani, JST, pembagian seragam di UDAC Ciracas, sampe <i>my first assignment</i> di Grand Hill Puncak yang penuh drama sebelum keberangkatan gue kesana, akan gue bahas di <i>postingan</i> gue selanjutnya. <i>STAY TUNED GUYS</i>...</div>
</div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-713604796544852522018-08-22T14:09:00.000+07:002019-01-02T14:10:25.766+07:00Penghargaan Televisi Indonesia: Menghargai Karya Berkualitas<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://i2.wp.com/serbakorea.com/wp-content/uploads/2018/10/chaeunwooastroindonesiantelevisionawards201831oktober.jpg?fit=770%2C400&ssl=1" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="770" height="332" src="https://i2.wp.com/serbakorea.com/wp-content/uploads/2018/10/chaeunwooastroindonesiantelevisionawards201831oktober.jpg?fit=770%2C400&ssl=1" width="640" /></a></div>
<br />
Hari ini (22/8) salah satu stasiun TV di Indonesia meluncurkan satu ajang penghargaan bagi insan pertelevisian Indonesia yakni Indonesian Television Awards. Ajang penghargaan ini disebutkan sebagai ajang penghargaan terbesar dan diberikan bagi program, insan pertelevisian serta penyanyi terpopuler berdasarkan pilihan pemirsa TV. Uniknya, TV yang meluncurkan ajang ini di waktu yang hampir berdekatan juga akan menjadi tv penyiar bagi satu ajang penghargaan yang sudah dikenal sejak lama dalam urusan pertelevisian yaitu Panasonic Gobel Awards.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://img-k.okeinfo.net/content/2016/10/15/598/1515349/daftar-lengkap-pemenang-panasonic-awards-ke-19-N8VtQHKkW5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="800" height="336" src="https://img-k.okeinfo.net/content/2016/10/15/598/1515349/daftar-lengkap-pemenang-panasonic-awards-ke-19-N8VtQHKkW5.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Panasonic Gobel Awards, penghargaan bagi insan dan program TV sejak 1997.</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari situs resminya, nominasi yang ditawarkan oleh Indonesian Television Awards seakan mewakili tontonan masyarakat dibagi berdasarkan tiap segmen waktu (jam pagi, siang, prime time) walaupun mayoritas kategori di nominasi tadi ada saja terselip program TV yang mengagas acara ini (meski menurut penulis ada acara lain yang lebih diingat ketimbang program dari TV tersebut). Penulis mencoba membedah program TV yang saat ini tayang dengan segmen waktu yang diadopsi ajang Indonesian Television Awards tersebut.</div>
<h3>
</h3>
<h3>
SEGMEN WAKTU TAYANG</h3>
<div style="text-align: justify;">
Dari pagi, acara TV biasanya didominasi lebih dulu oleh program religi seperti program <i>Mamah dan Aa</i> (Indosiar), <i>Islam itu Indah</i> (Trans TV) dan <i>Makna dan Peristiwa</i> (TVOne) atau program gosip seperti <i>Go Spot</i> (RCTI) atau <i>Insert Pagi</i> (Trans TV). Namun tak jarang, banyak pula pemirsa dari kalangan menengah cenderung menonton program yang sifatnya memberi tambahan informasi umum seperti <i>Pagi-Pagi</i> (NET.) atau <i>Apa Kabar Indonesia Pagi</i> (TVOne). Penulis sangat tidak melirik program musik, terutama program yang memang lebih banyak memberi porsi untuk guyon ketimbang musiknya. Namun tetap saja ada beberapa kalangan yang masih menyukai program jenis ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://scontent-frx5-1.cdninstagram.com/vp/df32c4bf0ac2533238162a9d86e74dae/5CA87EC9/t51.2885-15/e35/41463874_699629573739273_7893859833726631936_n.jpg?se=7&ig_cache_key=MTg2OTI5ODQyNDk3ODMzNDU1MA%3D%3D.2" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://scontent-frx5-1.cdninstagram.com/vp/df32c4bf0ac2533238162a9d86e74dae/5CA87EC9/t51.2885-15/e35/41463874_699629573739273_7893859833726631936_n.jpg?se=7&ig_cache_key=MTg2OTI5ODQyNDk3ODMzNDU1MA%3D%3D.2" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cuplikan program <i>Apa Kabar Indonesia Pagi </i>(TVOne)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memasuki waktu siang, acara TV lebih dominan diisi oleh acara semacam FTV (SCTV) atau program gaya hidup. Waktu siang mungkin bisa dikatakan sebagai waktu paling tidak favorit bagi masyarakat, karena banyak program yang terkesan membosankan sehingga publik tidak banyak fokus pada televisi. Selain itu, banyaknya masyarakat yang beraktivitas di waktu siang membuat mereka tak banyak dapat menonton televisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di malam hari menjadi hal sebaliknya. Waktu malam bisa disebut sebagai jam "<i>prime time</i>" karena banyaknya pemirsa yang melihat televisi, setelah seharian beraktivitas. Di waktu ini, program TV diisi oleh program <i>talkshow</i> informasi seperti <i>Hitam Putih</i> (Trans 7), <i>Mata Najwa</i> (Metro TV), <i>Apa Kabar Indonesia Malam</i> (TVOne) dan <i>Indonesia Lawyers Club</i> (TVOne). Selain itu, ada pula program hiburan baik berupa kuis seperti <i>Super Family 100</i> (ANTV), lawakan seperti <i>Stand Up Comedy</i> (Indosiar) atau kontes menyanyi seperti <i>Dangdut Academy</i> dan <i>Golden Memories</i> (Indosiar).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://images.harianjogja.com/2016/09/Hotman-Paris-Hutapea-di-Mata-Najwa.-Twitter.com_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://images.harianjogja.com/2016/09/Hotman-Paris-Hutapea-di-Mata-Najwa.-Twitter.com_.jpg" data-original-height="370" data-original-width="717" height="330" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cuplikan acara <i>Mata Najwa</i> (MetroTV, sekarang di Trans7; <i>sumber Jatengpos.com</i>)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu malam juga menjadi waktu favorit bagi ibu-ibu untuk menonton SINETRON. Dua TV unggulan RCTI dan SCTV menjadi yang terdepan menghadirkan sinetron ke layar kaca. Sebut saja <i>Tukang Bubur Naik Haji</i> dan <i>Tukang Ojek Pengkolan</i> (RCTI) serta <i>Surga yang Kedua</i> dan <i>Mermaid In Love</i> (SCTV) yang selalu menjadi tontonan wajib di tiap rumah. Belum lagi MNCTV dengan sinetron <i>Senandung</i> dan <i>Centini</i>-nya.</div>
<br />
<h3>
MELIRIK PROGRAM BERKUALITAS</h3>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Memang tanpa disadari, masyarakat disuguhkan dengan program yang di satu sisi menarik namun jauh dari segi kualitas. Sebut saja sinetron tertentu yang lebih mengedepankan cinta-cintaan anak remaja maupun sinetron yang sampai sekarang belum tamat-tamat walau pemeran utamanya sudah tidak ada di sinetron itu. Ada pula program musik yang sangat jauh kualitasnya bila dibandingkan dengan program musik terdahulu seperti <i>MTV Ampuh</i> (Global TV) atau <i>By Request</i> (SCTV) yang sangat fokus pada apresiasi musik karya Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn-asset.hipwee.com/wp-content/uploads/2018/01/hipwee-Feature-2-750x422.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="422" data-original-width="750" height="360" src="https://cdn-asset.hipwee.com/wp-content/uploads/2018/01/hipwee-Feature-2-750x422.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Acara musik dulu dan sekarang (<i>sumber:Hipwee</i>)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis juga mencatat beberapa program yang sarat akan kontaminasi politik sehingga tidak hanya rendah dalam segi kualitas namun juga berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Dua stasiun TV yang saling berseberangan dalam segi politik (Metro TV dan TVOne) tak jarang menyuguhkan program yang memberi pandangan berbeda terhadap satu figur politik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sisi lain, ada pula program yang sebenarnya dari segi kualitas sangat baik namun terlihat hanya menyasar pada satu segmen kalangan saja seperti program NET. yang sangat baik dalam segi konten, namun lebih fokus pada kalangan muda seperti tayangan <i>The Remix</i> dan <i>Celebrity Lipsync Combat</i>. Kurangnya program anak-anak dan kalangan tua membuat NET. hanya menjadi tontonan sesaat (karena biasanya orang tua yang memegang remote TV).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.wikihow.com/images_en/thumb/0/0e/Make-Your-Own-TV-Show-Step-2-Version-3.jpg/v4-728px-Make-Your-Own-TV-Show-Step-2-Version-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="546" data-original-width="728" height="480" src="https://www.wikihow.com/images_en/thumb/0/0e/Make-Your-Own-TV-Show-Step-2-Version-3.jpg/v4-728px-Make-Your-Own-TV-Show-Step-2-Version-3.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis mengapresiasi beberapa tayangan yang berkualitas namun bisa menjadi tontonan bagi semua kalangan, seperti <i>Hitam Putih</i> (Trans 7) dan <i>Kick Andy</i> (Metro TV) yang kerap menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif yang tidak saja menghibur namun juga mengedukasi dan menginspirasi pemirsanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
BAGAIMANA PENILAIAN PENGHARGAAN SEHARUSNYA?</h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.klimg.com/muvila.com/resources/news/2015/07/13/9850/645x430-lima-program-berita-stasiun-tv-ini-kena-sanksi-administratif-kpi-150713l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.klimg.com/muvila.com/resources/news/2015/07/13/9850/645x430-lima-program-berita-stasiun-tv-ini-kena-sanksi-administratif-kpi-150713l.jpg" data-original-height="430" data-original-width="645" height="426" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia memiliki satu badan yang mengatur regulasi penyiaran di negeri ini yaitu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang kerap memberi teguran bagi stasiun TV yang dianggap membandel dari peraturan yang sudah ditetapkan. KPI sesungguhnya memiliki satu ajang penghargaan yang diberikan bagi program berkualitas, yaitu Anugerah KPI. Beberapa tahun tidak terdengar, barulah pada tahun 2015 anugerah ini dikenal karena ditayangkan oleh NET. Penulis memuji sistem penilaian ajang ini karena pemenang dipilih dari satu tim penjurian yang dibentuk KPI, hanya saja penulis menyayangkan ada beberapa program yang menurut penulis "ada yang lebih pantas untuk menang" ketimbang pemenang yang terpilih..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://elshinta.com/admin/upload/article/_3031120999.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="253" data-original-width="800" height="202" src="https://elshinta.com/admin/upload/article/_3031120999.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut penulis, sudah semestinya penilaian penghargaan yang melibatkan program TV turut pula menyertakan KPI didalamnya. Setidaknya KPI dapat memberi saran terkait program yang dinominasikan apakah layak atau tidak. Memang menjadi satu dilema, di satu sisi ada program yang disukai banyak masyarakat namun faktanya ia sering mendapat teguran KPI. Namun karena sistem penentuan nominee adalah berdasarkan survey pemirsa maka tak salah pula bila muncul program-program favorit walau rendah kualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-14945398782516791842018-04-11T21:37:00.001+07:002022-01-10T00:09:46.102+07:00ILC Rocky Gerung: Fiksi dan Aktivasi Imajinasi dalam Interpretasi Dalil Kitab Suci<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.dara.co.id/wp-content/uploads/2020/04/ilc-rocky.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="315" data-original-width="630" height="328" src="https://www.dara.co.id/wp-content/uploads/2020/04/ilc-rocky.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Kemarin malam, penulis menyaksikan satu diskusi (mungkin lebih tepatnya debat kusir) dalam program <i>Indonesian Lawyers Club</i> (ILC) bertajuk Jokowi-Prabowo Berbalas Pantun. Penulis sebagai penonton setia program ini, yang menurut penulis adalah satu-satunya forum diskusi berbobot yang penulis akui memberi banyak pengetahuan akan berbagai hal, termasuk politik, ekonomi, sosial dan hukum (penulis hanya seorang Sarjana Kimia)<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dan setiap perbincangan politik jelang pemilu, terutama yang menyangkut nama Jokowi penulis selalu menunggu kehadiran tokoh-tokoh seperti Rocky Gerung (Dosen UI), Ratna Sarumpaet (Aktivis), Ridwan Saidi (Budayawan) atau Prof Yusril Ihza Mahendra (Guru Besar Tata Negara). Beruntung, malam itu ILC menghadirkan Rocky Gerung, yang penulis nanti-nantikan argumentasi cerdasnya.<br />
<br />
Tentu saja, ILC mengundang narasumber dari dua sisi, pendukung Prabowo dan Jokowi, dengan tambahan Roy Suryo dari Demokrat (menyatakan diri netral) yang duduk di sisi pendukung Prabowo. Dan benar saja, sepanjang jalannya diskusi, kedua sisi saling adu argumen. Pendukung Prabowo mengkritisi pidato marah-marah Jokowi yang dibaca sebagai bentuk kepanikan sementara Pendukung Jokowi membawa serentetan data untuk memperlihatkan seolah-olah Jokowi lebih baik dari Pemerintahan sebelumnya, yang tentu dibalas oleh Roy Suryo sebagai perwakilan partai SBY yang notabene adalah pemegang mandat pemerintahan sebelum Jokowi. Perbincangan seluruh narasumber ini terasa membosankan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.jurnalperempuan.org/uploads/1/2/2/0/12201443/kaffe3-rocky-gerung.png?305" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="176" data-original-width="301" height="374" src="https://www.jurnalperempuan.org/uploads/1/2/2/0/12201443/kaffe3-rocky-gerung.png?305" width="640" /></a></div>
<br />
Kemudian giliran Rocky Gerung sebagai tamu khusus, yang saat itu duduk bersebelahan dengan pakar komunikasi Effendi Ghazali, menjadi pembicara penutup malam itu. Rocky pun membuka pembicaraannya dengan mempersilahkan narasumber untuk bertanya lebih dulu, menunjukkan bahwa dalam tempo singkat Rocky akan segera menggetarkan panggung ILC malam itu. Rocky pun kemudian membahas akar permasalahan perdebatan yang terjadi (disebut berbalas pantun dalam tajuk acara) selama ini adalah soal fiksi atau fakta. Hal ini dikarenakan banyak yang menilai FIKSI adalah FIKTIF padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Rocky pun menjabarkan definisi FIKSI:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #e69138;"><i>FIKSI itu sangat bagus. Dia adalah <b>energi untuk mengaktifkan imajinasi</b>, itu fungsi dari FIKSI. Dan kita hidup dalam dunia FIKSI lebih banyak daripada dalam dunia REALITAS. <b>FIKSI lawannya REALITAS bukan FAKTA</b>...</i></span></blockquote>
<br />
Kemudian Rocky pun memberi pertanyaan yang membuat satu studio diam seribu bahasa:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #e69138;"><b><i>KITAB SUCI FIKSI ATAU BUKAN?</i></b></span></blockquote>
<br />
Pertanyaan ini pun dijawab dengan argumentasi cerdas dari Rocky. Saya mencoba mengutip verbatim-nya satu per satu agar bisa dipahami bersama. Dalam paparannya Rocky menjelaskan:<br />
<i><br /></i>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i><span style="color: #e69138;">Kalau saya pakai definisi bahwa FIKSI itu <b>mengaktifkan imajinasi</b>, Kitab Suci itu adalah FIKSI, karena belum selesai, belum tiba itu. <b>Babad Tanah Jawa </b>itu FIKSI...</span></i></blockquote>
<br />
Dijelaskan lagi lebih rinci oleh Rocky,<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #e69138;"><i>Jadi ada fungsi dari FIKSI itu <b>MENGAKTIFKAN IMAJINASI</b>, <b>menuntun kita untuk berfikir lebih imajinatif...</b></i></span></blockquote>
<br />
Sontak saja, pernyataan Rocky ini pun menuai banyak tanggapan dari narasumber, utamanya para pendukung Jokowi yang nampak belum paham akan pernyataan tadi. Salah satunya Aria Bima, Politisi PDI Perjuangan yang menanyakan apakah FIKSI dapat memberikan prediksi. Rocky menjawab:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: blue;"><i>Lebih dari itu. Bahkan bukan hanya untuk prediksi tetapi... <b>DESTINASI</b>. Bukan hanya sekedar membikin prediksi. Anda percaya oleh FIKSI dan anda dituntun oleh kepercayaan itu, bisa tiba tidak? Bisa tiba. Gimana caranya? Itu fungsi KITAB SUCI. Anda percaya KITAB SUCI? Kenapa anda abaikan sifat fiksional dari KITAB SUCI itu? <b>(merujuk pada fungsi FIKSI diatas)</b> Karena itu bukan faktual, belum terjadi, dan anda dituntun oleh dalil-dalil dalam KITAB SUCI, bukan sekadar prediksi itu..</i></span></blockquote>
<br />
Rocky pun menutup jawabannya kepada Aria Bima ini dengan pernyataan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: blue;"><i>Dari sekarang kita mesti pastikan bahwa <b>FIKSI ITU BAIK, YANG BURUK ITU FIKTIF</b>...</i></span></blockquote>
<br />
Kemudian ia menambahkan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: blue;"><i>Kalau saya bilang <b>KITAB SUCI ITU FIKTIF</b>, besok saya dipenjara tuh. Tapi kalau saya bilang <b>ITU FIKSI</b>, saya punya argumen karena saya berharap terhadap <b>ESKATOLOGI DARI KITAB SUCI</b>.</i></span></blockquote>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://image.slidesharecdn.com/20150412eskatologiurgensimemahamiakhirzaman-150415031202-conversion-gate01/95/eskatologi-urgensi-memahami-akhir-zaman-5-638.jpg?cb=1429085668" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="479" data-original-width="638" height="480" src="https://image.slidesharecdn.com/20150412eskatologiurgensimemahamiakhirzaman-150415031202-conversion-gate01/95/eskatologi-urgensi-memahami-akhir-zaman-5-638.jpg?cb=1429085668" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Definisi Eskatologi dan Eskatologi dalam Kekristenan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tanggapan pun kembali bermunculan terkait pernyataannya yang menyebut kitab suci sebagai fiksi. Rocky pun kemudian mengatakan bahwa ia tahu akan konsekuensi dari pernyataannya ini, maka dari itu dia memberikan argumentasinya agar orang paham dan tidak menjadi GAGAL PAHAM. Rocky pun menjelaskan:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: blue;"><i>Kenapa kata FIKSI anda takut mengucapkan pada KITAB SUCI? <b>Karena selama ini kata FIKSI dibebani oleh kebohongan, SEOLAH FIKSI ITU BOHONG</b>. Tadi saya katakan <b>BOHONG ITU FIKTIF</b> dalam Bahasa Indonesia, kita bilang itu FIKTIF, artinya itu angka FIKTIF, BOHONG...Tapi FIKSI, <b>energi untuk tiba ke</b> </i><span class="st"><b><i>Telos</i> (τέλος)</b><i>, yang didepan. KITAB SUCI selalu ingin tiba di Telos, ujung dari KITAB SUCI, harapan.. janji... dan itu sifatnya fiksi (belum terjadi). Baik atau Buruk? Baik.. Jadi saya jelaskan itu supaya berhenti debat FIKSI atau FAKTA. Kalau mau debat <b>FAKTUAL ATAU FIKTIF</b>, bukan FIKSI atau FAKTA.</i></span></span></blockquote>
<br />
<span class="st">Penjelasan dari Rocky ini pun ternyata masih membuat banyak pendukung Jokowi GAGAL PAHAM. Bahkan Politisi Nasdem, Akbar Faisal nampak berupaya menjebak Rocky dengan menanyakan Kitab Suci mana yang dianggap fiksi tadi. Rocky yang cerdas membaca situasi, langsung men-skak mat pertanyaan tadi, ia menolak menjawab karena tahu, sesaat setelah ia menyebut Kitab Suci dari agama tertentu, maka ia akan langsung terkena delik atas penodaan agama. Hal ini cerdik mengingat Rocky tidak menyatakan secara khusus Kitab Suci tertentu, justru malah pendukung Jokowi membuat interpretasinya sendiri. Akbar Faisal bahkan seolah-olah membela Al-Quran dari tudingan fiksi Kitab Suci dari Rocky tadi, padahal jelas Akbar Faisal berada di barisan pendukung Ahok yang sudah dinyatakan menista Al-Quran oleh pengadilan.</span><br />
<br />
<span class="st"><i> </i></span><br />
<span class="st"><i> </i>Pernyataan Rocky pun juga mendapat tanggapan beragam di media sosial. Beberapa menilai pernyataan Rocky adalah hal wajar mengingat Rocky adalah dosen Filsafat yang banyak dikaitkan dengan Atheisme. Bukan hal aneh bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia filsafat untuk menafikan ayat-ayat suci, karena memang filsafat adalah area bebas dogma dan didalamnya dituntut untuk berpikir secara rasional. Namun ada pula yang mengkritisi pernyataan Rocky tersebut karena mereka menilai tidak tepat apabila KITAB SUCI disebut FIKSI. Pakar Bahasa Indonesia, Ivan Lanin dalam akun Twitternya bahkan menjabarkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara FIKSI dan FIKTIF, yang membedakan hanya kedudukan FIKSI sebagai kata benda dan FIKTIF sebagai kata sifat. Mantan Ketua MK, Mahfud MD dalam akun Twitternya juga turut berkomentar, mengatakan bahwa beliau menolak pernyataan Rocky tersebut namun tidak mau memberi penilaian apakah Rocky termasuk menista agama atau tidak.</span><br />
<span class="st"></span><br />
<h3>
<span class="st" style="font-size: large;">ANALISIS</span></h3>
<span class="st">Terkait dengan KITAB SUCI adalah FIKSI, penulis yang beragama Islam mencoba untuk menelaah dari dua sisi yang berbeda. Pertama terkait dengan pernyataan Rocky tersebut, apabila kita mau mencerna lebih dalam, sebenarnya Rocky telah memberi definisi FIKSI dalam pernyataannya tadi. Definisi ini ditempatkan sebagai <i>pre-text</i> (pengantar) untuk memperjelas konteks pernyataan tersebut. Sangat jelas apabila anda baca, bahwa Rocky menyebut definisi FIKSI menurutnya adalah:</span><br />
<span class="st"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span class="st"><span style="color: #cc0000;"><i><b><span style="font-size: large;">FIKSI </span></b><span style="font-size: large;">adalah</span><b><span style="font-size: large;"> ENERGI UNTUK MENGAKTIFKAN IMAJINASI...</span></b><span style="font-size: large;"> (lihat pernyataan Rocky pertama)</span></i></span></span></blockquote>
<br />
<span class="st"> Kemudian ia kaitkan definisi diatas terhadap kitab suci, PERHATIKAN...</span><br />
<span class="st"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #cc0000;"><span style="color: #cc0000;"><span class="st" style="font-size: large;"><i><span style="color: #e69138;">Kalau saya pakai definisi bahwa <b>FIKSI itu mengaktifkan imajinasi</b>, Kitab Suci itu adalah FIKSI, <b>karena belum selesai, belum tiba itu</b>.</span></i></span></span></span></blockquote>
<br />
Jadi dari sini sebenarnya jelas, bahwa Rocky menggunakan definisi FIKSI yang menurutnya adalah <b>UNTUK MENGAKTIFKAN IMAJINASI</b>. Ia kaitkan itu dengan KITAB SUCI bahwa KITAB SUCI ITU BELUM SELESAI, BELUM TIBA. Apa maksudnya? Dengan menelaah pernyataan Rocky setelahnya, yaitu:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #cc0000;"><span style="color: #cc0000;"><span style="color: blue; font-size: large;"><i>Tapi <b>FIKSI, ENERGI UNTUK TIBA KE </b></i><span class="st"><b><i>TELOS</i> (τέλος)</b><i>, <b>YANG DIDEPAN</b>. <b>KITAB SUCI selalu ingin tiba di Telos, ujung dari KITAB
SUCI, harapan.. janji... dan itu sifatnya fiksi (belum terjadi)</b>. Baik
atau Buruk? Baik..</i></span></span></span></span></blockquote>
<br />
Dari sini jelas, bahwa yang Rocky maksudkan adalah ujung/akhir dari kitab suci (dalam hal ini kepercayaan yang dibawanya) yaitu harapan, janji dalam hal ini apabila dalam kepercayaan penulis sebagai muslim adalah<b> SURGA DAN NERAKA SEBAGAI PERISTIRAHATAN TERAKHIR SETELAH MENJALANI PERHITUNGAN AMAL (HISAB) DI AKHIRAT NANTI.</b><br />
<br />
Memahami pengantar mengenai definisi FIKSI yang diucapkan Rocky tadi menjadi awal untuk memahami seutuhnya konteks pernyataan Rocky ini. Banyak dari para pendukung Jokowi yang GAGAL PAHAM karena <b>TERLALU CEPAT MENGAMBIL KESIMPULAN TANPA MEMBACA DAHULU PRE-TEXT DARI APA YANG DISAMPAIKAN ROCKY TADI. </b>Sehingga menurut penulis, tidak perlu orang repot-repot mencari definisi sebenarnya dari FIKSI di KBBI, Wikipedia, Oxford Dictionaries, bahkan sampai Pakar Bahasa Indonesia yang juga senior saya di Wikipedia turut ikut campur dalam urusan definisi FIKSI ini, karena Rocky sudah membawa definisinya sendiri dalam pre-text pembicaraannya.<br />
<b></b><br />
K<span class="st">edua, terkait dengan bahasan sejumlah orang terkait KITAB SUCI, penulis sebagai muslim jelas menyepakati konsepsi Al-Quran sebagai suatu kalam kebenaran adalah suatu hal yang tidak bisa diutak-atik. <b>Ini mematahkan argumen bahwa Al-Quran itu FIKTIF</b>. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 2:</span><br />
<br />
<div class="arabic">
<span style="color: #674ea7;"><span style="font-size: x-large;">ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ</span></span></div>
<span style="color: #674ea7;">
</span><br />
<hr />
<span style="color: #674ea7;">
<i>Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa</i> (QS 2:2)</span><br />
<span class="st"></span><br />
Dalam ayat ini jelas menyebut bahwa tidak ada keraguan didalamnya. Artinya siapapun yang meragukan kebenaran Al-Quran (menyatakan bahwa Al-Quran itu FIKTIF alias BOHONG) maka ia bukanlah orang beriman. <b>Mereka yang tidak mau mengakui bahwa Allah SWT memerintahkan untuk tidak memilih pemimpin dari orang kafir sama saja dengan meragukan Al-Quran</b>, maka ia akan sama dijatuhi sebagai mereka yang tak beriman. Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 60:<br />
<br />
<div class="panel-body">
<div class="arabic">
<span style="color: #351c75;"><span style="font-size: x-large;">الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ</span></span></div>
<span style="color: #351c75;">
</span><br />
<hr />
<span style="color: #351c75;">
</span><br />
<div class="lead translation">
<span style="color: #351c75;"><i>(Apa yang telah Kami
ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu
janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.</i> (QS 3:60)</span></div>
</div>
<br />
Kembali, Allah SWT menyatakan bahwa Al-Quran adalah suatu kebenaran dan bukan FIKTIF karena datangnya dari Sang Maha Pencipta. Kemudian bagaimana menjelaskan keterkaitannya dengan FIKSI untuk mengaktifkan imajinasi? <br />
<br />
Di dalam Al-Quran cukiup banyak gaya bahasa pada ayat-ayat yang memerlukan pembacanya untuk berimajinasi agar mampu meraih makna yang dikandung dalam ayat tersebut. Seperti firman Allah SWT dalam surat Muhammad ayat 15:<br />
<br />
<div class="panel-body">
<div class="arabic">
<span style="color: #351c75;">مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي
وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ
وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ
خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى ۖ
وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ
كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ
أَمْعَاءَهُمْ</span></div>
<span style="color: #351c75;"><br />
</span><br />
<hr />
<span style="color: #351c75;">
</span><br />
<div class="lead translation">
<span style="color: #351c75;"><i>(Apakah) perumpamaan
(penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang
di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan
baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan
sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya
segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan
orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga memotong ususnya?</i> (QS 47:15)</span></div>
</div>
<br />
Mereka yang membaca ayat diatas dan berpikir menggunakan akal sehat mungkin tidak akan mampu untuk menjelaskan penggambaran surga dan neraka tersebut. Secara nalar, otak akan berpikir keras "bagaimana mungkin ada air sungai tidak berubah rasa dan bau?" atau "bagaimana mungkin air mendidih bisa membelah usus manusia". Imajinasi diperlukan untuk menggambarkan hal-hal diatas agar kita paham bahwa kekuasaan Allah adalah lebih dari sekadar apa yang bisa dibayangkan akal. Kepercayaan dan Iman kepada Allah dan Kitab menjadikan ayat ini sebagai <b>PERINGATAN</b> kepada kita agar senantiasa bertaqwa agar mendapat ridho Allah SWT dan ditempatkan di surga dan tidak dimasukkan dalam Neraka seperti gambaran diatas.<br />
<br />
Kita tidak pernah tahu kenikmatan surga dan kejamnya neraka karena kita belum pernah merasakan, kecuali di hari akhir nanti dimana mereka akan merasakan sendiri ganjaran atas apa yang diperbuat di dunia. Imajinasilah yang membuat kita membayangkan itu semua sehingga kita ingin untuk masuk surga dan tidak ingin masuk neraka. Kepercayaan dan Iman menambah mantap keinginan kita itu sebagai dasar dalam setiap aktivitas baik kita di dunia.<br />
<br />
Dalam ajaran Islam, dijelaskan bahwa Allah mengikuti persangkaan hamba-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mengikuti apa yang seseorang pikirkan. Ketika seseorang berimajinasi atau berpikir positif maka itu yang akan ia dapat. Seperti yang difirmankan Allah dalam Surah Ar-Rahman ayat 33:<br />
<br />
<div class="panel-body">
<div class="arabic">
<span style="font-size: large;">يَ<span style="color: #351c75;">ا مَعْشَرَ الْجِنِّ
وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا
بِسُلْطَانٍ</span></span></div>
<span style="color: #351c75;"><br />
</span><br />
<hr />
<span style="color: #351c75;">
</span><br />
<div class="lead translation">
<span style="color: #351c75;"><i>Hai jama'ah jin dan
manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. </i>(QS 55:33)</span><br />
<i></i></div>
</div>
<br />
Melalui ayat ini, Allah menyuruh kita berfikir tentang hal-hal yang (kelihatannya) mustahil dicapai, pada saat diturunkannya ayat itu. Dan sekarang terbukti, manusia mampu menembus batas-batas langit yang sebelumnya tak mampu ditembus, mampu mencapai bulan, Mars, mengorbitkan satelit, dll.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #351c75;"><i>“Allah SWT. Berfirman: “Aku menurut persangkaan hamba-Ku dan Aku besertanya di mana saja dia menyebut (mengingat) Aku...” </i>(HR Bukhari dan Muslim)</span></blockquote>
<br />
<h3>
<span style="font-size: large;">EPILOG</span></h3>
Dari paparan diatas, penulis menilai bahwa tidak ada pernyataan yang salah dari apa yang telah disampaikan oleh Prof. Rocky Gerung pada ILC malam itu. Mereka yang belum paham hendaknya mendengar ulang apa yang disampaikan Rocky secara perlahan dan dengan hati yang tenang. Penulis percaya bahwa Prof. Rocky adalah seorang yang sangat paham betul akan etika berbicara, dan dia paham akan konsekuensi dari apa yang ia katakan itu, sehingga ia tidak mau menyebut agama tertentu. Suatu upaya yang cerdik untuk menghindar dari upaya terkaman pendukung Jokowi.<br />
<br />
Terlepas dari data-data yang dirilis di media sosial oleh pendukung Jokowi bahwa Prof. Rocky ternyata hanyalah lulusan Sarjana S1, namun demikian suatu hal yang ajaib bahwa ternyata Prof. Rocky yang hanya S1 mampu membuat kejang-kejang pendukung Jokowi yang berpendidikan jauh diatas Prof. Rocky (S2 hingga S3 yang bertitel Doktor bahkan Profesor). Prof. Rocky menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai seorang dosen filsafat tentang apa yang ia pahami tentang hakikat FIKSI dan FIKTIF. Mau menuntut Prof. Rocky silahkan, itu hak anda. Tapi pahami dulu konteksnya agar anda tidak salah mengambil langkah.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;"><i><b>FIKSI ITU BAIK, YANG BURUK ITU FIKTIF</b>. Janji saat kampanye itu <b>FIKSI</b>, tapi kalau sudah menjabat tapi janji yang dibuat tidak kunjung terwujud itu baru <b>FIKTIF, BOHONG BELAKA</b>.</i></span></blockquote>
<br />
TABIK...<br />
<br />
<h3>
<span style="font-size: large;">UPDATE</span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/permadi-arya-alias-abu-janda-bersama-sekjen-cyber-indonesia-jack-boyd-lapian_20180411_211339.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="359" src="http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/permadi-arya-alias-abu-janda-bersama-sekjen-cyber-indonesia-jack-boyd-lapian_20180411_211339.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Perkembangan terakhir mengenai kontroversi pernyataan Rocky ini, pendukung fanatik Jokowi yang mengaku dirinya Ketua Cyber Indonesia, Permadi Arya alias Abu Janda Al-Boliwudi melaporkan Rocky ke Polda Metro Jaya pada 12 April atas dugaan penistaan agama karena dinilai melecehkan kitab suci yang disebut Rocky sebagai fiksi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://pbs.twimg.com/media/DajBpw9VMAA9nT8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" height="426" src="https://pbs.twimg.com/media/DajBpw9VMAA9nT8.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Tanggapan dari tokoh agama pun beragam, Wakil Sekjen MUI, K.H. Tengku Zulkarnain dalam akun Twitternya setuju dengan pernyataan Rocky bahwa fiksi yang dimaksud adalah tujuan akhir dalam kepercayaan umat beragama yaitu surga dan neraka yang belum terlihat namun kita imani. Kristolog Hj. Irena Handono menilai pernyataan Rocky hanya sebatas dalam kapasitas dan pandangannya dalam Agama yang dianutnya (menurut beberapa sumber, Rocky beragama Kristen Katolik). Namun, Irena tidak setuju bila kitab suci (dalam hal ini Al-Quran) dikatakan fiksi karena Al-Quran seluruhnya mengandung kebenaran. Sementara, Ustadz Felix Siauw memiliki pandangan yang sama dengan Abu Janda, yang menilai bahwa Rocky telah menista agama. Felix bahkan menyayangkan sejumlah tokoh Islam yang membela pernyataan Rocky tersebut. Di sisi lain Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) menilai tidak ada unsur penistaan dalam pernyataan Rocky ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rocky-gerung_20180413_182702.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="359" src="http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rocky-gerung_20180413_182702.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Hari berikutnya (13/4), Universitas Indonesia mengkonfirmasikan pemberhentian Rocky sebagai staf pengajar di kampus ini, sebagaimana yang disampaikan Humas UI dalam pernyataan persnya. Hal ini pun menuai reaksi beragam di media sosial. Banyak yang mempertanyakan alasan UI memberhentikan Rocky sebagai dosen dan lebih mempertahankan dosen UI lainnya, Ade Armando yang sudah lebih dulu dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama yang dilakukannya, namun tidak sedikit pula yang mendukung tindakan UI ini, sekaligus mempertanyakan gelar yang dimiliki Rocky yang ternyata hanya S1.<br />
<br />
<h3>
<span style="font-size: large;">REFERENSI</span></h3>
<ol>
<li> Video Rocky Gerung ILC 10 April 2018: <i>Kita Lebih Banyak Hidup dalam Dunia Fiksi Daripada dalam Dunia Realitas. </i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=XlOpTEgenqA" target="_blank">[URL]</a></li>
<li>"Kenapa 'Kitab Suci Fiksi' Rocky Gerung Ditanggapi 'Berbeda' dengan Puisi Ibu Indonesia?. <i>BBC Indonesia</i>. 11 April 2018 <a href="http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-43723355" target="_blank">[URL]</a></li>
<li>"Rocky Gerung di Tengah Intelektual Killers, Melawan Arus dan Menentang Badai!" <i>Harian Terbit</i>. 12 April 2018 <a href="http://pembaca.harianterbit.com/daripembaca/2018/04/12/96122/58/27/Rocky-Gerung-di-Tengah-Intelektual-Killers-Melawan-Arus-dan-Menentang-Badai" target="_blank">[URL] </a></li>
<li>"<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Telos" target="_blank">Telos</a>" dan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Telos_(philosophy)" target="_blank">"Telos (philosophy)"</a>. <i>Wikipedia Bahasa Inggris</i>. Diakses tanggal 14 April 2018 </li>
<li><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Eskatologi" target="_blank">"Eskatologi"</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Eskatologi_Kristen" target="_blank">"Eskatologi Kristen"</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Eskatologi_Islam" target="_blank">"Eskatologi Islam"</a>. <i>Wikipedia Bahasa Indonesia</i> Diakses tanggal 14 April 2018 </li>
<li>"Abu Janda Laporkan Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya" <i>Viva.co.id</i>. 11 April 2018 <a href="https://www.viva.co.id/berita/metro/1025569-abu-janda-laporkan-rocky-gerung-ke-polda-metro-jaya" target="_blank">[URL] </a></li>
<li>"Mahfud MD Ikut Komentari Pernyataan Rocky Gerung Soal 'Kitab Suci Fiksi', Ini Katanya" <i>Tribunnews.com</i>. 11 April 2018 <a href="http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/11/mahfud-md-ikut-komentari-pernyataan-rocky-gerung-soal-kitab-suci-fiksi-ini-katanya" target="_blank">[URL]</a></li>
<li>"Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung, Wakasekjen MUI Paparkan Perbedaan Fiksi dan Fiktif" <i>Tribunnews.com.</i> 12 April 2018 <a href="http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/12/tanggapi-pernyataan-rocky-gerung-wakasekjen-mui-paparkan-perbedaan-fiksi-dengan-fiktif" target="_blank">[URL]</a></li>
<li>"Keras! Ini Cuit Ustaz Felix Siauw Tanggapi Pertanyaan Rocky Gerung 'Kitab Suci itu Fiksi'" <i>Pojoksatu.id.</i> 14 April 2018 <a href="http://jabar.pojoksatu.id/depok/2018/04/14/keras-ini-cuit-ustaz-felix-siauw-tangapi-pernyataan-rocky-gerung-kitab-suci-itu-fiksi/" target="_blank">[URL] </a></li>
<li>"Dikabarkan Tidak Lagi Mengajar, Rocky Gerung: Gaji Saya Sumbang buat Civitas UI" <i>Tribunnews.com.</i> 14 April 2018 <a href="http://www.tribunnews.com/nasional/2018/04/14/dikabarkan-tidak-lagi-mengajar-rocky-gerung-gaji-saya-sumbang-buat-civitas-ui" target="_blank">[URL] </a></li>
</ol>
<br />
<br />
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-78973366276880349762018-03-11T11:46:00.001+07:002022-01-07T20:27:47.216+07:00Puteri Indonesia 2018: Makin Downgrade dan Penuh Kontroversi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2017/04/20170401223.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="411" src="https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2017/04/20170401223.jpg" width="617" /></a></div>
<br />
Gelaran Puteri Indonesia 2018 telah selesai dilakukan, dengan Sonia Fergina dari Bangka Belitung terpilih sebagai Puteri Indonesia dan berhak mewakili Indonesia di kontes ratu sejagad, Miss Universe 2018. Namun, sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini Puteri Indonesia diwarnai dengan sejumlah kontroversi yang menyertainya. Penulis yang tidak mau menyebut diri sebagai <i>Maniac</i> Pageant, hanya sebagai pengamat saja, menyaksikan acara ini sejak awal hingga akhir. Benar saja, semakin malam acara yang seharusnya berlangsung teratur malah menjadi <i>awut-awutan</i>. Penulis mencatat sejumlah kontroversi yang akan dijabarkan berikut.<br />
<a name='more'></a><br /><span id="goog_1861750309"></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/e_q1U426vz-gdqD45pHpYywnmXw=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1978869/original/005998400_1520605035-Miss-Universe-2017-Demi-Leigh-Nel-Peters2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="366" src="https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/e_q1U426vz-gdqD45pHpYywnmXw=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1978869/original/005998400_1520605035-Miss-Universe-2017-Demi-Leigh-Nel-Peters2.jpg" width="634" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miss Universe 2017, Demi-Leigh Nel-Peters</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Penulis runut dari awal kontroversi, yaitu saat MC, Farhannisa Nasution dan Andhika Pratama memanggil kehadiran Miss Universe 2017, Demi-Leigh Nel-Peters di atas pentas. Langsung saja, puluhan penari menyesaki panggung yang saat itu juga terisi oleh 39 finalis yang baru saja menyelesaikan <i>Opening Act</i>. Penari tersebut seakan menyambut Demi yang keluar dari balik LED. Demi pun kemudian keluar, melambaikan tangan dan tampak anggun dengan balutan gaun kebaya. Setelah itu MC pun berbasa-basi dengan Demi, mungkin sekitar 1-2 menit. Tak lama, MC pun memanggil 2 ratu internasional lain yang turut hadir, yaitu Miss International 2017, Kevin Lilliana, puteri kebanggaan Indonesia, dan Jenny Kim, Miss Supranational 2017 asal Korea yang sudah belasan tahun tinggal di Indonesia.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/G5kaBdNYLt1TySA1Q1DI5zE80aA=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1978872/original/007121800_1520605036-Miss-Universe-2017-Demi-Leigh-Nel-Peters5.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="461" data-original-width="800" height="369" src="https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/G5kaBdNYLt1TySA1Q1DI5zE80aA=/1231x710/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1978872/original/007121800_1520605036-Miss-Universe-2017-Demi-Leigh-Nel-Peters5.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miss Supranational 2017, Jenny Kim masuk dari sisi panggung. (<i>sumber: Liputan6.com</i>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Perlakuan yang diberikan sangat nyata berbeda. Tak ada penari yang muncul, kedua ratu ini keluar dari sisi panggung, BUKAN DARI TENGAH PANGGUNG, layaknya tamu tak spesial di malam itu. Namun, keanggunan keduanya tak terbantahkan, sebanding dengan Miss Universe yang sudah lebih dulu di depan panggung. Kekecewaan penulis langsung bertambah takkala MC hanya mengucapkan terima kasih atas kedatangan keduanya, tanpa ada basa-basi sedikitpun. Penulis saat itu berharap MC akan bertanya banyak seputar kemenangan Kevin sebagai Miss International pertama dari Indonesia, atau pengalaman Jenny semasa tinggal di Indonesia, yang pastinya menarik untuk didengar, sekaligus menambah motivasi bagi para peserta. MC pun langsung melemparkan peran kepada MC Backstage, Fero Walandouw dan Intan Aletrino.<br />
<br />
Penulis pun kemudian hanya bisa berharap saat itu, mungkin saja ada momen khusus minimal bagi Miss International, Kevin Lilliana mengingat ia adalah Miss International pertama dari Indonesia dibawah naungan YPI. Kemudian <i>move on</i> ke bagian selanjutnya, saat penentuan 11 Besar, jujur saat itu penulis mendukung setidaknya 3 nama untuk bisa masuk disini, yaitu dari DKI Jakarta 4, Jesslyn; DKI Jakarta 6, Karina Basrewan dan Jawa Tengah, Kidung Paramadita. Semuanya murni karena rekam jejak yang baik dan menter dari finalis yang penulis dukung ini. Walau penulis sempat berdegup hati, ketiganya masuk dalam 11 Besar. Sampai dengan pertanyaan 11 Besar penulis tidak merasa ada keanehan apapun.<br />
<br />
Masuk ke 6 Besar, penulis pun kemudian harus menelan kekecewaan karena 2 dari 3 finalis yang penulis dukung gagal masuk, yaitu Jesslyn dan Karina. Benar saja, IG ramai-ramai penuh dengan <i>Pageant Lovers</i> (PL) yang mengkritisi keputusan ini. Penulis pun legowo saja menerima ini. Kemudian masuk ke pertanyaan 6 Besar, mulai lah kontroversi kedua pun terjadi. Penulis kecewa lantaran pertanyaan sekelas 6 Besar sama dengan pertanyaan Cerdas Cermat anak SD. Kalimantan Barat misalnya, menerima pertanyaan "TITIPAN" yang dibacakan Kezia Warouw, PI 2016 untuk menyebutkan 6 cabang olahraga unggulan Indonesia di Asian Games. Kalimantan Timur pun menjawab dengan ragu-ragu, seakan mengingat hapalan di otaknya, sampai keluar jawaban "<i>Bersepeda, Karena Orang Indonesia senang Bersepeda..</i>" WHATTT.... Logikanya sangat <i>awut-awutan</i>. Inilah akibat Rezim yang gemar membagi-bagikan sepeda, sampai para Puteri pun didoktrin dengan Sepeda..Sepeda..dan Sepeda, CELAKA DUA BELAS..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://images.solopos.com/2018/03/Daftar-juri-Malam-Pemilihan-Puteri-Indonesia-2018-Instagram-@indopageants.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="390" data-original-width="600" src="http://images.solopos.com/2018/03/Daftar-juri-Malam-Pemilihan-Puteri-Indonesia-2018-Instagram-@indopageants.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dewan Juri Puteri Indonesia 2018. (<i>sumber: solopos.com/ IG Indopageants</i>)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Juri yang terlibat di malam final pun tak luput dari kritikan penulis. Bayangkan, 4 dari 9 dewan juri adalah ORANG PEMERINTAHAN REZIM INI. Jelas, menurut penulis, keempatnya tidak punya kompetensi apapun terkait dengan Kontes Kecantikan skala Internasional. Maka penulis tidak heran kemudian, apabila pertanyaan yang disampaikan pun hanya berupa pertanyaan hapalan: <i>Sebutkan ini, Sebutkan itu</i>. Seharusnya untuk pertanyaan sekelas 6 Besar lebih menonjolkan ke arah Analisis dan Ketajaman Pemikiran, bukan malah mereka-reka hapalan di otak.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/kQo8sACd-Kc/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/kQo8sACd-Kc?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
Setelah 6 Besar selesai sesi tanya jawab, dan seluruhnya bisa ditebak, menjawab dengan ragu-ragu karena menghapal, masuklah ke babak 3 Besar. Di sini penulis makin kecewa karena Jawa Tengah yang menjadi satu-satunya unggulan penulis tidak masuk. Padahal menurut penulis, dengan kacamata objektif, layak untuk masuk 3 Besar. Celakanya, 3 Besar diisi oleh para finalis yang menjawab saat itu dengan terbata-bata dan kelamaan berpikir. Warganet pun makin dibuat geram, langsung mempertanyakan cara penilaian kepada penyelenggara lewat medsos.<br />
<br />
Masuk 3 Besar, giliran Miss Universe, Demi memiliki peran penting untuk membacakan soal bagi mereka. Seakan tidak ada briefing di awal, Demi seakan terburu-buru membacakan soal tanpa melihat 2 finalis yang tidak ditanya sudah memakai <i>headphone </i>atau belum (karena pertanyaannya sama untuk 3 Besar). Demi pun berkali-kali menyampaikan maafnya kepada penonton. Kemudian pertanyaannya pun dibacakan (dalam Bahasa Inggris), yang intinya menanyakan hubungan antara finalis dan ibunya. Pertama, Bangka Belitung, menjawab dalam Bahasa Inggris tapi terbata-bata, seakan berusaha mencari kata-kata yang cocok untuk jawabannya, dan tentunya membuat jawabannya menjadi tidak mengena. Kemudian, Kalimantan Barat, yang menjawab dengan MENANGIS di depan penonton, sungguh pemandangan yang haru, tapi selayaknya tidak dipertontonkan di depan umum. Banyak yang mengira hal ini seperti Mikrofon Pelunas Hutang, yang memperlihatkan pesertanya menangis di depan penonton. Sebagai Calon Puteri Indonesia, seharusnya ia bisa lebih tegar dan tidak emosional dalam menjawab, terlepas dari situasi dan kondisinya saat itu. Terakhir, Banten menurut penulis jauh lebih baik dibanding dua sebelumnya, menjawab dengan tenang namun kembali tidak mengena jawabannya. <i>At least she was the best from the worst</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/tl_BkkSwL4c/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/tl_BkkSwL4c?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
Masuk ke bagian terakhir, ketika pembacaan pemenang (dan berarti tidak ada momen khusus bagi Miss International seperti yang saya harapkan sebelumnya, KZL) terpilihlah Sonia dari Bangka Belitung sebagai Puteri Indonesia. Belum ada instruksi pemanggilan dari MC, langsung saja panggung penuh oleh bapak-bapak dan ibu-ibu pejabat dan tamu undangan serta juri. Penulis melihatnya seperti layaknya hendak foto kondangan. Mirisnya, penobatan hanya memprioritaskan Pemenang yang akan ke Miss Universe, tanpa melihat Runner-up yang juga akan dikirim ke ajang internasional, Miss International dan Supranational. Runner-up pun harus merelakan mereka di<i>crowning</i> tanpa ada perhatian dari bapak dan ibu di panggung. Bahkan Runner-up 3 PI 2017, Dea Rizkita harus rela menobatkan penerusnya di belakang panggung. Sungguh suatu diskriminasi yang nyata.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Secara evaluasi keseluruhan, Penulis melihat adanya <i>DOWNGRADE</i> yang signifikan dari PI tahun ini. Bahkan bila dibandingkan dengan kontes saingannya, Miss Indonesia 2018 yang telah lebih dulu digelar, sangat jauh bagaikan bumi dan langit. Bayangkan saja, saat itu MI 2018 mengundang 2 Miss World (Manushi & Stephanie Del Valle) serta 6 Continental Queens, tapi semuanya disamaratakan perlakuannya, tidak ada diskriminasi atau mengunggulkan satu dari yang lain (yang membedakan hanya Mahkota diatas kepala). Dari kualitas tanya jawab, pertanyaan yang diberikan pun sangat berkualitas, bahkan sejak 16 Besar, juri yang hanya berjumlah 6 orang saling bergantian memberi pertanyaan yang memerlukan nalar dan pemikiran pada Miss, bukan pertanyaan sebutkan ini dan itu. Tak sedikit pula para juri Miss Indonesia yang memberi pertanyaan dalam bahasa Inggris, dan tak sedikit pula para finalis yang menjawab dalam Bahasa Inggris walau ditanya dalam bahasa Indonesia. Hal ini pun sesuai dengan latar belakang juri yang memang merupakan orang-orang berkompeten dalam bidang kecantikan dan paham akan Kontes Miss World yang akan diikuti pemenang nantinya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/Wsv-i2jMQH0/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/Wsv-i2jMQH0?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
Sebagai penutup, penulis hanya bisa mengucapkan selamat bagi 3 Besar Puteri Indonesia 2018. Selamat bertransformasi dan membuktikan kepada barisan yang masih meragukan kalian (termasuk penulis) bahwa kami salah dalam menilai kalian. Penulis sekaligus mengingatkan <i>Pageant Lovers</i> yang membaca tulisan ini agar tidak <i>membully</i> 3 Besar yang terpilih, karena sesungguhnya 3 Besar dipilih oleh juri, dan bukan maunya mereka. Ini rejeki mereka, sehingga tidak pantas kalau mereka disalahkan atas apa terjadi. Kalau mau silahkan anda mengkritisi habis penyelenggara atau juri yang memberi pertanyaan konyol semacam tadi, bukan 3 Besar ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/iDNSp2afXu4/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/iDNSp2afXu4?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
Dan untuk Yayasan Puteri Indonesia, sebagai penyelenggara kontes kecantikan tertua dan masih penulis anggap nomor satu di negeri ini, jangan malu untuk belajar dari junior anda. Pelajarilah dari kontes saingan anda, Miss Indonesia. Jangan gengsi untuk mencontoh sejumput kebaikan dari lawan anda. Ambil pelajaran dari kontes ini, bagaimana cara memuliakan tamu, cara mencari peserta dengan kualitas <i>public speaking</i> mentereng, sampai juri yang tidak dipolitisasi. Miss Indonesia tidak malu mengambil pelajaran dari kontes Miss Universe, lihat saja pertanyaan 16 Besar tadi, beberapa diantaranya pernah ditanya di Miss Universe, padahal ia adalah kepunyaan kontes saingan, <i>Toh, </i>kenapa tidak?<br />
<br />
Segala evaluasi dan kritik pedas ini semata-mata untuk mengembalikan kredibilitas Puteri Indonesia ke masa-masa jayanya dulu, ketika <i>Pageant Lovers </i>sangat antusias melihat pemenang yang terpilih, murni karena memang dia layak, bukan karena titipan, skenario, konspirasi, <i>settingan</i> atau apalah itu.. Menghargai setiap kritik yang membangun adalah perlu agar orang mau menghargai anda. Bagaimana anda mau dihargai kalau anda sendiri tidak bisa menghargai orang lain. Apakah 3 Besar yang terpilih bisa memberi yang terbaik? <i>Wallahualam</i>, biarkan waktu yang akan menjawab..<br />
<br />
<br />
<br />Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-32330043133892548332017-12-26T23:31:00.001+07:002022-01-07T12:56:42.358+07:00Pengalaman Seleksi BDP MNC 2017 - Part 2Setelah kemarin gue mengulas pengalaman seleksi administrasi dan psikotes <i>Broadcast Development Program </i>(BDP) di MNC Media tahun 2017 ini, sekarang gue akan menceritakan pengalaman gue pasca mendapat undangan mengikuti seleksi tahap akhir <i>which is</i> <i>Focus Group Discussion </i>(FGD) dan Wawancara Akhir.<br />
<br />
Beberapa hari setelah gue menjalani seleksi psikotes BDP MNC di Gedung GTV - MNC Studios Kebon Jeruk Jakarta Barat, gue mendapatkan notifikasi dari JobsMNC bahwa gue lolos ke tahap selanjutnya yaitu FGD dan Wawancara Akhir. Gue pun diminta melihat webnya untuk mengetahui jadwal dan waktu tes. Kemudian, selang 2 hari kemudian gue pun mendapat kembali notifikasi, kali ini berupa SMS dari yang diduga panitia rekrutmen MNC yang menginfokan konfirmasi ulang undangan yang diterima. Gue pun akhirnya mengirimkan konfirmasi ke email JobsMNC yang sebelumnya mengirimkan undangan.<br />
<br />
Hari yang ditunggu pun tiba, gue pun kembali bertandang ke Gedung MNC Studios, hanya bedanya kalau sebelumnya jadwal tes gue siang agak sore, kali ini agak pagian, jam 10.00 yang praktis membuat gue agak terburu-buru saat <i>on the way </i>kesana. Saat perjalanan (ketika itu gue memakai GRAB), hujan rintik pun turun. Sempat khawatir bakal deras dan membasahi pakaian gue (<i>which is not good especially when you're going to interview soon</i>), tapi Alhamdulillah hujannya hanya sekedar rintik ringan dan abang GRABnya pun memacu motornya dengan kencang sampai di tujuan.<br />
<br />
Sesampainya disana, terlihat cukup banyak peserta BDP yang juga baru datang dengan keadaan basah. Kita pun langsung melapor ke <i>security</i> dan diberikan tanda pengenal. Kemudian gue pun bergegas masuk ke dalam gedung. Dalam perjalanan, gue pun berpapasan dengan salah satu peserta BDP, namanya Nu'man Ghossany (<i>from </i>Telkom University), dan gue pun barengan menuju ke lokasi kumpul di Lantai 8 Tower 3 MNC.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://img.inews.co.id/media/600/files/inews_new/2019/11/06/MNC_land.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="480" src="https://img.inews.co.id/media/600/files/inews_new/2019/11/06/MNC_land.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Meeting Room MNC Studios</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sesampainya di <i>Meeting Room</i> MNC Studios, tempat kumpul peserta BDP, gue dan Nu'man dihampiri oleh <i>security </i>ruangan dan ditanyai Grup berapa kita. Gue yang gak tahu saat itu grup berapa sempat panik dan mengeluarkan hape, membuka email dari JobsMNC yang gue terima. Setelah bolak-balik mencari tau grup berapa gue di email tadi, gue pun cuma pasrah plus bingung karena gue gak tahu ada di grup mana. <i>Security</i> pun lantas menyuruh gue untuk duduk dan menunggu di ruangan tadi. Gue pun melihat sekitar, masing-masing peserta duduk di masing-masing grupnya, saling kenalan dan ramah tamah, <i>which is good for FGD</i>, karena mereka sudah kenal duluan. Lah gue, hanya terduduk di tengah ruangan tanpa ada temen satu grup.<br />
<br />
Tak lama, gue pun ditemani oleh sejumlah orang yang juga senasib dengan gue, gak tau dia di grup berapa. Ada juga yang dia numpang duduk karena tempat kumpul grupnya penuh gak ada kursi kosong. Gue pun penasaran dan mencari tahu kenapa gue gak tau grup berapa. Usut punya usut ternyata ada satu email lagi yang harusnya kita terima setelah notif pertama dari JobsMNC. Email itu langsung dikirim dari bagian rekrutmen MNC Media dimana disitu selain menginfokan jadwal tes, juga menginfokan berkas yang mesti dibawa saat tes ini. Alhamdulillah, gue membawa berkas tersebut meski gue gak diinfokan (maklum <i>jobseeker</i>). Di email itu juga meminta peserta untuk mengkonfirmasi kehadiran dengan membalas email itu. Disinilah gue baru sadar kalo ternyata SMS itu ditujukan untuk membalas email ini, bukan email dari JobsMNC *tepok jidat*.<br />
<br />
Akhirnya gue pun hanya bisa terduduk bermain hape dan ngobrol dengan sesama peserta disamping gue. Kemudian, entah ilham datang darimana, gue pun sempat terpikir untuk mengecek email sekali lagi, kali ini setelah mengecek inbox, gue pun penasaran untuk mengecek <i>spam</i>. Dan, ternyata eh ternyata, email kedua dari MNC pun ternyata ada di sana. Gue pun bergegas membukanya, dan <i>voila</i>, gue ada di grup 11. Gue pun langsung bertanya ke <i>security </i>tadi dan dia pun menunjuk ke sebuah tempat di pojokan yang penuh oleh kerumunan wanita, yang menurut dia itu tempat grup 11. Karena melihat penuhnya tempat itu, gue pun tidak beranjak dan tetap duduk di tempat gue.<br />
<br />
Detik demi detik menunggu, setelah melihat orang-orang MNC mondar-mandir seperti hendak menyiapkan sesuatu untuk tes ini, akhirnya pemanggilan pun dimulai. Enam orang diurut berdasar absen dipanggil untuk kemudian bersama-sama masuk dalam ruangan, terus begitu. Gue yang sadar di grup 11 hanya bisa tertunduk lesu, sadar berada di grup akhir, <i>which is i must wait for so long</i>... Saat menunggu giliran, gue pun dipanggil oleh Nu'man untuk duduk bareng di tempat kumpul grup dia. Gue pun bergegas kesana dan berkenalan dengan mereka yang duduk bareng semeja disana. Si Nu'man pun memberi tahu kalo sebenernya gue satu grup dengan dia. Gue pun mengecek email dan bener kalo salah satu penerima email itu ada nama si Nu'man. Gue pun kemudian ngobrol bareng dan saling tuker-tukeran kontak.<br />
<br />
Tak berapa lama, akhirnya gue pun dipanggil masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan ini, sudah duduk berjejer 6 orang dari MNC. Di ruangan ini, kita pun ditanya masing-masing seputar motivasi kenapa memilih <i>Production</i> (posisi yang gue pilih sebelumnya), lalu ditanya mengenai program-program di MNC yang sering ditonton, beda tiga stasiun tv MNC sampai proses kreatif seperti apa. Jujur, ketika gue menghadapi sesi ini gue merasa tidak gugup dan lebih tenang karena pertama kita barengan dan suasana yang dihadirkan pewawancara pun santai dan relaks.<br />
<br />
Setelah wawancara ini, gue pun kembali ke meja kumpul dan berbagi cerita dengan temen semeja yang belum masuk. Setelah semua dipanggil masuk, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 13.00. Kita pun diberi waktu istirahat, sholat dan makan siang, diminta untuk kumpul kembali jam 14.00 yang katanya akan ada pengumuman tahap selanjutnya yaitu FGD. Gue bersama Nu'man dan temen-temen semeja gue pun langsung bergegas ke musholla untuk Sholat Dzuhur dan makan siang di kantin GTV.<br />
<br />
Kita pun kembali ke <i>meeting room</i> jam 14.00 dan dibuat menunggu lama plus deg-degan karena menunggu pengumuman. Beberapa temen gue juga sampai jengkel dibuat menunggu lama ini. Akhirnya kita pun kembali dipanggil, kali ini 10 orang untuk masuk ke dalam ruangan berproyektor. Disini, gue dan 9 orang lainnya diminta pendapatnya atas tayangan program yang ditampilkan dan menyampaikan ide kreatif atas program tersebut. Setelah selesai, karena tidak ada pemberitahuan apa-apa untuk pulang, gue pun kembali ke meja kumpul dan menunggu di sana.<br />
<br />
Selang beberapa menit kemudian, seorang panitia cewek dari MNC kembali memanggil peserta, kali ini 6 orang untuk masuk ke ruangan yang berbeda pula. Di ruangan ini, gue dan 5 orang lainnya berhadapan dengan 2 orang dari GTV, sebagai <i>user</i> dari Produksi yang akan mewawancarai kita. Kita pun kembali ditanyai motivasi kita bergabung di produksi, kemudian ditanyai program GTV yang sering ditonton, inovasi untuk program GTV, kegiatan di waktu luang, sampai posisi yang kita inginkan di produksi (<i>Creative or Production Assistant</i>) dan alasannya.<br />
<br />
Akhirnya gue pun menyelesaikan seluruh tahapan dan diminta untuk menunggu kabar dari MNC via telepon atau email untuk bagian terakhir dari seleksi ini, <i>which is as they said before</i>, Medical Check-up dan <i>Contract Signing</i>.<br />
<br />
<i>Well, </i>itu sekelumit cerita pengalaman gue untuk tahapan FGD dan Wawancara Akhir. Mau tau kelanjutan tahapan berikutnya? Tunggu episode selanjutnya, oke.. <i>See you on the next episode..</i><br />
<br />
<br />Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-43419933204840276232017-12-22T23:29:00.002+07:002022-01-07T13:08:26.527+07:00Pengalaman Seleksi BDP MNC 2017 - Part 1<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://pbs.twimg.com/media/CZn42xXXEAASAWN.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://pbs.twimg.com/media/CZn42xXXEAASAWN.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Hai guys, kali ini gue mau share pengalaman gue tentang tes rekrutmen di salah satu grup media terbesar di republik ini, Guess What? Yes, MNC Group. Setiap tahun MNC Group melalui anak usahanya MNC Media yang membawahi 4 stasiun TV swasta nasional (RCTI, MNCTV, GTV, INews) membuka seleksi program pengembangan yang dikenal sebagai <b>BDP (<i>Broadcast Development Program</i>).</b><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sebagai pendahuluan gue jelasin dulu apa itu BDP. Kalau ibarat ngelamar di perusahaan besar, BDP ini mungkin bisa disamakan dengan kita ngelamar posisi <i>Management Trainee</i> (MT), dimana dalam BDP ini mereka yang berhasil masuk dalam program ini akan mengikuti pembinaan, pelatihan dan pengembangan seputar dunia <i>Broadcasting</i> selama 1 tahun (atau 2 tahun, CMIIW), dan outputnya mereka akan ditempatkan di salah satu dari 4 TV yang udah gue sebut diatas dan terlibat langsung dalam satu dari 3 unit utama yaitu <i>Production</i>, <i>Programming</i>, dan <i>Marketing</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://img.okezone.com/content/2019/08/19/278/2093819/di-hadapan-para-analis-mnc-group-update-perkembangan-bisnis-LBzO7MfpI2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="599" height="316" src="https://img.okezone.com/content/2019/08/19/278/2093819/di-hadapan-para-analis-mnc-group-update-perkembangan-bisnis-LBzO7MfpI2.jpg" width="575" /></a></div><div><br /></div>
Gue pun pertama kali menemukan info BDP ini ketika gue lagi iseng berselancar di Mbah Google. Ketika gue membuka salah satu web info lamaran kerja, disana ada informasi seputar BDP ini. Tanpa ragu, gue pun langsung membuka web yang tertera, <i>which is</i>, JobsMNC dan gue pun mengirimkan lamaran.<br />
<br />
Mungkin sempat muncul pertanyaan, kenapa gue yang notabene lulusan Kimia UNPAD malah melamar di perusahaan media (yang mana itu sama sekali gak nyambung...). <i>Now, let me answer this question</i>... Pertama kenapa gue mau melamar disini adalah karena gue punya minat untuk gabung di MNC, yang menurut gue itu perusahaan besar dan gue sadar bahwa tantangan dunia kedepan lebih mengarah pada dunia media dan teknologi, <i>which is why i want to join this company</i>. Gue juga punya minat di media bukan baru-baru ini, tapi sudah seeeee.....jak dulu kala. Gue adalah penikmat dan penggemar media, <i>everything</i> mulai dari media cetak, elektronik hingga media sosial. Gue pun bahkan pernah terlibat dalam hal-hal media ketika gue berada di kepanitiaan Kampus (kalo kampus gue lagi mau buat acara), sampe ketika gue gabung di Organisasi Kampus (di Himpunan Mahasiswa Kimia, gue menjabat sebagai Deplu yang mengurusi web, tahun berikutnya ditempat yang sama sebagai staf Media Informasi, tahun berikutnya lagi di BEM MIPA sebagai Menteri Media).<br />
<br />
Kedua, gue sebagai penikmat dan penggemar media, salah satunya gue juga merupakan penikmat (atau mungkin pengamat) Televisi. Gue sudah mengikuti tayangan MNC Media (<i>especially </i>RCTI) sejak lama. Gue bahkan sudah menonton tv ini sejak kartun masih Doraemon, ShinChan, Chibi Maruko Chan, berita masih Seputar Indonesia, Buletin Siang, Nuansa Pagi, sampai acara-acara lawas seperti Si Doel, Bidadari, Pernikahan Dini, Si Yoyo, Gerhana, Cinema-Cinema, WWTBAM, sampe sekarang. Dan ketika gue menonton itu, seperti punya greget (keinginan) pengen ngubah gaya acara, kontennya sampe bikin acara baru disana.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://i.ytimg.com/vi/d5tyRuaoSY0/hqdefault.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="480" src="https://i.ytimg.com/vi/d5tyRuaoSY0/hqdefault.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalo lo tau acara ini, harusnya lo udah nikah, wkwkwkwk...</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ketiga, dan mungkin ini menjadi jawaban yang menentukan, adalah <i>this is my choice</i>, dan gak selamanya kita harus mengikuti alur pendidikan kita. Gue pun sudah melamar di berbagai perusahaan kimia dan nyatanya belum rejeki disana. Mungkin Tuhan punya rencana lain, dan kita harus kejar itu. Toh, rejeki itu bisa datang dari mana saja, dan dari arah yang tidak kita bisa duga-duga, <i>but we must strive for that</i>. Nyatanya, banyak mereka yang berkarir tidak sesuai dengan gelar akademik mereka, seperti salah satu senior gue di Kimia yang bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi. <i>He said</i> <i>that</i> <i>even in this place </i>(yang nggak ada hubungan dengan Kimia) kita juga bisa terapin teori-teori kimia disana (yang diaplikasikan ke metode kerja kita), <i>we'll explain this later</i>.<br />
<br />
Setelah menempuh waktu yang cukup panjang, dan mungkin seperti sudah lupa kalo gue pernah melamar disini, gue pun mendapat surel dari JobsMNC yang mengabarkan kalo gue lolos seleksi administrasi dan diundang untuk ikut seleksi awal yaitu Psikotes. Disana pun tertera alamat web yang mengarahkan gue untuk melihat jadwal dan lokasi tes, kartu peserta dan CV untuk kita cetak dan dibawa. <i>When i first read this email, i'm really surprise</i>, seperti kejatuhan durian runtuh. Gue pun menyiapkan untuk tes ini dengan maksimal.<br />
<br />
Hari yang ditunggu pun datang, di pengumuman tertulis gue harus datang ke Gedung MNC Studios Kebon Jeruk jam 15.00. <i>It's not a big deal for me</i>, karena pertama lokasi gue dan MNC Studios gak terlalu jauh dan kedua waktunya sore jadi nggak ngebuat gue terburu-buru. <i>At least </i>lebih banyak waktu untuk <i>prepare</i> dan <i>double-check</i>. Gue pun naik Grab dari tempat gue di Kemanggisan ke Kebon Jeruk (yang notabene gak jauh, cuma Rp 7000 pake Grab), dan tiba di lokasi jam 14.00. Ketika gue sampe, gue pun merasa tidak asing dengan lingkungan sekitar, karena salah satu saudara gue tinggal deket daerah ini, tepatnya di belakang MNC Studios di Jalan Sitrun, jadi gue seperti sudah familiar melihat pagar gedung layaknya Paramount Studios di Amerika atau gedung yang kalo malam memancarkan lampu warna-warni yang menarik perhatian.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS-bmSTkZHyzeL8cTcSqzdosrssXX8cq7CItgqLR6Hep1D9afer6HQ4ydrBnonSwRCJ3xY&usqp=CAU" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS-bmSTkZHyzeL8cTcSqzdosrssXX8cq7CItgqLR6Hep1D9afer6HQ4ydrBnonSwRCJ3xY&usqp=CAU" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampilan depan MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tapi, memang walau gue sudah terbiasa dengan lingkungan luarnya, gue belum pernah sekalipun masuk ke dalam kawasan MNC Studios (kecuali ketika gue menumpang Sholat Jumat di Masjid RCTI, atau dulu banget ketika gue Sholat Idul Fitri di RCTI, <i>which is</i> ketika itu siapapun boleh masuk tanpa harus lapor). Dan ke-bego-an gue pun dimulai ketika gue hendak masuk ke dalam gedung, gue main nyelonong masuk melewati<i> metal detector</i> tanpa gue menaruh KTP di depan. Seketika itu pula gue langsung dipanggil sama <i>security</i> dan ditanya keperluannya. Gue pun kasih tau tujuan gue saat itu untuk ikut Psikotes BDP MNC. Gue pun langsung dimarahi karena kelakuan gue dan memberi tahu ke gue kalo gue harusnya absen dulu (mata gue langsung tertuju ke kertas yang dia pegang). Setelah absen, barulah gue diarahkan masuk ke belakang pos security dan diminta menunggu. Di tempat tunggu, ternyata sudah banyak peserta lain yang berada di sana. Gue pun menunggu sampai kemudian ada bapak-bapak dari MNC yang memanggil kita masuk ke dalam gedung.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://mncland.com/themes/demo/assets/images/img//MNC%20Studios/Gallery/09-02_MNCStudios.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="386" data-original-width="580" height="365" src="https://mncland.com/themes/demo/assets/images/img//MNC%20Studios/Gallery/09-02_MNCStudios.jpg" width="623" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gedung MNC Studios, <i>we're going to </i>Tower III Lantai 8</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kita pun diarahkan masuk gedung dan <i>this is my first impression about the buiding</i>, besar banget gedungnya. Di setiap sudut gedung gue selalu melihat satu hal yang unik, mesin ATM MNC Bank, sungguh satu komitmen untuk memasyarakatkan <i>brand </i>perusahaan sendiri. Setelah menaiki beberapa kali eskalator, akhirnya kami diarahkan masuk ke ruang auditoriumnya. Ruang ini yang gue tahu memang kerap kali dijadikan tempat konferensi pers MNC, seperti ketika Miss Indonesia berangkat ke Miss World, atau ketika ada program baru MNC. Dan, <i>what i hate about this place is</i>, dingin banget AC-nya. Sialnya, saat itu gue gak pake jaket so, gue cuma bisa menikmati hawa dingin sembari ngelihat beberapa peserta dengan sigapnya membekap badan mereka yang terbalut jaket tebal, irinya hati ini... Gue pun duduk di samping cowo yang barengan ketika gue absen saat di <i>security </i>tadi. Kita pun saling kenalan, <i>and guess what</i>? Dia juga dari UNPAD brooo.. tapi dari Jurusan Komunikasi, sama-sama anak Nangor lah ya... He is Bowo, anak FIKOM 2011. Kalo ada yang mengenal dia bisa kontak gue.. Thanks.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn.sindonews.net/photos/2017/09/07/24287/100458-mnc-media-dan-kpi-gelar-sharing-session-oDx_highres.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="395" src="https://cdn.sindonews.net/photos/2017/09/07/24287/100458-mnc-media-dan-kpi-gelar-sharing-session-oDx_highres.jpg" width="593" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Auditorium MNC, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Photo by Sindonews.com)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dan, acara pun dimulai. <i>As usual</i>, pertama kali pihak MNC <i>welcoming us</i> dan menjelaskan mengenai program BDP ini, mulai dari apa yang akan kita dapat di BDP ini, sampai dengan penahanan ijazah ketika kita bergabung disini (<i>for commitment as they said</i>). Proses seleksinya pun dijelaskan, dari mulai seleksi admin, psikotes, FGD dan wawancara akhir sampai <i>Medical Check-up </i>dan <i>Contract Signing. </i>Setelah itu mereka yang berhasil masuk akan mengikuti serangkaian pendidikan dan pengembangan layaknya Sekolah, hingga akhirnya bisa bergabung secara resmi di MNC Media. Kemudian, dilanjutkan lagi dengan pemaparan seputar 3 unit kerja yang nantinya bisa kita pilih, <i>Production, Programming, </i>dan <i>Marketing. This is the loooong path that i need to deal with</i>, ketika perwakilan dari masing-masing unit memaparkan kegiatan mereka, karya mereka dan sebagainya. Salah satu yang berkesan adalah ketika pemaparan unit <i>Production</i> yang langsung disampaikan oleh Mas Untung Pranoto (Mas UP), senior produksi di RCTI. Mas UP ini memang boleh dikatakan sebagai senior di televisi karena sudah tahunan di industri ini. Beliau menjelaskan suka dukanya kerja di bagian Produksi, ketika buat acara besar sampe cerita awal mula ia gabung di RCTI, yang ternyata beliau dulunya bukan lulusan dari bidang Komunikasi, Jurnalistik atau bidang relevan lainnya, dan beliau juga dulu pernah bekerja sebagai broker di Bursa Efek Jakarta.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://libertymagz.com/wp-content/uploads/2018/09/Untung-Pranoto-VP-Production-RCTI.-Foto.Fah_.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="450" height="379" src="https://libertymagz.com/wp-content/uploads/2018/09/Untung-Pranoto-VP-Production-RCTI.-Foto.Fah_.jpg" width="551" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Siapa sih yang gak kenal mas UP, seniornya produksi di RCTI (Photo by Libertymagz.com)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kemudian, setelah pemaparan yang super panjang dari tiga unit tadi, akhirnya tes pun dimulai. Tapi sebelum dimulai, gue pun sempet terkejut dengan kehadiran banyak peserta tambahan yang memasuki auditorium ini. Usut punya usut, ternyata mereka yang baru datang ini adalah mereka yang di jadwalnya tes di pagi hari, tapi entah kenapa tesnya barengan sama yang sore (kasian nunggu lama disini). <i>And then, </i>tesnya pun dimulai, dari mulai menjawab pertanyaan umum, tes kepribadian dan tes koran (tes kraeplin). Di tes ini pula kita mulai menentukan pilihan mau masuk unit mana nantinya. Gue yang tertarik dengan Produksi, memilih unit itu. Setelah selesai rangkaian tes tersebut, panitia seleksi pun mengumukan mereka yang memilih <i>Production</i> dipersilahkan pulang duluan, sementara yang memilih <i>Programming </i>dan <i>Marketing</i> tetep stay disana. Gue pun bersama mereka yang memilih <i>Production</i> berbondong-bondong keluar ruangan dan pulang.<br />
<br />
Selang beberapa minggu setelahnya, gue pun mendapatkan notifikasi dari surel bahwa gue lolos ke tahap selanjutnya, <i>which is as they said</i>, adalah Tes <i>Focus Group Discussion </i>(FGD) dan Wawancara akhir. Gue pun langsung mewartakan kabar ini ke orang tua gue..<br />
<br />
Mau tau kelanjutan seleksinya seperti apa? Tunggu Episode Berikutnya... <i>See You</i>...<br />
<br />Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-71299965974239146572017-12-05T12:09:00.001+07:002018-12-14T14:43:09.806+07:00Reuni Alumni 212: Silaturahmi, Politis dan Intoleransi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsO4njy-g-skj5ZQSp5FeqX8_p11g-it9qE044Pjb4X0ua7iAL3A6jjpia47nwBQpQJEgowEj9zZuwTEzMbDNvBIanqWcS-6mV8VKC_ORVWCKvMACHDjps4ATSD56Ls0ARyKKeaa5lCKo/s1600/20161203-aksi-damai-212-demo-ahok-penistaan-agama_20161203_135312.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsO4njy-g-skj5ZQSp5FeqX8_p11g-it9qE044Pjb4X0ua7iAL3A6jjpia47nwBQpQJEgowEj9zZuwTEzMbDNvBIanqWcS-6mV8VKC_ORVWCKvMACHDjps4ATSD56Ls0ARyKKeaa5lCKo/s1600/20161203-aksi-damai-212-demo-ahok-penistaan-agama_20161203_135312.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Tepat 2 Desember 2017 lalu, jutaan umat Islam dari berbagai kota di Indonesia berkumpul di Monumen Nasional sejak dini hari untuk mengenang Aksi yang digelar tepat satu tahun yang lalu, yang disebut-sebut merupakan rekor berkumpulnya Umat Islam di Indonesia, tercatat hingga menjapai tujuh juta peserta aksi.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI2UGx3I4u1Sl9Sd2acaMfDx76m6RzOgz7K-4q6svQgjdVNQVlSidwmSlXxxwNSoD6PHB8D229WXqBcTjUgD_A0dTIfn8ys6N5UAEltg73HICX6kp6a2MazxNLiUriM5kQdy8m3qaSYUc/s1600/peringati-setahun-aksi-212-massa-kembali-akan-putihkan-monas-v7BlwSx1wz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="497" data-original-width="800" height="397" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI2UGx3I4u1Sl9Sd2acaMfDx76m6RzOgz7K-4q6svQgjdVNQVlSidwmSlXxxwNSoD6PHB8D229WXqBcTjUgD_A0dTIfn8ys6N5UAEltg73HICX6kp6a2MazxNLiUriM5kQdy8m3qaSYUc/s640/peringati-setahun-aksi-212-massa-kembali-akan-putihkan-monas-v7BlwSx1wz.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Acara reuni ini bukanlah tanpa alasan diadakan. Satu tahun lalu, atas dasar keinginan dari dalam hati dan didorong niat yang besar, jutaan orang berduyun-duyun datang dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua dan berkumpul di Monumen Nasional. Mereka semua memiliki satu tujuan, menuntut Sang Penista Agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses secara hukum dan ditahan di penjara atas ucapannya yang dinilai menistakan Agama Islam saat kunjungan ke Pulau Seribu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9UZWXqJW0xxDVl6FkBG5GsO8-A2glYKWyo03i1Dp_kcelGWXhEpxQ1AXdLvUdbvlYhv-8AAgn2ohEFEW-ou5VCh8f0oIvEjl84Hdqg_hWVwyIrexUEaaTJpEVIJt8b8aeRuCevDIy9u4/s1600/ahokngaji.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9UZWXqJW0xxDVl6FkBG5GsO8-A2glYKWyo03i1Dp_kcelGWXhEpxQ1AXdLvUdbvlYhv-8AAgn2ohEFEW-ou5VCh8f0oIvEjl84Hdqg_hWVwyIrexUEaaTJpEVIJt8b8aeRuCevDIy9u4/s640/ahokngaji.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Aksi 212 menjadi titik awal bagi bangkitnya <i>fighting spirit</i> Umat Islam yang mengalami pelecehan oleh seorang pejabat yang pada saat itu bergelar Gubernur Ibukota negara ini. Ahok dinilai melecehkan karena sebagai seorang Non-Muslim, Ahok berani menyinggung Surah Al-Maidah, salah satu surah dalam Al-Quran dan dikatakan sebagai alat untuk berbohong.<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i><b>"JANGAN MAU DIBOHONGI ALMAIDAH 51 MACAM-MACAM ITU..."</b></i></blockquote>
<br />
Saat itulah, Umat Islam di Indonesia kemudian marah, mengecam bahkan menuntut agar Ahok diproses secara hukum. Hal itu menurut penulis wajar, bayangkan bila Ahok mengatakan itu di Malaysia atau di Brunei atau di Negara Arab, bukan tidak mungkin Ahok akan langsung dipenggal atau digantung atas ucapannya tersebut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://img.okezone.com/content/2016/12/01/338/1556291/sandal-japit-gratis-siap-dibagikan-untuk-pejalan-kaki-aksi-212-bValAeO6MN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="497" data-original-width="800" height="396" src="https://img.okezone.com/content/2016/12/01/338/1556291/sandal-japit-gratis-siap-dibagikan-untuk-pejalan-kaki-aksi-212-bValAeO6MN.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Aksi 212 adalah kebangkitan persatuan Umat Islam Indonesia. Mereka yang mendukung aksi ini (baik hadir maupun tak hadir) sudah jelas adalah mereka yang memperjuangkan Agama ini untuk tetap dihormati, bukan sebagai bahan olokan atau hinaan. Dan tentunya, Reuni 212 adalah sebagai peneguh atas kebangkitan tersebut. Penulis agaknya kecewa dengan mereka yang tidak mendukung aksi ini (padahal mereka mengaku beragama Islam) dan bahkan hingga menuduh bahwa peserta aksi ini dibayar dan diiming-imingi dengan nasi bungkus dan sebagainya.<br />
<br />
Mari kita telaah bersama, bagi mereka yang tidak mendukung aksi ini karena dianggap tidak ada manfaatnya hingga bermuatan politis. Reuni 212 tidak mungkin ada apabila aksi 212 tidak ada. Aksi 212 tidak mungkin ada kalau saja Ahok tidak mengeluarkan penyataannya yang "melampaui batas" tersebut. Jadi siapa yang sepatutnya disalahkan atas adanya aksi-aksi ini apabila mereka mengira aksi ini salah? Kemudian Reuni aksi 212 tentu membawa banyak manfaat, dari yang paling simpel seperti terjalinnya silaturahim antar peserta aksi, hingga ladang amal yang dimanfaatkan oleh banyak warga (Muslim hingga Non-Muslim) berbagi makanan, minuman hingga layanan gratis bagi peserta aksi. Mereka semata-mata hanya mengharap doa dari peserta aksi agar usahanya dilancarkan, dan tentunya mengharap ridho dari Sang Maha Kaya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn2.tstatic.net/bogor/foto/bank/images/212_20161204_123802.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn2.tstatic.net/bogor/foto/bank/images/212_20161204_123802.jpg" data-original-height="393" data-original-width="700" height="358" width="640" /></a></div>
<br />
Kemudian, terkait dengan dugaan bahwa aksi ini bermuatan politis, penulis tidak membantah bahwa aksi ini mengandungi muatan politis. Apa artinya? apakah itu buruk? Menurut penulis, TIDAK. Bedakan antara politis dan partai politik. Ketika berbicara tentang partai politik, maka tentunya aksi ini akan ditunggangi dan digiring untuk menyatakan Anti-Pemerintah, dan bahkan diarahkan untuk menyerbu Istana. Namun toh nyatanya tidak... Namun ketika berbicara mengenai politis, kembali pada definisinya bahwa politis adalah bersangkutan dengan politik (yaitu cara-cara untuk mencapai suatu tujuan) dalam hal ini adalah terkait dengan esensi Aksi 212, meneguhkan semangat dan kebersamaan Umat dalam melawan segala bentuk pelecehan dan penindasan terhadap sesama.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/massa-peserta-aksi-jalan-kaki-di-ciamis-mulai-bergerak-_161128150902-313.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/massa-peserta-aksi-jalan-kaki-di-ciamis-mulai-bergerak-_161128150902-313.jpg" data-original-height="536" data-original-width="800" height="428" width="640" /></a></div>
<br />
Lalu, telaah penulis mengenai mereka yang menuduh bahwa peserta aksi ini dibayar, pakai logika saja, berapa besar dana yang diperlukan untuk memboyong jutaan orang (pulang-pergi + akomodasi) ke Jakarta. Ada yang bahkan berani menyebut nominal hingga 600 ribu per orang untuk membayar peserta aksi ini, REALLY?? Untuk ongkos saja katakan naik pesawat kelas ekonomi PP bisa mencapai diatas 600 ribu, belum makan-minum dan akomodasi lainnya (tidak termasuk penginapan karena bisa saja menumpang menginap) Jadi angka tersebut saja sudah tidak realistis. Lalu siapa penyandang dananya? Apakah FPI sebegitu kaya sehingga mampu membayar sebegitu banyak orang? Bagaimana dengan kalangan artis dan politisi yang hadir di aksi ini, apakah mereka juga dibayar?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cindenian.com/wp-content/uploads/2016/12/Artis-212-1-min-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cindenian.com/wp-content/uploads/2016/12/Artis-212-1-min-1.jpg" data-original-height="640" data-original-width="640" height="640" width="640" /></a></div>
<br />
Hanya ada satu jawaban yang paling rasional, mereka datang atas dasar gerakan hati dan niat yang dalam, tulus <i>Lillahi Ta'ala</i>. Ratusan orang berjalan kaki dari Ciamis hingga Jakarta tidak mungkin kalau hanya karena bayaran ratusan ribu saja. Mereka yang berangkat sejak malam dari Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi naik pesawat dan kapal tidak mungkin mau meluangkan waktunya hanya karena bayaran semata. Maka penjelasan paling rasional adalah mereka mengharap ridho dari Sang Maha Kaya.<br />
<br />
Kemudian, penulis tergelitik media-media mainstream yang entah apakah mereka sebegitu bencinya terhadap Umat Islam (garis lurus) atau benci kepada kebangkitan Umat Islam Indonesia, sehingga mereka membuat semacam <i>framing</i> bahwa Reuni 212 kemarin adalah aksi kemenangan kaum Intoleran, bahkan mengkait-kaitkan hal ini dengan Pilkada DKI Jakarta lalu dan Gubernur terpilih Anies Baswedan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiznGvVx9_2EJca1vaP_kRW3jwqNl6caGbQ4U01TG804JqGu-VyU9b-Tn1BmpX5WWCwufazuOjc8KaVUXef-WNhXOpi69ZtraGMYXYihroUVbzP4c-aeIJuEP5mk6AH5RmHPCk8oCRRhyc9/s1600/28113.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiznGvVx9_2EJca1vaP_kRW3jwqNl6caGbQ4U01TG804JqGu-VyU9b-Tn1BmpX5WWCwufazuOjc8KaVUXef-WNhXOpi69ZtraGMYXYihroUVbzP4c-aeIJuEP5mk6AH5RmHPCk8oCRRhyc9/s640/28113.png" width="640" /></a></div>
<br />
Untuk analisis intoleran, nyatanya aksi kemarin bukan saja milik Umat Islam saja, banyak tokoh-tokoh non-Muslim yang memang mendukung aksi ini merelakan diri untuk datang dan melihat langsung. Tidak ada intimidasi dan cemoohan kepada mereka yang non-muslim karena ini bukanlah aksi menentang mereka. Aksi 212 adalah aksi merajut kebangsaan, sehingga mereka yang non-muslim namun turut mendukung aksi ini akan tetap mendapat tempat yang semestinya. Lain halnya dengan media-media mainstream seperti METR* TV yang begitu dibenci oleh peserta aksi karena memang nyatanya media ini selalu membuat hal yang memojokkan Islam (padahal pemimpinnya yang juga ketua parpol berasal dari Aceh dan Islam).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Hv9C6uttiIutuuKMS1zdXparJufXlQ-YzCfdDW9MbQ1qnlmp0vHo8C26PCGxp6FU6xau_Ek8-hVkV1_843PHMYDjx9522zctEjRczenxG_J9kjoPD811rA0fS-AKVHilLVN1bgN7ajc/s1600/20171202_183429_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="656" data-original-width="1131" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Hv9C6uttiIutuuKMS1zdXparJufXlQ-YzCfdDW9MbQ1qnlmp0vHo8C26PCGxp6FU6xau_Ek8-hVkV1_843PHMYDjx9522zctEjRczenxG_J9kjoPD811rA0fS-AKVHilLVN1bgN7ajc/s640/20171202_183429_1.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Media ini pun kembali berulah, pada acara bertajuk Editorial Me*** Indonesia bertema "Meneladani Toleransi Sang Nabi", dalam salah satu narasinya yang tertampak gambar peserta aksi 212, disebutkan bahwa aksi Reuni 212 adalah aksi kemenangan atas Intoleransi, serta menyebut bahwa peserta aksi 212 adalah mereka yang intoleran, menyinggung pula hal-hal terkait Pilkada DKI Jakarta dan sebagainya.<br />
<br />
Penulis rasa sudah saatnya media ini untuk dievaluasi, pejabat berwenang seperti Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia hingga Majelis Ulama Indonesia harus mengambil sikap atas pemberitaan media ini yang sudah terlalu sering memojokkan umat Islam. Media yang sudah menjadi corong politik bagi Partai sang pemilik media dan rekan-rekan koalisinya termasuk sang penista agama tentu harus ada sikap yang harus diambil oleh pihak terkait.<br />
<br />
Reuni Alumni 212 tak ubahnya reuni sekolah, mengenang masa-masa jaya ketika jutaan orang berkumpul menumbangkan popularitas sang penista agama, mengkritik pendukung fanatiknya hingga membasmi aura-aura jahat yang hinggap di sekeliling sang penista. Menjadi peneguh atas kebangkitan Umat Islam dalam melawan mereka yang menindasnya serta menjadi ajang silaturahmi dalam kerangka merajut kebangsaan. Politik adalah keniscayaan, guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Toleransi adalah harga mati, dan Islam sudah menjadikannya sebagai fondasi.<br />
<br />
<i>Wallahu 'alam... </i>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-24826766577732417202017-08-06T00:52:00.001+07:002022-01-07T13:13:37.727+07:00Bahaya Narkoba bagi Remaja<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.floridarehab.com/wp-content/uploads/2020/07/fr.com-Narcotics-1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="413" data-original-width="620" height="426" src="https://www.floridarehab.com/wp-content/uploads/2020/07/fr.com-Narcotics-1.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://data03.123doks.com/thumbv2/123dok/001/444/1444775/31.595.75.539.139.356/prevalensi-penyalahgunaan-narkoba-menurut-prevalensi-penyalahgunaan-hidupnya-terakhir.webp" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="649" data-original-width="960" height="392" src="https://data03.123doks.com/thumbv2/123dok/001/444/1444775/31.595.75.539.139.356/prevalensi-penyalahgunaan-narkoba-menurut-prevalensi-penyalahgunaan-hidupnya-terakhir.webp" width="581" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Prevalensi jumlah penyalahguna menurut jenis kelamin, umur tahun 2006-2016 (Sumber: BNN)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada saat ini (2015) terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba. Pemasok Narkoba di Indonesia diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran, Eropa, dan yang paling aktif adalah pemasok dari Indo China.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge8p4bAulG2lK_CKlLJ5qEGROn0dHiy9Aupw7Q2nAA0t3wr6fhtPPifAvVqEgAc07xLktoAV70dGzG7824jLQikwTmuIgjL2cacrkhqJAkjNrpyl8iSASBwEu4tZGXCXN8b-yIGSB5nuk/s1600/20110617081601penyelundup-shabu-china.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="220" data-original-width="419" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge8p4bAulG2lK_CKlLJ5qEGROn0dHiy9Aupw7Q2nAA0t3wr6fhtPPifAvVqEgAc07xLktoAV70dGzG7824jLQikwTmuIgjL2cacrkhqJAkjNrpyl8iSASBwEu4tZGXCXN8b-yIGSB5nuk/s1600/20110617081601penyelundup-shabu-china.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penangkapan pengedar narkoba oleh BNN</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
Kelompok</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://img.okezone.com//content/2016/09/09/196/1485933/berkaca-kasus-narkoba-aa-gatot-angka-pecandu-narkoba-sentuh-lapisan-sosial-AMplyhdPwy.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="800" height="400" src="https://img.okezone.com//content/2016/09/09/196/1485933/berkaca-kasus-narkoba-aa-gatot-angka-pecandu-narkoba-sentuh-lapisan-sosial-AMplyhdPwy.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:<br />
<br />
<ul>
<li>Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD. </li>
<li>Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu. </li>
<li>Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw. </li>
<li>Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.</li>
</ul>
<div>
<br /></div>
</div>
<h3 style="text-align: justify;">
Pemicu</h3>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan kontak pertama anak dengan narkoba dimulai dengan penggunaan obat eksperimental dalam situasi sosial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa faktor berperan dalam penyalahgunaan narkoba, termasuk masalah keluarga dan pengaruh teman sebaya, kesehatan mental secara keseluruhan, dan riwayat candu di keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn9eyqvRiUKCjT9P-u5Wg0mhMs6N2YgKrZ8OGGrLWcRkeEXvnBTUXSffrEPLWjQSkp9b6-jvxTpyHKACTs8NsTH0TeroTsdmIcV_kjGjYgJG0ESviHdChNwJdcG070N6HGbLKfQKGjehs/s1600/pecandu+narkoba.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="264" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn9eyqvRiUKCjT9P-u5Wg0mhMs6N2YgKrZ8OGGrLWcRkeEXvnBTUXSffrEPLWjQSkp9b6-jvxTpyHKACTs8NsTH0TeroTsdmIcV_kjGjYgJG0ESviHdChNwJdcG070N6HGbLKfQKGjehs/s1600/pecandu+narkoba.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mulai bereksperimen pada usia muda memiliki kesempatan lebih tinggi mengidap kecanduan di kemudian hari. Inilah sebabnya mengapa penting untuk melihat tanda-tanda dari penyalahgunaan zat pada remaja dan dewasa muda awal. Kebanyakan individu mulai menyalahgunakan setidaknya satu substansi sebelum menjadi pecandu utuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada garis tipis antara penggunaan biasa dengan penyalahgunaan dan kecanduan narkoba. Sangat sedikit pecandu mampu mengenali ketika mereka telah melewati garis itu. Sementara frekuensi atau jumlah obat yang dikonsumsi tidak selalu merupakan penyalahgunaan obat atau kecanduan, kedua hal ini sering dijadikan indikator masalah terkait obat-obatan terlarang.<br />
<br /></div>
Dilansir dari Kompas, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna narkoba di Indonesia hingga November 2015 mencapai 5,9 juta orang. Kurang lebih 22 persen dari total pengguna narkoba tersebut adalah anak dan remaja usia sekolah.<br />
<br />
Penyalahgunaan narkotika sudah bukan lagi fenomena baru di kalangan anak sekolah, dan tampaknya lebih menyebar luas daripada yang mungkin para ahli dan orangtua curigai. Ada bukti statistik bahwa kontak pertama anak dengan narkoba umumnya dimulai saat kelas 6 sampai 8 (usia 12-14 tahun).<br />
<br />
<h3>
Dampak Negatif</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://rsjsoerojo.co.id/wp-content/uploads/2016/06/5-kondisi-akibat-penggunaan-narkoba-jpg.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" src="https://rsjsoerojo.co.id/wp-content/uploads/2016/06/5-kondisi-akibat-penggunaan-narkoba-jpg.jpeg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian</li>
<li style="text-align: justify;">Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran</li>
<li style="text-align: justify;">Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah</li>
<li style="text-align: justify;">Sering menguap, mengantuk, dan malas</li>
<li style="text-align: justify;">Tidak memedulikan kesehatan diri</li>
<li style="text-align: justify;">Suka mencuri untuk membeli narkoba.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Cara Menjauhkan Diri dari Narkoba</h3>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://kepri.bnn.go.id/wp-content/uploads/2014/11/katakan-tidak-untuk-sasaeng-fans-620x508.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="508" data-original-width="620" src="http://kepri.bnn.go.id/wp-content/uploads/2014/11/katakan-tidak-untuk-sasaeng-fans-620x508.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyalahgunaan narkoba seperti ganja, heroin, sabu-sabu, dsb di kalangan remaja seringkali berawal dari coba-coba. Namun bila sudah kecanduan akan sangat sulit untuk mengobati kecanduan tersebut. Oleh karena itu remaja sebagai generasi muda harapan bangsa harus dapat menjauhkan diri dari narkoba. Bagaimana cara remaja menghindari narkoba? Berikut beberapa tips menghindari narkoba bagi remaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Selektif dalam Pergaulan
Bergaullah dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika anda banyak bergaul dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif maka anda akan mudah terbawa untuk berfikir dan bersikap positif pula. Sebaliknya, jika anda bergaul dengan teman-teman yang berperilaku negatif maka anda akan mudah terbawa untuk berpikir dan berperilaku negatif. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Hindari Keluyuran Malam
Menghindari keluyuran malam adalah salah satu cara untuk menjauhi narkoba. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Remaja yang terbiasa keluyuran malam sangat mudah tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk karena mereka merasa memiliki waktu bebas tanpa ada yang mengawasi. Hal ini menyebabkan mereka berani mencoba hal-hal ekstrim seperti minum alkohol, berjudi, menggunakan narkoba, dan lain sebagainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Jangan Melawan Nasehat Orangtua </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya setiap orangtua menghendaki anaknya menjadi anak yang memiliki akhlak mulia. Dengarkan dan patuhi nasehat orangtua. Saat anda terbiasa melawan nasehat orangtua, anda akan cenderung memiliki rasa percaya diri untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Hal ini memudahkan anda terbujuk untuk melakukan tindakan yang melanggar norma termasuk menggunakan narkoba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Miliki Hobby dan Aktivitas Positif </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Isilah masa remaja yang penuh antusiasme dengan menyalurkan hobby yang positif misalnya dengan olahraga, melukis, menulis, dan lain sebagainya. Hal ini selain meningkatkan keterampilan, juga membatasi lingkungan pergaulan pada orang-orang yang memiliki ide dan kreasi yang positif pula. Orang yang tidak memiliki kesibukan lebih mudah untuk diajak melakukan hal-hal yang negatif termasuk menggunakan narkoba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Jangan Takut Kehilangan Teman </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Remaja seringkali berani melakukan hal ekstrim karena diajak oleh teman. Jangan menyalahkan orang lain saat anda berbuat salah. Jangan takut kehilangan teman jika ia cenderung mengajak anda untuk melakukan hal tak terpuji termasuk menyalahgunakan narkoba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Selesaikan Masalah Anda </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang pasti pernah memiliki masalah dalam hidupnya. Selesaikan masalah anda agar anda dapat menjalani hidup dengan lebih tegar. Sekali anda lari dari masalah, anda akan selalu menghindar dari masalah dengan cara yang buruk, salah satunya adalah dengan penyalahgunaan narkoba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Bentengi Diri dengan Agama </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentengi diri anda dengan agama agar terhindar dari perbuatan tercela dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Mendekatkan diri dengan Tuhan yang Maha Kuasa akan menjauhkan seseorang dari perbuatan terlarang dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Penyalahgunaan narkoba umumnya dilakukan oleh remaja yang tidak memiliki ketaatan dalam beragama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Ingat Masa Depan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menyalahgunakan narkoba dapat menghancurkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba tidak dapat berpikir sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Hal ini akan menghancurkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba cenderung memiliki perilaku kriminal karena ia tidak mungkin dapat belajar, bersekolah, atau bekerja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Jangan Mencoba </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesalahan terbesar semua remaja pengguna narkoba adalah mereka pernah mencoba. Sekali anda mencoba, anda telah menjadi pengguna dan akan kecanduan. Anda tidak akan pernah menjadi pecandu narkoba jika anda tidak pernah mencoba. Oleh karena itu jangan pernah mencoba menggunakan narkoba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Jadilah Anak Berbakti pada Orangtua</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Jadilah anak yang berbakti pada orangtua dengan memenuhi harapannya. Setiap orangtua ingin anaknya sukses dalam hidupnya dan memiliki ahklak yang terpuji. Memiliki perilaku buruk seperti menyalahgunakan narkoba hanya akan membuat orangtua kecewa dan malu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>11. Nikmati Kebersamaan dalam Keluarga </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengguna narkoba seringkali adalah remaja yang tidak betah di rumah sehingga mereka lebih suka berada di luar rumah tanpa tujuan sampai akhirnya terlibat dalam pergaulan yang salah. Temukan dan lakukan banyak hal yang positif di rumah yang dapat membuat anda banyak menghabiskan waktu luang di rumah dan bukan di jalanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>12. Fokus pada Hal-Hal Positif </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak hal-hal positif yang dapat menyibukkan anda dan memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Lakukan hal-hal positif yang dapat mendukung cita-cita anda, membuat bangga orangtua, meningkatkan kebugaran, meningkatkan keterampilan, dan lain sebagainya. Hindari membuang waktu dengan nongkrong, begadang, keluyuran, atau aktivitas tanpa tujuan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<h3>
Daftar Pustaka</h3>
<ul>
<li>Effendi, L., 2008. <i>Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi Kesehatan I</i>. Jakarta: PSKM FKK UMJ. </li>
<li>Kartono, K., 1992. <i>Patologi II Kenakalan Remaja</i>. Jakarta: Rajawali. </li>
<li>Mangku, M. P., Waluyo, M., Sumarwoto, A. & Yunus, U., 2007. <i>Penegahan Narkoba Sejak Usia Dini</i>. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. </li>
<li>Shadily, H., 1993. <i>Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia</i>. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. </li>
<li>Soekanto, S., 2006. <i>Sosiologi Suatu Pengantar</i>. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda </li>
<li>Sofyan, A., 2007. <i>Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja</i>. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. </li>
<li>Sudarman, M., 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. </li>
<li>Syani, A., 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.</li>
</ul>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-51675101204620477252017-08-03T17:50:00.002+07:002022-01-08T18:48:34.108+07:00Hijrah Hary Tanoe dari Prabowo ke Jokowi: Pilihan Hati atau Desakan Luar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/05/29/521259457p.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="379" data-original-width="675" height="358" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/05/29/521259457p.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Setelah beberapa hari publik ramai memperbincangkan <i>Presidential Treshold</i> 20% yang disahkan oleh anggota parlemen dari partai "pendukung pemerintah" dan dipimpin oleh Ketua DPR Setya Novanto yang saat itu tengah tersandung kasus megakorupsi E-KTP hingga pertemuan dua tokoh besar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, kali ini ramai diberitakan mengenai rencana Partai Perindo yang diketuai pebisnis Hary Tanoe untuk mendukung Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang.[1][2]<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Rencana ini, yang akan diputuskan pada Kongres Partai akhir tahun ini, menuai komentar beragam di masyarakat. Hary Tanoe, sang ketua partai, menjadi perbincangan karena beralih haluan dari semula mendukung Prabowo menjadi Jokowi. Seperti diketahui, media-media yang dikuasai HT, seperti 3 stasiun TV nasional (RCTI, GTV, MNCTV), 1 stasiun TV berjaringan (INews TV), surat kabar dan portal web seperti Okezone dan Sindonews dikenal masyarakat getol dalam mengkritisi pemerintahan Jokowi, terlebih saat HT tersandung kasus sms pada pejabat kejaksaan agung Yulianto (yang menurut penulis bukanlah ancaman melainkan promosi diri), media-media tersebut gencar memberitakan sisi negatif Jaksa Agung, H.M Prasetyo dengan harapan Presiden mau me-<i>reshuffle</i> Jaksa Agung.[3][4][5]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://img.okezone.com/content/2017/04/08/337/1662204/hary-tanoe-prabowo-dan-sohibul-bertemu-di-dpp-perindo-bahas-pemenangan-anies-sandi-HKpYnSmGQE.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="426" src="https://img.okezone.com/content/2017/04/08/337/1662204/hary-tanoe-prabowo-dan-sohibul-bertemu-di-dpp-perindo-bahas-pemenangan-anies-sandi-HKpYnSmGQE.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">HT (tengah) bersama Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pertemuan membahas pemenangan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017 (Okezone)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tak hanya itu, sepak terjang HT juga dikenal dekat dengan Prabowo, seperti saat pilpres 2009 survey yang dirilis media HT adalah satu dari dua (satu lagi dari TVOne) yang memenangkan Prabowo-Hatta atas Jokowi-JK saat itu.[6] HT juga turut mendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno saat pilkada DKI 2017 melawan Ahok-Djarot.[7] Ketika konpers kemenangan Anies-Sandi pun Prabowo tak segan mengucapkan terima kasih pada HT.[8] Dalam setiap pertemuan partai-partai pendukung Prabowo atau silaturahmi dengan pendukung Prabowo pasti HT selalu hadir.[9]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://statik.tempo.co/data/2017/04/19/id_600200/600200_620.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="358" src="https://statik.tempo.co/data/2017/04/19/id_600200/600200_620.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">HT saat hadir dalam konferensi pers kemenangan Anies-Sandi di Rumah Prabowo, Jakarta (Tempo.co)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Namun kini, tak ada asap dan tak ada api, HT mengumumkan rencana partainya untuk mendukung pencalonan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Penulis pun yang mengkonfirmasinya melalui penelusuran di portal media lain pun menyatakan hal sama, HT telah berbalik arah.<br />
<br />
<h3>
DUGAAN PENULIS</h3>
Berpindahnya peta politik Perindo dan HT dari semula mendukung Prabowo menjadi Jokowi menurut penulis diduga ada kaitannya dengan kasus SMS Jaksa Agung yang menyebabkan HT dijadikan sebagai tersangka oleh kepolisian.[10] Menurut penulis, ada upaya dari pihak HT untuk mencoba membebaskan diri dari jeratan hukum tersebut,[11] yang salah satunya adalah dengan mengubah haluan politik dengan harapan selayaknya kasus hukum yang menjerat orang-orang sekitar Jokowi akan menguap begitu saja, sebut saja seperti kasus "Ndeso" anak Jokowi, atau kasus video kepolisian yang menyudutkan Islam, atau bahkan kasus-kasus besar seperti Sumber Waras dan Reklamasi yang membawa nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meskipun, dari Perindo membantah hal tersebut,[12] namun dugaan tersebut mungkin saja ada.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWUGVa5biLUqfyiQU1FkstzGyT2ULSrTKPNdI5o_esAN6FJctFrOkSBlCZ_uQOd5vKGJORPFxqju2Ddyi38APxKkDUz30eJVO-k8c5Ho2rrsNRjXsfdjZ4px6kHqmmmbfo6J7ykiIbLbdX/w1200-h630-p-k-no-nu/harry-tanoe-sms.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="480" height="386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWUGVa5biLUqfyiQU1FkstzGyT2ULSrTKPNdI5o_esAN6FJctFrOkSBlCZ_uQOd5vKGJORPFxqju2Ddyi38APxKkDUz30eJVO-k8c5Ho2rrsNRjXsfdjZ4px6kHqmmmbfo6J7ykiIbLbdX/w640-h386/harry-tanoe-sms.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">SMS yang dikirimkan HT pada Jaksa Yulianto, yang dinilai bernada mengancam</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dugaan lainnya adalah adanya desakan pihak-pihak tertentu yang meminta HT dan perindo mengubah haluan ke Jokowi dengan memanfaatkan kasus HT tersebut.[13] Bukan tidak mungkin jika 2019 nanti Perindo akan menjadi satu partai pendatang baru yang diperhitungkan.[14] Dalam survey pun nama Perindo masuk dalam jajaran partai yang mendapat minat dari masyarakat disamping partai-partai lama lain.[15] Dengan iming-iming bebasnya HT dari jeratan hukum, HT mau tidak mau harus mengikuti desakan agar pindah haluan. Masuknya Partai Perindo ke Jokowi dinilai akan menambah keuntungan politik bagi Jokowi, terutama kekuasaan media yang dimiliki HT ditambah dengan media pro jokowi seperti Metro TV, Kompas, BeritaSatu (Lippo Group), Detik (CT Corp), Antara (Boni Hargens) dan lainnya akan memperkuat cengkraman jokowi di media nasional.[16]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPWbKWqaw9_-b3sBccrAkSI1gp0OyjdYEO3m5hkD0v8IYR_C7zCDwCWg8r8catjy7oYqmXl4XRqVOtuB9eWzzLWpXUGrZKGt851kF-r9yz7q6mzN_tA5RyX1x3Iy-DYy1QddEZgXioqi80/s1600/media+jokowi+channel.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="222" data-original-width="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPWbKWqaw9_-b3sBccrAkSI1gp0OyjdYEO3m5hkD0v8IYR_C7zCDwCWg8r8catjy7oYqmXl4XRqVOtuB9eWzzLWpXUGrZKGt851kF-r9yz7q6mzN_tA5RyX1x3Iy-DYy1QddEZgXioqi80/s1600/media+jokowi+channel.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Media-media yang dianggap menggiring opini terkait keberhasilan Jokowi (Blogspot/Google)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Dugaan yang mungkin saja terpikirkan adalah pindahnya HT ke Jokowi ditengarai atas dasar keinginan HT untuk mendapatkan kemudahan dalam berbisnis terutama dalam hal properti yang saat ini tengah gencar. HT tengah berencana membangun resor di Lido, Bogor dan kawasan Nusa Dua, Bali.[17] Tidak tanggung-tanggung HT pun telah bekerjasama dengan Presiden AS yang juga pebisnis, Donald Trump.[18] Rencana pembangunan tersebut tentu perlu mendapat dukungan dari pemerintah agar lancar dan "dilancarkan". HT dengan ambisinya, dinilai perlu mendekati Jokowi agar mendapat kepastian akan kelancaran berbisnisnya, karena bukan hanya nama HT yang dipertaruhkan di mata sang Presiden Adikuasa tersebut, namun juga nama Indonesia. Bayangkan bila proyek telah direncanakan ini kemudian hancur lebur karena pemerintah tidak merestuinya, maka bisa jadi Donald Trump enggan melirik Indonesia dan berpaling ke negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/presiden-terpilih-amerika-serikat-donald-trump-bersama-hary-tanoe-_170103124203-570.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="409" data-original-width="610" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/presiden-terpilih-amerika-serikat-donald-trump-bersama-hary-tanoe-_170103124203-570.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">HT bersama Presiden AS Donald Trump saat membahas kerjasama pembangunan resor di Indonesia di Trump Tower. Turut hadir bersama istri HT, Liliana Tanoesoedibjo (Republika/IG Hary Tanoe)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h3>
BLUNDER BAGI HT</h3>
<br />
Pernyataan HT yang berencana mengarahkan partainya untuk mendukung Jokowi di 2019 mendatang dinilai merupakan sebuah blunder yang mampu menjadi celaka bagi dirinya. Pernyataan yang dinilai terburu-buru tersebut justru akan memancing pendukung Prabowo yang semula simpati pada HT akan berbalik menyerang HT.[20] Pendukung Jokowi juga tidak akan mudah menerima HT.[21]<br />
<br />
Di media sosial pun kedua pendukung (Prabowo dan Jokowi) ramai-ramai mem-<i>bully</i> HT. Pendukung Prabowo menilai HT mendukung Jokowi karena ingin bebas dari jeratan hukum. HT pun dianggap tidak menghormati Prabowo sebagai "kawan" maupun sebagai "senior" yang telah mendukungnya bertahun-tahun. Di lain pihak pendukung Jokowi pun melihat HT sebagai "capres yang tidak kesampaian", tokoh yang mencla-mencle, tidak
berpendirian, atau bahkan dinilai "ada maunya" terkait kasus hukum yang
menjeratnya.<br />
<br />
Reaksi dari tokoh Islam pun beragam.[22] Pendukung ormas Islam seperti HTI dan FPI menilai HT tak ubahnya "non-muslim" lain yang pada akhirnya kembali ke jati dirinya mendukung Jokowi yang bagi mereka adalah teman bagi non-muslim. HTI dan FPI yang sejak awal tidak simpati pada HT terutama terkait kontribusi HT pada acara Miss World 2013 lalu menilai berpindahnya HT ke sisi Jokowi akan menguntungkan bagi Prabowo yang bebas dari tangan-tangan asing kapitalis.[23]<br />
<br />
<h3>
KEUNTUNGAN BAGI JOKOWI (?)</h3>
<br />
Dukungan Partai Perindo pada kenyataannya tidak akan banyak berpengaruh bagi Presiden Joko Widodo karena Perindo tak memiliki kursi di parlemen sebagai modal untuk mengusung Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang.
Sebagai parpol baru, Perindo juga dinilai mempunyai basis massa yang belum cukup kuat.<br />
<br />
Namun, Jokowi tetap mendapat keuntungan besar karena Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo mempunyai jaringan media massa yang luas.
MNC Group yang dipimpin Hary menaungi berbagai media mulai dari televisi, media online hingga cetak.
Selama ini, Jokowi juga didukung oleh Partai Nasdem yang dipimpin Surya Paloh yang juga memimpin Media Group yang menaungi media televisi, online dan cetak. Pemberitaan media dinilai akan menjadi senjata yang ampuh untuk membangun pencitraan Jokowi dan memenangkannya dalam Pemilu 2019 mendatang.[23]<br />
<br />
<h3>
KERUGIAN BAGI PRABOWO (?)</h3>
Selama ini, Ketua umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) selama bersama
dengan Prabowo Subianto. Termasuk di Pilgub DKI 2017 yang menjadi
potret kekuatan politik antara koalisi pemerintah dan oposisi, HT berada
di belakang Prabowo. Pada Pemilu 2014, HT juga memilih berada di
belakang Prabowo-Hatta.<br />
<br />
Keputusan mengejutkan ini ditambah dengan
sejarah politik orang-orang yang berada di belakang Jokowi. HT
memutuskan merapat dukung Jokowi bersama Wiranto dan Surya Paloh. Kedua
orang tersebut pernah berkonflik dengan HT saat bergabung di Hanura dan
NasDem, hingga akhirnya memutuskan membuat Perindo.<br />
<br />
Gerindra
sekali lagi menegaskan, tidak merasa ditinggalkan rekan politiknya.
Setelah Golkar, PAN yang dulu 2014 bersama, kini merapat Perindo bersama
Jokowi. Golkar, Hanura, NasDem dan PPP juga telah lebih dulu
mendeklarasikan diri mendukung Jokowi. Gerindra yang sudah tegas akan
kembali mencalonkan Prabowo Subianto tak gentar. Kawan politik Prabowo
disisa perjalanan Pemilu 2014 hanya tinggal PKS.<br />
<br />
Menurut penulis, Prabowo mungkin setidaknya merasa kecewa karena ditinggalkan rekan politiknya. Namun, Prabowo tidak merugi apapun karena memang tidak ada kontrak politik antara HT dan Prabowo. Semua hubungan keduanya murni karena kesamaan visi membangun Indonesia yang Lebih Baik. Walau kawan politik Prabowo hanya tinggal PKS, dengan rajutan kembali ke PAN dan Demokrat serta dukungan di balik layar dari Tokoh Golkar seperti Aburizal Bakrie dan Titiek Soeharto, PBB (Yusril) dan Partai Idaman (Rhoma) serta pendukung setianya, Prabowo sudah pasti akan tegar dan kuat dalam menyongsong Pemilu 2019 mendatang.<br />
<br />
<h3>
REFERENSI</h3>
<ol>
<li>Tribun News (3 Agustus 2017) <i>Dulu Dukung Prabowo, Mengapa Hary Tanoe Berbalik Dukung Jokowi, Ini 3 Penyebabnya!</i></li>
<li>Tribun News (3 Agustus 2017) <i>Rekam Jejak Politik Hary Tanoe: Ketika sang Pengkritik Berbalik Arah Merapat Kubu Jokowi</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Septianto, B. (4 Juli 2017) "Kriminalisasi SMS Ketum Perindo, Jaksa Agung Prasetyo Sangat Layak Di-Reshuffle". <i>Okezone.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Okezone (4 Juli 2017) "Cenderung Berpolitik, Jaksa Agung Dinilai Layak Di-Reshuffle". <i>Sindonews.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Rizky, F. (28 April 2017) "Dianggap Bebani Jokowi, Jaksa Agung Layak Di-Reshuffle". <i>Okezone.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li> BeritaSatu (9 Juli 2014) <i>Quick Count" 4 Lembaga Survei Menangkan Prabowo-Hatta</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Antony, N. D. (14 Maret 2017) "Perindo Deklarasi Dukung Anies-Sandi, Prabowo dan Lulung Hadir". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Antony, N. D. (19 April 2017) "Senyum Lebar Prabowo, Amien Rais, dan HT di Kemenangan Anies-Sandi". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL] </li>
<li>Ibrahim, G. M. (10 April 2017) "Jelang 19 April, Prabowo Undang Sejumlah Tokoh ke Rumahnya". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Mohammad, Y. (3 Agustus 2017) "Balik badan Hary Tanoe dukung Jokowi dan kasus hukumnya". <i>Beritagar.id</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Sutrisno, E. D. (2 Agustus 2017) "Dukung Jokowi Capres 2019, Apa Mau Hary Tanoe?". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Sutrisno, E. D. (2 Agustus 2017) "Hary Tanoe Bakal Dukung Jokowi, Perindo: Tak Ada Urusan dengan Kasus". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL]</li>
<li>Hakim, R. N. (3 Agustus 2017) "Hary Tanoe Dukung Jokowi, Fadli Zon Sebut Hukum Dipakai Menekan Parpol". <i>Kompas.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="http://nasional.kompas.com/read/2017/08/03/14022711/hary-tanoe-dukung-jokowi-fadli-zon-sebut-hukum-dipakai-menekan-parpol">URL</a>] </li>
<li>Toriq, A. (2 Agustus 2017) "PPP: Hary Tanoe Jadi Peluru Baru Buat Jokowi". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="https://news.detik.com/berita/d-3583599/ppp-hary-tanoe-jadi-peluru-baru-buat-jokowi">URL</a>]</li>
<li>Okezone (21 April 2017) "Exit Poll PolMark, Perindo Urutan ke-4 Parpol Pilihan Warga Jakarta". <i>Sindonews.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="https://nasional.sindonews.com/read/1199149/12/exit-poll-polmark-perindo-urutan-ke-4-parpol-pilihan-warga-jakarta-1492768422">URL</a>]</li>
<li>Hindarto, S. Y. (3 Agustus 2017) "Hary Tanoe Merapat, Jokowi Kuasai Media". <i>CNN Indonesia. </i>Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="https://www.cnnindonesia.com/politik/20170802162635-32-231963/hary-tanoe-merapat-jokowi-kuasai-media/">URL</a>] </li>
<li>Nordiansyah, T. (19 Oktober 2015) "Bangun Resor Kelas Dunia, HT Target 2-3 Tahun Selesai". <i>Metrotvnews.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="http://ekonomi.metrotvnews.com/mikro/JKRjy57K-bangun-resor-kelas-dunia-ht-target-2-3-tahun-selesai">URL</a>]</li>
<li>Djumena, E. (12 September 2015) "Hary Tanoe-Donald Trump Berkolaborasi Bangun Kawasan Wisata di Bogor". <i>Kompas.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="http://ekonomi.kompas.com/read/2015/09/12/113644926/Hary.Tanoe-Donald.Trump.Berkolaborasi.Bangun.Kawasan.Wisata.di.Bogor">URL</a>]</li>
<li>Faisol, E. (3 Agustus 2017) "Perindo Dukung Jokowi, Pengamat: Hary Tanoe Cari Selamat". <i>Tempo.co</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/03/078896699/perindo-dukung-jokowi-pengamat-hary-tanoe-cari-selamat">URL</a>]</li>
<li>Damarjati, D. (2 Agustus 2017) "HT Dukung Jokowi, Projo: Suka-suka Dia Sajalah". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="https://news.detik.com/berita/d-3584018/ht-dukung-jokowi-projo-suka-suka-dia-sajalah">URL</a>]</li>
<li>Laksmana, B. A. (2 Agustus 2017) "Hary Tanoe Dukung Jokowi, Ini Kata Presidium Alumni 212". <i>Detik.com</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 <a href="https://news.detik.com/berita/d-3583942/hary-tanoe-dukung-jokowi-ini-kata-presidium-alumni-212">[URL</a>]</li>
<li>Gumilang, P. (3 Agustus 2017) "Alumni 212: Jokowi dan Hary Tanoe Sama-sama Kelompok Naga". <i>CNN Indonesia. </i>Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [<a href="https://www.cnnindonesia.com/politik/20170803085529-32-232103/alumni-212-jokowi-dan-hary-tanoe-sama-sama-kelompok-naga/">URL</a>]</li>
<li> Tribun News (3 Agustus 2017) <i>Apa Untungnya bagi Jokowi atas Dukungan dari Hary Tanoe dan Perindo?</i>. Diakses tanggal 3 Agustus 2017 [URL] </li>
</ol>
<br />Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-5450315695462776172017-07-12T23:19:00.002+07:002022-01-08T18:50:12.612+07:00Miss World: Olimpiade Kecantikan, Diikuti Ratusan Negara Dunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://img.jakpost.net/c/2016/12/20/2016_12_20_18082_1482207723._large.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="485" data-original-width="800" height="387" src="http://img.jakpost.net/c/2016/12/20/2016_12_20_18082_1482207723._large.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Beberapa bulan lagi Miss World, salah satu kontes kecantikan internasional terbesar dan tertua di dunia akan kembali menobatkan putri barunya pada bulan November 2017 mendatang di kota Sanya, Tiongkok, sebuah kota yang untuk kesekian kalinya menjadi tuan rumah kontes ratu sejagat ini.[1] <br />
<a name='more'></a><br />
Dilansir dari media sosial resmi Miss World, kontes yang memasuki edisinya ke-67 ini direncanakan akan diikuti oleh 134 negara, suatu jumlah yang melampaui rekor yang pernah dibuat saat Miss World 2013 di Bali yang tercatat diikuti 127 negara dan ditasbihkan sebagai Miss World dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah hingga saat ini.[2] Beberapa negara akan memulai debutnya di kontes ini seperti Armenia, Laos dan Irak, serta kembalinya negara-negara yang telah lama tak berkompetisi lagi di kontes ini seperti Kuba (terakhir 1975), Bangladesh dan Madagaskar (terakhir 2002) dan lainnya. Tak pelak, kontes ini disebut banyak media sebagai "Olimpiade Kecantikan".[3]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn.sindonews.net/dyn/940/photos/2013/09/29/4049/13595_highres.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="266" src="https://cdn.sindonews.net/dyn/940/photos/2013/09/29/4049/13595_highres.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miss World 2013 di Bali, Indonesia yang diikuti 127 negara peserta, mencatatkan rekor sebagai kontes Miss World dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah (Sindonews.com)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Namun, pertanyaan yang juga banyak disampaikan oleh masyarakat adalah mengapa kontes ini begitu menarik perhatian negara-negara di dunia?<br />
<br />
Banyak pengamat sebelumnya memprediksikan bahwa kontes ini akan mengalami keterpurukan pasca dihilangkannya babak baju renang (<i>swimsuit</i>), satu bagian yang telah menjadi andalan dalam tiap kontes kecantikan skala internasional. Hal tersebut tak lepas dari sikap Miss World tahun 2013 yang mengganti baju renang dengan pakaian sarung untuk menghormati adat lokal Indonesia dan menjawab protes yang menghampiri kontes ini saat diadakan di Indonesia. Tahun 2014, Miss World secara resmi menghapus sesi baju renang karena dianggap tidak relevan dengan semangat kontes yang ingin mengedepankan sisi sosial.[4]<br />
<br />
Keputusan menghapus sesi <i>swimsuit</i> mendapat reaksi beragam di masyarakat. Mantan pemilik kontes saingan Miss World, Miss Universe, yang juga saat ini menjadi Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai keputusan tersebut hanya akan membuat kontes tersebut semakin ditinggalkan peminat (dan justru bagus bagi kontes miliknya).[5] Namun sebaliknya, beberapa negara Islam dan mayoritas penduduk Islam (yang memang melarang penggunaan bikini) mengapresiasi keputusan Julia Morley, CEO Miss World yang menghapus sesi tersebut. Beberapa negara Islam pun mulai berancang-ancang ikut dalam kompetisi ini. Beberapa yang telah bergabung seperti Uzbekistan, Tunisia, Chad dan lainnya merupakan bukti Miss World semakin diminati.[6][7]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://static.rappler.com/images/20130919-miss-world-beach-fashion-shoot.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="225" src="http://static.rappler.com/images/20130919-miss-world-beach-fashion-shoot.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kontestan Miss World 2013 menggunakan pakaian renang dengan sarung yang dimodifikasi khas Indonesia dalam sesi <i>Beach Fashion</i>. Miss World secara resmi menghapus sesi <i>Beach Fashion </i>pada tahun 2014 (Rappler/ Miss World)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><br /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Alasan lain mengapa kontes ini diminati menurut kacamata penulis adalah visi misi yang jelas dari kontes ini yaitu "<i>Beauty With A Purpose</i>" atau Kecantikan dengan Tujuan. Visi ini merupakan penggambaran nyata arah kontes ini yang berfokus pada masalah sosial di seluruh dunia. Misinya pun jelas, di mana pemenang Miss World akan diajak berkeliling dunia untuk mengumpulkan dana kemanusiaan untuk membantu anak-anak kelaparan di Afrika, korban bencana alam, penyandang disabilitas dan lainnya. Jutaan pound tercatat telah berhasil dikumpulkan melalui acara makan malam amal (<i>Charity Gala</i>) dan pengumpulan dana melalui telepon (<i>Telethon</i>).[8]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_UZAjfQ-L1oWqNmyY2VzzFH54mHpTio9-ko0ZDYbzC2RyQEMnC9MlxZ6nLkG61YhoTMzJFw1mQb-DGwf-cSM6de4OBqonN1S-qzAgetKkP3uQDpa1hewv4LE0q-SF5U8HL0ZYULOYnGA/s1600/W7.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="410" data-original-width="685" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_UZAjfQ-L1oWqNmyY2VzzFH54mHpTio9-ko0ZDYbzC2RyQEMnC9MlxZ6nLkG61YhoTMzJFw1mQb-DGwf-cSM6de4OBqonN1S-qzAgetKkP3uQDpa1hewv4LE0q-SF5U8HL0ZYULOYnGA/s400/W7.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">CEO Miss World, Julia Morley (kiri) dan Miss World 2016, Stephanie Del Valle dalam acara Variety Telethon 2017. Tampak di layar belakang uang yang terkumpul mencapai lebih dari 4 juta USD (Eye For Beauty)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pemenang Miss World dipastikan akan memiliki tugas yang jelas dan terarah, tidak seperti kontes-kontes sejenis yang selama masa jabatannya hanya disibukkan dengan pemotretan, kunjungan ke luar negeri, dan tugas-tugas lain yang sudah biasa dilakukan setiap ratu kecantikan. Miss World akan datang ke lokasi bencana alam seperti saat Tsunami di Aceh, Topan di Filipina, Gempa Bumi di Haiti, dan sebagainya.[9][10][11] Hal inilah yang kemudian menarik perhatian banyak negara, terutama negara-negara Asia dan Afrika - yang menilai kontes ini sebagai jalan bagi mereka untuk membuat negara mereka lebih sejahtera - untuk mengikuti kontes ini.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://c8.alamy.com/comp/H21WJX/hong-kong-actor-jackie-chan-l-and-miss-world-2004-peruvian-maria-julia-H21WJX.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="634" data-original-width="800" height="316" src="http://c8.alamy.com/comp/H21WJX/hong-kong-actor-jackie-chan-l-and-miss-world-2004-peruvian-maria-julia-H21WJX.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miss
World 2004, Maria Julia Mantilla Garcia (kanan) bersama aktor Jackie
Chan mengunjungi lokasi Tsunami Aceh 2004 (Alamy Stock Photo)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Penulis membandingkan kontes ini dengan sejumlah kontes yang memiliki tagline atau misi yang terarah namun pada perjalanannya belum terlihat menuju ke arah tersebut. Sebut saja Miss Earth yang diadakan untuk mengkampanyekan kesadaran lingkungan. Sepanjang pengamatan penulis, kegiatan pemenang Miss Earth sangat sedikit yang berurusan dengan hal tersebut, bahkan terlihat minim pemberitaan tentang aktivitas sang pemenang (entah memang tidak ada kesibukan atau kurang terekspos), namun visinya sudah ada dan jelas - kesadaran lingkungan - namun penulis belum melihat banyak pergerakan pemenang Miss Earth terfokus ke arah sana.[12]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-7kwl2SlPyrY/UwoHUEPUs2I/AAAAAAAAJgM/0qNTXsplRO8/w84_bali3_thumb%25255B6%25255D.jpg?imgmax=800" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="222" src="https://4.bp.blogspot.com/-7kwl2SlPyrY/UwoHUEPUs2I/AAAAAAAAJgM/0qNTXsplRO8/w84_bali3_thumb%25255B6%25255D.jpg?imgmax=800" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miss World 1984, Astrid Carolina Herrera mengunjungi sekolah tuna netra di Bali (Google/ Miss World)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kontes lainnya yang penulis juga ingin kritisi adalah Miss Grand International, yang menurut penulis memiliki visi yang juga terarah yaitu <i>Stop The War</i> (mengkampanyekan anti perang dan perdamaian), namun penulis belum melihat pemenang kontes ini berfokus ke arah sana, misalnya seperti mengunjungi korban perang Irak atau Suriah yang saat ini tengah berkecamuk, atau mengkampanyekan perdamaian Israel-Palestina, atau kampanye anti ranjau darat di negara-negara konflik. Penulis justru melihat pemenang kontes ini yang lebih disibukkan dengan kunjungan ke luar negeri, sesi pemotretan atau kunjungan sosial yang menurut penulis sudah biasa dilakukan pemenang kontes-kontes lain yang sejenis.[13]<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/58f5f6862994ca075dfc6b6f/1504611565577-8KNZUPOOCG3L6YRJ89HU/G4.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="535" data-original-width="800" height="266" src="https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/58f5f6862994ca075dfc6b6f/1504611565577-8KNZUPOOCG3L6YRJ89HU/G4.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ariska Putri Pertiwi, Miss Grand International 2016 dari Indonesia diharapkan lebih memperhatikan pesan "<i>Stop The War</i>" dengan mengkampanyekan pesan perdamaian lewat berbagai forum dunia (Google/ Miss Grand International)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sebagai penutup, penulis menaruh perhatian besar terhadap kontes Miss World melebihi kontes-kontes sejenis lainnya. Walaupun terlihat <i>old-fashion</i>, namun kekeluargaan begitu terasa di kontes ini, mungkin karena CEOnya adalah Julia Morley, seorang Ibu yang sangat <i>concern</i> dengan dunia sosial dan mencintai anak-anak sehingga ada rasa yang berbeda dengan pemilik kontes lainnya. Penulis tentunya berharap semangat <i>Beauty With A Purpose </i>tidak hanya dimaknai sebatas saat menjabat sebagai Miss World namun juga selepasnya dapat semakin meningkatkan kepedulian sosialnya lebih luas lagi, dan tidak ada yang memprotes Miss World sebagai "ajang pemuas nafsu" semata... <br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://thegreatpageantcommunity.files.wordpress.com/2015/12/wpid-wp-1415190644058.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="473" data-original-width="650" height="290" src="https://thegreatpageantcommunity.files.wordpress.com/2015/12/wpid-wp-1415190644058.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Miss World 2013, Megan Young bersama CEO Miss World, Julia Morley mengunjungi salah satu rumah sakit di Filipina (The Great Pageant Community)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<h3>
Referensi</h3>
<ol>
<li>Miss World (2017) <i><a href="http://missworld.com/#/news/605" target="_blank">Breaking News</a></i></li>
<li>CNN (2013) <a href="http://edition.cnn.com/2013/09/28/world/miss-world-2013/index.html" target="_blank"><i>Miss Philippines crowned the new Miss World</i></a></li>
<li>Indonesian Pageants (2014) <a href="http://indonesianpageants.com/entertainment/visi-julia-morley-tentang-ajang-world-di-era-modern/" target="_blank"><i>Visi Julia Morley Tentang Ajang Miss World Di Era Modern</i></a></li>
<li>Daily Mail (2014) <i><a href="http://www.dailymail.co.uk/femail/article-2879626/Miss-World-hanging-bikini-Pageant-reveals-famous-swimsuit-round-removed-competition-2015.html#ixzz4md4FDj7g" target="_blank">Miss World is hanging up her bikini! Pageant reveals famous swimsuit round will be removed from competition as of 2015</a></i></li>
<li>The Huffington Post (2013) <i><a href="http://www.huffingtonpost.com/2013/06/10/donald-trump-miss-world_n_3417056.html" target="_blank">Donald Trump: Miss World Beauty Pageant Will Suffer Without Bikinis (VIDEO)</a></i></li>
<li>Margianto, H. (2013) "<a href="http://internasional.kompas.com/read/2013/09/21/2010560/Penyelenggara.Miss.World.Pastikan.Keabsahan.Miss.Uzbekistan" target="_blank">Penyelenggara "Miss World" Pastikan Keabsahan Miss Uzbekistan</a><i>" Kompas.com</i></li>
<li>Critical Beauty (2013) <i><a href="http://www.criticalbeauty.com/2013/04/tunisia-to-compete-in-miss-world.html" target="_blank">Tunisia to Compete in Miss World</a> </i></li>
<li>Miss World (2017) "<a href="http://www.beautywithapurpose.com/en/news/801-miss-world-2016-attends-variety-telethon-in-iowa" target="_blank">Miss World 2016 attends Variety Telethon in Iowa</a>"<i> Beautywithapurpose.com</i></li>
<li>Wijaya, P. (2014) "<a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/para-pesohor-dunia-datang-ke-indonesia-saat-aceh-dilanda-tsunami.html" target="_blank">Para pesohor dunia datang ke Indonesia saat Aceh dilanda tsunami</a>"<i> Merdeka.com</i></li>
<li>The Freeman (2013) "<a href="http://www.philstar.com/cebu-news/2013/11/30/1262644/miss-world-visits-typhoon-hit-areas" target="_blank">Miss World visits typhoon-hit areas</a>" <i>Philstar.com</i></li>
<li>Owen, P. (2013) "<a href="http://www.mirror.co.uk/news/world-news/miss-world-megan-young-turns-2715405" target="_blank">Miss World Megan Young turns hero as she saves orphans from collapsed building</a>" <i>Mirror.co.uk</i></li>
<li>Indra, R. (2013) "<a href="http://lifestyle.kompas.com/read/2013/10/18/1151025/Yang.Membedakan.Miss.Earth.dengan.Kontes.Kecantikan.Lain" target="_blank">Yang Membedakan Miss Earth dengan Kontes Kecantikan Lain</a>" <i>Kompas.com</i></li>
<li>Missosology (2014) "<a href="http://missosology.org/other-pageants/miss-grand-international/13751-opinion-miss-grand-international-address-many-issues/" target="_blank">OPINION :: Miss Grand International should address so many issues</a>" <i>Missosology.com</i> </li>
</ol>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-43634042065934567412017-06-06T00:19:00.000+07:002017-06-06T00:19:36.449+07:00Berbagi Pengalaman Tahapan Tes Rekrutmen Perusahaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160624/3-d7fd119f3fbb38fa771e55c3228d6235.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160624/3-d7fd119f3fbb38fa771e55c3228d6235.jpg" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beberapa kali mengikuti sejumlah tes rekrutmen di perusahaan-perusahaan besar, saya tertarik untuk berbagi pengalaman mengenai tahapan tes yang saya ikuti tersebut. Tercatat beberapa perusahaan telah saya ikuti tahapan tesnya sejak lulus bulan Agustus 2016 hingga sekarang dan masih banyak pula tahapan yang menanti untuk diikuti (doakan semoga dilancarkan terus ya, Amiiinn..).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya tahapan tes rekrutmen di perusahaan besar umumnya dilakukan dalam 6 tahapan seperti:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Seleksi administrasi (berkas pelamar)</li>
<li>Psikotes & Tes Kemampuan Dasar</li>
<li>LGD (<i>Leaderless Group Discussion</i>) & Wawancara Psikologis</li>
<li>Tes Kesehatan (dan Psikiatri)</li>
<li>Wawancara User</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PS</b>: Mungkin ada beberapa perbedaan baik itu ada/tidaknya tahapan diatas, susunan tahapan dan tambahan tahapan lain diluar 5 diatas, tapi secara umum yang saya alami 5 ini selalu hadir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akan mencoba membahas satu persatu tahapan diatas, dan silahkan beri komentar atau pendapat apabila ada yang kurang atau ingin ditanyakan lebih lanjut. Here we goo...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Seleksi Administrasi</h3>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan tahapan dasar anda dalam melamar pekerjaan. Seleksi administrasi didasarkan pada kelengkapan berkas yang anda kirimkan baik melalui email atau pengisian melalui situs web rekrutmen perusahaan. Kelengkapan berkas mencakup CV, Identitas diri, Ijazah dan Transkrip Nilai, serta Foto Diri (apakah itu setengah badan atau <i>full body</i>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, seleksi administrasi juga melihat kesesuaian data dari CV (baik softcopy atau CV online via web rekrutmen) dengan persyaratan yang diinginkan perusahaan dalam posisi yang dilamar. Misalnya mengecek kesesuaian tingkat pendidikan dan jurusan yang dibutuhkan (bila posisi spesifik), pengalaman kerja (bila posisi bukan untuk fresh graduate), dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Psikotes dan Tes Kemampuan Dasar</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://malangvoice.com/wp-content/uploads/2017/02/BP2D-Kota-Malang4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://malangvoice.com/wp-content/uploads/2017/02/BP2D-Kota-Malang4.jpg" data-original-height="422" data-original-width="750" height="360" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan tahap kedua setelah anda dinyatakan lolos seleksi administrasi. Tes ini dilakukan dalam satu hari penuh (terkadang ada pula yang memisahkan jadwal untuk Psikotes dan TKD) dan selalu diawali dengan Tes Kemampuan Dasar (yang bisa dianggap mudah dikerjakan).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk TKD ada beberapa aspek yang dinilai diantaranya Tes Logika Matematika, Tes Bangun Ruang, Tes Matematika Dasar, Tes Deret Angka, dan lain sebagainya. Kemudian dilanjut dengan Tes yang berkaitan dengan posisi yang dilamar. Pengalaman saya mengikuti tes di Indofood CBP Sukses Makmur (Divisi Packaging) dan PT Multistrada Arah Sarana (Achilles-Corsa) saya dihadapkan pada soal-soal Kimia. Begitu pula ketika mengikuti tes di Bank Indonesia, saya juga dihadapkan dengan Tes Kebanksentralan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian dilanjutkan dengan psikotest. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kepribadian pelamar hanya dengan serangkaian tes yang menuntut kejujuran diri, konsentrasi, tahan terhadap tekanan dan konsistensi dalam menjawab. 3 rangkaian psikotes yang saya selalu temui saat mengikuti tes rekrutmen terdiri dari:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8bglIZ2WhuRPHY4MBLLoKcnWUVBw4nhYEHwW2RonuVFMWDSuElEGe-ZBcPqj_fPzOYIA5ksRD5PqjdSRcVy2sNaRwRHqnBVjsMj3FqNpxgWbpuQoGEpSIkDW0KPaGOGvX8Qtufpnetz0_/s1600/Portalnesia,+Tes+Wartegg.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8bglIZ2WhuRPHY4MBLLoKcnWUVBw4nhYEHwW2RonuVFMWDSuElEGe-ZBcPqj_fPzOYIA5ksRD5PqjdSRcVy2sNaRwRHqnBVjsMj3FqNpxgWbpuQoGEpSIkDW0KPaGOGvX8Qtufpnetz0_/s1600/Portalnesia,+Tes+Wartegg.bmp" data-original-height="522" data-original-width="1121" height="149" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tes DIST (Dominance, Influence, Steadiness, Complience) Personality Test/ EPPS (Edward Personal Preference Schedule) (dalam banyak rekrutmen, EPPS umum digunakan)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tes Pauli/ Kraeplin (selama mengikuti beberapa rekrutmen, lebih sering bertemu Kraeplin)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tes Wartegg, Menggambar Pohon dan Orang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masing-masing tes diatas memiliki fungsinya tersendiri dan tentunya penilaian masing-masing. Untuk mengerjakan tes ini pastikan anda menjawab dengan jujur dan tenang. Tanamkan pada diri bahwa tidak ada yang benar atau salah dalam tes ini. Kerjakanlah sesuai dengan kemampuan yang memang ada pada diri anda, karena tes ini secara tak langsung dapat mengetahui karakter dan kepribadian sang pelamar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
LGD dan Wawancara Psikologis</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://images5.content-hci.com/commimg/myhotcourses/blog-inline/myhc_13513.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="299" data-original-width="448" src="https://images5.content-hci.com/commimg/myhotcourses/blog-inline/myhc_13513.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua tahap ini dilaksanakan dalam satu hari penuh, diawali dengan LGD dimana pelamar yang lolos dari tahap kedua akan dibagi menjadi beberapa sub-kelompok yang terdiri dari 6-7 orang. Diawasi oleh psikolog, tiap kelompok akan diberi satu permasalahan yang harus didiskusikan bersama untuk mendapat titik temu atas dasar mufakat. Pengalaman saya dengan LGD pertama kali saya temui saat mengikuti seleksi Indonesia Power (IP). Sebelum diskusi dimulai tak ada salahnya untuk berkenalan dahulu (lebih bagus lagi bisa sudah berkenalan sebelum tes dimulai) lalu dilanjutkan dengan diskusi secara teratur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tips pada LGD adalah pastikan bahwa anda memiliki sumbang saran dan pendapat yang berasal dari diri anda (bukan ikut-ikutan apalagi diam tanpa berpendapat). Jangan pula anda terlalu mendominasi jalannya diskusi sehingga tidak memberi kesempatan bagi rekan sekelompok anda untuk memberi pendapat. Bukan tidak mungkin jika ada saja yang mendominasi, maka ada pula yang merasa "kurang pede" dan akhirnya mengangguk dan mengikuti alur saja. Moderator dan Notulen merupakan dua bagian penting dalam mengatur jalannya diskusi dengan baik, karena tak adanya pemimpin diskusi (<i>leaderless</i>). Moderator dapat memberi kesempatan secara teratur tiap-tiap anggota untuk mengungkapkan saran dan notulen mencatatnya. Pastikan di akhir diskusi ada titik temu atau solusi atas masalah tadi. Bila ada yang berbeda pendapat, yakinkan ia dengan alasan yang rasional. Pastikan pula bahwa hasil dicapai dengan jalan musyawarah dan bukan atas dasar dominasi atau lebih banyak suara A dari B.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah LGD, tahapan selanjutnya adalah Wawancara Psikologis. Pelamar akan dihadapkan oleh seorang psikolog dalam sebuah ruangan. Psikolog akan menanyakan seputar diri anda, yang ia lihat dari CV anda. Pertanyaan diri tersebut dapat mengenai akademik, pengalaman kerja, pengalaman berorganisasi, kelebihan dan kekurangan diri, alasan ikut rekrutmen perusahaan tersebut hingga kontribusi yang dapat anda berikan pada perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tahap ini pastikan anda menjadi "diri anda sendiri". Bersikaplah dengan tenang dan jawab setiap pertanyaan dengan jujur. Jawablah tiap pertanyaan dengan tenang dan tidak perlu terburu-buru. Pikirkan jawaban yang akan anda berikan dan jangan sampai anda memberi jawaban yang bertele-tele.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan pula anda mengetahui informasi mengenai perusahaan dan tugas (<i>job desc</i>) dari jabatan yang anda lamar. Karena tak jarang, saat wawancara ini psikolog akan menanyakan pengetahuan kita akan perusahaan dan tugas dari jabatan yang anda lamar. Anda dapat mempelajari dan mempersiapkan hal-hal tersebut sebelum wawancara dimulai dengan membuka web resmi perusahaan atau web rekrutmen perusahaan. Jawablah dengan jujur bila anda kurang mengetahui atau bahkan tidak tahu sama sekali, namun pastikan anda nanti akan mempelajarinya dengan baik. Jangan mengira-ngira informasi yang bisa saja anda akan salah menyebutnya dan akan berakibat cukup fatal. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penting pula untuk memperhatikan penampilan serta tata cara dalam bersikap saat wawancara. Duduklah ketika anda dipersilahkan duduk, bersikaplah dengan tenang dan rileks, bawa suasana santai saat sesi tanya jawab (STJ) berlangsung serta ucapkan terima kasih kepada pewawancara (diikuti dengan jabat tangan) ketika STJ berakhir. Jangan sungkan untuk bertanya tentang apa yang anda kurang paham terutama mengenai rangkaian rekrutmen, perusahaan yang dilamar atau posisi yang dijabat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Tes Kesehatan (dan Pskiatri)</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160624/9-2355fd20c9aba23e7cdefc6e952ae605.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160624/9-2355fd20c9aba23e7cdefc6e952ae605.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila anda lolos ke tahap ini anda akan diminta untuk datang ke lokasi cek kesehatan di daerah anda. Sambil menunggu waktu datangnya tes kesehatan, tidak ada salahnya untuk mengubah 'gaya hidup'. Karena tidak sedikit yang bilang bahwa tes kesehatan adalah tes yang tersulit dan paling banyak memakan korban "tak lolos". Karena itu tidak ada salahnya untuk mengubah gaya hidup yang dulunya malas-malasan olahraga, makan sembarangan menjadi rajin berolahraga dan makan-makanan bergizi. Pastikan anda melakukan hal ini dari jauh-jauh hari dan rutin dilakukan karena mustahil dalam semalam tubuh anda akan menjadi ideal (kecuali emang anda sudah ideal).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa tes yang dihadapi diantaranya (tidak dalam urutan): </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pengukuran tensi (tekanan darah).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Cek darah (gula darah sewaktu, gula darah puasa)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Cek urine</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Cek denyut jantung</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pengukuran TB dan BB </div>
<div style="text-align: justify;">
6. Tes penglihatan (mata dan
buta warna).</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Tes pendengaran</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Tes Keseimbangan</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Tes Tusbol</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Rontgen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tes ini, pastikan saran diatas anda lakukan. Biasakan gaya hidup sehat sedini mungkin (jangan dadakan) karena sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kelolosan anda. Kemudian dilanjutkan dengan tes psikiatri. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan jiwa kita seperti apa. Seperti layaknya psikotes, pastikan dalam tes ini jawab pertanyaan dengan jujur dan apa adanya secara spontan. Sekarang tinggal berdoa lagi sambil berharap lolos
ke tahap selanjutnya, yaitu wawancara User..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
Wawancara User</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://careernews.id/timthumb.php?src=http://ecc.ft.ugm.ac.id/public/careernews/15/orig_1390554845_wawancarakerja1.jpg&h=272&w=400&zc=1" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://careernews.id/timthumb.php?src=http://ecc.ft.ugm.ac.id/public/careernews/15/orig_1390554845_wawancarakerja1.jpg&h=272&w=400&zc=1" data-original-height="272" data-original-width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah tahap terakhir dan boleh dikatakan tahap penentu apakah anda layak atau tidak diterima di perusahaan yang anda lamar. Dalam wawancara ini anda akan dihadapkan dengan pewawancara yang merupakan atasan anda bila anda diterima nantinya, apakah itu supervisor, manager, kepala divisi, kepala cabang dan sebagainya. Di tahap ini pertanyaan yang diberikan tentunya berbeda dengan wawancara psikologis. Mental dan pengetahuan anda sangatlah diuji pada tahap ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saran terbaik yang bisa saya berikan adalah persiapkan dengan matang sebelumnya. Pelajari seluk beluk perusahaan yang anda lamar seperti apa. Permasalahan dan info terbaru dari perusahaan tersebut juga dipelajari lewat berita dan isu-isu terkini, seperti dalam hal penjualan, produk keluaran terbaru, dan hal-hal terkait lainnya. Persiapkan pula mental anda dengan baik dan ikuti setiap prosesnya dengan tenang dan tunjukkan kepada pewawancara bahwa memang anda layak menjadi bagian di perusahaan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah tahapan ini selesai, perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT, rajin-rajinlah beribadah karena segala daya dan upaya hanya milik-Nya. Ikhtiar telah dilakukan dan tinggal Yang Kuasa yang menentukan jalan kita seperti apa. Bila lolos, bersiaplah untuk membicarakan terkait gaji, kontrak dan persiapan menuju OJT (<i>On The Job Training</i>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu mungkin sekilas mengenai tahapan yang umum saya alami pada beberapa kali mengikuti tes rekrutmen perusahaan. Sekian dan semoga bermanfaat.. Ciao...</div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-78658000387071220062016-12-29T21:30:00.001+07:002022-01-14T18:54:05.785+07:00Menelisik Dugaan Kasus Penistaan Agama Habib Rizieq Shihab<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://cdn-2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/bos-fpi-habib-rizieq-harus-bayar-denda-rp550-juta11072019.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="359" src="https://cdn-2.tstatic.net/wartakota/foto/bank/images/bos-fpi-habib-rizieq-harus-bayar-denda-rp550-juta11072019.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah publik diramaikan oleh Kasus Penistaan Agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ir. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap umat Islam karena menyebut bohong mereka yang menggunakan surat Al-Maidah ayat 51, kini giliran Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang dilaporkan oleh Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) pada 26 Desember 2016 lalu karena dianggap telah menistakan Agama Kristen seiring menyebarnya video ceramah Habib Rizieq di media sosial yang membahas mengenai ucapan Selamat Hari Raya Natal bagi Umat Nasrani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun bagaimana permasalahan ini bermula, dan bagaimana sudut pandang dari kedua pemeluk agama baik Islam maupun Kristen terkait masalah ini. Berikut akan disajikan ulasannya.</div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">POKOK MASALAH</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Pokok permasalahan yang menjadi awal pelaporan PP PMKRI terhadap Habib Rizieq Shihab bermula dari sebuah video ceramah Habib di sebuah majelis di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam video tersebut, Habib tengah membahas mengenai tanggapan umat Islam seharusnya terhadap Hari Raya Natal yang dirayakan oleh Umat Nasrani. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut adalah video selengkapnya (durasi 4 menit, diambil dari Youtube Informasi Indonesia, diunggah 26 Desember 2016)</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/C6J0rRn2hV8" title="YouTube video player" width="560"></iframe></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada ceramah tersebut, sebenarnya tidak ada permasalahan pada awalnya karena secara pokok membahas bagaimana seharusnya umat Islam menanggapi umat Kristen yang tengah merayakan Natal, yaitu tetap menjaga toleransi (menit 0:14, "<i>silahkan merayakan natal, silahkan bahagia, senang-senang, tapi jangan ajak umat Islam ikut merayakan</i>"; menit 3:23, "<i>Tapi kita juga gak boleh ganggu mereka natal...</i>"), apabila ada yang meminta mengucapkan selamat natal maka ucapkan "<i>lakum dinnukum waliyaddin"</i> (Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku)"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, kemudian permasalahan pun terjadi ketika Habib mengomentari esensi Natal sebagai perayaan atas lahirnya Yesus Kristus Anak Tuhan bagi umat Kristiani. Habib mengatakan "<i>Kalau Yesus anak Tuhan, bidannya siapa?</i>". Kalimat tersebut kemudian memancing amarah sehingga PP PMKRI melayangkan tuntutan bagi Habib Rizieq.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana kemudian pandangan Islam dan Kristen atas hal tersebut, berikut ulasannya:</div>
<br />
<h3>
<span style="font-size: large;">PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN MENGENAI YESUS</span></h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://image.slidesharecdn.com/whoisjesus-131224203841-phpapp02/95/who-is-jesus-isa-alaihissalam-islamic-perspective-6-638.jpg?cb=1387917749" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://image.slidesharecdn.com/whoisjesus-131224203841-phpapp02/95/who-is-jesus-isa-alaihissalam-islamic-perspective-6-638.jpg?cb=1387917749" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Persamaan dan Perbedaan antara Ajaran Islam dan Kristen mengenai Yesus Kristus (Isa A.S)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">
Islam merupakan satu-satunya agama non-Kristen yang mengakui keberadaan Yesus Kristus (Isa A.S.). Perbedaan fundamental antara Islam dan Kristen tentang hal ini adalah bahwa <b>Islam tegas mengakui Yesus sebagai nabi dan rasul Allah</b>, tidak berbeda dengan nabi dan rasul yang lainnya termasuk Nabi Muhammad S.A.W. Islam mengakui Yesus memiliki mukjizat yang luar biasa seperti terlahir ajaib dari rahim perawan Maryam (Bunda Maria), mampu menyembuhkan orang berpenyakit Lepra, mampu menyembuhkan orang buta dan bahkan mampu membangkitkan orang mati atas izin Allah S.W.T. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah S.W.T berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia <b>menjadikan aku seorang nabi</b>. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan
aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal
dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.</em> (Q.S. Maryam 19: 30-33). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu Kristen mengakui Yesus sebagai "Tuhan Anak" sebagaimana konsep Trinitas yang menjadi dogma bagi Umat Nasrani, yaitu Tuhan Bapa, Putra (Anak) dan Roh Kudus. Umat Nasrani meyakini ajaran ini berdasarkan apa yang telah disebutkan dalam Matius 16:16-17, dan Yohanes 10:30.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Mat&chapter=16&verse=16" name="16"><span class="vref">16:16</span></a> <i>Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah <b>Mesias, Anak Allah</b></i><sup> <a class="xfull_trigger" href="http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mat%2016:16-17;8:29;27:40,43&tab=text#" id="xf__23689_b">b</a> </sup>
<i>yang hidup!"</i>
<a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Mat&chapter=16&verse=17" name="17"><span class="vref">16:17</span></a> <i>Kata Yesus kepadanya: </i><span class="red"><i>"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia</i><sup> <a class="xfull_trigger" href="http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mat%2016:16-17;8:29;27:40,43&tab=text#" id="xf__23690_c">c</a> </sup> <i>yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga</i>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="red"><a href="http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/verse/?b=43&c=10&v=30" name="30">10:30</a><span id="r"> <i>Aku dan Bapa adalah <b>satu</b>.</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="red"><span id="r">Yang kemudian paling menguatkan dari dogma ini dijelaskan pada Yohanes 3:16 yaitu:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=yoh&chapter=3&verse=16" target="_blank"><span class="red"><span id="r">3:16</span></span></a><i><span class="red"><span id="r"> Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan <b>Anak-Nya yang tunggal</b>, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="red"><span id="r">Dikutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia, </span></span><b>Yohanes 3:16</b> (disingkat <b>Yoh 3:16</b>; bahasa Inggris: <span lang="en"><i><b>John 3:16</b></i></span>) adalah ayat keenambelas dari pasal ketiga Injil Yohanes, yaitu kitab keempat dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Merupakan salah satu ayat yang paling sering dikutip dari Alkitab Kristen<sup> </sup>dan disebut ayat paling terkenal dalam Alkitab. Juga disebut sebagai "Ikhtisar Injil" (bahasa Inggris: <span lang="en"><i>"Gospel in a nutshell"</i></span>) karena dianggap sebagai rangkuman dogma utama dari kepercayaan Kristen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun demikian, ada perbedaan versi dalam Bahasa Inggris antara terjemahan Bibel versi King James dan <i>Revised Standard Version</i> (RSV). Dalam versi King James, dituliskan: </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>For God so loved the world, that he gave <b>his only begotten Son</b>, that
whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara dalam <i>Revised Standard Version </i>(RSV) tertulis:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>For God so loved the world, that he gave <b>his only Son</b>, that whoever believes in him should not perish but have eternal life.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan kedua versi diatas adalah penggunaan kata <i>Begotten. </i>Menurut <a href="https://en.oxforddictionaries.com/definition/begotten" target="_blank">Oxford Dictionaries</a>, <i>Begotten</i> merupakan <i>Past Participle </i>dari <i>Beget</i>, yaitu <i><span class="ind">(especially of a man) bring (a child) into existence by the process of reproduction. </span></i><span class="ind">(dalam Bahasa Indonesia: <i>(terutama pria) menghadirkan seorang anak dengan proses reproduksi</i>). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://i.ytimg.com/vi/1A3xBFD9ExI/hqdefault.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://i.ytimg.com/vi/1A3xBFD9ExI/hqdefault.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"><b>Sheikh Ahmed Deedat</b>, seorang ahli perbandingan agama dari Afrika Selatan yang juga turut mempermasalahkan kedua versi diatas merasa aneh ketika Tuhan yang tidak dapat dipersamakan dengan makhluk ciptaannya, dideskripsikan dengan cara seperti diatas, mampu melahirkan seorang putra melalui proses reproduksi. Bahasan ini dapat dilihat pada video berikut: (durasi 4 menit, diambil dari Youtube)</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/V__DflziVFM" title="YouTube video player" width="560"></iframe></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind">Maka dalam pandangan Islam penciptaan Yesus sama halnya seperti penciptaan Nabi Adam A.S, Allah S.W.T berfirman:</span><span style="font-size: x-large;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<blockquote>
<span style="font-size: large;">إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ</span></blockquote>
<blockquote>
<i><span class="ind">Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. </span></i><span class="ind">(Q.S Ali Imran 3:59)</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind">Sementara itu, Kenabian Yesus Kristus (Isa A.S) selain dijelaskan dalam Alquran, dijelaskan pula dalam Bibel,</span><span style="font-family: inherit;"> diantaranya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam <a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=matius&chapter=4&verse=10" target="_blank">Matius 4:10</a>, Yesus berkata kepada iblis, <i>“Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: <b>Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti</b>!</i>”</span><span style="font-family: inherit;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-5N5erssOeSQ/Vnv_ZWHee9I/AAAAAAAAA58/Qm_jAd5ggnY/s1600/christmas-by-zakir-naik.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-5N5erssOeSQ/Vnv_ZWHee9I/AAAAAAAAA58/Qm_jAd5ggnY/s1600/christmas-by-zakir-naik.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Dr Zakir Naik</b>, pakar perbandingan Agama dari India menegaskan bahwa tidak
ada satu pun pernyataan tak ambigu dalam Bibel di mana Yesus sendiri
berkata bahwa <b>“Akulah Tuhan”</b> atau <b>“Sembahlah aku”</b>. Dalam ayat lain, diantaranya:</span><span style="font-family: inherit;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam <a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=43&chapter=14&verse=28" target="_blank">Yohanes 14:28</a>:</span>
<span style="font-family: inherit;"><i>"Kamu telah mendengar, bahwa aku
telah berkata kepadamu: aku pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu.
Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu tentu akan bersukacita karena aku
pergi kepada Bapa-Ku, <b>sebab Bapa lebih besar dari pada aku</b>."</i></span><span style="font-family: inherit;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Di dalam <a href="http://alkitab.sabda.org/Luk+4%3A8" target="_blank">Lukas 4:8</a>:</span>
<span style="font-family: inherit;"><i>“Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Ada tertulis: <b>Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada
Dia sajalah engkau berbakti</b>!"</i></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind">Ayat dalam Lukas 4:8 diatas pun sesuai dengan apa yang difirmankan dalam Surah Al-Maidah ayat 117 yaitu:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: right;">
<span class="ind"><span style="font-size: x-large;">مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ
رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ
فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنْتَ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ</span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"><i>Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: <b>"Sembahlah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu"</b>, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku
berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah
yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu</i>.
(Q.S Al-Ma'idah 5:117)</span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind">Maka, Alquran pun menyimpulkan dalam Surah Al-Maidah ayat 72 yakni:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: right;">
<span class="ind"><span style="font-size: x-large;">لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ
رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ
اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ
مِنْ أَنْصَارٍ</span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata:
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. </i>(Q.S Al-Ma'idah 5:72) </div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span class="ind">PANDANGAN MENGENAI NATAL </span></span></h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ec/Maryam.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ec/Maryam.jpg" width="221" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Virgin Mary nurtured by a palm tree, as described in the Quran. </i>(Wikipedia)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;"><span class="ind"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">
<span class="ind">Dikutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind">Masih dari sumber yang sama, </span><span class="ind">dituliskan bahwa Peringatan hari kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Kristus
untuk dilakukan. Cerita dari Perjanjian Baru tidak pernah menyebutkan
adanya perayaan hari kelahiran Yesus dilakukan oleh gereja awal. </span>Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria
(Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada
19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5
atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25
Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru
diterima secara luas pada abad ke-5.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada pendapat yang berkata bahwa tanggal 25 Desember bukanlah tanggal hari kelahiran Yesus. Pendapat ini diperkuat berdasarkan kenyataan bahwa pada malam tersebut para gembala masih menjaga dombanya di padang rumput. seperti disebutkan dalam Lukas 2:8 yaitu,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Luk&chapter=2&verse=8" name="8"><span class="vref">2:8</span></a> <i>Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada bulan Desember tidak mungkin para gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab musim dingin pada saat tersebut telah tiba jadi sudah tidak ada rumput yang tumbuh lagi. Peristiwa kelahiran Yesus juga dijelaskan dalam Alquran surat Maryam ayat 22-25 yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span dir="ltr"></span></div>
<hr />
<div align="left">
<b><span style="font-size: medium;"> فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ
مَكاناً قَصِيًّا َ<br />
</span>(22)</b> <span style="color: blue;"><i>Maka Maryam pun mengandungnyalah;
lalu dia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.</i></span></div>
<hr />
<div align="left">
<b><span style="font-size: medium;">فَأَجاءَهَا الْمَخاضُ إِلى جِذْعِ
النَّخْلَةِ قالَتْ يا لَيْتَني مِتُّ قَبْلَ هذا وَ كُنْتُ نَسْياً
مَنْسِيًّا َ<br />
</span>(23)</b> <span style="color: blue;"><i>Maka rasa sakit akan melahirkan
memaksanya bersandar ke pangkal pokok korma, seraya berkata: Wahai, alangkah
baiknya jika aku mati sebelum ini, dan jadilah aku seorang yang tidak
berarti, lagi dilupakan.</i></span></div>
<hr />
<div align="left">
<b><span style="font-size: medium;">فَناداها مِنْ تَحْتِها أَلاَّ تَحْزَني
قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا َ<br />
</span>(24)</b> <span style="color: blue;"><i>Maka menyerulah dia kepadanya dari
tempat yang rendah: Janganlah kau bersedih hati. sesungguhnya Tuhanmu telah
menjadikan di dekatmu sebuah anak sungai.</i></span></div>
<hr />
<div align="left">
<b><span style="font-size: medium;">وَ هُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ
تُساقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيًّا َ<br />
</span>(25) </b><i><span style="color: blue;">Dan goyanglah pangkal pokok korma
itu ke arahmu. niscaya pokok korma itu akan menggugurkan kepadamu korma yang
masak ranum.</span></i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"></span><span class="ind"></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="ind"></span><span class="ind"></span> Dari kedua bukti baik dalam Bibel maupun Alquran terlihat bahwa, Yesus/ Nabi Isa A.S lahir di musim panas, bukan di bulan
Desember yang merupakan musim dingin di wilayah Palestina. Dalam Wikipedia disebutkan, bahwa ada juga pendapat yang berkata bahwa perayaan Natal bersumber dari tradisi Romawi pra-Kristen, peringatan bagi dewa pertanian Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin (<i>winter solstice</i>) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian. Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, atas dorongan dari kaisar Kristen pertama Romawi, Konstantin I, Paus Julius I memutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiran Yesus diperingati pada tanggal yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir Romawi, yaitu aliran Gereja Yesus Sejati, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Baptis Hari Ketujuh, Perserikatan Gereja Tuhan, kaum Yahudi Mesianik, dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia. Saksi-Saksi Yehuwa juga tidak merayakan Natal.</div>
<br />
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">HUBUNGAN DENGAN PERNYATAAN HABIB</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Karena bergulirnya kasus ini, sejumlah pihak banyak menghubungkan penistaan agama Habib dengan Ahok, terutama netizen di media sosial. Penulis mencoba menjabarkan mulai dari konteks pembicaraan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama, bahwa Habib Rizieq menyampaikan ceramahnya yang dianggap menyinggung tersebut tidak di muka umum</b>, melainkan hanya di sebuah majelis yang seluruhnya berisi umat Islam yang sepaham bahwa Yesus bukanlah Anak Tuhan, sehingga ceramah beliau hanya sekedar memberi pemahaman lebih kepada jamaahnya yang se-Iman dan se-Islam. Berbeda dengan Ahok yang menyebut Surat Al-Maidah 51 di muka umum, yaitu saat pertemuan dengan warga di Kepulauan Seribu, yang didalamnya tentu terdapat beberapa penganut Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedua, bahwa Ceramah Habib Rizieq sesuai dengan Keyakinan dan Ajaran Umat Islam yang Beliau yakini </b>serta tidak membawa ayat-ayat Bibel dalam ceramahnya, beliau hanya membawa ajaran umum Nasrani bahwa Nasrani merayakan Natal sebagai hari lahir Yesus Anak Tuhan, karena beliau paham bahwa bukan ranah beliau untuk membawa-bawa ayat agama lain terlebih bila beliau tidak paham karena memang tidak mengimani Bibel atau Alkitab. Berbeda dengan Ahok yang membawa Surat Al-Maidah 51 padahal jelas beliau bukanlah penganut Islam, dan tidak memiliki pemahaman yang cukup atas surat tersebut karena memang beliau tidak mengimani Alquran sehingga wajar kemudian bila Aa Gym menyebut Ahok telah "melampaui batas".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ketiga, bahwa yang menjadi permasalahan sebenarnya adalah ketika video ceramah ini tersebar ke muka umum</b>, sehingga mampu memicu amarah Umat Nasrani, karena kenyataan bahwa Islam memang tidak mengakui Yesus Anak Tuhan adalah berlawanan dengan Dogma Kristen, dan hal-hal yang menyangkut keyakinan/akidah merupakan ranah privasi sehingga tidak boleh kemudian Umat Nasrani melarang apa yang memang menjadi keyakinan dasar Umat Islam, dan begitu pula sebaliknya, karena semua itu kembali kepada keyakinan masing-masing pribadi. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Kafirun.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 25px; line-height: 180%; text-align: right;">
<b> <span style="font-size: x-large;">قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ ﴿١﴾ لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
﴿٢﴾ وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ
مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ
دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ ﴿٦</span><br />
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku."</i> (QS. Al-Kafirun : 1-6)</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka apabila ceramah diatas ditujukan bagi Umat Islam saja, maka hal tersebut sesuai dengan keyakinan dan ajaran di agama ini sehingga tidak ada pertentangan baginya. Namun bila disampaikan pada Umat Nasrani yang berbeda keyakinan, maka tentu terjadi pertentangan di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">KRITIK TERHADAP GUYONAN HABIB </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Banyak yang menilai bahwa pernyataan "<i>Kalau Yesus anak Tuhan, bidannya siapa?</i>" merupakan guyonan Habib sebagaimana biasa ia memberi ceramah di majelis yang beliau ikuti. Penulis melihat dari dua sisi berbeda, bahwa di satu sisi bagi Umat Islam tidak ada masalah dengan kalimat diatas karena memang sesuai dengan keyakinan bahwa Yesus bukan Anak Tuhan. Namun bagi Umat Kristen hal ini tentu menyakitkan hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tersebarnya video ceramah Habib kepada publik memberi akses bagi Umat Nasrani untuk dapat menemukan pernyataan ini, yang tentu membuat mereka tersinggung. Namun seandainya video ceramah tidak disebarkan, maka pernyataan diatas tidak akan bermasalah karena pendengar ceramah adalah jamaah yang se-akidah dengan beliau sehingga tidak menimbulkan pertentangan.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://i1.wp.com/img.eramuslim.com/media/thumb/500x0/2016/12/cuifen.jpg?ssl=1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://i1.wp.com/img.eramuslim.com/media/thumb/500x0/2016/12/cuifen.jpg?ssl=1" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Belakangan, muncul sebuah postingan di Facebook yang ditulis oleh netizen bernama <b>Cuifen Chow</b>. Menurutnya, yang disampaikan Habib Rizieq
tidaklah menghina Tuhan Yesus, sebab dalam dogma atau ajaran Islam
Tuhan memang tidak beranak. Lagi pula ia memandang bahwa Habib Rizieq
menyampaikan hal itu di komunitasnya sendiri, jamaah pengajian. Berikut
ini postingan status selengkapnya dari akun Cuifen Chow.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i><b>“PAK RIZIEQ BERSALAH?</b><br /> —————————————-<br />
Saya sudah melihat video pak Rizieq yg katanya menghina Yesus.
Kebetulan saya punya kawan2 muslim waktu kuliah dulu lalu saya bertanya
pada mereka via WA apakah perkataan Pak Rizieq ini benar ada dlm kitab
suci umat Islam? Lalu kawan saya mengatakan iya.</i><br />
<br />
<i>Maka
saya berkesimpulan Pak Rizieq tidak menghina Tuhan Yesus, karena Tuhan
tidak beranak adalah dogma dalam Islam. Lagipula saya melihat Pak Rizieq
menyampaikannya bukan pada forum umum tapi dikhususkan pada komunitas
mereka yakni pengajian.</i><br />
<br />
<i>Sama seperti saya yg meyakini Tuhan Yesus
adalah Anak Bapa, itu adalah dogma kami orang kristen. Lah kalau nanti
ada orang Islam yg melaporkan ke Polisi perihal dogma kristen yg
trinitas tsb yg sering disampaikan kpd kami di gereja dan tertulis di
kitab suci kami krn bertentangan dgn agama mereka bagaimana?</i><br />
<br />
<i>Kan
lucu melaporkan dogma? Namanya saja dogma ya untuk ranah privasi. Jangan
rasa tdk suka kita pada seseorang menjadikan kita tidak adil menilai
mereka. Saya yakin hal ini malah membuat pelapor menjadi jelek namanya.</i><br />
<i><br /> Yang damai saja lah. Salam Bhenika Tunggal Ika… </i>” demikian postingan Cuifen Chow sebagaimana dikutip Rancah Post, Selasa (27/12/2016).</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari postingan Cuifen Chow diatas, dapat dilihat bahwa ada poin-poin yang membuat Habib dianggap tidak menghina Umat Kristen, diantaranya <b>(1) Ceramah Habib sesuai ajaran Islam yang diyakini beliau dan (2) Penyampaian ceramah tidak di muka umum, melainkan khusus pada jamaah pengajian setempat</b>. Menurut Cuifen Chow, tindakan pelaporan yang dilakukan Mahasiswa Katolik tersebut hanya akan membuat pelapor menjadi jelek karena melaporkan dogma yang seharusnya tidak perlu dipertentangkan, karena menjadi keyakinan masing-masing individu.</div>
<br />
<h3>
<span style="font-size: large;">BAGAIMANA SEHARUSNYA</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Adanya pelaporan ini tentu menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua untuk perlunya menjaga lisan dari hal-hal yang mungkin dapat melukai perasaan orang lain yang tidak sepaham dengan kita. Walaupun pernyataan itu sekedar guyonan namun belum tentu semua dapat ikut merasakan guyonan itu, bahkan mungkin ada yang tersinggung dengan hal tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Sebagaimana difirmankan dalam Alquran surah Al-Anam ayat 108 yaitu:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: right;">
<b><span style="font-size: x-large;">وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا
اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ
عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا
كَانُوا يَعْمَلُونَ</span></b> </div>
<i>Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas
tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu
Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.</i> (Q.S Al-An'am 6:108)</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kini penulis mengembalikan kepada kepolisian yang akan memproses pelaporan tersebut. Dan tentunya, kita hanya bisa menunggu dan mendoakan yang terbaik bagi kita semua. Tentunya penulis berharap pula agar kasus ini, selayaknya kasus Ahok, agar tidak menggerus persatuan dan kesatuan antar umat beragama yang terus mendapat ujian di tahun 2016 ini, dan dapat menatap tahun 2017 mendatang dengan penuh rasa toleransi dan saling menghargai satu sama lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
REFERENSI</h3>
<ol>
<li>AlkitabOnline. <i><a href="http://alkitab.sabda.org/">http://alkitab.sabda.org/</a></i></li>
<li>Christian Answers. <i><a href="https://www.blogger.com/Jika%20Yesus%20adalah%20Anak%20Allah,%20kenapa%20Dia%20menyebut%20diri-Nya%20Anak%20Manusia?%20%20Read%20more%20at:%20http://christiananswers.net/indonesian/q-eden/son-of-man-i.html" target="_blank">Jika Yesus Anak Allah, Kenapa Dia Menyebut Dirinya Anak Manusia</a>. Christiananswers.net.</i> Diakses pada 29 Desember 2016</li>
<li><span class="st">Departemen Agama Republik Indonesia (1976) </span><span class="st"><em>Al-Qur'an dan Terjemahannya</em>, Jakarta: Bumi Restu</span></li>
<li><span class="st"><span class="st">Departemen Agama Republik Indonesia (2005)<em> Al-Qur'an Terjemahan</em>, Jakarta: PT. Syamil Cipta Media.</span> </span> </li>
<li>Habib bin Hilal. <i><a href="http://blog.al-habib.info/id/2015/12/waktu-tempat-kelahiran-jesus-quran/" target="_blank">Waktu & Tempat Kelahiran Jesus dalam Al Qur’an</a>. Blog Alhabib. </i>Diakses pada 29 Desember 2016</li>
<li>Ikhsanudin, Arief. (26 Desember 2016) <i><a href="https://news.detik.com/berita/d-3380801/dianggap-nistakan-agama-habib-rizieq-dilaporkan-ke-polisi" target="_blank">Dianggap Nistakan Agama, Habib Rizieq Dilaporkan ke Polisi</a>. Detik.com</i>. Diakses pada 29 Desember 2016</li>
<li>Munir, Rinaldi (22 Desember 2008) <i><a href="https://rinaldimunir.wordpress.com/2008/12/22/isa-dalam-pandangan-orang-islam-dan-kristen/" target="_blank">Isa dalam Pandangan Orang Islam dan Kristen</a>. Wordpress</i>. Diakses pada 29 Desember 2016</li>
<li>Tonz de Inotz (27 Desember 2016) <i><a href="http://www.rancahpost.co.id/20161266287/postingan-netizen-non-muslim-ini-jawab-tudingan-habib-rizieq-nistakan-agama-kristen/" target="_blank">Postingan Netizen Non Muslim Ini Jawab Tudingan Habib Rizieq Nistakan Agama Kristen</a>. Rancah Post.</i> Diakses pada 29 Desember 2016</li>
<li>Wikipedia Bahasa Indonesia, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Natal" target="_blank"><i>Natal</i></a>. Diakses pada 29 Desember 2016</li>
<li>Yos (27 Desember 2016). <i><a href="https://seword.com/politik/menduga-arah-kasus-penistaan-agama-oleh-habib-rizieq/" target="_blank">Menduga Arah Kasus Penistaan Agama Oleh Habib Rizieq</a>. Seword.com</i>. Diakses pada 29 Desember 2016 </li>
</ol>
<i><span class="red"><span id="r"> </span></span></i>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-66270600489093114632016-12-27T23:25:00.000+07:002018-12-16T13:03:58.677+07:00Selesainya "Pejuang Skripsi" 2012<br />
<div class="post-body">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm85F3Yx9rD6HqX3O5XZINnyDEHDCwXifUAGOD04biPXDCcRVa-sR442Uwp4lIfzOhZVt7aH3MWzulipC_AUj0qTyfwEGDQVVwm5_fD-2tgA5CTEVXVuPl8dLic0tdBLUlmyYWGTTOmP4/s1600/10683437_10203231482567683_8560401219347227757_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm85F3Yx9rD6HqX3O5XZINnyDEHDCwXifUAGOD04biPXDCcRVa-sR442Uwp4lIfzOhZVt7aH3MWzulipC_AUj0qTyfwEGDQVVwm5_fD-2tgA5CTEVXVuPl8dLic0tdBLUlmyYWGTTOmP4/s640/10683437_10203231482567683_8560401219347227757_o.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Bulan Mei menjadi awal bagi beberapa rekan RADON 2012. Setelah 4 tahun
kurang menjalani masa-masa kuliah di Kimia Unpad akhirnya mereka
berhasil menyelesaikan studinya dan berhak menyandang gelar Sarjana
Sains (S.Si). Perlahan tapi pasti, di bulan Mei, Agustus dan November
satu demi satu anggota RADON menyelesaikan studinya, berjuang
berbulan-bulan menyelesaikan tugas akhirnya, menghadapi bolak-balik
menyerahkan draft skripsi, di-PHP dosen pembimbing hingga dikritik dosen
penguji, namun semua itu terbayarkan dengan prosesi yudisium jurusan
yang mengukuhkan kami menjadi Sarjana Sains.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>
<div style="text-align: justify;">
Sedih.. ya, itulah yang kami rasakan ketika sekian lama berjuang
menempuh pendidikan tinggi kini harus meninggalkan kenangan itu, di
Kampus Jatinangor tercinta. Dapat kembali tinggal satu atap bersama
keluarga nun jauh disana, setelah sekian lama tinggal di Kos-Kosan,
hingga dapat kembali merasakan nikmatnya masakan buatan ibu sendiri,
setelah sekian lama menikmati masakan a la warteg.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahagia.. ya, itu juga yang kami rasakan ketika keluar dari gedung Kimia
Unpad dengan resmi menyandang gelar Sarjana. Di tengah ratusan bahkan
ribuan manusia yang berjuang untuk dapat menjadi sarjana, gelar itu
telah kami genggam. Betapa bahagia melihat senyum kedua orang tua yang
telah bersusah payah membiayai kuliah kami, melihat kami pulang dengan
kabar bahagia, anaknya telah menjadi seorang sarjana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Takut.. ya, kami pun merasakan hal demikian. Ketika gelar sarjana sudah
di tangan, tanggung jawab pun kami terima di belakangnya. Menjadi
seorang akademisi yang membawa bekal ilmu dari kampus, kami merasa takut
apabila ilmu kami menjadi sia-sia belaka. Ketika ilmu yang dituntut
selama bertahun-tahun itu menguap begitu saja, tidak kami aplikasikan.
Bukan hanya sebatas ilmu yang kami dapat di perkuliahan saja, ilmu
organisasi pun mesti kami aplikasikan. Percuma bila hal-hal itu hanya
menjadi pemanis belaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kami pun sadar bahwa apa yang telah dicapai bukan hanya karena
perjuangan dari diri kami sendiri. Doa dari orang tua, sahabat dan
guru-guru kami pun turut berada di balik itu semua. Menggerakkan
kehendak Tuhan untuk menyertai dan meridhoi setiap langkah kami hingga
sampai ke titik ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat dan Sukses bagi rekan-rekan RADON 2012. Selamat berkarya nyata
bagi Bangsa dan Negara. Senantiasa ingat akan kawan-kawan seperjuangan
kalian dan mari saling mendoakan agar senantiasa diberi kemudahan dalam
setiap langkah kita, langkah yang membawa kita menuju kesuksesan dunia
dan akhirat...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Best Regards...</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>RADON 2012</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi50iMeFRvBT6SMAp-aFmLe2QY7o_72jm5FX07p2_SaSQtNFexINTqAcO32MCmfSECY5ZiA4dqLaRSakMCaCGYRXpccOJXVIYQKoUZFS606ZPGFOtuq4WelZfH35swpak4n3_Xq9B2UaUA/s1600/557092_3761437351466_1287254915_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi50iMeFRvBT6SMAp-aFmLe2QY7o_72jm5FX07p2_SaSQtNFexINTqAcO32MCmfSECY5ZiA4dqLaRSakMCaCGYRXpccOJXVIYQKoUZFS606ZPGFOtuq4WelZfH35swpak4n3_Xq9B2UaUA/s640/557092_3761437351466_1287254915_n.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh54hpMd9DkgfwgAo5yExOI73avyDCxJ4APFrCBRW4hJjX9XwkEDMGJab6CUoT_xFFNSjo6Uai91LrCloSpfisIuwCQ-ib_9VxhRcymBvew9CXKTvAZUvWsWGymmIguDSsxV8rD4GscNs/s1600/290100_4652789204564_1444717023_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1177" data-original-width="1600" height="470" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh54hpMd9DkgfwgAo5yExOI73avyDCxJ4APFrCBRW4hJjX9XwkEDMGJab6CUoT_xFFNSjo6Uai91LrCloSpfisIuwCQ-ib_9VxhRcymBvew9CXKTvAZUvWsWGymmIguDSsxV8rD4GscNs/s640/290100_4652789204564_1444717023_o.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pXPZd2tV5a2EYOq2c-QgW8KwQoUETU8nWnZ0DSKyEBUhtMSLs4lhxmMq6ezgRiLhQcsqysex-U_My2qTQnlkgLKSRs1esXDPr178WbTyFScj8HTGVjNj7wlk049ggkaSo8Oe881BEVU/s1600/GqWhA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1203" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pXPZd2tV5a2EYOq2c-QgW8KwQoUETU8nWnZ0DSKyEBUhtMSLs4lhxmMq6ezgRiLhQcsqysex-U_My2qTQnlkgLKSRs1esXDPr178WbTyFScj8HTGVjNj7wlk049ggkaSo8Oe881BEVU/s640/GqWhA.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqhKGKKvLucf-tRnHjh8Ts3HU5YXb-bn1X6wu__24DT6DIYl9O6c-YAoQerN8gC3ThbKTV6mmldOYBSP-vgKGEC9DbIzDPriQenYCIGchYMiq1c5c_SLyunllMdgNFHYsFFzJgFojICE0/s1600/10288760_849734558375764_307431432364611884_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqhKGKKvLucf-tRnHjh8Ts3HU5YXb-bn1X6wu__24DT6DIYl9O6c-YAoQerN8gC3ThbKTV6mmldOYBSP-vgKGEC9DbIzDPriQenYCIGchYMiq1c5c_SLyunllMdgNFHYsFFzJgFojICE0/s640/10288760_849734558375764_307431432364611884_n.jpg" width="640" /></a></b></div>
</div>
</div>
<i><b><br /></b></i>
<i><b>Catatan: Tulisan ini disadur dari sumber aslinya di <a href="http://12adon.blogspot.co.id/2016/11/selesainya-pejuang-skripsi-2012.html">http://12adon.blogspot.co.id/2016/11/selesainya-pejuang-skripsi-2012.html</a>, tanpa mengubah isi artikel dari sumber aslinya sedikitpun.</b></i>Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-81417461486869841432016-11-10T15:24:00.004+07:002022-02-22T00:30:18.556+07:00Sejarah Festival Film Indonesia<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">SELAYANG PANDANG</span></span></h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia (FFI) merupakan ajang penghargaan tertinggi
bagi dunia perfilman di Indonesia. FFI pertama kali diselenggarakan pada
tahun 1955 dan berlanjut pada tahun 1960 dan 1967 (dengan nama Pekan
Apresiasi Film Nasional), sebelum akhirnya mulai diselenggarakan secara
teratur pada tahun 1973.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mulai penyelenggaraan tahun 1979, sistem Unggulan (Nominasi) mulai
dipergunakan. FFI sempat terhenti pada tahun 1992, dan baru
diselenggarakan kembali tahun 2004. Pada perkembangannya, diberikan juga
penghargaan Piala Vidia untuk film televisi.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pada tahun 1966 mulai diberikan Piala Citra kepada pemenang
penghargaan. Piala Citra yang dipergunakan hingga FFI 2007 ini merupakan
hasil rancangan dari seniman patung (Alm) Sidharta. Ketika FFI yang
semula diselenggarakan Yayasan Film Indonesia (YFI) diambil alih oleh
pemerintah, tahun 1979, Piala Citra pun disahkan oleh Menteri Penerangan
masa itu, yaitu Ali Murtopo.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Citra sendiri yang berarti ‘bayangan’ atau ‘<i>image</i>’ awalnya adalah
sebuah sajak karya Usmar Ismail. Sajak ini kemudian dijadikan sebagai
karya lagu oleh Cornel Simanjuntak. Berikutnya Usmar Ismail
menjadikannya sebagai sebuah film. Dalam tradisi FFI, Citra kemudian
dijadikan nama piala sebagai simbol supremasi prestasi tertinggi untuk
bidang perfilman.</span></span><br />
<br />
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">FOTO-FOTO SEJARAH FESTIVAL FILM INDONESIA</span></span></h3>
<h4>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 1955</span></span></b></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/53/Theatre_during_first_Indonesian_Film_Festival%2C_Peran_Pemuda_dalam_Kebangkitan_Film_Indonesia%2C_p157.jpg/800px-Theatre_during_first_Indonesian_Film_Festival%2C_Peran_Pemuda_dalam_Kebangkitan_Film_Indonesia%2C_p157.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="462" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/53/Theatre_during_first_Indonesian_Film_Festival%2C_Peran_Pemuda_dalam_Kebangkitan_Film_Indonesia%2C_p157.jpg/800px-Theatre_during_first_Indonesian_Film_Festival%2C_Peran_Pemuda_dalam_Kebangkitan_Film_Indonesia%2C_p157.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieW4YjOEK4wDW_LRJUf3zAb2FFSVWmOqobxmdNI9Q01YCsJVsW_BKR3WQeKC_d0P6VqTlEJ5eLSGP9V-_RF43Jxfff_VFX0VY-Wtn6V53IT5ukoOn2Ufr9h7UPdOWiwo6kvSKLkntnVng/s1600/FFI+1955.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="492" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieW4YjOEK4wDW_LRJUf3zAb2FFSVWmOqobxmdNI9Q01YCsJVsW_BKR3WQeKC_d0P6VqTlEJ5eLSGP9V-_RF43Jxfff_VFX0VY-Wtn6V53IT5ukoOn2Ufr9h7UPdOWiwo6kvSKLkntnVng/s640/FFI+1955.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b><br /></b>
<br />
<h4>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 1960</span></span></b></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgalPzlDRVPHVRwg2JZwAcqfyWRZHAgXKrmx20b8FNAYILXOQYPpD78b9_yikDXM2QjibZssfetb9JhHi7qlag7NRtRFyqzpubuWz7rUQ26jU88I2LgVoagEZpCjKibG06KwBOGU2okcfg/s1600/FFI+1960.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="558" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgalPzlDRVPHVRwg2JZwAcqfyWRZHAgXKrmx20b8FNAYILXOQYPpD78b9_yikDXM2QjibZssfetb9JhHi7qlag7NRtRFyqzpubuWz7rUQ26jU88I2LgVoagEZpCjKibG06KwBOGU2okcfg/s640/FFI+1960.jpg" width="640" /></a></div>
<b><br /></b>
<br />
<h4>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 1967</span></span></span></span></b></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg62JVgGq1bDhDPZ3MuroziWmY6DEa0y-V-mHXe0oWw3v5jSSCTOKvCqa_j7e2Wc2PJPQ_Dlq6PIH7RH1pAMjesueVICSRxn7L7HbBhTk4YGjY97JTRM1cYf0pqY0RwsiA50fiIw6j2_yM/s1600/FFI+1967.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg62JVgGq1bDhDPZ3MuroziWmY6DEa0y-V-mHXe0oWw3v5jSSCTOKvCqa_j7e2Wc2PJPQ_Dlq6PIH7RH1pAMjesueVICSRxn7L7HbBhTk4YGjY97JTRM1cYf0pqY0RwsiA50fiIw6j2_yM/w640-h640/FFI+1967.jpg" width="640" /></a></div>
<b><br /></b>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 1973</span></span> </span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgYGaulrisrlKB6O84lSnFYHuPwm4t7ahKOk_r8eQzsOxAY2mTR7IYfw-kDNgN2QdaGs4CdHK4j5pi9w49kD7Etu7UZL2nHICD4oCCP0BJCruFHZCsb6cvDezrvl2ylwh07wj5xnMPPw/s1600/FFI+1973+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgYGaulrisrlKB6O84lSnFYHuPwm4t7ahKOk_r8eQzsOxAY2mTR7IYfw-kDNgN2QdaGs4CdHK4j5pi9w49kD7Etu7UZL2nHICD4oCCP0BJCruFHZCsb6cvDezrvl2ylwh07wj5xnMPPw/w504-h640/FFI+1973+%25281%2529.jpg" width="504" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benyamin Sueb dan Rima Melati</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMnNUpySw9-4D_K9m6kptYqso7wSJ4kRoTSWJH9SM8mLvT6S1x0DS3v36CTAKNDUHxBPYeWZgQo6g0hZJvPkP9nawYDMnMlKMhOBK9LCI3rBsPwMPpuRsCFTzR-6ZxgdJlMnD9rtvEN4/s1600/FFI+1973+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="433" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMnNUpySw9-4D_K9m6kptYqso7wSJ4kRoTSWJH9SM8mLvT6S1x0DS3v36CTAKNDUHxBPYeWZgQo6g0hZJvPkP9nawYDMnMlKMhOBK9LCI3rBsPwMPpuRsCFTzR-6ZxgdJlMnD9rtvEN4/s640/FFI+1973+%25282%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benyamin Sueb sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE72U9rKt83pT8bbT5qn3iC2GtLOslDmX8pX2dTa_qFqqa4PXygJc7-yNJWUTMEclPc7trFE2FqWX4cJFL9XQ57qgWItWoUcCp7Pvj5jtnf21hOvcO1UgZyDpl4gzF-i1CldeRjNdfebE/s1600/FFI+1973+%25283%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="459" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE72U9rKt83pT8bbT5qn3iC2GtLOslDmX8pX2dTa_qFqqa4PXygJc7-yNJWUTMEclPc7trFE2FqWX4cJFL9XQ57qgWItWoUcCp7Pvj5jtnf21hOvcO1UgZyDpl4gzF-i1CldeRjNdfebE/s640/FFI+1973+%25283%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wim Umboh sebagai Sutradara Terbaik</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></b> </span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjITzWsaOpg8V8yRheVo0Uinr4mB2GBpzXYSTT4_wzpWhwlZXVI_FTO2IHANTplkK-dj9UMI0igC_yfZmMcqWJSTkQTiUeWAKszADQpin9K7hFYK8EH0DZTEJMSYA4t4yMRUU8sY2MiBeU/s1600/FFI+1973.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="495" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjITzWsaOpg8V8yRheVo0Uinr4mB2GBpzXYSTT4_wzpWhwlZXVI_FTO2IHANTplkK-dj9UMI0igC_yfZmMcqWJSTkQTiUeWAKszADQpin9K7hFYK8EH0DZTEJMSYA4t4yMRUU8sY2MiBeU/s640/FFI+1973.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 197<span style="font-family: inherit;">4</span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-ITpkoMvy8dT7gHp-64giGM68jsqrcXMtRGCwNw8PQiRksilCwH6FP_Jw7TFHRjf9RI98wTXNRbrOP33-eIr2F7B65xxQvCJCpLhy0ZZfQI3ogX1Kn7yfr6l5zlEQXDzr1RtHvNI4LA/s1600/FFI+1974.PNG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-ITpkoMvy8dT7gHp-64giGM68jsqrcXMtRGCwNw8PQiRksilCwH6FP_Jw7TFHRjf9RI98wTXNRbrOP33-eIr2F7B65xxQvCJCpLhy0ZZfQI3ogX1Kn7yfr6l5zlEQXDzr1RtHvNI4LA/w636-h640/FFI+1974.PNG" width="636" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Acara makan bersama para peraih piala Festival Film Indonesia 1974, Surabaya</td></tr>
</tbody></table>
<br /><h4><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 197<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">5</span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhyQesulQaDgNxtMDmRr5cQgkYORvwd5ZwSCNDehhmOVNNThG3nyLk7GdXlD9avn5I5kDHwiHMUnpzO1rMXKBGdOEjF14LuLZ7brxS6pEP_6fTGuebQzLEKa--0cXX4BfvPk63t5xhfbxBgermnV7SMHhXTsBB0yymCD3DM73GT11ZKhZlGVDRxKpDt=s1129" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="635" data-original-width="1129" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhyQesulQaDgNxtMDmRr5cQgkYORvwd5ZwSCNDehhmOVNNThG3nyLk7GdXlD9avn5I5kDHwiHMUnpzO1rMXKBGdOEjF14LuLZ7brxS6pEP_6fTGuebQzLEKa--0cXX4BfvPk63t5xhfbxBgermnV7SMHhXTsBB0yymCD3DM73GT11ZKhZlGVDRxKpDt=w640-h360" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Santi Sardi saat menerima piala khusus Pemeran Cilik Wanita Terbaik FFI 1975<br /></td></tr></tbody></table></div><div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJmc954llLKjS4LBm1ygN7zEcG1MQYWhRcQ0ZgEbIq9LJQ0PgFdM-84J3qb43qzyJMVZiCnbrInY6EdkNzBixLKPFRvDL-LIyqQLe7nr1BWBbx-LygknOJhnqqKHZS3FOiIyVJoo21KvU/s1600/FFI+1976.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJmc954llLKjS4LBm1ygN7zEcG1MQYWhRcQ0ZgEbIq9LJQ0PgFdM-84J3qb43qzyJMVZiCnbrInY6EdkNzBixLKPFRvDL-LIyqQLe7nr1BWBbx-LygknOJhnqqKHZS3FOiIyVJoo21KvU/w640-h480/FFI+1976.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Idris Sardi dan putri sulungnya Santi Sardi masing masing meraih Piala Citra dalam FFI 1975, masing-masing sebagai Penata Musik dan Pemeran Anak Terbaik dalam film <i>Senyum Di Pagi Bulan Desember</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 197<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">6</span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyPK3KYSvcppVxs6w6D2TTd4yluZUa4Qq6OS9G7z2BZr-fqxMkz4Eg9nZ2ayUqfU69qtPHQ5tEIRy-_SArgv4qSHBD2bWCOoAEwqVdzSg3od5TkdC2LmNDs0kuHk0TJ2aSb-Db8VzPYg4/s1600/FFI+1976+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyPK3KYSvcppVxs6w6D2TTd4yluZUa4Qq6OS9G7z2BZr-fqxMkz4Eg9nZ2ayUqfU69qtPHQ5tEIRy-_SArgv4qSHBD2bWCOoAEwqVdzSg3od5TkdC2LmNDs0kuHk0TJ2aSb-Db8VzPYg4/s1600/FFI+1976+%25282%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Paula Rumokoy dan Wim Umboh memegang Piala Citra FFI 1976 untuk Penyunting Terbaik</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 197<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">7</span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj29qve0pRVoW-ZG-1mewD2fFLoAqpbQxiPd-Ich_rqmvA_TTXAAISXQLMMWMHdW9TEmOuvDhhL1hCiQpApx3RhkgYoicvQpY2kmbEnFIouhd3mvpjCUd-rokh7yp_33ctthPmN1RqrZVE/s1600/FFI+1975.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="406" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj29qve0pRVoW-ZG-1mewD2fFLoAqpbQxiPd-Ich_rqmvA_TTXAAISXQLMMWMHdW9TEmOuvDhhL1hCiQpApx3RhkgYoicvQpY2kmbEnFIouhd3mvpjCUd-rokh7yp_33ctthPmN1RqrZVE/s640/FFI+1975.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption">Penerima Piala Citra Utama Festival Film Indonesia 1977. Ki-ka: Rachmat Hidayat, Widyawati, Benyamin Sueb dan Christine Hakim</td></tr></tbody></table></div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGYoGAA3L5i_Ed4ido4vju63GyZ1wZrpwdRQTyBgtFbHaamo8QEC4F_V-rYcqeig19M1XwCSUMTTyfiYH8qOt6ywRdRE8bSyrt2EwkyeT889n8j5wfJO6PPuFmd3KwgFQznibzHCgGy_g/s1600/FFI+1977.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGYoGAA3L5i_Ed4ido4vju63GyZ1wZrpwdRQTyBgtFbHaamo8QEC4F_V-rYcqeig19M1XwCSUMTTyfiYH8qOt6ywRdRE8bSyrt2EwkyeT889n8j5wfJO6PPuFmd3KwgFQznibzHCgGy_g/s640/FFI+1977.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benyamin Sueb dan Christine Hakim, Pemeran Utama Pria & Wanita Terbaik FFI 1977</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj44dwLwp_8z02gvwD9UtBmdXpS-jG0Q9HJqxpm-q3A83jEMvpvpMTWCUnRAqXoQj9j-e1jnT8vOvc3DcMvJ_YDU4KnC0Kwdm4xI_J9MvMOBwqkt7ObVO8JvMZOQNdaJc0JQSsjGGRSGT4/s1600/FFI+1977+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj44dwLwp_8z02gvwD9UtBmdXpS-jG0Q9HJqxpm-q3A83jEMvpvpMTWCUnRAqXoQj9j-e1jnT8vOvc3DcMvJ_YDU4KnC0Kwdm4xI_J9MvMOBwqkt7ObVO8JvMZOQNdaJc0JQSsjGGRSGT4/s640/FFI+1977+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benyamin Sueb dan Christine Hakim, Pemeran Utama Pria & Wanita Terbaik FFI 1977</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMSvJydXI42flYU8GsMs7emEpFkVlCmGvhPjHZfC5IMxYmOkU2rCx8vwzdr0-j7cUwivZHbasFBJLfoz9AVfjHABngssUvx5lmel5sGAF2UvY3UGp0n-u-2UEGc7UzilJi6XETjvRrX2I/s1600/FFI+1977+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMSvJydXI42flYU8GsMs7emEpFkVlCmGvhPjHZfC5IMxYmOkU2rCx8vwzdr0-j7cUwivZHbasFBJLfoz9AVfjHABngssUvx5lmel5sGAF2UvY3UGp0n-u-2UEGc7UzilJi6XETjvRrX2I/s1600/FFI+1977+%25282%2529.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benyamin Sueb dan Christine Hakim, Pemeran Utama Pria & Wanita Terbaik FFI 1977</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 197<span style="font-family: inherit;">8</span></span></span></span></span></b></span></span> </h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRzK-RSQRl_c1u-MaJFP01q8G5pVYOFNVNrDij7aOXJXMnCqWBH6uhPgO-wKv410EvRkSn-J6C9lPrMNB6SMcMFSZ23eltJns1oDFkj1bfT2UrYkMGT80wOuO62uXZ4SpVFSfEG2qcjVk/s1600/FFI+1978.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRzK-RSQRl_c1u-MaJFP01q8G5pVYOFNVNrDij7aOXJXMnCqWBH6uhPgO-wKv410EvRkSn-J6C9lPrMNB6SMcMFSZ23eltJns1oDFkj1bfT2UrYkMGT80wOuO62uXZ4SpVFSfEG2qcjVk/s1600/FFI+1978.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Joice Erna, Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 1978</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">2</span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhMcJBFEeudFzByWhPwylYESrXkQluy3waoItowEjb5X1pzjAuI35K0ed4EFZpawZEkugaUe9kWAXSYV2NkgtXkSu17jSNsEeQMXPcqqre7R8aPq-sLiItvfMaDlDcWGZazNnsaXsfqe0/s1600/FFI+1982.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhMcJBFEeudFzByWhPwylYESrXkQluy3waoItowEjb5X1pzjAuI35K0ed4EFZpawZEkugaUe9kWAXSYV2NkgtXkSu17jSNsEeQMXPcqqre7R8aPq-sLiItvfMaDlDcWGZazNnsaXsfqe0/w521-h640/FFI+1982.jpg" width="521" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Asrul Sani dengan piala saat menerima penghargaan Piala Citra sebagai
penulis skenario dalam acara penutupan FFI (Festival Film Indonesia)
1982, Jakarta, 1982.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">3</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span> </span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnRpOjbuVu6g9sWRlwHLZTjjI6pAzNKdy-8h1yL-DCZUwK7krbluoSfsEhziw21VYbupW3YC9oUzJDnnMU2rp4Tw5ZzrM8K2H9P49LoZU_s4sykp_GTA83OI0gNN1XtCYqfElsqXllRFY/s1600/FFI+1983+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="399" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnRpOjbuVu6g9sWRlwHLZTjjI6pAzNKdy-8h1yL-DCZUwK7krbluoSfsEhziw21VYbupW3YC9oUzJDnnMU2rp4Tw5ZzrM8K2H9P49LoZU_s4sykp_GTA83OI0gNN1XtCYqfElsqXllRFY/w640-h399/FFI+1983+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengumuman calon pemenang (nominasi) Festival Film Indonesia (FFI) 1983 di Studio I TVRI, Jakarta, 15 Mei 1983.</td></tr>
</tbody></table>
</span></span></span></span></span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Sz1b5JQRj0c9GoYKfay9HyVGgoCwyXinefIGiWHhNbWhCa9fOT268c94JDnqlxWdms48KfkRLyrU1_jkNtGXLvAvdJeVSH3xOVzcL5GhC4TgA5rRpx7jj0sg15ay1-svnmNRM2gEsxw/s1600/FFI+1983.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="414" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Sz1b5JQRj0c9GoYKfay9HyVGgoCwyXinefIGiWHhNbWhCa9fOT268c94JDnqlxWdms48KfkRLyrU1_jkNtGXLvAvdJeVSH3xOVzcL5GhC4TgA5rRpx7jj0sg15ay1-svnmNRM2gEsxw/w640-h414/FFI+1983.jpg" width="640" /></a></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<br />
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">4</span></span></span></span></span></span></b></span></span> </span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVJ7WZTeqkIgTIFh2OACTVkjD97IdtybS7Tzg0XE5g22QUFCpmeEfsSvnb1_DFPMg6ubSILY-1OwijKJjds47hq5GfZBFko_xH88oB8mB7-9JlIkOaGOHTyz5W2TnHzlRt8NQoVkbVsvY/s1600/FFI+1984+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="382" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVJ7WZTeqkIgTIFh2OACTVkjD97IdtybS7Tzg0XE5g22QUFCpmeEfsSvnb1_DFPMg6ubSILY-1OwijKJjds47hq5GfZBFko_xH88oB8mB7-9JlIkOaGOHTyz5W2TnHzlRt8NQoVkbVsvY/w640-h382/FFI+1984+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">El Manik (kiri) bersama Meriam Bellina menerima penghargaan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Yogyakarta, 1984.</td></tr>
</tbody></table>
</span></span></span></span></span></span></b></span></span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLgZeyes3vqJfLoyGhj3DtuaafL4sGE5C3f4Vg5B_DYs7EHw7pmbPLLgJzQ0lw3gPsc0lIuezi6S15fGH7WfqgbMmhM3bZXIkLcMtPKqtBgu1VI5QdvIxFqYRKjRwwJrtQS6fw-9jkCSE/s1600/FFI+1984.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="491" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLgZeyes3vqJfLoyGhj3DtuaafL4sGE5C3f4Vg5B_DYs7EHw7pmbPLLgJzQ0lw3gPsc0lIuezi6S15fGH7WfqgbMmhM3bZXIkLcMtPKqtBgu1VI5QdvIxFqYRKjRwwJrtQS6fw-9jkCSE/w640-h491/FFI+1984.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sutradara Sjumandjaja menerima penghargaan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Yogyakarta, 1984.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">5</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84xUjQ_AixC4QwLu3d7G2MLTER_dSB4u9WlBwX8GkjIDrxfR6KotROPA1QBVsG_YxlRS9unzgQd77cJbYFgpH74BdrI0KbkfIHdlUXT-8nyprEnGpBYwRcsRBMq-cn5IKXfouNltv_IU/s1600/FFI+1985+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84xUjQ_AixC4QwLu3d7G2MLTER_dSB4u9WlBwX8GkjIDrxfR6KotROPA1QBVsG_YxlRS9unzgQd77cJbYFgpH74BdrI0KbkfIHdlUXT-8nyprEnGpBYwRcsRBMq-cn5IKXfouNltv_IU/w640-h401/FFI+1985+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pawai artis dan pembangunan dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Bandung, Jawa Barat, 1985. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmy7RKgklMlS1R3WTId8GfhOfXY42MsDcj_IX1rW_6wYAoOnZNUZ325QDWHTGxezk3ucJZxnoZInliKfqzMK2uXmLALS1Ge-q8SDrxv6SUtrs5D1RLxcd2fawwLLjcBkk1qTPW4X24_pI/s1600/FFI+1985.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="420" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmy7RKgklMlS1R3WTId8GfhOfXY42MsDcj_IX1rW_6wYAoOnZNUZ325QDWHTGxezk3ucJZxnoZInliKfqzMK2uXmLALS1Ge-q8SDrxv6SUtrs5D1RLxcd2fawwLLjcBkk1qTPW4X24_pI/w640-h420/FFI+1985.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pawai artis dan pembangunan dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Bandung, Jawa Barat, 1985.<br /><br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b></b></div>
<br />
<h4>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">6</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></b></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirWphQnaoJHBn_AzEXye5WJg0VnoCdTeiyxZEy1-MaiR5fhXy0HeN0APZary2cucyn089opDcCx_Nrx7DaqjwGLukypyypdsj_UeZ8W7sQSkgLfgS0dKBw3qZqOEgiMgeZUjhB4H4oTKs/s1600/FFI+1986+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="397" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirWphQnaoJHBn_AzEXye5WJg0VnoCdTeiyxZEy1-MaiR5fhXy0HeN0APZary2cucyn089opDcCx_Nrx7DaqjwGLukypyypdsj_UeZ8W7sQSkgLfgS0dKBw3qZqOEgiMgeZUjhB4H4oTKs/w640-h397/FFI+1986+%25282%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Aktor Deddy Mizwar menerima piala Citra dalam Festival Film Indonesia, 1986</span></span></span></span></span></span></span></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiudoSeNwVH3gL4XaIGdVA7n4gR8WWL1J78Mf38ZjqbGPzFdJ6vUzjoamGYjt47auegzoUis0nEwM4qV0YmqFcgDCLGZj-rgyjnheYgWygjYyoB2f8pT_oJ_w2DIldS_HKm8DzZLLbZjDY/s1600/FFI+1986+%25283%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiudoSeNwVH3gL4XaIGdVA7n4gR8WWL1J78Mf38ZjqbGPzFdJ6vUzjoamGYjt47auegzoUis0nEwM4qV0YmqFcgDCLGZj-rgyjnheYgWygjYyoB2f8pT_oJ_w2DIldS_HKm8DzZLLbZjDY/w640-h401/FFI+1986+%25283%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktor Deddy Mizwar dan Tuti Indra Malaon menerima piala Citra dalam Festival Film Indonesia, 1986. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3p-VWhku8V7Y96n8mw3NPAUJODbqYtPzfPoY4p2tXH2LCpY2gAJ7VWpm88leREvSjObP1J7iBtGUc1QpdBeFztCMsnap_uc-QksvUx86XZBlJo1mGFaC78JCEslpJystSKNh6MPa2mUU/s1600/FFI+1986+%25284%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3p-VWhku8V7Y96n8mw3NPAUJODbqYtPzfPoY4p2tXH2LCpY2gAJ7VWpm88leREvSjObP1J7iBtGUc1QpdBeFztCMsnap_uc-QksvUx86XZBlJo1mGFaC78JCEslpJystSKNh6MPa2mUU/w640-h401/FFI+1986+%25284%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menteri Penerangan, Harmoko, memberikan sambutan dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1986. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8JyoeWTujLP1SpsW6o0Z2frpjX281uRFGkT2yd0bbm_A92PWeHR5vIPxU2OC3VKMFqleVFVrq0ZS4ugsOhG0cYNQ-2LgTzuUENI2wPjNVP0l8QDN3gkQ6DRTl5Z8J_qNQUfmuBaOWNQc/s1600/FFI+1986+%25285%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="399" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8JyoeWTujLP1SpsW6o0Z2frpjX281uRFGkT2yd0bbm_A92PWeHR5vIPxU2OC3VKMFqleVFVrq0ZS4ugsOhG0cYNQ-2LgTzuUENI2wPjNVP0l8QDN3gkQ6DRTl5Z8J_qNQUfmuBaOWNQc/w640-h399/FFI+1986+%25285%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari kiri: Meriam Bellina, Ria Irawan dan Ray Sahetapy dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1986.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw-w6wdQJEHe5icd1C7TmFgknNO9jAvqbwlNO73jO_HlyyqDEEkz9FyXLU2TYRYGeBqxbCcJYZ2rQ4YyYwaAUoUOhb8lFRmBCAsyD4sBsuvEBWwweMkp3T8PTSglTZ7U9hjrRC8pxsNHc/s1600/FFI+1986+%25286%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw-w6wdQJEHe5icd1C7TmFgknNO9jAvqbwlNO73jO_HlyyqDEEkz9FyXLU2TYRYGeBqxbCcJYZ2rQ4YyYwaAUoUOhb8lFRmBCAsyD4sBsuvEBWwweMkp3T8PTSglTZ7U9hjrRC8pxsNHc/w640-h401/FFI+1986+%25286%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Idris Sardi memimpin paduan suara dalam Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1986.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6CR5rcbbgGpXbGN8PghdcW0UvWAT4TNB5fCEIAUMij8i-fgwB8SRQ7aU0nNxUw7LIobsxt-gGNuEj4zuq7tk1iYMkiZNu1Q6kiWWORRyt9GpPBEhQtHCEyfIfkoTxgLLjpRdYYkQ08eA/s1600/FFI+1986+%25287%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="403" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6CR5rcbbgGpXbGN8PghdcW0UvWAT4TNB5fCEIAUMij8i-fgwB8SRQ7aU0nNxUw7LIobsxt-gGNuEj4zuq7tk1iYMkiZNu1Q6kiWWORRyt9GpPBEhQtHCEyfIfkoTxgLLjpRdYYkQ08eA/w640-h403/FFI+1986+%25287%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengumuman nominasi film dalam Festival Film Indonesia (FFI) di TVRI, Jakarta, 1986.</td></tr>
</tbody></table>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </b><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKU26Lm3J2QhcqGPSbmYgjwXB0heWW9Gp1T4oh0dbhPbQSCcGlh9J2lgmrKg91kxKMF4W_0zXgk9iQtoNRs8eVE_RyNKzKVy-BedA1osNXAFBpeDGi9omQ236ZqGDDSAkCkCwA281IBN8/s1600/FFI+1986.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKU26Lm3J2QhcqGPSbmYgjwXB0heWW9Gp1T4oh0dbhPbQSCcGlh9J2lgmrKg91kxKMF4W_0zXgk9iQtoNRs8eVE_RyNKzKVy-BedA1osNXAFBpeDGi9omQ236ZqGDDSAkCkCwA281IBN8/w480-h640/FFI+1986.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;">Niniek L. Karim, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik FFI 1986</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">7</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwOFJCSI3fEBbvxP0AcAY_YJNn5nKmKk2baSukm-IoulvV6mLnr__eobs_rD2n0DtldF_8Lk19JXuy8sGxSaC21CDkP3GXXt1z-Lu2gNYF_QB_8bySKhjOhSvXpoUh6IfX0OOHiOitRX0/s1600/FFI+1987.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwOFJCSI3fEBbvxP0AcAY_YJNn5nKmKk2baSukm-IoulvV6mLnr__eobs_rD2n0DtldF_8Lk19JXuy8sGxSaC21CDkP3GXXt1z-Lu2gNYF_QB_8bySKhjOhSvXpoUh6IfX0OOHiOitRX0/w640-h410/FFI+1987.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (kanan), Salim Said (ke 4 dari kiri)
dalam acara pengumuman nominasi FFI oleh tim juri di Studio TVRI,
Jakarta, 1987.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">8</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOcH9YEVDLcvwZ2GOiAwpuROXM4QDSusCU13DMhMB9FZO07WGvCD_f_xqjsgGtEy0rpH0YlQ8C2mNecxLjeqfySqzHWRCLIdqK603CwHxOlA-t2N3xIHx9sUPhNtqvS2-wzCY3pAxrGtI/s1600/FFI+1988+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="364" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOcH9YEVDLcvwZ2GOiAwpuROXM4QDSusCU13DMhMB9FZO07WGvCD_f_xqjsgGtEy0rpH0YlQ8C2mNecxLjeqfySqzHWRCLIdqK603CwHxOlA-t2N3xIHx9sUPhNtqvS2-wzCY3pAxrGtI/w640-h364/FFI+1988+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mathias Muchus dan Christine Hakim sebagai Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQv-BIBrE2DtQ-AFYuJs3n6zOQSPcwrynkkt2yL6N-7_HnBUl1ShniXjIKVL6M9qK_wY9-ccZ6TdjuXD1ns7CwNM5N0YnTWHWjspZl-lBtnRbpvpe6Tvmept6RrAkWQkY4gEakWDRld3Q/s1600/FFI+1988+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQv-BIBrE2DtQ-AFYuJs3n6zOQSPcwrynkkt2yL6N-7_HnBUl1ShniXjIKVL6M9qK_wY9-ccZ6TdjuXD1ns7CwNM5N0YnTWHWjspZl-lBtnRbpvpe6Tvmept6RrAkWQkY4gEakWDRld3Q/w426-h640/FFI+1988+%25282%2529.jpg" width="426" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Christine Hakim sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 1988</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRZQHkigPvKh41xmif50dYh9ztTQjuesbyS7eiOaw1KjiSjILNcYdFPcWIxTYHHB74OUgoWgUEjSuoaM2xvRwguxxo5xWdEfm207OAU11rHEijZwlrOU4g6Qkg4KcqW5zKIJKWRP81kl0/s1600/FFI+1988+%25283%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRZQHkigPvKh41xmif50dYh9ztTQjuesbyS7eiOaw1KjiSjILNcYdFPcWIxTYHHB74OUgoWgUEjSuoaM2xvRwguxxo5xWdEfm207OAU11rHEijZwlrOU4g6Qkg4KcqW5zKIJKWRP81kl0/w640-h480/FFI+1988+%25283%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mathias Muchus dan Christine Hakim sebagai Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9BxXHbbKQYLKs9gb1MHrBtTmkgF8IEQb4qm2jtfQ4eTqRuF-6LZJ9hK_s3rxUGU7snDrI_vVOqDNCeVA-8AksfKpB66BZkqJ4u8-GXe-_msk6KIB2ffXL7KfHE5xkVzRWz_rvluJda2I/s1600/FFI+1988.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9BxXHbbKQYLKs9gb1MHrBtTmkgF8IEQb4qm2jtfQ4eTqRuF-6LZJ9hK_s3rxUGU7snDrI_vVOqDNCeVA-8AksfKpB66BZkqJ4u8-GXe-_msk6KIB2ffXL7KfHE5xkVzRWz_rvluJda2I/w640-h425/FFI+1988.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Artis Benyamin Sueb (tengah), menyanyi dalam acara malam pengumuman
unggulan dan penutupan Festival Film Indonesia (FFI) 1988 di Gedung
Departemen Pertanian, Jakarta, 1988.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">8<span style="font-family: inherit;">9</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody></tbody></table>
<h4>
</h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMP-5L_Y1RH756ebzhYMQqWgiYZdkkez_FJeySxkigV_SNtZUZfe5A2K6mEw4gf_OQXrOksOOMfm5KIhWamoOrqDNtUaUDqG213K4aNruBvDnvJ36ZuDBHoHjNmNRdUtkGFRzdq6bUKnc/s1600/FFI+1989+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="427" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMP-5L_Y1RH756ebzhYMQqWgiYZdkkez_FJeySxkigV_SNtZUZfe5A2K6mEw4gf_OQXrOksOOMfm5KIhWamoOrqDNtUaUDqG213K4aNruBvDnvJ36ZuDBHoHjNmNRdUtkGFRzdq6bUKnc/w640-h427/FFI+1989+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menteri Penerangan Harmoko (tengah), Koes Hendratmo, dan rekan, dalam
acara penutupan Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1989.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzoaRaD9Bl6QcleYs78oYpazaw-7thITvh27o2R6h0OrbUYH0VsQi6m8cXsOchRfY7hAbNe9ZQ2wt4N5IxP5QlZYEu6vMNf1ro1bfR3ZKwkroMaCmVTOS7_i_d65qbjROrSabD4RpE49o/s1600/FFI+1989+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="484" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzoaRaD9Bl6QcleYs78oYpazaw-7thITvh27o2R6h0OrbUYH0VsQi6m8cXsOchRfY7hAbNe9ZQ2wt4N5IxP5QlZYEu6vMNf1ro1bfR3ZKwkroMaCmVTOS7_i_d65qbjROrSabD4RpE49o/w640-h484/FFI+1989+%25282%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Teguh Karya menerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1989.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRw_JWFEajmt_RAGLxTBwpaHNK9BLmWM7uUpd2pe4Rp5whOznjeitu3Hc08wqwFdAKVOuWEUyb7L9FDGb5qqI3kteylmTRZy0Yg6Ov3wJm3A2DJiH9gBiOznD3A3gFeV4R2mAHQLeW5fQ/s1600/FFI+1989+%25283%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="349" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRw_JWFEajmt_RAGLxTBwpaHNK9BLmWM7uUpd2pe4Rp5whOznjeitu3Hc08wqwFdAKVOuWEUyb7L9FDGb5qqI3kteylmTRZy0Yg6Ov3wJm3A2DJiH9gBiOznD3A3gFeV4R2mAHQLeW5fQ/w640-h349/FFI+1989+%25283%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rahmat Hidayat menerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1989.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Twm-0Jft9oI0iZ4GK7d17N-XbCk-oqdu2g4mJM9IyKhbSnoWaE7FWJ-kt2zfLPNWSjaVAehrqo3frv1y4irY8xNY_EA706ah71j56mR-v0h7HTPxqHL5TO0fenNaEkqEpSKq5BzJNLo/s1600/FFI+1989+%25284%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="349" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Twm-0Jft9oI0iZ4GK7d17N-XbCk-oqdu2g4mJM9IyKhbSnoWaE7FWJ-kt2zfLPNWSjaVAehrqo3frv1y4irY8xNY_EA706ah71j56mR-v0h7HTPxqHL5TO0fenNaEkqEpSKq5BzJNLo/w640-h349/FFI+1989+%25284%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rahmat Hidayat menerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1989.</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Nuirooa8AIEY4xkHUAdjWyRaobMar5VmmWGXS6CrAHb503YEiDmLh4u8xbSO3DKuV2xPbKBhsdW0moC08-TRnh9JnHuTzQ52D-FWWEZb4LgFoMiTp-F6qovT0sHIKX7FnXkEodoDyw0/s1600/FFI+1989.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="435" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5Nuirooa8AIEY4xkHUAdjWyRaobMar5VmmWGXS6CrAHb503YEiDmLh4u8xbSO3DKuV2xPbKBhsdW0moC08-TRnh9JnHuTzQ52D-FWWEZb4LgFoMiTp-F6qovT0sHIKX7FnXkEodoDyw0/w640-h435/FFI+1989.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana penutupan Festival Film Indonesia (FFI) di Jakarta, 1989.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">90</span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJugqwQnh94FY90f_4559YR1ZUXQNDFHfDSvIRkAfSjXM-EVuvfRZOYadW9BVEN49i1biONrRGKUeCDF_uvbjh1u1goAesFIWZ_RUXefGr9x8BF1fqLJ318EhtO2spTN_sv-5Ds7MstgA/s1600/FFI+1990+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="431" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJugqwQnh94FY90f_4559YR1ZUXQNDFHfDSvIRkAfSjXM-EVuvfRZOYadW9BVEN49i1biONrRGKUeCDF_uvbjh1u1goAesFIWZ_RUXefGr9x8BF1fqLJ318EhtO2spTN_sv-5Ds7MstgA/w640-h431/FFI+1990+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Artis Nurul Arifin bersama Rano Karno dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1990, di Jakarta</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj8D8kRbV2THCv-IQS9HNCUKt0r17nJvSeYOeKPOVIXwH155ioDJLyWUUcHE82gbX5vHWQX2_t6Dh1jD_UMuigN3TII4qT3jA_kfUc8IUeJumrEg4di7FeNBTB_-yF27NhIOzmh76cwOY/s1600/FFI+1990+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj8D8kRbV2THCv-IQS9HNCUKt0r17nJvSeYOeKPOVIXwH155ioDJLyWUUcHE82gbX5vHWQX2_t6Dh1jD_UMuigN3TII4qT3jA_kfUc8IUeJumrEg4di7FeNBTB_-yF27NhIOzmh76cwOY/w424-h640/FFI+1990+%25282%2529.jpg" width="424" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Artis cilik Viona Rosalina memegang Piala Citra yang dimenangkanya
sebagai pemeran anak-anak terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI)
1990, di Jakarta</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihvhImhUg4YJS350grLNqr0gdtYa1Ln8v_vBY4DxwsoKrB_sn_Fw3X1i1XWQ_H-SMZ2Xknl-v7ccFgOrJ5MD5qNgLBsoaDRkTME2PiJbNDBjfLnN3DWeTX8r6omtjrWyDC6EBJpUHP7sE/s1600/FFI+1990.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihvhImhUg4YJS350grLNqr0gdtYa1Ln8v_vBY4DxwsoKrB_sn_Fw3X1i1XWQ_H-SMZ2Xknl-v7ccFgOrJ5MD5qNgLBsoaDRkTME2PiJbNDBjfLnN3DWeTX8r6omtjrWyDC6EBJpUHP7sE/w640-h425/FFI+1990.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menteri Penerangan Harmoko (ke 2 dari kiri) bersama Arifin C. Noer
(kiri), dan Rano Karno dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1990, di
Jakarta</td></tr>
</tbody></table>
<h4>
</h4>
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;">91</span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXslbZEke_NAz7iNV0PIC0sKhzBDvMHDP5iH0HRERWpaqsrQCKEUx0vSKrFVptKfJIKsbSlyRMSrnB0h_d0Pt-PPCeoW2MyXMvyFR8e3Y3ZaL59b7xFjkcXGENEg0V7OGLymbksckNZ2E/s1600/FFI+1991+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXslbZEke_NAz7iNV0PIC0sKhzBDvMHDP5iH0HRERWpaqsrQCKEUx0vSKrFVptKfJIKsbSlyRMSrnB0h_d0Pt-PPCeoW2MyXMvyFR8e3Y3ZaL59b7xFjkcXGENEg0V7OGLymbksckNZ2E/w431-h640/FFI+1991+%25281%2529.jpg" width="431" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ayu Azhari dalam Festival
Film Indonesia (FFI) 1991 di Jakarta, 1991.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqAFUwCUrc8ccjgEddsCZKJ7IGbLabn0owjzTZBNzakCnLtzyIcTTtS3ZQPrrxFw7p3ZFhlww8ra0zhZumBya_ovh1PvRug8cC3uqdJcNhm5mYlB98pMUZ2hFFhboe5BgXwXbHlYGhnMQ/s1600/FFI+1991+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqAFUwCUrc8ccjgEddsCZKJ7IGbLabn0owjzTZBNzakCnLtzyIcTTtS3ZQPrrxFw7p3ZFhlww8ra0zhZumBya_ovh1PvRug8cC3uqdJcNhm5mYlB98pMUZ2hFFhboe5BgXwXbHlYGhnMQ/w640-h425/FFI+1991+%25282%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari kiri: Kasino Warkop, Titi Dwijayati, Indro Warkop, dan Wahyu
Sardono alias Dono Warkop membacakan pengumuman pemenang dalam Festival
Film Indonesia (FFI) 1991 di Jakarta, 1991.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUxolcGETj4yVDEHhPdpeG3AFCFuE94gcLBL4OtdxsfOk6MUQSI_VvewxSzUhe-eBZ1NjJrG-N1KO2Rk8Yvg9s_EJVqupvJHlVAiU3Z9AWpqXoPbNio4da2H2VzEKiHRNOajpSmcUGEmo/s1600/FFI+1991.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="427" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUxolcGETj4yVDEHhPdpeG3AFCFuE94gcLBL4OtdxsfOk6MUQSI_VvewxSzUhe-eBZ1NjJrG-N1KO2Rk8Yvg9s_EJVqupvJHlVAiU3Z9AWpqXoPbNio4da2H2VzEKiHRNOajpSmcUGEmo/w640-h427/FFI+1991.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menteri Penerangan (Menpen) Harmoko (kiri) menyerahkan Piala Citra
kepada Budiati Abiyoga (kedua dari kanan) dan Sutradara Garin Nugroho
(paling kanan) dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1991 di Jakarta,
1991. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 19<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">92</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimlCXAgpLKsIZH0yH7B9ShxYzIwgjqW4EIy1SlFTpK2m9uzx4csZU9g2PDV-yX4f4u2rZJiPvdYA98E4sFIQp9Ps4WJVf-uvH81TWw2Nh4CApYVfBB9jLJBhlMXLc3GQ_n5eacubcAaNg/s1600/FFI+1992.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimlCXAgpLKsIZH0yH7B9ShxYzIwgjqW4EIy1SlFTpK2m9uzx4csZU9g2PDV-yX4f4u2rZJiPvdYA98E4sFIQp9Ps4WJVf-uvH81TWw2Nh4CApYVfBB9jLJBhlMXLc3GQ_n5eacubcAaNg/s640/FFI+1992.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lydia Kandou dan Jamal Mirdad sebagai Pemeran Utama Wanita & Pria Terbaik FFI 1992<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh98Bb0eV1yzl5Ojc6zyMYZ3g0j16tce-BxUP85pVM02UhQ4F8dUMIqawk1sHVZ67-YXXjI6h7CZUimaYaR4ifRg3aSOTAd0xCJFIJ33u0si4U4PjmF8qy6lFOSvWNjme02OJ-FzeatS9I/s1600/FFI+1992+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="431" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh98Bb0eV1yzl5Ojc6zyMYZ3g0j16tce-BxUP85pVM02UhQ4F8dUMIqawk1sHVZ67-YXXjI6h7CZUimaYaR4ifRg3aSOTAd0xCJFIJ33u0si4U4PjmF8qy6lFOSvWNjme02OJ-FzeatS9I/w640-h431/FFI+1992+%25281%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jamal Mirdad dan Lidya Kandau foto bersama Menteri Penerangan Harmoko
setelah mendapat Piala Citra sebagai aktor dan artis terbaik lewat film
Ramadhan dan Ramona pada acara Festival Film Indonesia (FFI) '92 di
Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 1992.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs66ASAnkl1dm5ZhociRyyGHqJHx4jbTSpYZwpzwX_YQktfSJ4TxU7_HWD-XNmEy3hDIcNNSLx48-odDeta9Iyskv_ZeGJWotgkthm4Ls_LIokJNUb-aWgXvBcxIo-moLvq7PmYXVNAj4/s1600/FFI+1992+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs66ASAnkl1dm5ZhociRyyGHqJHx4jbTSpYZwpzwX_YQktfSJ4TxU7_HWD-XNmEy3hDIcNNSLx48-odDeta9Iyskv_ZeGJWotgkthm4Ls_LIokJNUb-aWgXvBcxIo-moLvq7PmYXVNAj4/w422-h640/FFI+1992+%25282%2529.jpg" width="422" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dian Nitami pada acara Festival Film Indonesia (FFI) '92 di Sasono
Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 1992</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 2004</span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCoIZ3Xli8qxT74Iw6aldBdkJhERrJlVeVrZF9-BXkDH6Gs-oSBvJERN4NxEYdsw7PJxO-D3OGMxVuue9INKhV6O2wgRk6o8TYrklJwEzsTtbf9LBX21JbGmj5I0BQ254oH3kHU5_NEw0/s1600/FFI+2004+%25281%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCoIZ3Xli8qxT74Iw6aldBdkJhERrJlVeVrZF9-BXkDH6Gs-oSBvJERN4NxEYdsw7PJxO-D3OGMxVuue9INKhV6O2wgRk6o8TYrklJwEzsTtbf9LBX21JbGmj5I0BQ254oH3kHU5_NEw0/s1600/FFI+2004+%25281%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktor Misbach Yusa Biran (kiri) disaksikan Alex Komang (kanan) saat
menerima Piala Citra Penghargaan Khusus Untuk Kesetiaan Profesi dalam
Festival Film Indonesia (FFI) 2004 periode November 2000 s/d November
2003 di Gedung Rama Shinta, Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta, 11 Desember
2004.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcSypJNTEUymFe_iTMESKyQDbxgo0-5DO-QWi1dwXv1YZe5gF9MvQ2ULDgAacRgAj6PfRyWh-eOB7wkCqBGN9v7Mz0JnEJJv9K8stzC4J5Ljlokz7wcCXYobgvTRF3wjrrTB1FicgjqqI/s1600/FFI+2004+%25282%2529.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcSypJNTEUymFe_iTMESKyQDbxgo0-5DO-QWi1dwXv1YZe5gF9MvQ2ULDgAacRgAj6PfRyWh-eOB7wkCqBGN9v7Mz0JnEJJv9K8stzC4J5Ljlokz7wcCXYobgvTRF3wjrrTB1FicgjqqI/w640-h442/FFI+2004+%25282%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktor Tora Sudiro saat menerima Piala Citra sebagai aktor pemeran utama
terbaik dalam film "Arisan" dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2004
periode November 2000 s/d November 2003 di Gedung Rama Shinta, Dunia
Fantasi, Ancol, Jakarta, 11 Desember 2004.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4o1YSekavj8U10zQ7RIyE6fv-hIx2UM1UuMzXuEYNnchRXbhiFZyjW_TaCmSZfgZu4OnQN3m1pLXQ8euO4xlGf4dveLd9jkPVNvAw5GG9M3hltAWaNS5lxABZ-TI3Sj21cl1c8T9pmwk/s1600/FFI+2004.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4o1YSekavj8U10zQ7RIyE6fv-hIx2UM1UuMzXuEYNnchRXbhiFZyjW_TaCmSZfgZu4OnQN3m1pLXQ8euO4xlGf4dveLd9jkPVNvAw5GG9M3hltAWaNS5lxABZ-TI3Sj21cl1c8T9pmwk/w640-h426/FFI+2004.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktris film dan pemain sinetron Dian Sastrowardoyo saat menerima Piala Citra sebagai aktris terbaik
dalam film "Ada Apa Dengan Cinta" dalam Festival Film Indonesia (FFI)
2004 periode November 2000 s/d November 2003 di Gedung Rama Shinta,
Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta, 11 Desember 2004.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 200<span style="font-family: inherit;">5</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3L3eJI8ZSl20aSh8XISl2EyKV9P_VKyUYK1X73gdt6SdDE_8rW4X996kP2C1wWG_lLTf-DNku6c0X_uR0fUbPZHB__T-2CwjyKg4AsoZ_q3OyHUpI_Tf1Zy3KMhsP69OWsVsPVYjyHq0/s1600/FFI+2005.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="365" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3L3eJI8ZSl20aSh8XISl2EyKV9P_VKyUYK1X73gdt6SdDE_8rW4X996kP2C1wWG_lLTf-DNku6c0X_uR0fUbPZHB__T-2CwjyKg4AsoZ_q3OyHUpI_Tf1Zy3KMhsP69OWsVsPVYjyHq0/w640-h365/FFI+2005.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aktris Marcella Zalianty (tengah) disaksikan Surya Saputra (kiri) dan
Yenny Rachman menerima penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk
film "Brownies" dalam Malam Penganugerahan Piala Citra Festival Film
Indonesia (FFI) 2005 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC),
Jakarta, Kamis 15 Desember 2005.</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 20<span style="font-family: inherit;">08</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://v-images2.antarafoto.com/ffi-2008-kbt7sw-prv.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="483" src="http://v-images2.antarafoto.com/ffi-2008-kbt7sw-prv.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sutradara terbaik film Fiksi Moully Surya mengangkat Piala yang
diserahkan Menbudpar Jero Wacik pada Festival Film Indonesia 2008 di Gedung
Sate, Bandung, Jawa Barat</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 200<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">9</span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhJD7VK7a_U-67QlcGtr4FdJnEdVbqR8OBSgHDq4bxXjs-w6oHdlw99jUL7o3UGQ8Bi_FU5wn0hj1fSNiVSUmphFuQ8b3H_KFkiUharlU7PlIKqnbVvdrycX6UFijJBt-uo6tCrfD3zKR1LoFy4hcTWEtUr8BzMoGT-phgJh8zTOxF28S4j46Gnv40H=s929" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhJD7VK7a_U-67QlcGtr4FdJnEdVbqR8OBSgHDq4bxXjs-w6oHdlw99jUL7o3UGQ8Bi_FU5wn0hj1fSNiVSUmphFuQ8b3H_KFkiUharlU7PlIKqnbVvdrycX6UFijJBt-uo6tCrfD3zKR1LoFy4hcTWEtUr8BzMoGT-phgJh8zTOxF28S4j46Gnv40H=w434-h640" width="434" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wong Aksan dan Titi Rajo Bintang<br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC34x6CV9G3R1I9BK-xjCOyrssEr2v83REhEOJ2pRLGWJYmEDnvbcrlTNFDoSzw_V8Fo-RfH_nzhK4d2GfLidPzjMTYDPSA0Kx105vdb8NG7g6gRSXiCdOwZhEjk4Chju1Al5jLRCicQHr/w1200-h630-p-k-no-nu/ffi_2009___titi_sjuman.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="464" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC34x6CV9G3R1I9BK-xjCOyrssEr2v83REhEOJ2pRLGWJYmEDnvbcrlTNFDoSzw_V8Fo-RfH_nzhK4d2GfLidPzjMTYDPSA0Kx105vdb8NG7g6gRSXiCdOwZhEjk4Chju1Al5jLRCicQHr/w640-h464/ffi_2009___titi_sjuman.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Titi Rajo Bintang meneria Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 20<span style="font-family: inherit;">10</span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></h4>
<b><b>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-full wp-image-406" height="480" src="https://ardnas20.files.wordpress.com/2010/12/101029_film-3-hati-2-dunia-1-cinta-ffi-20101.jpg?w=750" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta sebagai Film Terbaik FFI 2010 (Foto: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)</td></tr>
</tbody></table>
</b></b><b><b></b></b><br />
<div class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_406" style="width: 500px;">
</div>
<b><b>
</b></b><b><b></b></b><b><span style="text-decoration: underline;"></span></b>
<span style="text-decoration: underline;"></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-full wp-image-408" height="480" src="https://ardnas20.files.wordpress.com/2010/12/101028_reza-rahadian-ffi-2010.jpg?w=750" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Reza Rahardian" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Reza Rahardian (3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta), Pemeran Utama Pria Terbaik (Foto: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)</td></tr>
</tbody></table>
<b></b><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-full wp-image-409" height="480" src="https://ardnas20.files.wordpress.com/2010/12/laura-basuki.jpg?w=750" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Laura Basuki" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Laura Basuki (3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Foto: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="size-full wp-image-410" height="480" src="https://ardnas20.files.wordpress.com/2010/12/101021_beni-setiawan-ffi-2010.jpg?w=750" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Beni Setiawan" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beni Setiawan (3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta), Penyutradaraan Terbaik (Foto: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 2011</span></span> </span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://ardnas20.files.wordpress.com/2011/12/sang-penari-film-terbaik-piala-citra-ffi-2011.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="369" src="https://ardnas20.files.wordpress.com/2011/12/sang-penari-film-terbaik-piala-citra-ffi-2011.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sang Penari, meraih Piala Citra Film Terbaik FFI 2011</td></tr>
</tbody></table>
<br /></b><b></b><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.jendelasastra.com/files/user/762/sang-penari-film-terbaik-ffi-2011.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="413" src="http://www.jendelasastra.com/files/user/762/sang-penari-film-terbaik-ffi-2011.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sang Penari, meraih Piala Citra Film Terbaik FFI 2011</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<br />
<h4>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia 2012</span></span> </span></span></b></span></span></h4>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://i1194.photobucket.com/albums/aa374/gp_mobiles/FFI-1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://i1194.photobucket.com/albums/aa374/gp_mobiles/FFI-1.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Acha Septriarsa, meraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2012</td></tr>
</tbody></table>
<br /><b></b><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://images.solopos.com/2012/12/08122012_Harian-Jogja_Pembukaan-FFi-2012_01.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="420" src="https://images.solopos.com/2012/12/08122012_Harian-Jogja_Pembukaan-FFi-2012_01.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertunjukan pada Malam Penganugerahan Piala Citra FFI 2012</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UomRSZYf-m9-z4gpIrXhN1sXA5Y=/640x480/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/579997/original/ffi121209a-v.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UomRSZYf-m9-z4gpIrXhN1sXA5Y=/640x480/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/579997/original/ffi121209a-v.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penyerahan Piala Citra FFI 2012 </td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></span></span></span></span></span></b></span></b></span></b></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhibQgmnQWbtj7ezcSWfhEQPszlp0vU7giertFPeDDjQzJQNsqNF2-QdN1zuPzeZZr-U1LSDI8uRUau2SwwuJkQKogIOE6yOF0ODCFoidax9tq-NfGMlLlR97q-WszfXVBkJdYZKcUWr2zP/s1600/Senyum+Kemenangan+Piala+FFI+2012.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhibQgmnQWbtj7ezcSWfhEQPszlp0vU7giertFPeDDjQzJQNsqNF2-QdN1zuPzeZZr-U1LSDI8uRUau2SwwuJkQKogIOE6yOF0ODCFoidax9tq-NfGMlLlR97q-WszfXVBkJdYZKcUWr2zP/w640-h426/Senyum+Kemenangan+Piala+FFI+2012.JPG" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kiri-kanan: Gatot Brajamusti, Dedy Mizwar, Acha Septriarsa dan Donny Damara, meraih Piala Citra Utama FFI 2012</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 20<span style="font-family: inherit;">1<span style="font-family: inherit;">3</span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://bimg.antaranews.com/kalbar/2013/12/ori/Piala-Citra-3.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="427" src="http://bimg.antaranews.com/kalbar/2013/12/ori/Piala-Citra-3.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Reza Rahadian meraih Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2013, Semarang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></span></span></span></span></span></b></span></b></span></b></div>
<br />
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://bimg.antaranews.com/kalbar/2013/12/ori/Piala-Citra2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="427" src="http://bimg.antaranews.com/kalbar/2013/12/ori/Piala-Citra2.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Adinia Wirasti meraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2013, Semarang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://bimg.antaranews.com/kalbar/2013/12/ori/Piala-Citra1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="427" src="http://bimg.antaranews.com/kalbar/2013/12/ori/Piala-Citra1.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sang Kiai meraih Piala Citra untuk Film Terbaik FFI 2013, Semarang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 20<span style="font-family: inherit;">1<span style="font-family: inherit;">4</span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://assets-a2.kompasiana.com/statics/files/1417958043212754378.jpg?t=o&v=760" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="358" src="http://assets-a2.kompasiana.com/statics/files/1417958043212754378.jpg?t=o&v=760" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cahaya Dari Timur: Beta Maluku meraih Piala Citra Film Terbaik FFI 2014, Palembang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></span></span></span></span></span></b></span></b></span></b></div>
<br />
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/daftar-peraih-piala-citra-festival-film-indonesia-2014-di-palembang_20141207_084834.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/daftar-peraih-piala-citra-festival-film-indonesia-2014-di-palembang_20141207_084834.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cahaya Dari Timur: Beta Maluku meraih Piala Citra Film Terbaik FFI 2014, Palembang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"> </span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 20<span style="font-family: inherit;">1<span style="font-family: inherit;">5</span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://images.solopos.com/2015/11/Piala-Citra-FFI-2015-Jajang-C.-Noer.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="http://images.solopos.com/2015/11/Piala-Citra-FFI-2015-Jajang-C.-Noer.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jajang C. Noer mewakili Mathias Muchus menerima Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2015, Tangerang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></span></span></span></span></span></b></span></b></span></b></div>
<br />
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/film-siti-pemenang-ffi-2015_20151124_000436.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="359" src="https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/film-siti-pemenang-ffi-2015_20151124_000436.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anies Baswedan menyerahkan Piala Citra Film Terbaik FFI 2015 kepada produser film Siti</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://images.solopos.com/2015/11/FCXjxba4-Tara-Basro-FFI-2015-Piala-Citra-2015.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://images.solopos.com/2015/11/FCXjxba4-Tara-Basro-FFI-2015-Piala-Citra-2015.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tara Basro menerima Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2015, Tangerang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://cdn.tmpo.co/data/2015/11/24/id_457255/457255_620.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="365" src="https://cdn.tmpo.co/data/2015/11/24/id_457255/457255_620.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Joko Anwar menerima Piala Citra Sutradara Terbaik FFI 2015, Tangerang</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Festival Film Indonesia<span style="font-family: inherit;"> 20<span style="font-family: inherit;">1<span style="font-family: inherit;">6</span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span> </span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></span></span></span></span></span></span></b></span></span></div>
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglCQjzmb9i8o0SRLVHKxuzQHnVtZeK8UZ_vyDxTjPv9GDVkHSbfYmmrUCIG6GsolteflHD5o_CrC9q4j_2maC2jQ4e1_MiACmXYI3t_wzUd7g2LGM4FXfnN-X9VPrs4ZtBZA8TfoKqR-Y/s1600/FFI+2016.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglCQjzmb9i8o0SRLVHKxuzQHnVtZeK8UZ_vyDxTjPv9GDVkHSbfYmmrUCIG6GsolteflHD5o_CrC9q4j_2maC2jQ4e1_MiACmXYI3t_wzUd7g2LGM4FXfnN-X9VPrs4ZtBZA8TfoKqR-Y/w640-h480/FFI+2016.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Produser Mira Lesmana dan Sutradara Riri Riza berpelukan usai menerima Piala Citra untuk Film Terbaik FFI 2016, Jakarta</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<h3>
<span style="font-size: large;">SUMBER: </span></h3>
<ul>
<li><span style="font-size: small;">Wikipedia Bahasa Indonesia, "Festival Film Indonesia"</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Situs web Piala Citra Festival Film Indonesia [URL]</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Sinematek Indonesia</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Perpustakaan Nasional Republik Indonesia</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Arsip Nasional Republik Indonesia</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kapanlagi.com</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tempo.co</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Antara</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Beritagar</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Muvila.com</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Cinema 21</span></li></ul><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-37079053543778261582016-10-08T11:58:00.001+07:002017-08-03T11:37:56.429+07:00Kontroversi Pernyataan Ahok tentang Surah Al Maidah ayat 51<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4jRkKsrdStzKdHY8EZeHul_o2WQhAhVrIID5paYTRW2Phb301Anu_KGLjz1MrOTLezjebPywy05EGzdYAoritxI6vRHzQT6Rc_pUP4BZtVWO8JNptVvu_qcxyw1zMOG5QXKERH_qPFl8/s640/Dipetisi+Lebih+Dari+30+Ribu+Orang+Terkait+Surah+Al+Maidah+Ayat+51%252C+Begini+Jawaban+Tim+Sukses+Ahok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4jRkKsrdStzKdHY8EZeHul_o2WQhAhVrIID5paYTRW2Phb301Anu_KGLjz1MrOTLezjebPywy05EGzdYAoritxI6vRHzQT6Rc_pUP4BZtVWO8JNptVvu_qcxyw1zMOG5QXKERH_qPFl8/s1600/Dipetisi+Lebih+Dari+30+Ribu+Orang+Terkait+Surah+Al+Maidah+Ayat+51%252C+Begini+Jawaban+Tim+Sukses+Ahok.jpg" /></a></span></div>
<br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Beberapa hari terakhir publik khususnya umat Islam dikejutkan dengan beredarnya video mengenai pernyataan Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sebuah pertemuan dengan warga Pulau Seribu yang dalam satu bagian pernyataannya menyebut "dibohongi<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">n pake surat </span>Al Maidah 51...". Video lengkap pernyataan ini penulis tampilkan dibawah ini.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/N2Bn5JKTGkI/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/N2Bn5JKTGkI?feature=player_embedded" width="320"></iframe></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Pernyataan tersebut sontak membuat Umat Islam yang terpanggil hatinya menjadi marah dan menuntut Ahok terkait hal tersebut. Walau Ahok sendiri menilai tidak ada yang salah dengan pernyataan dirinya (Detikcom, 7 Oktober 2016), namun sudah jelas bahwa pernyataan Ahok dengan membawa-bawa surah Al Maidah 51 yang merupakan perintah Allah SWT bagi mereka yang "merasa dirinya" beriman untuk tidak memilih pemimpin yang tidak se-akidah<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">, merupakan tin<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">dakan <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">yang tidak patut dan berpotensi menimbulkan konflik antar umat beragama.</span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Isi Surah Al Maidah ayat 51</span></h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="st_facebook_vcount"><span class="st_fblike_vcount"><span class="st_twitter_vcount"><span class="st_googleplus_vcount"><span class="st_linkedin_vcount"><span class="st_pinterest_vcount"><span class="st_email_vcount"></span></span></span></span></span></span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://www.surah.my/images/s005/a051.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.surah.my/images/s005/a051.png" /></a></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><i>“Hai orang-orang beriman janganlah kalian mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi wali kalian; sebagian mereka adalah wali
bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kalian mengambil mereka
menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.” (QS Al-Maidah: 51)</i></b></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dari arti surah diatas sudah jelas bahwa Umat Islam dilarang menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali (pemimpin). Secara tidak langsung ayat ini juga menjadi bagian dari dasar "perpolitikan" umat Islam. Kenyataan bahwa Alquran sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia tidak hanya mengatur tata cara beribadah saja, namun juga bagaimana berperilaku dalam kehidupan sehari-hari tentunya juga mengatur tata cara bernegara, berpolitik hingga urusan terkecil seperti makan dan minum.</span><span class="st_facebook_vcount"><span class="st_fblike_vcount"><span class="st_twitter_vcount"><span class="st_googleplus_vcount"><span class="st_linkedin_vcount"><span class="st_pinterest_vcount"><span class="st_email_vcount"> </span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="st_facebook_vcount"><span class="st_fblike_vcount"><span class="st_twitter_vcount"><span class="st_googleplus_vcount"><span class="st_linkedin_vcount"><span class="st_pinterest_vcount"><span class="st_email_vcount">Kenyataan lainnya bahwa larangan menjadikan orang kafir (orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW) sebagai pemimpin tidak hanya muncul pada surat Al Maidah. Setidaknya ada 7 ayat dalam Alquran yang dengan tegas melarang umat Islam yang beriman untuk menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, diantaranya:</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<ul style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah Ali Imran 28</span></span></li>
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span></span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah An Nisa 144</span></span></li>
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span></span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah Al Maidah 51</span></span></li>
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span></span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah Al Maidah 57</span></span></li>
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span></span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah At Taubah 23</span></span></li>
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span></span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah Al Mujadilah 22</span></span></li>
<span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span></span>
<li><span style="color: blue;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Surah Ali Imran 149-150</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penulis kemudian mengutip Ceramah Dai kondang AA Gym (</span><a href="https://www.youtube.com/watch?v=XyuT05mMfTE" target="_blank">video di Youtube</a><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">), yang menerangkan bahwa seluruh Umat Islam mengikuti larangan Alquran meminum khamr/alkohol walau di Alquran hanya ada satu ayat yang menerangkannya. Begitu pula dengan larangan memakan babi hanya ada 2 ayat di Alquran yang melarangnya namun ditaati dengan baik. </span><span style="color: red;"><b>Mengapa 7 ayat larangan Alquran memilih pemimpin yang tidak se-akidah tidak ditaati dengan baik?</b></span></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Al Maidah ayat 51 Sebagai Alat Politik</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/AR6MYDOtps4/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/AR6MYDOtps4?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Secara tidak langsung, ayat diatas menjadi bagian dari fondasi politik Umat Islam dikala ada calon pemimpin non-muslim diantara calon pemimpin muslim. Saat ini di Jakarta telah ada 3 calon kepala daerah yang diumumkan dan 2 pasang diantaranya beragama Islam. Maka selama masih terdapat calon pemimpin yang beragama Islam dan Insya Allah memiliki <i>track record </i>yang baik maka wajib hukumnya bagi Umat Islam yang "merasa dirinya" beriman untuk tidak memilih calon pemimpin yang berbeda akidah tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Maka kemudian bila ada pihak-pihak yang menjadikan Surah Al-Maidah 51 untuk melarang umat Islam memilih Ahok sebagai Gubernur, secara tidak langsung mengingatkan Umat Islam kepada jalur yang sejatinya diridhai Allah SWT karena sudah semestinya umat Islam memilih pemimpin yang se-akidah dan memiliki perilaku yang baik sebagaimana dituliskan dalam Alquran dan Hadits.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Mengapa kemudian Umat Islam wajib memilih pemimpin yang se-akidah? Karena hanya mereka yang mampu mengerti tata kehidupan yang baik dan benar sesuai tuntunan Alquran dan Hadits. Tata kehidupan yang tidak hanya sebatas bagi umat Islam sendiri, namun juga untuk seluruh umat. Bukankan Alquran diturunkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia? Maka bagi pemimpin yang beriman pada Allah SWT dan mengimani Alquran sejatinya ia mampu menjadi <i>khalifah, </i>pemimpin bagi dirinya, keluarganya, bangsa dan negaranya. </span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Analisis Linguistik Pernyataan Ahok</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><i>[dikutip dari Portalpiyungan.com] </i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Berikut ini adalah potongan kalimat pernyataan Ahok yang menjadi kontroversi:</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>“Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..”</b></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />Sengaja penulis memfokuskan pada kalimat yang menimbulkan polemik ini. Penulis
sudah melihat keseluruhan video, dan memang masalahnya ada pada frasa
ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Terjemahan versi sebagian besar orang: Pak Basuki menistakan surat Al Maidah. Al Maidah 51 dibilang bohong oleh Pak Basuki.</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
Terjemahan versi pembela Pak Basuki: Pak Basuki tidak menistakan Al
Maidah 51. Dia menyoroti orang yang membawa surat Al Maidah 51 untuk
berbohong.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Mari kita bedah dengan kepala dingin. Jika kita ubah kalimat di atas dengan struktur yang lengkap maka akan menjadi seperti ini:</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="color: #b45f06;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>“Anda dibohongin orang pakai surat Al Maidah 51”</b> – Ini adalah kalimat pasif.</span>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #b45f06;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Anda : Objek<br />
Dibohongin : Predikat<br />
Orang : Subjek<br />
Pakai surat Al Maidah 51 : Keterangan Alat</span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Dengan struktur kalimat seperti ini, jelas yang disasar dalam kalimat
Pak Basuki adalah SUBYEK nya. Yaitu “orang ”. Dalam hal ini orang yang
menggunakan surat Al Maidah 51.</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Karena Surat Al Maidah 51 di sini hanya sebagai keterangan alat yang
sifatnya NETRAL. Saya analogikan dengan struktur kalimat yang sama
seperti ini:</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="color: #b45f06;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b>“Anda dipukul orang pakai penggaris.”</b></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Struktur kalimat di atas sama, yaitu : OPSK . Jenis kalimat pasif.
Subyek ada pada orang. Sedangkan penggaris merupakan keterangan alat
yang bersifat netral.</span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><span style="color: red;">Di sini menariknya.</span></b></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
Penggaris memang bersifat netral. Bisa dipakai menggaris, memukul dan
yang lainnya tergantung predikatnya. Yang menentukan apakah si penggaris
ini fungsinya menjadi positif atau negatif adalah predikatnya.</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Nah masalahnya adalah apakah Surat Al Maidah 51 bisa digunakan sebagai alat untuk berbohong?</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bohong/bo·hong/ berarti tidak
sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya; dusta:</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Dan inilah arti dari surat Al Maidah 51 tersebut : <span style="color: purple;"><i>“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.”</i></span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Makna dari surat Al Maidah 51 tersebut sudah sangat jelas. Bukan kalimat
bersayap yang bisa dimultitafsirkan. Tanpa dibacakan oleh orang lain,
seseorang yang membaca langsung Surat Al Maidah 51 pun mampu memahami
artinya.</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Kesimpulan saya, dengan makna sejelas ini <span style="color: red;"><b>surat Al Maidah 51 TIDAK BISA DIJADIKAN ALAT UNTUK BERBOHONG</b>.</span>
Jadi ketika Pak Basuki berkata dengan kalimat seperti itu, sudah pasti
dia menyakiti umat islam karena menempatkan Al Maidah 51 sebagai
“keterangan alat” yang didahului oleh predikat bohong. Menempelkan
sesuatu yang suci dengan sebuah kata negatif, itulah kesalahannya.</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Sebuah logika yang sama dengan kasus seperti ini:</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
<span style="color: #b45f06;">Seseorang Ustadz menghimbau jamaahnya: "Jangan makan babi, Allah mengharamkannya dalam Surat Al Maidah ayat 3". Pedagang babi lalu komplain. "Anda jangan mau dibohongi Ustadz pake Surat Al Maidah Ayat 3".</span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
atau</span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
<span style="color: #b45f06;">Seseorang Ustadz menghimbau jamaahnya, "Al Quran mengharamkan khamr dan judi dalam Surat Al Maidah ayat 90". Bandar judi dan produsen vodka pun protes, "Anda jangan mau dibohongi Ustadz pakai Surat Al Maidah Ayat 90".</span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br />
Jika Anda sudah membaca arti Surat Al Maidah Ayat 3 dan 90, mana yang
akan Anda percaya? Ustadz yang memberitahu Anda atau Pedagang Babi,
Khamr, dan Bandar Judinya? Itu pilihan Anda. Namun sebagai orang yang mengaku muslim, jika Al
Qur’an dan As Sunnah tidak menjadi pegangan utama kita, apakah kita
masih layak menyebut diri kita muslim?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Reaksi Umat Islam</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Beredarnya video pernyataan Ahok yang melampaui batas tersebut memicu pro kontra di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang menolak maupun yang mendukung Ahok. Dai kondang, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) membuat penyataan dalam sebuah acara terkait hal ini. Beliau menyatakan pernyataan Ahok merupakan hal yang melampaui batas dan Umat Islam diminta tidak berlebihan dalam menyikapi pernyataan Ahok tersebut, seraya mendoakan agar Ahok diberi hidayah oleh Allah SWT.</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/qDJtzzXvNkA/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/qDJtzzXvNkA?feature=player_embedded" width="320"></iframe></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ustad Arifin Ilham bahkan sampai menuliskan surat terbuka kepada Ahok karena sudah menyinggung Ayat dalam Al Quran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">
</span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">“<i>Pilihan kami berdasarkan keyaqinan iman kami adalah haq kami yg
dilindungi undang undang negeri kami. Haram bagi kami memilih pemimpin
kafir dalam Surah Al Maidah ayat 51 adalah haq kami, keyaqinan kami dan
pilihan kami,” </i><i>tulis Arifin ilham lewat fanspage resminya. </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Beberapa pernyataan sikap lainnya disajikan dibawah ini:</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: blue;"><b>Guru Besar Hukum Islam UIN Sunan Ampel yang juga alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Mesir KH Ahmad Zahro</b></span> menyatakan bahwa pernyataan Ahok jelas nyata merendahkan kitab suci Alquran karena menganggap Surah Al Maidah ayat 51 adalah pembohongan. Zahro yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) seluruh Indonesia ini mendesak pihak berwajib bertindak cepat sesuai undang-undang yang berlaku demi menjaga harmoni dan kerukunan umat beragama, serta tetap terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa (RMOL, 7 Oktober 2016).</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><span style="color: blue;">Hizbut Tahir Indonesia (HTI)</span> </b>melalui juru bicaranya Muhammad Ismail Yusanto menilai pernyataan Ahok terkait seruan berlandaskan surat Al Maidah ayat 51 merupakan pelecehan dan penghinaan terhadap keagungan dan kesucian Alquran. HTI menuntut aparat berwenang untuk mengusut tindakan penghinaan Alquran oleh Ahok serta menindaklanjuti laporan mengenai hal ini yang sudah banyak dilakukan berbagai komponen masyarakat. (RMOL, 8 Oktober 2016)</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/10/08/oepbzt414-kammi-jakarta-minta-ahok-hargai-pilihan-warga" target="_blank"><b>Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DKI Jakarta</b></a> meminta Ahok menghargai pilihan umat Islam. KAMMI DKI Jakarta berpendapat, pernyataan Ahok tentang kebohongan surat al-Maidah ayat 51 telah membuat gaduh suasana Pilkada DKI Jakarta. Sebagai salah satu bagian dari organisasi mahasiswa Islam, KAMMI DKI Jakarta meminta agar Ahok secara ikhlas meminta maaf kepada umat Islam karena telah melecehkan kitab suci Alquran.</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/10/08/oepnbf414-pkb-ahok-tidak-pede-sampai-singgung-surat-al-maidah" target="_blank"><b>Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding</b></a> menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak percaya diri dengan kualitas kinerjanya selama menjadi gubernur Jakarta sehingga menyinggung surah Al Maidah ayat 51 di hadapan warga Kepulauan Seribu. Karding berpendapat pernyataan Ahok terhadap surat Al Maidah ayat 51 kurang etis dan tidak patut, terutama komentar itu dilontarkan di tengah suasana menjelang Pilkada DKI Jakarta seperti sekarang ini. Menurut dia, Ahok tidak menjadikan etika sebagai bagian integral dari kepemimpinannya.</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://politik.rmol.co/read/2016/10/07/263433/Pernyataan-Ahok-Tentang-Al-Quran-Membahayakan-Warga-Tionghoa-" target="_blank"><b>Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma</b></a>, menyatakan bahwa pernyataan Ahok itu bisa berdampak buruk bagi warga keturunan Tionghoa di Indonesia. Oleh karena itu, Lieus meminta Ahok untuk segera berhenti main-main dengan isu SARA dan mengeluarkan ujaran-ujaran bodoh dari mulutnya. Sebaliknya, dia juga meminta agar aparat yang berwenang segera mengambil tindakan terhadap kasus ini.</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://news.detik.com/berita/d-3315708/alumni-universitas-muhammadiyah-polisikan-ahok-atas-dugaan-penistaan-agama" target="_blank"><b>Forum Anti Penisataan Agama (FUPA)</b></a> yang terdiri dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (IKA UMSU) se-Jabodetabek, Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah se-nusantara (Kauman) dan Lembaga Advokasi Konsumen Muslim Indonesia (LAKMI), melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Sebelumnya, sejumlah pengacara dari <span style="color: blue;"><b>Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) bersama Novel Bakmumin</b></span> juga melaporkan Ahok ke Bareskrim Polri pada Kamis (6/10).</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: blue;"><b>Imam Syamsi Ali</b></span> dalam tanggapannya
menyebut pernyataan Ahok tersebut adalah sikap "sensitifitas" yang
tinggi dari Ahok terhadap umat Islam (RMOL, 7 Oktober 2016). </span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: blue;"><b>Wakil ketua
umum partai GERINDRA, Fadli Zon</b></span> bahkan menyebut pernyataan Ahok justru
bukan ajakan untuk persaingan Pilkada DKI secara sehat namun malah
menyinggung umat Islam (IslamNKRI, Oktober 2016). </span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://www.eramuslim.com/berita/nasional/fpi-jika-aparat-diam-biar-rakyat-yang-tangkap-ahok.htm#.V_h1x7NNgTU" target="_blank"><b>Front Pembela Islam (FPI)</b></a> dalam akun Twitter-nya menyebut pernyataan Ahok sebagai tindak
pidana serius. FPI meminta Aparat penegak hukum bertindak tegas dalam
kasus ini. Selain FPI, berbagai pihak juga mengecam pernyataan Ahok tersebut.
Bahkan Masyarakat ramai-ramai menandatangai petisi di change.org yang
bertajuk AHOK! JANGAN LECEHKAN AYAT AL QUR’AN.
Hingga kini, petisi tersebut sudah ditandatangani lebih dari 40 ribu orang. </span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://www.eramuslim.com/berita/nasional/yusril-polisi-wajib-terima-laporan-dugaan-penistaan-agama-oleh-ahok.htm#.V_h2IbNNgTU" target="_blank"><b>Pakar hukum tata negara, Prof. Yusril Ihza Mahendra</b></a> mengatakan Bareskrim Mabes Polri berkewajiban menerima laporan masyarakat tentang dugaan terjadinya tindak pidana penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tersebut. Lanjutnya, laporan tersebut haruslah ditindaklanjuti dengan penyelidikan untuk menyimpulkan benar tidaknya telah terjadi tindak pidana sebagaimana dilaporkan. Dan untuk memastikan apakah perbuatan yang dilaporkan tersebut memenuhi unsur tindak pidana atau tidak, penyelidik dapat meminta keterangan ahli. Dalam konteks inilah, apakah ucapan terlapor Gubernur DKI termasuk penistaan atau tidak, penyelidik dapat meminta MUI untuk menerangkannya. Jadi bukan setelah ada “fatwa MUI” baru polisi dapat menerima laporan dari pelapor.</span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://www.eramuslim.com/berita/nasional/mui-untung-umat-islam-jakarta-dewasa-kalo-di-pakistan-ahok-sudah-dibunuh.htm#.V_h2yrNNgTU" target="_blank"><b>Ketua Bidang Luar Negeri MUI Pusat KH Muhyiddin Junaidi</b></a> mengatakan, kepolisian harus merespons semua keinginan masyarakat bukan menolak dengan berbagai alasan. Muhyyidin menuturkan, saat ini umat Islam sudah lebih dewasa dalam menanggapi pernyataan Ahok yang dianggap menistakan agama dengan membawanya ke ranah hukum, bukan main hakim sendiri. <span style="color: #b45f06;"><i><b>“Ini bukti kita sudah dewasa, tidak mau saling tinju, main hakim sendiri, kalau seandainya berada di Pakistan atau di India, Ahok sudah dibunuh. Langkah hukum umat Islam ini cukup dewasa,”</b></i></span> kata Muhyiddin Junaidi seperti dilansir Okezone, Kamis, 6 Oktober 2016 malam tadi.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;"></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Kekecewaan Penulis</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Melihat tayangan video tersebut, penulis agaknya menjadi kecewa dengan Umat Islam yang berada langsung bersama pak Ahok saat pernyataan tersebut keluar dan ikut tertawa saat Ahok melontarkan pernyataan tak pantas tersebut (syukur apabila semua yang mendengarkan adalah non-muslim karena wajar bila mereka ikut mentertawakan). Bila ada orang yang mengaku dirinya Islam saat acara tersebut, maka perlu dipertanyakan kualitas imannya. Bila ia imannya kuat, sudah seharusnya hatinya tergerak dan menegur pak Ahok (atau mungkin ada yang tergerak hatinya namun takut dengan Ahok melebihi ketakutannya pada Allah SWT).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penulis juga menyayangkan pernyataan pak Ahok yang seharusnya tidak perlu menyebut ayat Alquran yang mampu menyulut kemarahan Umat Islam. Bila pak Ahok tidak mau dirinya terkena isu SARA mengapa ayat Alquran dibawa-bawa dengan konteks negatif "dibohongi"? Maka tidak salah apabila kelompok Islam dan umat Islam yang tergerak hatinya untuk menuntut permintaan maaf dari pak Ahok</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">Bagaimana Seharusnya?</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/DiiS9i7_K9U/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/DiiS9i7_K9U?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penulis sejatinya bukanlah warga Jakarta yang punya hak pilih di pilkada nanti, namun pernyataan pak Ahok yang melampaui batas tersebut sepertinya penulis ingin mengingatkan kepada warga Muslim di DKI Jakarta agar mengikuti tuntunan Alquran. Bila dirinya merasa beragama Islam maka wajib hukumnya mentaati Alquran, yang didalamnya salah satunya melarang untuk memilih pemimpin yang berbeda akidah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Selama masih terdapat pemimpin baik dan se-akidah maka sudah seharusnya umat Islam mendukungnya. Terlepas dari seberapa bagusnya topeng "program kerja" yang digunakan Ahok untuk menaikkan citra dirinya, namun akidah merupakan hal prinsip dalam Agama Islam. Islam mengajarkan toleransi antar umat beragama, namun apabila berurusan dengan akidah maka umat muslim harus mengikuti apa yang telah dijelaskan dalam Alquran dan hadits.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sulit bagi penulis untuk menyuruh Ahok meminta maaf kepada seluruh Umat Islam atas penyataannya tersebut. Terlepas benar atau tidak, kenyataan bahwa Ahok menyebut Al Maidah 51 tidak dapat dibantah, dan membawa ayat tersebutlah yang mengusik ketentraman Umat Islam. Penulis hanya bisa mendoakan agar pak Ahok diberi hidayah oleh Allah SWT dan terbuka pintu hatinya untuk mau bersikap bijak dan mengintrospeksi diri atas apa-apa yang telah beliau perbuat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">PETISI <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">UNTUK AHOK</span></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">B<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">agi anda yang tergerak hatinya untuk mempetisi Ahok atas <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">pernyataan <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">melebihi <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">batas tersebut silahkan klik tautan di bawah ini.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://q.gs/Dpqgb"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">https://www.change.org/p/basuki-tjahaja-purnama-ahok-jangan-lecehkan-ayat-al-qur-an</span></span></span></span></span></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><b><span style="color: blue;">UPDATE 8 O<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">KTOBER 2016 </span>PUKUL 11.52</span></b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">, petisi ini telah ditanda<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">tangani oleh lebih dari <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">68</span>.000 orang.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> </span></span></span></span></span></span> </span></span>
</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">REFERENSI</span></h3>
<ul style="text-align: justify;">
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">E. Damhuri (7 Oktober 2016), <i>Imam Shamsi Ali Kritik Pernyataan Ahok Tentang Surat Al Maidah</i>. Dikutip dari RMOL [<a href="http://q.gs/Dpqgn" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">F. Pratiwi (8 Oktober 2016), <i>HTI: Ucapan Ahok Menghina Keagungan dan Kesucian Alquran</i>. Dikutip dari RMOL [<a href="http://q.gs/Dpqgr" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">IslamNKRI.com (8 Oktober 2016), <i>Lantaran Ahok Kutip Surat Al-maidah Ayat 51, Fadli Zon Langsung Tuding Ahok Begini</i>. Dikutip dari Hatree.me [<a href="http://q.gs/Dpqgt" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">M. Iqbal (7 Oktober 2016), <i>Soal Al Maidah 51, Ahok: Tidak Ada yang Salah dengan Ucapan Saya. </i>Dikutip dari Detikcom [<a href="http://q.gs/Dpqgx" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Muslim Hebat (6 Oktober 2016), <i>Inilah Isi Surat Al Maidah Ayat 51 yang Membuat Ahok Ketakutan</i>. Dikutip dari Muslimhebat.com [<a href="http://q.gs/Dpqh0" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">N. Nasrullah (7 Oktober 2016), <i>Sebut Pembodohan, Ahok tak Nistakan Islam? Ini Pendapat Pakar</i>. Dikutip dari RMOL [<a href="http://q.gs/Dpqh2" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Portal Piyungan (8 Oktober 2016), <i>MEMBEDAH SISI LINGUISTIK Kalimat Pak Basuki “Dibohongin pakai surat Al Maidah 51" </i>. Dikutip dari Portalpiyungan.com [<a href="http://q.gs/Dpqh5" target="_blank">URL</a>]</span></li>
</ul>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-82175327784018098392016-09-22T23:35:00.001+07:002022-01-07T20:16:43.640+07:00Miss Indonesia dari tahun ke tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/Miss_Indonesia_Logo.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="247" data-original-width="600" height="131" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/Miss_Indonesia_Logo.png" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa yang tidak mengenal kontes kecantikan yang satu ini, Miss Indonesia. Kontes kecantikan yang dimulai sejak tahun 2005 ini merupakan kontes untuk mencari perwakilan Indonesia di ajang Miss World, kontes kecantikan skala internasional yang tertua dan dengan peserta terbanyak di dunia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7enyCjQFrx18Ll-s0olp8lpo3OQNiOmmy9cU7b8vgZ4SxHPsLNcWvx6V_FP5k89mzwkuXg-jTvmOkHhrgLAt5laayqRctD5vM-6SeqytGhFCTk2arE_zCIYJlXVJj7rQX2yEhyHb30c/s1600/Miss+Indonesia+2005-sekarang.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7enyCjQFrx18Ll-s0olp8lpo3OQNiOmmy9cU7b8vgZ4SxHPsLNcWvx6V_FP5k89mzwkuXg-jTvmOkHhrgLAt5laayqRctD5vM-6SeqytGhFCTk2arE_zCIYJlXVJj7rQX2yEhyHb30c/s640/Miss+Indonesia+2005-sekarang.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Indonesia sebenarnya sudah ikut serta dalam kontes ini sejak tahun 1982 melalui wakil "tidak resmi"nya, Andi Botenri. Tahun 1983 giliran penyanyi Indonesia Titi Dwi Jayati (Titi DJ) yang menjadi wakil negeri ini, sebelum akhirnya Indonesia vakum dari kontes ini dari tahun 1984-2004 karena larangan pemerintah saat itu untuk ikut serta dalam kontes kecantikan, yang masih dianggap tabu.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaJ_fD8sJt1dTDwmN2i2oagKgJ3G1kGrGB2UxE33uWG6tzFhYJbPMsoy5_b2I7XGexQzf_8El3zYqjlA2M332WDlS5I8gToVdmdDB5IC9rtBMT8tEjo1_QaYrN9bG6Sx5JzUjTIbH5Iyo/s1600/Andi+Botenri+Miss+World+1982.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaJ_fD8sJt1dTDwmN2i2oagKgJ3G1kGrGB2UxE33uWG6tzFhYJbPMsoy5_b2I7XGexQzf_8El3zYqjlA2M332WDlS5I8gToVdmdDB5IC9rtBMT8tEjo1_QaYrN9bG6Sx5JzUjTIbH5Iyo/s320/Andi+Botenri+Miss+World+1982.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Andi Botenri, wakil Indonesia di Miss World 1982 dalam balutan kostum nasional</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTNb4nBDW8XvAPOstoCW3h0_8fDpsn2pgd_nMMVt6sz7Vgc1oL6poAlzRFs3M0HjuHXEyrri-WpgR6EeUzOK2B69uWCSWqsbIkV4nS6hmSsoXlhUcP7ZYLN56RkeVpAQbBfSvqXaG5klE/s1600/Titi+DJ+Miss+World+1983.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTNb4nBDW8XvAPOstoCW3h0_8fDpsn2pgd_nMMVt6sz7Vgc1oL6poAlzRFs3M0HjuHXEyrri-WpgR6EeUzOK2B69uWCSWqsbIkV4nS6hmSsoXlhUcP7ZYLN56RkeVpAQbBfSvqXaG5klE/s1600/Titi+DJ+Miss+World+1983.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Titi Dwi Jayati (Titi DJ), wakil Indonesia di Miss World 1983 di London, Inggris dalam balutan kostum nasional (kiri) dan pakaian renang (kanan)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Miss Indonesia kemudian hadir di tahun 2005 untuk mencari sosok wanita yang tidak hanya memiliki paras yang cantik, namun juga cerdas, berkepribadian serta berbudi luhur (berjiwa sosial tinggi). Hingga tahun 2016 tercatat telah ada 12 wanita cantik yang beruntung memakai mahkota, selempang dan gelar sebagai Miss Indonesia. Berikut ini penulis sajikan daftar pemenang Miss Indonesia sejak tahun 2005 hingga 2016.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2005 - Imelda Fransisca</h3>
<div style="text-align: right;">
<a href="https://alchetron.com/cdn/imelda-fransisca-b8eac216-6e18-45ed-8ef2-178f81799ab-resize-750.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="190" src="https://alchetron.com/cdn/imelda-fransisca-b8eac216-6e18-45ed-8ef2-178f81799ab-resize-750.jpg" width="136" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita cantik asal Bogor, Jawa Barat ini terpilih sebagai Miss Indonesia pertama di tahun 2005. Atas kemenangannya, Imelda berhak mewakili Indonesia di ajang Miss ASEAN. Tidak diwakilkannya Imelda di Miss World karena pada saat itu, lisensi Miss World di Indonesia dipegang oleh Yayasan Puteri Indonesia. Di ajang Miss ASEAN, ia berhasil menjadi runner-up 1 dengan pemenang Miss ASEAN saat itu, Jhezarie Javier dari Filipina. Saat ini, Imelda fokus mengurus buah hatinya serta tengah giat melakoni dunia bisnis properti. Selain itu, Imelda juga sempat menjadi presenter berita di kanal NET. Mediatama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2006 - Kristania Virginia Besouw</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://public.urbanasia.com/images/post/2020/11/24/1606189017-Kristania-Virginia-5.jpeg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="290" data-original-width="200" height="200" src="https://public.urbanasia.com/images/post/2020/11/24/1606189017-Kristania-Virginia-5.jpeg" width="137" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita yang akrab disapa Kristy ini merupakan Miss Indonesia kedua di tahun 2006. Berasal dari Sulawesi Utara, Kristy menjadi Miss Indonesia pertama yang mewakili negeri ini di ajang Miss World setelah Yayasan Miss Indonesia mengambil alih lisensi Miss World di Indonesia. Di ajang Miss World yang diadakan di Warsaw, Polandia tersebut, Kristy berhasil masuk dalam 24 besar <i>fast track</i> Miss World Sports. Kristy saat ini menetap Amerika Serikat dan aktif dalam US Army, yang kemudian menjadi kontroversi di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2007 - Kamidia Radisti</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://img.okezone.com/content/2007/11/17/33/61608/GujRYmIM5A.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://img.okezone.com/content/2007/11/17/33/61608/GujRYmIM5A.jpg" width="116" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita yang akrab disapa Disti ini merupakan Miss Indonesia kedua asal Jawa Barat, dan Miss Indonesia ketiga di tahun 2007. Disti yang berasal dari Bandung ini merupakan mahasiswi Universitas Padjadjaran jurusan Psikologi dan juga seorang atlet renang. Atas kemenangannya, Disti berhak mewakili negeri ini di ajang Miss World 2007 di Sanya, Tiongkok. Di ajang ini, Disti berhasil masuk dalam 5 besar <i>fast track </i>Beauty With a Purpose.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2008 - Sandra Angelia</h3>
<div style="text-align: right;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYy2azqRsQxXJ_cOMD53Vc6hsPHP_xJ1BLabrIIWGgdEQAHebhyphenhyphenQMV1aq1Zc8agMWv17R30DMEM3Gl-57dp4vTIy_1QNFEpVk6q4pafS2gP628IDiutRwAuengWuXoxXa45TbMVwxqNE46/s400/sandra_angelia.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="153" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYy2azqRsQxXJ_cOMD53Vc6hsPHP_xJ1BLabrIIWGgdEQAHebhyphenhyphenQMV1aq1Zc8agMWv17R30DMEM3Gl-57dp4vTIy_1QNFEpVk6q4pafS2gP628IDiutRwAuengWuXoxXa45TbMVwxqNE46/s400/sandra_angelia.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sandra Angelia menjadi Miss Indonesia keempat di tahun 2008, dan Miss Indonesia pertama dari Jawa Timur. Atas kemenangannya, Sandra berhak mewakili negeri ini di Miss World 2008 di Johannesburg, Afrika Selatan. Di ajang ini, Sandra berhasil masuk dalam 10 besar <i>fast track Talent</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2009 - Karenina Sunny Halim</h3>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5DwgR_pkqr8rL4ea4Y-Xue1cCqR2mdQGsVIq1Ty3CufayFAYWU3AFc09BwSxQXJDP_o7TQ5-rMfsuoVV6uJue0vHH39aLU5Kj-pKhhcHQAUHtA6x7k3Zb-iy2PgUjkkJCZbBBZHOZZMQ/s400/Karenina.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5DwgR_pkqr8rL4ea4Y-Xue1cCqR2mdQGsVIq1Ty3CufayFAYWU3AFc09BwSxQXJDP_o7TQ5-rMfsuoVV6uJue0vHH39aLU5Kj-pKhhcHQAUHtA6x7k3Zb-iy2PgUjkkJCZbBBZHOZZMQ/s400/Karenina.jpg" width="166" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita yang akrab disapa Nina ini merupakan Miss Indonesia kelima di tahun 2009. Wanita asal DKI Jakarta ini sempat menuai kontroversi atas kemenangannya karena rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia. Seperti diketahui, Nina adalah campuran keturunan, ibunya berasal dari Montana, USA sementara bapaknya dari Bandung, Indonesia. Pada usia 22 tahun, Nina telah menerima 6 ijazah untuk studi kuliahnya yakni di bidang PR, Sales & Marketing, Primary Teaching, Economics, Performing Arts dan Musik & Arts. Namun begitu, Nina tetap berusaha tampil maksimal mewakili Indonesia di ajang Miss World 2009 di Johannesburg, Afrika Selatan. Di ajang ini, Nina berhasil masuk dalam 12 besar <i>fast track Beach Beauty </i>dan 22 besar <i>fast track Talent</i>. Nina memiliki hubungan saudara dengan aktor Indonesia, Steve Emmanuel.<br />
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2010 - Asyifa Syafningdyah Putrambami Latief</h3>
<div style="text-align: right;">
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/69/Asyifa_Latief_-_Miss_Indonesia_2010.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/69/Asyifa_Latief_-_Miss_Indonesia_2010.jpg" width="143" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Syifa, begitu biasanya ia disapa, berhasil menjadi Miss Indonesia keenam di tahun 2010 serta menjadi Miss Indonesia ketiga dari Jawa Barat. Syifa juga menjadi Miss Indonesia pertama yang memiliki keturunan Arab. Saat itu Syifa berstatus sebagai mahasiswi di Universitas Katholik Parahyangan, Bandung jurusan Akuntansi. Saat berkompetisi di Miss Indonesia, Syifa mendapat penghargaan khusus "<i>Miss Tubuh Indah</i>". Atas kemenangannya, Syifa berhak mewakili Indonesia di Miss World 2010 di Sanya, Tiongkok, yang tepat merayakan 60 tahun kontes tersebut. Saat ini, Syifa aktif sebagai pembawa acara di beberapa program olahraga serta pada program "Selamat Malam Indonesia" di Antv.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2011 - Astrid Ellena</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/eb/Miss_Indonesia_Astrid_Ellena_Indriana_Yunadi.jpg/220px-Miss_Indonesia_Astrid_Ellena_Indriana_Yunadi.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="289" data-original-width="220" height="200" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/eb/Miss_Indonesia_Astrid_Ellena_Indriana_Yunadi.jpg/220px-Miss_Indonesia_Astrid_Ellena_Indriana_Yunadi.jpg" width="152" /></a></div>
Wanita yang akrab disapa Ellen ini berhasil menjadi Miss Indonesia ketujuh di tahun 2011, yang cukup dikenal akibat kontroversinya karena dianggap telah membangkang dari ayahnya, Frederick Yunadi. Namun demikian, Ellen berhasil membawa harum Indonesia di ajang Miss World. Selain karena ia berhasil menjadi pemenang <i>fast track Beauty With a Purpose</i>, ia juga berhasil menjadi wanita Indonesia pertama yang menembus semifinalis Miss World. Sebagai mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Ellen telah memenangkan beberapa kontes kecantikan sebelum memenangi gelar Miss Indonesia 2011, termasuk Miss Universitas Pelita Harapan di perguruan tingginya. Sebelumnya, Ellena belajar di Sekolah Tinggi Quince Orchard (Maryland, Amerika Serikat) dan lulus sebagai mahasiswa kehormatan yang dibedakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2012 - Inesh Putri Tjiptadi Tjandra</h3>
<div style="text-align: right;">
<a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTJAReqLbFzsIzayy1za3QmUcD0b7yqQdW1a0A50hnwYnK4tiwG" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTJAReqLbFzsIzayy1za3QmUcD0b7yqQdW1a0A50hnwYnK4tiwG" width="151" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dara cantik asal Bali ini berhasil menjadi Miss Indonesia kedelapan di tahun 2012. Inesh yang beragama Buddha ini adalah seorang atlet golf profesional peraih medali emas dan perak pada PON 2004. Ia juga wanita termuda yang menjuarai turnamen golf Gubernur Bali Cup dan pernah masuk dalam tim nasional golf Indonesia. Menjadi Miss Indonesia 2012 dan membawa nama harum Indonesia di bidang olah raga dan budaya pada ajang Miss World adalah cita-cita peraih beasiswa Universitas Georgia ini. Di ajang Miss World, Inesh berhasil mempertahankan pencapaian semifinalis di Miss World 2012 di Ordos City, Tiongkok. Selain itu, pada ajang tersebut, ia meraih posisi 15 besar. Ia menjadi runner-up 3 pada Beauty with a Purpose, top 40 pada Beach Beauty, dan top 57 Top Model Miss World. Saat ini Inesh kembali aktif di dunia golf dan sempat pula tampil dalam acara "The Apartment" bersama runner-up 1 Miss Indonesia 2012, Jennifer Sumia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2013 - Vania Larissa</h3>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5eUaaijj-V6FuDKlNr9OCoC04bzGznHigxO_YlsQiJU3IoQVNsVuepVDRWZG9WC0z2tM4NXc9veJOdfSUgikeWh2oo5zEhctINlVIU66PGInGV09nqPGMVZO1YWdJbN70zGLhqHssBsdH/s1600/vania-larissa-miss-indonesia-2013.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="123" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5eUaaijj-V6FuDKlNr9OCoC04bzGznHigxO_YlsQiJU3IoQVNsVuepVDRWZG9WC0z2tM4NXc9veJOdfSUgikeWh2oo5zEhctINlVIU66PGInGV09nqPGMVZO1YWdJbN70zGLhqHssBsdH/s1600/vania-larissa-miss-indonesia-2013.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita bersuara emas dari Kalimantan Barat ini sebelumnya sudah dikenal masyarakat karena berhasil menjuarai kontes bakat Indonesia's Got Talent di tahun 2010. Vania patut berbangga karena menjadi wakil tuan rumah, di mana pada tahun 2013 Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Miss World untuk pertama kalinya. Dalam ajang tersebut, Vania berhasil memenangi <i>fast track Talent</i> berkat suara emasnya menyanyikan lagu seriosa serta tiga kali berturut-turut mempertahankan trend semifinalis. Saat ini Vania tengah fokus menjadi ibu bagi anak pertamanya, hasil pernikahannya dengan pengusaha Wilson Pesik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2014 - Maria Rahajeng</h3>
<div style="text-align: right;">
<a href="https://cdn1-production-assets-kly.akamaized.net/medias/780736/big-portrait/052034400_1418631413-maria_rahajeng_3.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://cdn1-production-assets-kly.akamaized.net/medias/780736/big-portrait/052034400_1418631413-maria_rahajeng_3.jpg" width="136" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita cantik asal Blora, Jawa Tengah ini pada awalnya dikenal karena menuai kontroversi atas kemenangannya akibat pada saat berkompetisi menggunakan selempang "Sulawesi Barat". Namun demikian, Maria berhasil mengharumkan bangsa ini di ajang Miss World 2013 dengan menjadi pembicara pada Oxford Debate (salah satu rangkaian acara dalam karantina Miss World) dan memenangi <i>fast track Beauty with a Purpose</i>. Maria menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan Jakarta dengan jurusan Komunikasi. Ia lulus dengan predikat <i>cum laude</i> dengan IPK 3,7. Semasa kuliah, Maria mendapat prestasi sebagai Miss Universitas Pelita Harapan 2009, Miss Campus di Jepang 2012, dan sebagai delegasi Indonesia dalam APEC Voice of The Future 2013. Saudari kembar Maria, Elizabeth mengikuti jejaknya dengan berkompetisi dalam ajang Puteri Indonesia Bali 2014. Meski tidak berhasil memenangkan ajang tersebut, Elizabeth memperoleh penghargaan Puteri Berbakat. Saat ini Maria bersama Elizabeth aktif sebagai presenter dalam program "All Access Indonesia" di kanal E! Entertainment Asia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2015 - Maria Harfanti</h3>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://img.okezone.com//content/2015/11/27/194/1256936/ayo-dukung-maria-harfanti-di-miss-world-2015-AjFvfUbBBV.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://img.okezone.com//content/2015/11/27/194/1256936/ayo-dukung-maria-harfanti-di-miss-world-2015-AjFvfUbBBV.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dara cantik asal Jawa Tengah ini berhasil menjadi Miss Indonesia kesebelas di tahun 2015. Mahar, begitu ia akrab disapa, lahir pada tanggal 20 Januari 1992 di Jakarta. Saat menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, ia terpilih sebagai delegasi kampusnya dalam <i>International Conference of Business Economics and Accounting</i> di Thailand. Ia juga pernah menjadi peserta dalam sebuah program pertukaran pelajar internasional pada tahun 2012 dan menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak tidak mampu di provinsi Guizhou, Tiongkok. Mahar berhasil menjadi wanita Indonesia pertama yang mampu tembus hingga 3 besar kontes Miss World, dan berhasil meraih posisi sebagai runner-up 2 di kontes tersebut. Selain itu, dalam Miss World 2015 yang digelar di Sanya, Tiongkok tersebut, Mahar berhasil menjadi pemenang <i>fast track Beauty with a Purpose</i>. Atas pencapaiannya tersebut, Mahar dinobatkan sebagai Miss World Asia dan mendampingi Miss World 2015 dalam tur kemanusiaan di beberapa negara di Asia dan Afrika. Saat ini Mahar aktif dalam berbagai kegiatan sosial, salah satunya terlibat aktif bersama <i>Smile Train Indonesia</i> dalam memberikan pelayanan bagi penderita bibir sumbing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
2016 - Natasha Mannuela</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://img.okezone.com/content/2016/09/16/194/1491394/5-project-beauty-with-a-purpose-natasha-mannuela-di-ajang-miss-world-2016-dDELGoP00S.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://img.okezone.com/content/2016/09/16/194/1491394/5-project-beauty-with-a-purpose-natasha-mannuela-di-ajang-miss-world-2016-dDELGoP00S.jpg" width="200" /></a></div>
Natasha atau yang akrab disapa Acha ini menjadi wakil pulau Sumatera pertama yang berhasil meraih gelar Miss Indonesia di tahun 2016. Acha, adalah mahasiswa S1 jurusan Bisnis di STIE Prasetiya Mulya. Gadis kelahiran Jakarta berdarah Bangka Belitung yang memiliki bakat menari balet dan bermain piano ini pernah meraih penghargaan <i>Best Business Development Project</i> bersama timnya dalam mengelola bisnis “LOCAPOCA SANDAL” dalam bidang fashion, di tahun 2014 lalu. Acha juga pernah terlibat dalam kegiatan sosial bersama <i>City Changer Community</i>. Gadis cantik asal Belinyu, Bangka Belitung ini mewakili Indonesia di ajang Miss World 2016 di Amerika Serikat. Dalam ajang ini, ia berhasil mempertahankan gelar Runner-up 2 Miss World dan Miss World Asia serta <i>fast track BWAP</i>. Setelah masa jabatannya usai, Acha diundang oleh Miss World untuk mengikuti tur <i>continental queen</i> ke Filipina, dimana mereka juga turut menghadiri malam final Miss World Phillipines 2017. Acha mendapat kesempatan untuk menyematkan mahkota kepada Winwyn Marquez, Miss Reina Hispanoamericana Filipinas 2017.<br />
<br />
<h3 style="text-align: justify;">
2017 - Achintya Holte Nilsen</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://img.okezone.com/content/2017/11/15/194/1814312/dukung-achintya-nilsen-di-miss-world-2017-begini-cara-vote-nya-g1BYKC3VJK.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" height="200" src="https://img.okezone.com/content/2017/11/15/194/1814312/dukung-achintya-nilsen-di-miss-world-2017-begini-cara-vote-nya-g1BYKC3VJK.jpg" width="156" /></a></div>
Achintya Nilsen atau akrab disapa Tya ini menjadi wakil Nusa Tenggara Barat pertama yang menjadi Miss Indonesia di tahun 2017. Tya memiliki keturunan Indonesia-Norwegia. Ibunya, merupakan wanita asli Bali, sementara ayahnya merupakan seorang Norwegia. Saat dinobatkan, Tya tengah menyelesaikan studinya di Bali International Green School. Tya sebelum memenangkan Miss Indonesia tercatat pernah mengikuti ajang Gadis Sampul. Atas kemenangannya ini, Tya mewakili Indonesia di Miss World 2017 di Sanya, Tiongkok. Dalam ajang ini, Tya berhasil mempertahankan kemenangan Indonesia di <i>fast track Beauty with a Purpose</i>, meraih <i>World Dress Designer Award</i> berkat gaun karya Melta Tan, dan masuk dalam 10 besar Miss World 2017.<br />
<br />
<h3 style="text-align: justify;">
2018 - Alya Nurshabrina</h3>
Alya Nurshabrina atau akrab disapa Alya ini merupakan wanita Jawa Barat keempat yang dinobatkan sebagai Miss Indonesia. Wanita asal Bandung ini merupakan lulusan S1 dari Universitas Katolik Parahyangan. Aktif dalam organisasi sosial dan kemasyarakatan, Alya sebelumnya merupakan pemenang Wajah Femina 2014. Ia memiliki bakat dalam bidang menyanyi, melukis hingga membaca puisi. Ia berhasil menjadi penerus Tya dan berhak mewakili Indonesia di Miss World 2018.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nf6dZgzFPc4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe></div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
REFERENSI</h3>
<ul>
<li>Karibo, A. (2015) Raih Juara Ketiga Miss World, Maria Harfanti Pecahkan Rekor. <i>Bintang.com</i>, dipublikasi pada 21 Desember 2015 [<a href="http://www.bintang.com/celeb/read/2394605/raih-juara-ketiga-miss-world-maria-harfanti-pecahkan-rekor" target="_blank">URL</a>]</li>
<li>Koran Sindo (2016) <i>"All Access" Maria Rahajeng</i>. Dipublikasi pada 25 Juli 2016 [<a href="http://www.koran-sindo.com/news.php?r=4&n=2&date=2016-07-25" target="_blank">URL</a>] </li>
<li>Kurniawan, I. (2015) Suka Duka Asyifa Latief 5 Tahun Menjadi Presenter Berita Olahraga. <i>Tabloidbintang.com</i>, dipublikasi pada 17 Oktober 2015 [<a href="http://www.tabloidbintang.com/articles/berita/sosok/27936-suka-duka-asyifa-latief-5-tahun-menjadi-presenter-berita-olahraga" target="_blank">URL</a>]</li>
<li>Maharani, K. (2016) Imelda Fransisca, Mantan Miss Indonesia Lakoni Bisnis Properti. <i>Liputan6.com</i>, dipublikasi pada 6 Mei 2016 [<a href="http://properti.liputan6.com/read/2499666/imelda-fransisca-mantan-miss-indonesia-lakoni-binis-properti" target="_blank">URL</a>]</li>
<li>Miss Indonesia Organization [<a href="http://www.missindonesia.co.id/" target="_blank">URL</a>]</li>
<li>Pramudito, M. (2012) Astrid Ellena Bukan Satu-satunya yang Tidak Diaku Anak. <i>Tribunnews.com</i>, dipublikasi pada 2 Februari 2012 [<a href="http://www.tribunnews.com/seleb/2012/02/02/astrid-ellena-bukan-satu-satunya-yang-tidak-diaku-anak" target="_blank">URL</a>]</li>
<li>Wibisono, R.U. (2015) Kristania Virginia Besouw, Miss Indonesia 2006 Jadi Tentara AS. <i>Liputan6.com</i>, dipublikasi pada 18 Maret 2016 [<a href="http://showbiz.liputan6.com/read/2192821/kristania-virginia-besouw-miss-indonesia-2006-jadi-tentara-as" target="_blank">URL</a>]</li>
<li>Wikpedia Bahasa Indonesia </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7056177437098239287.post-87488564093746946712016-09-14T14:38:00.000+07:002016-09-14T14:38:00.118+07:00Penggunaan Obat Tidur pada Bayi Pengemis<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="http://cdn-2.tstatic.net/jabar/foto/bank/images/pengemis-gendong-bayi_20151215_103432.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn-2.tstatic.net/jabar/foto/bank/images/pengemis-gendong-bayi_20151215_103432.jpg" height="359" width="640" /></a></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sebelum membuat artikel ini, beberapa hari yang lalu ketika penulis sedang berada dalam perjalanan mengunakan bus menuju Jakarta saya menemukan sebuah pemandangan yang ganjil. Ada seorang ibu-ibu pengamen yang membawa serta anaknya yang masih bayi di gendongannya, tepat didepan anak tersebut terdapat sebuah speaker yang besarnya mungkin tak seberapa. Saat di perjalanan, ibu tersebut melakukan aksi ngamennya, menyanyikan setidaknya 3 lagu dengan volume pengeras suara yang cukup keras (yang mungkin membuat sebagian penumpang bus terganggu, terutama yang berada dekat pengeras tersebut).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Namun, pemandangan ganjil pun saya temui. Anak yang berada di gendongan ibu tersebut tetap tertidur pulas. Tak ada raut wajah yang merasa terganggu dengan suara musik yang keras apalagi menangis keras layaknya bayi pada umumnya. Sebanyak 3 lagu dimainkan, selama itu pula bayi tersebut tetap lelap dalam gendongan ibu tersebut. Saat ibu tersebut menghampiri penumpang satu per satu untuk meminta sedikit uang, saya melihat bayi tersebut. Benar saja, anak itu masih terlihat tenang, seakan-akan masih berada dalam mimpi indahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Fenomena anak bayi yang terlelap tidur dalam gendongan ibunya, pada kondisi yang menurut saya tidak wajar bila seorang bayi mampu tidur nyenyak tersebut tidak hanya saya temukan di Jakarta saja. Di Jatinangor, tempat penulis kuliah dahulu, saya selalu melihat seorang ibu yang mengemis di dekat pintu gerbang masuk kampus dengan membawa anak di gendongannya. Setiap saya melewati ibu itu, setiap itu pula saya melihat anak bayi di gendongannya tertidur pulas. Padahal ibu tersebut mengemis di pinggir jalan yang ramai dengan deru kendaraan yang lewat dari mulai motor, sedan, angkot hingga truk-truk bermuatan besar. Belum lagi melihat kondisi siang yang terik, sangat tidak nyaman bagi bayi untuk dapat tidur pulas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeBNg5J6-eoTj9Kz8kF5xwkJhPLTMAbpyDnjNGqHKOEM-1p8Y4ETPDFZxwu1wW4P6WLzVfHZnEqLueEmMC3zf8fvSDs7ozIxTmmERIhR0RCdPyN-eGPbmbUVIX7dC8q-tYfA6D6U5JWRly/s1600/pengemis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="377" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeBNg5J6-eoTj9Kz8kF5xwkJhPLTMAbpyDnjNGqHKOEM-1p8Y4ETPDFZxwu1wW4P6WLzVfHZnEqLueEmMC3zf8fvSDs7ozIxTmmERIhR0RCdPyN-eGPbmbUVIX7dC8q-tYfA6D6U5JWRly/s1600/pengemis.jpg" width="640" /></a></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Pastinya setiap orang yang lewat akan iba ketika melihat seorang ibu mengemis dengan anak bayi di gendongannya. Banyak orang yang memberikan sedikit uang baginya, dengan harapan kehidupan sang ibu dan bayi tersebut bisa lebih baik dan tidak mengemis lagi. Namun, dengan bayi yang terlelap dengan kondisi yang sudah penulis jabarkan sebelumnya mengerucut menjadi satu pertanyaan besar, Mengapa bayi tersebut tetap dapat tenang dalam kondisi seperti itu?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dikutip dari Portal web berita <i>Merdeka</i> (5 Maret 2015), ternyata bayi-bayi yang dibawa pengemis itu sudah dijejali dengan obat tidur, bahkan dengan dosis yang tinggi. Tujuannya tidak lain adalah agar si pengemis bisa melakukan pekerjaannya tanpa diganggu oleh rengekan rewel bayi yang digendongnya. Parahnya lagi, dosis obat bius yang digunakan sembarangan. Yang penting bayi terlelap. Hal ini bisa sangat membahayakan bayi atau balita yang dibius.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Bahkan, dikutip dari <i>Pekanews</i> (22 Februari 2015) pengemis tersebut memberikan alkohol, obat bius atau bahkan heroin hanya untuk membuat bayi yang di bawa tertidur dengan alasan bahwa agar tidak mengganggu aktivas mengemis yang mereka lakukan. Kejam, ya itulah sebuah kata yang pantas untuk mereka yang melakukan tindakan-tindakan yang seperti itu. Tentu saja, tubuh anak-anak tidak mampu mengatasi bahan-bahan keras tersebut. Dan anak-anak seringkali tewas. Hal yang paling mengerikan - kadang-kadang anak-anak meninggal selama "hari kerja". Seorang "ibu" harus memegang mayat anak kecil di tangannya sampai malam. Ini adalah aturan. Dan oleh orang yang lewat akan diberikan beberapa uang ke kantong pengemis, dan percaya bahwa mereka melakukan perbuatan baik. Membantu ibu tunggal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Seorang wartawan yang bernama <b>Matthew Solo</b>, mencoba mengamati aktivitas para pengemis yang membawa bayi selama sebulan. Ia mendapatkan bahwa bayi yang dibawa oleh pengemis tersebut merupakan bayi hasil curian yang kemudian diberi obat bius agar selalu tertidur saat dibawa. Dari hasil pengamatan Matthew juga sering mendapati seorang pengemis yang membawa bayi yang berbeda setiap harinya. Hal ini dikarenakan bayi tersebut meninggal dunia dan akhirnya ia mencari bayi lain lagi untuk dibawa keesokan harinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Fenomena memilukan ini bukan hanya terjadi di Ibu Kota. Di kota-kota besar lainnya seperti Medan, Lampung, dan Jawa, pun banyak pengemis yang menggunakan modus serupa.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">PENGGUNAAN OBAT TIDUR BAGI BAYI </span></span></h3>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Sebelum dibawa mengemis, bayi malang tersebut dibuat kondisinya agar nampak terlihat memprihatinkan. Mulai dari bajunya yang dibuat kucel hingga wajahnya yang dikotori arang dan debu agar terlihat kusam. Setelah itu si bayi diberikan obat tidur yang telah dicampur dengan susu yang diminumnya. Dengan memberikan obat tidur, si bayi akan terlelap seharian.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sebenarnya pada penggunaan obat yang memiliki efek samping mengantuk yang dikonsumsi dalam jumlah kecil dan penggunaan jangka pendek tidak akan tampak ciri-ciri khusus pada seorang anak. Efek obat akan terlihat pada beberapa waktu (biasanya dalam hitungan jam) setelah dikonsumsi. Namun, apabila dosis yang diberikan serampangan maka akan timbul berbagai efek samping. Seperti halnya obat-obatan lain, obat tidur juga memiliki efek samping. Efek samping setiap obat tidur berbeda-beda tergantung jenisnya. Berikut beberapa efek samping yang umum terjadi:</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<ul>
<li><span style="font-family: inherit;">Napsu makan berubah. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Rasa terbakar atau geli pada kaki, lengan, tangan. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Diare. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Susah buang air besar atau konstipasi </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Susah menjaga keseimbangan. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Sakit kepala. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Mulut atau tenggorokan kering. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Buang angin. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Nyeri ulu hati. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Mengantuk di siang hari. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Lemas. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Nyeri perut.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Gangguan pada ingatan dan tidak fokus. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Membuat anggota tubuh bergetar.
Mual. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis. Reaksi ini dapat meliputi angioedema, yaitu bengkak parah pada wajah. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Menimbulkan ketergantungan. Tanpa obat tidur, Anda menjadi merasa semakin sulit tidur. Bahkan aktivitas tidur bisa menjadi saat yang paling mencemaskan. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Detak jantung tidak teratur. </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Berat badan bertambah.</span></li>
</ul>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Pada kasus tertentu efek samping dapat menjadi parah seperti <i>parasomnias</i>, yaitu tingkah laku dan tindakan yang tidak dapat dikontrol. Berikut beberapa jenis obat tidur yang biasa digunakan.</span><br />
<table> <tbody>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><b>Nama obat</b></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><b>Memudahkan tidur</b></span></td> <td style="text-align: center;" width="78"><span style="font-family: inherit;"><b>Membuat tidur lebih lama</b></span></td> <td style="text-align: center;" width="98"><span style="font-family: inherit;"><b>Dapat menimbulkan ketergantungan</b></span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Doxepin</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Ramelteom</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Zaleplon</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Zolpidem</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Triazolam</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="78"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Temazepam</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Eszopiclone</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Estazolam</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
<tr> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;"><i>Zolpidem extended release</i></span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> <td style="text-align: center;" width="120"><span style="font-family: inherit;">X</span></td> </tr>
</tbody> </table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Selain obat-obatan di atas, ada juga obat tidur dosis rendah yang
digunakan untuk mengatasi insomnia akibat depresi. Obat-obatan tersebut
di antaranya: <i>amitriptilin, mirtazapine, trazodone</i>. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">TAK CUMA DIBIUS, BAYINYA PUN SEWAAN</span></span></h3>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Penelusuran merdeka.com, bayi yang dibawa oleh pengemis tersebut bukanlah anak kandungnya. Bayi tersebut merupakan bayi yang disewa untuk membantu pengemis mencari uang. Besaran sewa yang harus dibayarkan mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari. Alasan si pengemis menggunakan bayi tidak lain adalah untuk meningkatkan penghasilan mereka.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Seorang pengemis mengaku dengan membawa bayi, uang yang didapatkan dari mengemis bertambah. Sebelumnya pengemis tersebut hanya mendapatkan uang paling besar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Namun setelah membawa bayi, penghasilan mereka meningkat hingga Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu sehari.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Seperti di lansir <i>The Mirror Post</i>, laman tersebut menuturkan bahwa banyak sekali pengemis mereka gunakan sebagai sebuah alat penghasil uang untuk menarik rasa simpati orang lain, anehnya bayi tersebut bukan bayi mereka, melainkan bayi yang di sewa atau bahkan bayi yang di culik dari keluarga aslinya. Sungguh miris kelakukan mereka yang ingin mendapatkan uang dengan cara yang tidak baik seperti itu.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">TERJERAT KARENA EKSPLOITASI ANAK</span></span></h3>
<span style="font-family: inherit;"></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Di dalam undang-undang Pasal 2 UU No, 23 Tahun 2002 dengan lengkap dijelaskan mengenai hak dan kewajiban bagi kesejahteraan anak. Pada Pasal 13 disebutkan bahwa anak berhak mendapatkan perlindungan dari pelakukan seperti diskriminasi, eksploitasi, penelantaran, kekejaman, dan perlakuan salah lainnya. Sangsi bagi pelaku yang mengakibatkan anak mengalami kerugian dan penderitaan bisa dipidana penjara selama 5 tahun atau denda Rp 100 juta.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">BAGAIMANA SELANJUTNYA?</span></span></h3>
<span style="font-family: inherit;">Menyikapi masalah ini, sudah seharusnya Dinas Sosial daerah setempat melakukan razia terhadap pengemis ataupun pengamen termasuk mereka yang membawa anak bayi ini. Begitu pula dengan pihak kepolisian untuk menelusuri keterlibatan pihak-pihak yang menyewakan bayi tersebut untuk dijadikan alat mengemis.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Peran pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga diperlukan untuk memberikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan tidak hanya bagi anak yang dieksploitasi, namun juga bagi pengemis tersebut melalui upaya pembinaan dan pelatihan untuk melatih keterampilan mereka agar nantinya tidak turun kembali ke jalan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bila Anda melihat seorang wanita dengan seorang anak, mengemis,
berpikir sebelum Anda menyumbangkan. Pikirkan tentang hal itu, jika
bukan karena ratusan ribu pemberi sedekah, bisnis seperti ini sudah
mati. Bisnis akan mati dan bukan anak-anak. Jangan melihat anak yang
sedang tidur dengan kasih sayang. Lihat horor. Karena Anda membaca
artikel ini , Anda tahu sekarang mengapa anak tersebut tidur di tangan
pengemis.</span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;">Silakan berbagi ini. Dan ketika Anda memutuskan lagi untuk menyumbang
ke pengemis, ingat bahwa amal yang anda lakukan bisa jadi kematian bagi
anak kecil lainnya.</span><br />
<br />
<h3>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;">REFERENSI</span></span></h3>
<ul>
<li><span style="font-family: inherit;">Hidayat, R. (2015) <i>Fakta mengerikan kenapa bayi dalam gendongan pengemis selalu tidur</i>. Dipublikasi dalam Merdeka.com (5 Maret 2015) [<a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/fakta-mengerikan-kenapa-bayi-dalam-gendongan-pengemis-selalu-tidur.html" target="_blank">URL</a>] </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Hidayat, R. (2015) <i>Tak cuma dibius, pengemis pun sewa bayi biar orang kasihan</i>. Dipublikasi dalam Merdeka.com (5 Maret 2015) [URL] </span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Pekanews.com (2015) <i>Tahukah Anda, Mengapa Bayi Pengemis Selalu Tertidur?. </i>Dipublikasi dalam Pekanews.com (22 Februari 2015) [<a href="http://pekanews.com/2015/02/tahukah-anda-mengapa-bayi-pengemis/" target="_blank">URL</a>]</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">The Mirror Post (2015) </span><span style="font-family: inherit;"><i>Tahukah Anda, Mengapa Bayi yang digendong Pengemis Selalu Tertidur?. </i>Dikutip dari Vemale.com (18 Februari 2015) [<a href="http://www.vemale.com/ragam/78814-tahukah-anda-mengapa-bayi-yang-digendong-pengemis-selalu-tertidur.html" target="_blank">URL</a>]</span></li>
</ul>
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
Emillehttp://www.blogger.com/profile/15888111559162067621noreply@blogger.com0